Terkait kasus broker nakal, pemerintah harus segera bertindak cepat, untuk 
menenangkan investor, dan menghindari kejadian yg sama, terhadap broker nakal 
lainnya....Perlu secepatnya juga  :- Kejelasan status dan tindakan hukumnya- 
Akses Investor di ksei, harus bisa- Perlu ada pemeriksaan dan pengawasan rutin, 
terhadap semua sekuritasSaat ini..., harapan keamanan investor, ada pada peran 
pemerintah, sebagai regulator dan pengendali pasar.
--- On Sat, 1/10/09, ruzli <indeksbei3...@gmail.com> wrote:
From: ruzli <indeksbei3...@gmail.com>
Subject: Re: [obrolan-bandar] RUSH SEKURITAS---> Re: Sarijaya (lagi) dan 
Pandangan Masyarakat Awam Tentang Investasi
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Saturday, January 10, 2009, 6:20 AM










 






    
            Pak Halim

Kalau mau mindahin saham dr sekuritas A ke sekuritas B tdk harus jual

sahamnya. Cukup isi Form untuk pindah saham ke sekuritas lain.

Istilahnya transaksi Tutup Sendiri atau TS , biayanya kira-kira 22rb

per emiten. begitu Pak..



On 1/10/09, Halim Perdana <ir_r...@yahoo. com> wrote:

> Kalo tingkat kepercayaan terhadap bank-bank menurun maka akan terjadi RUSH

> dan

> dana akan dipindahkan ke bank lain yang dinilai aman (Bank Plat Merah).

> Kalo ketidakpercayaan akan sekuritas melanda investor, RUSH mungkin

> juga terjadi dan dana akan mengalir ke sekuritas plat merah. Bisa

> dibayangkan,

> sebelumnya akan terjadi penjualan besar-2an efek (panic selling) yang akan

> membuat

> indeks terperosok dalam lagi.

>

> Mudah2an otoritas bursa dapat segera mengatasi hal ini sehingga tingkat

> kepercayaan

> investor dapat membaik kembali.

>

>

>

>

>

> ____________ _________ _________ __

> From: jsx_consultant <jsx-consultant@ centrin.net. id>

> To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

> Sent: Saturday, January 10, 2009 3:26:13 PM

> Subject: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan Masyarakat Awam

> Tentang Investasi

>

>

> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, wid...@... wrote:

>>

>> Untuk soal ini, Fuad ( atau Erry ? ) uda bilang ke media, "kita ini

>> regulator, bukan satpam" nah lho....Siapa yang menjaga keamanan

>> portofolio/dana nasabah kalau gitu ? Nasabah sendiri ?

>

> Nah INI adalah salah satu contoh kurangnya PAYUNG HUKUM untuk

> melindungi investor publik:

> - Investor disuruh jaga portfolionya sendiri.

> - Tapi Investor ENGGA bisa ngecheck portfolionya ke KSEI, musti

> lewat sekuritas.

> - Kalo sekuritasnya NAKAL, gimana ?. BUNTU KAN...

>

> Berarti, peraturan yg ada tidak melindungi investor jika sekuritas

> nya NAKAL.

>

> Lalu soal Uang deposit:

> - 6300 nasabah retail Sarijaya disuruh mencheck saldo uangnya

> disekuritas. Gimana caranya ngecheck kalo uang tsb DIPOOL didalam

> satu rekening milik sekuritas ?. Memang pada lembaran duit

> ada nama pemiliknya ?.

>

> Berarti peraturan yg ada BELUM mengatur atau memungkinkan investor

> untuk menjaga uang depositnya, tapi disuruh jaga SENDIRI ?.

>

> Lalu peraturan bila kejadian Sarijaya TERULANG LAGI ?.

>

> Saat ini HR 'sepertinya' memilih mengalah, bersedia menjual

> Sarijaya pada investor baru, jadi investor publik bisa SEDIKIT

> tenang.

>

> Tapi jika dikemudian hari, pemilik Sekuritas MEMILIH jalur

> pengadilan, APA UANG INVESTOR engga bakalan KARATAN nunggu proses

> pengadilan yg berlarut larut selesai.

>

> Sri Mulyani sebenarnya udah bikin PERPU DARURAT menghadapi krisis

> untuk menangani kasus begini tapi dia buat untuk PERBANKAN,

> sehingga BI bisa mengambil alih bank Century SECARA paksa secara

> LEGAL karena ada PAYUNG HUKUMnya yaitu PERPU yg baru tsb.

>

> Sedangkan pengambil alihan perusahaan sekuritas pada keadaan

> darurat belum ada payung hukumnya. Jadi jika perusahaan sekuritas

> memilih jalur pengadilan, kasus ini akan MENJADI KASUS BERLARUT

> LARUT !!! dan yg menjadi korban: INVESTOR PUBLIK !!!

>

>>

>> Tabungan/depostio di bank bisa aja 'dirampok' owner atau manajemen,

>> tapi paling tidak ada penjaminan dari pemerintah. Nah kalau naruh

>> duit/portofolio di sekuritas, siapa yang menjamin ?

