Kalo menurut saya, BI rate kemungkinan besarnya masih akan naik, 1 -2
kali lagi.

Si EL pernah bilang maks 9.5% s/d akhir thn. Saya sependapat.

 Puasa/lebaran dan natal akan menyumbangkan minim 2% inflasi (berdasar
pengalaman thn2 sebelumnya).

Perlambatan ekonomi? Kayaknya belum kelihatan, kalo melihat data2
ekonomi yg ada. Eknomi masih tumbuh, GDP tumbuh, juwalan motor masih
kenceng, kredit masih jalan terusss...

Perkiraan saya Feb/Mar 09 BI rate akan mulai turun.

 

________________________________

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jos_martino
Sent: Thursday, 28 August 2008 11:50 AM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [obrolan-bandar] BI Rate

 

Mbah dan Pak Iwan BETOEL SEKALI.
Mungkin sekarang saatnya Rakyat biasa disenangkan karena harga bakal 
murah, tapi syaratnya sektor riil harus tetap bergerak khan untuk 
memberi GAJI pada karyawan. 

Justru itu saat ini menurut saya lho, kita menghadapi bahaya yang 
LEBIH BESAR dari PERLAMBATAN EKONOMI dibandingkan INFLASI. Karena 
akselerasi kenaikan BI Rate yang terlalu cepat yaitu 0,25% setiap 
bulan sejak Mei 2008. Sudah saatnya KENAIKAN BI RATE di HOLD dulu 
atau bahkan di cut-rate.

rgs,
JM

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> , <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Menurut saya, apa yg dilakukan BI sekarang sdh bener, terlepas 
dari pro
> dan kon-nya. Rupiah dijagain dikisaran 9000 - 9300 an. Ini sdh
> dikemukakan dlm apbn. Mbah sdh menjelaskan untung rugi kalo rupiah
> terlalu kuat/lemah. Kenapa di'peg' ? karena semua pihak, termasuk
> Negara, pengusaha buth 'kepastian'. 
> 
> Apakah rupiah terlalu menguat? Tdk juga. Thn 2006, saya beli AUD 
diharga
> Rp 6800/AUD. Sekarang berapa? Sekitar 8 rb-an. Yg salah, menurut 
saya
> adl. USD yg terlalu melemah. BI bener2 saja, konsisten menjaga 
rupiah
> sbgmn amanat APBN.
> 
> Kenapa BI rate dinaikkan, walaupun rupiah 'menguat' ? Hold on, 
rupiah
> tdk menguat juga. Masih masuk rangenya BI. Rate naik lebih karena
> ancaman inflasi. Kalo Rate terlalu tinggi, bisa mengancam 
pertumbuhan
> ekonomi. Tapi saat ini yg lebih 'mengancam' adl. inflasi, sementara
> perlambatan ekonomi 'belum kelihatan'. Ini berdasar data BPS loh, 
bukan
> sekadar pengamatan individu.
> 
> Beberapa Negara yg kemarin menaiikan Rate krn ancaman inflasi: 
Inggris,
> Australia, Philipna, China. Kalo sekarang ada yg akan menurunkan 
Rate,
> ini krn ancaman perlambatan lebih besar daripada inflasi.
> 
> So, pilhannya : perlambatan ekonomi atau inflasi? Alasan ini yg di 
pake
> Bernanke kenapa hrs menurunkan rate saat USD melemah, dan akan
> (kemungkinan) menaikkan rate saat USD sekarang menguat.
> 
> Pandangan dari orang awam ttg ekonomi. Mudah2an tdk ada yg merasa
> digurui......
> 
> 
> 
> From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> 
> [mailto:obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> ] On Behalf Of jsx_consultant
> Sent: Thursday, 28 August 2008 4:33 AM
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> 
> Subject: Re: Bls: [obrolan-bandar] BI Rate
> 
> 
> 
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> 
> <mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> , "jos_martino" 
> <jos_martino@> wrote:
> >
> > Betoel, Mbah
> > Cuma tetap saja pembeli akan memilih yang lebih murah.
> > Makanya kalo coal Aussie TURUN 10%, maka coal kita akan TURUN 
18% 
> > (nilai Rupiahnya) supaya harganya tetap BERSAING. Akselerasi 
> > penurunan ini kan mengerikan kalo dibiarkan. Tidak heran kan 
kalo 
> > coal turun CUMA 20%, saham BUMI bisa TURUN 40%.
> > 
> 
> Ketika Rupiah melemah, barang barang export Indonesia murah dan 
> menguntungkan exportir. Consumen Indonesia beli barang import pada
> mahal.
> 
> Sekarang Rupiah menguat, exportir dirugikan tapi consumen
> diuntungkan dapat barang murah, GDP dari consumption meningkat,
> pengusaha bayar utang luar negri bisa lebih murah, Investor asing 
> banyak yang bakal masuk ke BEI karena double gain,
> gain dari investasi dan gain dari kenaikan kurs rupiah.
> 
> Mungkin BI lagi ngasih giliran 'kaya' ama karyawan+consumen...
> hehehe..
> 
> Good night....
>

 

Kirim email ke