nah itu dia, Pak. apa ga ironisch. di negri sendiri malah dikemplangin.

53% dari pendapatan saya dipotong 'Steuerklasse 1'. potongan tertinggi karena 
single plus pendapatan melewati level tertentu. toh saya happy happy aja tiap 
bulan biar cuma dapat kurang dari separo. karena saya tau pajak yang saya bayar 
dipakai untuk hal yang memang harus kami bayar bersama.

Demografie DE mulai terbalik kerucutnya. karena orang makin sedikit 
berkeluarga. yang berkeluarga pun makin sedikit mau punya anak. orang tua makin 
banyak. eh keturunan ex GUS Staaten [Russian & Co.] di adopsi jadi WN DE karena 
dosa dosa jerman tempo doeloe [Nazi Regime]. mereka ga punya Know-How, ga bisa 
bahasa jerman pula. hanya jadi beban karena harus di subsidi tiap bulan dengan 
Sozialgeld atawa uang sosial. plus pengungsi dari daerah Konflikt [Irak, 
Lebanon, Afghan & Co.]. saya pernah secara tidak sengaja ketemu ex Dubes Afghan 
di Jakarta dulu yang hidup sebagai pengungsi di Hamburg.

kembali ke negri sendiri. ngurus surat surat di sini mah bikin mabok Pak. waktu 
saya pulang saya mau nekat ngurus KTP, SIM sendiri yang dah mati lama. waduh. 
di ping pong sono sini. padahal saya bisa nyetir. dipersulit. buntutnya ya itu 
seperti yang Pak ES bilang. uud.

ahirnya saya suruh orang aja. ga sampai 15 Minuten. selesai. soal KTP lebih 
canggih lg. diantar ke rumah. malah orang nya bilang maaf Pak. kalo mau kami 
juga bisa 'laminating in' tanda tangan dulu nanti di antar lg. 

apa artinya saya ga mau repot? ooo saya mau banget repot. asal repot nya jelas. 
kalo repot karena dipersulit ya males lha. memang saya ga ada kerjaan lain apa?

inti postingan: rugi deh jujur di RI.


Halim Mintareja <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:                               
He.he..

Di luar negeri kita bayar pajak..lalu "diladenin" Seperti anda di Jerman.

Saya di Ausie sampai sekarang juga bayar pajak..malah lebih besar daripada di 
sini. Tapi saya diladenin dengan jaminan kesehatan dan sekolah anak saya. Kalau 
urusan sama orang pemerintah sana juga gak repot.. Untuk urusan akta kelahiran 
cuman butuh 1 hari tanpa biaya extra. 

Di Indo..waduh..urus akta kelahiran anak aja susahnya minta ampun. Untung saya 
"research" dulu. Bahwa kalau urus akta kelahrian anak.... saya musti tinggal 
"monitor" minimal 5 hari kerja..1 hari buat RT..1 hari buat Kelurahan.. 1 hari 
buat kecamatan...1 hari buat Pengadilan Negeri..1 hari buat Catatan Sipil... 
Itupun dengan catatan mereka "Ready" untuk "Dilayani" bukan melayani kita 
ha..ha.... (mustinya diganti bukan Public Service..tapi Public Serviced) 

Untung ada teman yang kenal orang untuk mengurusi urusan seperti itu

ha.ha...




On Nov 30, 2007 7:10 AM, Cleopatras Cat <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
          Pak HMin betul sekali, petugas pajak sekarang lebih halus. ga terang 
terangan. penyerahan uang pelicin dilakukan di taxi biasanya. dengan kantong 
plastik hitam. 

mekanisme nya adalah begini: setelah keluar angka restitusi yang menjadi hak 
Anda terjadi lha tawar menawar angka final yang sampai di WP. so setelah angka 
tersebut disepakati baru terjadi pertemuan ala Costa Nostra tadi.  

jika harga final belum ketemu nego bisa diteruskan via konsultan pajak. hati 
hati! banyak konsultan pajak yang lebih pro kepada Dinas Pajak daripada kepada 
kita yang notabene clients mereka yang membayar sejumlah fee tidak murah kepada 
mereka.  

jika kita terlalu jujur kepada konsultan pajak seperti yang saya maksud di atas 
kita pun jadi rugi. Dilemma bukan? aneh bin nyata di negri ini saya bayar fee 
tapi konsultan saya bukan di pihak saya.

kembali ke Thema 'rugi jujur di negri ini'. 

saya pakai 3 konsultan pajak. dari yang pemula. ga nembus.
kemudian yang  Mittel. bisa nembus tapi minta circa 30% restitusi nya dipotong 
untuk 'tukang tukang pajak' seperti yang Pak HMin sebut itu.
yang kelas berat bilang di awal. potong 50% akan diurus sampai selesai. 
Garantie keluar. 

wah. hebat ya. saya minta apa yang menjadi hak saya. tapi harus pula dipotong 
untuk orang orang pajak. selama ini bayar pajak jujur itu ternyata rugi. 

merugikan diri sendiri. ironisch? 

saya bertanya tanya kapan negri saya ini bisa maju. bangkrott malah bisa jadi. 

nah. kembali ke soal kavling, postingan kemarin. jual kavling memang di depan 
notaris kok. tapi orang pajak yang menelpon Anda itu akan tau wah Anda baru 
jual kavling gede yaa. logika nya Anda punya duit. nah di sini lha mereka akan 
tidak membiarkan Anda tenang sampai terjadi yang namanya seperti 'uang 
koordinasi' ba bi bu. 