>>

>> Kalau begini jadinya, kita cuma bisa mengandalkan itikad baik dari

>> owner atau manajemen.

>>

>> Ingat-ingat. .. kejahatan bukan cuma karena ada niat, tapi juga

> karena

>> ada kesempatan.. . waspadalah.. . waspadalah.. .

>>

>> On 1/10/09, Tommy Jayamudita <jayamudita@ ...> wrote:

>> > Dulu ada kasus sekuritas menjual saham nasabah kemudian kabur,

> maka lahirlah

>> > KSEI yang menyimpan saham nasabah agar aman. Sekarang muncul

> kasus SP,

>> > seharusnya Bapepam mengatur bagaimana agar dana nasabah juga

> tetap aman di

>> > sekuritas. Harus diingat, bahwa investor membayar fee dan pajak

> atas

>> > transaksi terlepas mereka untung atau rugi, keamanan keuangan

> investor musti

>> > dilindungi.

>> >

>> >

>> >   ----- Original Message -----

>> >   From: wid...@...

>> >   To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

>> >   Sent: Saturday, January 10, 2009 2:29 PM

>> >   Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan

> Masyarakat

>> > Awam Tentang Investasi

>> >

>> >

>> >   Kasus seperti sarijaya bisa aja menimpa sekuritas lain, tinggal

>> >   integritas dari manajemen yang menentukan. Jika BAPEPAM tidak

> membuat

>> >   regulasi pengelolaan dana nasabah secara lebih ketat, saya

> khawatir

>> >   owner / manajemen sekuritas yang lain (bisa sekuritas manapun)

>> >   sekarang sedang memikirkan skema rencana 'peminjaman' dana

> nasabah

>> >   yang sama.

>> >

>> >   On 1/10/09, jsx_consultant <jsx-consultant@ ...> wrote:

>> >   > Kejadian Sarijaya MIRIP kejadian perbankan tahun 1998:

>> >   > - Dengan adanya Pakto 98, orang berlomba lomba bikin bank,

> cukup

>> >   > dengan 50 miliar, orang boleh bikin bank.

>> >   > - Dengan punya bank, orang bisa ngumpulin duit dari

> masyarakat,

>> >   > lalu uang tsb dipinjamkan ama perusahaan afiliasi atau

> groupnya

>> >   > sendiri. Ketika krisis ekonomi menerjang, perusahaannya

> bangkrut

>> >   > dan tidak bisa mengembalikan uangnya ke bank.

>> >   > - Saat ini, ITU SUDAH BERLALU, Bank yg meminjamkan uang pada

>> >   > GROUPnya dianggap KRIMINAL dan peraturan PT tentang LIMITED

>> >   > LIABILITY hanya sebatas modal perusahaan ditambah dengan:

>> >   > - Direksi bank bertanggung jawab sampai dengan asset pribadi

>> >   > jika melakukan penyelengan.

>> >   >

>> >   > Balik ke Sarijaya:

>> >   > - Nasabah menyimpan deposit di Sarijaya dengan imbalan bunga.

>> >   > - Artinya Sarijaya harus menginvestasikan uang deposit tsb

> agar

>> >   > bisa menbayar bunga ke nasabah.

>> >   > - Yang aman tentunya deposit tsb disimpan di bank, tapi

> sekuritas

>> >   > bisa saja memutarkan uang tsb pada instrument yg lain.

> Memutarkan

>> >   > uang deposit BUKANLAH penggelapan.

>> >   >

>> >   > Nah sekarang POINTnya apa ?:

>> >   > - Apakah ada peraturan pasar modal yg melarang sekuritas untuk

>> >   > menginvestasikan uang deposit pada instrument lain selain

> bank.

>> >   > Deposito dibankpun bisa hangus kalo banknya bangkrut, deposito

>> >   > hanya dijamin 1 miliar doang. Uang deposit mencapai 240

> miliar.

>> >   > - Apakan ada peraturan yg melarang perusahaan sekuritas

> meminjam

>> >   > kan uang pada GROUPnya sendiri ? seperti pada perbankan.

> Apakah

>> >   > Direksi sekuritas diminta pernyataan oleh BEJ untuk menanggung

>> >   > kerugian publik TERMASUK DARI asset pribadi diluar asset

>> >   > sekuritas ?.

>> >   > - Apakah BAPEPAM/BEJ melakukan AUDIT ROUTINE terhadap

> sekuritas

>> >   > terhadap PRINSIP PRINSIP pengelolaan sekuritas yg BAIK,

> seperti

>> >   > - Uang deposit harus disimpan pada instrumen keuangan yg AMAN.

>> >   > - Jika dipinjamkan, apakah dicheck POINT2:

>> >   > - Apakah dipinjamkan ama afiliasinya ?.

>> >   > - Apakah ada jaminannya ?, jenis jaminannya apa dan berapa

>> >   > persen coveragenya ?.

>> >   > - Apakah BAPEPAM mengharuskan sekuritas diaudit oleh akuntan

>> >   > publik yg hasilnya bisa diakses oleh publik ?.

