:) Selaen itu - kebetulan waktu itu banyakan problems di bumi incl.group-nya
(internal affairs) - yg datengnya bertubi2 banget - shg bumi 'na 'udah beda
jauh banget 'ama bumi 'na yg dulu2nya itu.
 
Happy Chuan,
 
Aria
 
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of jsx_consultant
Sent: Thursday, August 28, 2008 1:33 AM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [obrolan-bandar] BI Rate
 
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> , "jos_martino" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Betoel, Mbah
> Cuma tetap saja pembeli akan memilih yang lebih murah.
> Makanya kalo coal Aussie TURUN 10%, maka coal kita akan TURUN 18% 
> (nilai Rupiahnya) supaya harganya tetap BERSAING. Akselerasi 
> penurunan ini kan mengerikan kalo dibiarkan. Tidak heran kan kalo 
> coal turun CUMA 20%, saham BUMI bisa TURUN 40%.
> 

Ketika Rupiah melemah, barang barang export Indonesia murah dan 
menguntungkan exportir. Consumen Indonesia beli barang import pada
mahal.

Sekarang Rupiah menguat, exportir dirugikan tapi consumen
diuntungkan dapat barang murah, GDP dari consumption meningkat,
pengusaha bayar utang luar negri bisa lebih murah, Investor asing 
banyak yang bakal masuk ke BEI karena double gain,
gain dari investasi dan gain dari kenaikan kurs rupiah.

Mungkin BI lagi ngasih giliran 'kaya' ama karyawan+consumen...
hehehe..

Good night....
 

Kirim email ke