serem ya negri ini.

makanya saya kan wanti wanti kalo ada niatan jual apa kek yang nilainya besar 
hati hati dengan penelpon yang ngaku  ngaku peminat.

pengalaman saya seumur jagung di negri sendiri mengajarkan saya jangan jujur 
kepada orang orang pemerintah. kalo ga mau buntung. karena kalo jujur rugi nya 
luar biasa.

untuk Fall saya pribadi saya lebih rela uang pensiun saya ga dikembalikan 
jerman waktu itu. karena saya sudah bisa sekolah gratis di sana dari SMA sampai 
S 2. gretong tong tong tong dikasih ilmu. dikasih pekerjaan. toh uang pensiun 
dikembalikan.  

nen' schönen Tag! .. have a nice day!

happy cuan yang banyak semuanya!

Halim Mintareja <[EMAIL PROTECTED]>  schrieb:                          Soal 
pajak..
 
 denger-denger..banyak "tukang" pajak (soalnya kelakuannya lebih mirip  
 tukang daripada petugas) takut KPK
 
 Mungkin kalau ada temen yang punya kenalan KPK bisa ikutan nimbrug.
 
 Tukang pajak sekarang takut kalau diperiksa KPK..apalagi kalau ada 
 bukti tertulis.
 
  At 03:56 AM 11/30/2007, you wrote:
 >Selama petugas pajak berkelakuan seperti penagih utang, selama uang
 >dari pajak kita itu masih tidak jelas penggunaannya, selama kebocoran
 >dari APBN maupun APBD sebesar kurang lebih 30% itu tidak dianggap 
 >sebagai suatu korupsi, bagaimana rakyat akan nyaman membayar pajak?
 >
 >Masy cape2 banting tulang mencari uang, setelah dapat uangnya
 >dipajakin, dipakai anggaran belanja dan bocor kurang lebih 30% itupun 
 >susah dijerat sebab tidak dianggap sebagai kegiatan korupsi. Belum
 >lagi adanya pungutan2 tertentu tidak masuk anggaran,  mana bisa? Badan
 >sosial aja ada laporan pertanggung jawabannya.
 >
 >Thursday, November 29, 2007, 11:35:10 PM, sbudianaY wrote:
 >s> Pajak ooo Pajak kapan anda2 bisa mulai jujur agar pengusaha 
 >s> tidak pada takut bayar pajak dengan jujur, dari dulu sampe sekarang
 >s> masih aja maunya morot melulu, kapan negeri ini bisa maju kalo
 >s> digrogotin melulu, kacian de lu Indonesiaku.......... 
 >
 >s> .
 >
 >s>
 >
 >s>
 >
 >
 >
 >s> From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  >s> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Cleopatras Cat
 >s> Sent: 29 Nopember 2007 7:51
 >s> To:  obrolan-bandar@yahoogroups.com
 >s>  Subject: [obrolan-bandar] [OOT] Pajak
 >
 >
 >
 >s>
 >
 >
 >
 >
 >s> membagi pengalaman belum lama ini ditelpon dinas pajak.
 >
 >s>  beberapa waktu lalu saya pasang iklan di BI & Kompas 
 >s> mengiklankan sebidang kavling yang dari nilainya cukup besar karena
 >s> terletak di lokasi yang strategis.
 >
 >s>  lama setelah itu ternyata ada telpon yang masih menanyakan
 >s> tentang kavling itu yang sekarang dalam Prozess setengah terjual. 
 >s> masih nego ba bi bu karena akan dijual berikut PT nya.
 >
 >s>  so yang menelpon menanyakan kepada saya panjang lebar. awalnya
 >s> mengaku mau membeli. buntutnya ngaku dari dinas pajak. 
 >
 >s>  saya tidak mengajak orang tidak bayar pajak di bumi pertiwi
 >s> ini. tapi tau lha masing masing gimana harus menjawab kalo
 >s> ditanyain begitu.
 >
  >s>  susah ya hidup di tanah air sendiri. jujur malah dikemplang.
 >s> saya bayar pajak belasan tahun di jerman secara jujur. pajak
 >s> pensiunan saya pun dari kantor saya yang dulu dikembalikan secara 
 >s> utuh dari jamsostek nya jerman. di indo tanah air sendiri mau minta
 >s> restitusi balik aja dipersulit. dicari cari kesalahan nya.
 >
 >s>  rugi jujur di negri sendiri.
 >
  >s>  kalo ada orang pajak di milis ini bisa kasih tau ke saya
 >s> alasan saya harus jujur pajak di RI?
 >
 >s>  kembali ke soal tanah. yang ditelponin yang nilainya lumayan
 >s> besar. yang kecil kecil diabaikan. 
 >
 >s>  postingan ini ga mengajar Anda supaya tidak jujur. hanya membagi Info.
 >
 >s>  tenkiu.
 >
 >
 >Jul
 >
 >
 >
 >+ +
 >+ + + + +
 >Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
  >kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
 >+ + + + +
 >+ +
 >Yahoo! Groups Links
 >
 >
 >
 
 
     
            


           

---------------------------------
Heute schon einen Blick in die Zukunft von E-Mails wagen? Versuchen Sie´s mit 
dem   neuen Yahoo! Mail.    
 

 
     
                               



       
---------------------------------
Heute schon einen Blick in die Zukunft von E-Mails wagen? Versuchen Sie´s mit 
dem  neuen Yahoo! Mail. 

Kirim email ke