>> >   >

>> >   >

>> >   > Banyak point point diatas berupa pertanyaan karena embah

>> >   > engga tahu persisnya. Mohon bantuan dari yg tahu jawabannya.

>> >   >

>> >   > Tapi INTINYA:

>> >   > - Apakah PAYUNG HUKUM dan peraturan pasar modal sudah CUKUP

>> >   > untuk MENCEGAH peristiwa Sarijaya terulang lagi DIMASA

>> >   > DEPAN ?.

>> >   > - Jika tidak ada atau TIDAK mencukupi, BAPEPAM harus

>> >   > membuatnya !!!, jangan cuman menyalahkan HR padahal

>> >   > mungkin saja PERATURAN PASAR MODALnya tidak cukup untuk

>> >   > melindungi INVESTOR..

>> >   >

>> >   > Tambahan:

>> >   > - Apakah TIDAK ADA peraturan pasar modal yg MELARANG emiten

>> >   > beli asset atau akuisisi JAUH DIATAS harga wajar pada

>> >   > case BUMI ?.

>> >   > - Jika TIDAK ADA, ini SUDAH GILA, karena sebuah emiten

>> >   > bisa DIISAP HABIS assetnya oleh EMITEN NAKAL.

>> >   >

>> >   > Di Amerika, sangsi peraturan pasar modal sangat berat,

>> >   > SEC (bapepam) lebih ditakuti dibanding IRS (pajak). Udah

>> >   > 2 miliarder pasar modal yg bunuh diri. Kejahatan dipasar

>> >   > modal dibayar dengan NYAWA bukan cuman hanya asset pribadi...

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   > --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "y_dizz" <y_dizz@>

> wrote:

>> >   >>

>> >   >> Sejak terjadinya musibah Sarijaya, banyak sekali teman &

> kerabat

>> >   > yang

>> >   >> menyampaikan comment-nya lewat Facebook. Banyak yang bertanya

>> >   > mengapa

>> >   >> hal ini bisa sampai terjadi. Mereka yang paham rata2

> menyampaikan

>> >   >> keprihatinannya. Namun ada juga komentar miring dari mereka

> yang

>> >   > bisa

>> >   >> dibilang awam soal investasi, yang kadang bikin saya geleng2

> kepala.

>> >   >>

>> >   >>

>> >   >> Komentar itu antara lain:

>> >   >>

>> >   >> "Kan sudah pernah saya bilang, investasi kaya gitu sudah

> resikonya

>> >   >> duitnya dibawa kabur orang..."

>> >   >>

>> >   >> "Kaya gitu sih nggak ada bedanya dengan ikut MLM..."

>> >   >>

>> >   >> "Saham itu JUDI tapi LEGAL, duit cepat datangnya cepat juga

>> >   >> ludesnya..."

>> >   >>

>> >   >> "Nggak ada orang kaya dari SAHAM. Kalo mau kaya ya kerja &

>> >   > nabung..."

>> >   >>

>> >   >> dll, yang masih banyak lagi.

>> >   >>

>> >   >>

>> >   >> Kita tentunya sudah tidak asing dengar omongan seperti ini

> dari

>> >   >> masyarakat umumnya. Yang bikin saya sedih, apakah sebegitu

> piciknya

>> >   >> pandangan masyarakat Indonesia mengenai investasi. Bukankah

> selama

>> >   >> ini Pak Erry Firmansyah & Bu Sri Mulyani gencar

> mengkampanyekan

>> >   > untuk

>> >   >> berinvestasi di pasar modal, demi mengubah culture saving

> oriented

>> >   >> menjadi investment oriented. Apa begitu banyaknya kasus

> penipuan

>> >   >> seperti reksadana Bank Century, Antaboga, Signature Capital

> & baru2

>> >   >> ini Sarijaya telah membuat masyarakat kita takut untuk

> berivestasi?

>> >   >>

>> >   >> Setahu saya, di Singapore, Hongkong & Jepang, pasar modal &

> futures

>> >   >> bukan hal yang asing bagi sebagian besar warganya. Konon,

> lebih

>> >   > dari

>> >   >> 50% masyarakat disana menanamkan investasinya di saham &

> derivatif,

>> >   >> baik langsung maupun lewat mutual fund (reksadana).

>> >   >>

>> >   >> Saya hanya teringat pada 1998 lalu, krisis ekonomi akhirnya

>> >   >> berkembang menjadi krisis kepercayaan. Tentu kita tidak

> ingin pada

>> >   >> krisis kali ini, para investor kehilangan kepercayaannya

> pada BEI.

>> >   >> Dampaknya tentu sangat buruk.

>> >   >>

>> >   >> Mohon pendapatnya Mbah & warga OB yang lain.

>> >   >>

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   > ------------ --------- --------- ------

>> >   >

>> >   > + +

>> >   > + + + + +

>> >   > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus

>> >   > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.

>> >   > + + + + +

>> >   > + +Yahoo! Groups Links

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >   >

>> >

>> >

>> >

>>

>

>

>

>

>



-- 

Sent from my mobile device


      

    
    
        
         
        
        




        




        
        


        
        
        




      

Kirim email ke