Kalo itungan cetek saya tambahin FEAR (PANIC) FACTOR sbg BUFFER sebesar
20%  lagi Mbah...

 

Diskon Embah sampe  60% + 20 %  dalam kondisi market bearish buareatttt
saat ini, 20% x 8000 = 1600

 

Realistis ga mbah? ;D 

 

________________________________

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jsx_consultant
Sent: Thursday, October 09, 2008 2:22 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: BUMI: ML keukeuh Target 8000 , (fresh
8/10/08) ...

 

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> , "Tom DS" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> *Sebelumnya mohon maaf nih mbah...*
> *Bukannya saya bilang salah, bukan juga saya nggak percaya dengan 
analisa
> ML, tapi kondisi market sekarang tidak seperti yang diestimasikan. 
Metode
> yang digunakan saya yakin cukup bagus, karena sudah standard 
digunakan
> rata-rata FM. Mengenai EPS, semua orang-orang finance pun sudah bisa
> melakukan estimasi.*
> *Yang seharusnya didiskusikan adalah bagaimana menentukan PER yang 
cukup
> sesuai dengan kondisi market seperti ini, biasanya pelaku pasar 
pada umumnya
> akan memberikan discount factor berdasarkan kondisi market saat 
ini, bukan
> hanya melihat PER industry average. *
> **

Bukankah PER industry average = average dari PER emiten2 pada
industry tsb SAAT INI yaitu saat market ancur ancuran ?.

Apakah PER industry average yg disediakan bloomberg cara 
ngitungnya laen ?.

Baru sesudah itu dikasih discount SAFETY FACTOR + discount
tambahan PIG + SHIT untuk kondisi market saat ini...

> *Bisa menggunakan CAPM (Capital Asset Pricing Model) dengan 
memasukkan
> expected return yang disesuaikan dengan penurunan kondisi bursa 
global
> market. Nilai beta bisa menggunakan data 1-2 tahun terakhir, atau 
apabuila
> kesulitan bisa saja langsung ambil asumsi yang digunakan Reuters. 
Tapi
> expected return harus disesuaikan dengan kondisi pasar global saat 
ini
> dengan berbagai asumsi. Saya yakin sudah banyak yang paham masalah 
ini.
> Asumsi yang digunakan pun dengan memasukkan faktor Global Index 
expected
> return, domestic & global inflation, asumsi unrealized loss para 
hedge fund
> besar yang akan dengan sangat mudah tarik dana investasinya di BEI 
(seperti
> yang sedang terjadi saat ini), world economic growth serta beberapa 
kriteria
> macroeconomic. Asumsi2 ini dimasukkan ke menggunakan valuasi 
regresi, dan
> diperoleh Expected market return. Dari sini plus menggunakan data 
beta serta
> risk-free rate baru akan lebih real terlihat intrinsic valuenya. 
Jadi
> menurut saya kuncinya ada di expected market return yang menggunakan
> beberapa asumsi tadi.*
> **
> *Mohon maaf apabila tulisan saya sebelumnya kurang berkenan, dan 
mohon maaf
> pula bagi yang sedang hold BUMI, karena memang managementnya tidak 
secantik
> Astra atau Banpu (shareholder ITMG) contohnya, terutama dalam 
melakukan
> financial engineering. Mereka terlalu bermain dengan tingkat resiko 
yang
> tinggi*

Maaf embah engga bisa kasih komentar ATAS tulisan anda diatas mungkin
bahasa Inggris embah engga cukup canggih untuk nangkep
tulisan pak Tom ... hehehe....

Gimana kalo pak Tom kasih KOMENTAR dengan DASAR teori bapak 
yg keliatan ADUHAI CANGGIH untuk memberikan komentar atas 
analisa BUMI dari DS/ML. Pake bahasa yg sederhana saja pak,
supaya audience bisa ngasih tanggapan atas tulisan bapak.

Bagian bagian mana yg tidak masuk akal atau ketinggian ?.
Atau nilai intrinsic BUMI=8000 menurut ML itu memang BETUL dan
WAJAR ?.

Sampe saat ini belum ada SATUPUN member OB yg menyanggah
bahwa analisa si Daisy salah. 

Embah sampe kasih discount 60% untuk memperhitung kondisi global
saat ini, 40% x 8000 = 3200, apakah ini masih kemahalan ?.

> **
> **
> *T.o.m*
> 
> 
> On 10/9/08, jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com>  <obrolan-bandar%
40yahoogroups.com>,
> > "hendrik_lwww"
> > <hendrik_lwww@> wrote:
> >
> > >
> > > MUNGKIN (MUNGKIN LHO YA) ada yang salah tapi karena pada pegang
> > BUMI
> > > jadi diem2 aja,he3...kalau saya sihh ngga tau mana yang
> > salah,he3...
> > > ngga tau ML analisanya gimana..
> > >
> >
> > Metoda valuasi yg digunakan adalah STANDARD VALUATION method yg
> > dipakai dibidang pasar modal diseluruh dunia. Karena metodanya
> > standard, hasil analisanya juga bisa langsung bisa digunakan
> > oleh orang pasar modal diseluruh dunia secara LANGSUNG. Cukup
> > dicheck asumsi asumsi yg dipakai.
> >
> > Memang metoda ini agak nyelimet tapi defacto adalah standard untuk
> > profesional pasar modal. Kemaren kemaren pak Johan juga 
menyarankan
> > pake metoda ML ini ketika embah memberikan metoda valuasi cara
> > sederhana pake commodity historical price, cara Simple Valuation
> > metoda pak Tirta yang mengambil data Average industry PER dan
> > Average Estimate EPS yg ada di reuter.
> >
> > Atau mungkin pak Oentoeng bisa pake Valuasi metoda pentoeng
> > buat BUMI dari persepsi BD.
> >
> > Sebenarnya menurut Buffett, keuntungan investor kurang lebih
> > sama dengan selisih Harga valuasi si ML (kalo bener) dikurangi
> > harga valuasi metoda pentoeng.
> >
> > Jadi beli saham saat di pentung dan dijual saat bursa sudah
> > normal dimana harga saham mendekati harga wajar sesuai valuasi.
> >
> > 
> >
>

 


This email and any attachments are confidential and may also be privileged.  If 
you are not the addressee, do not disclose, copy, circulate or in any other way 
use or rely on the information contained in this email or any attachments.  If 
received in error, notify the sender immediately and delete this email and any 
attachments from your system.  Emails cannot be guaranteed to be secure or 
error free as the message and any attachments could be intercepted, corrupted, 
lost, delayed, incomplete or amended.  Standard Chartered PLC and its 
subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or any 
attachments and may monitor email traffic.

 

Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability under 
company number 966425 and has its registered office at 1 Aldermanbury Square, 
London, EC2V 7SB.

 

Standard Chartered Bank ("SCB") is incorporated in England with limited 
liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18.  The Principal Office of 
SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London EC2V 7SB. In the 
United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the Financial Services 
Authority under FSA register number 114276.

 

If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click 
http://www.standardchartered.com/global/email_disclaimer.html to refer to the 
information on other jurisdictions.

Kirim email ke