Salah satu sekuritas tempat saya bertransaksi, Trimegah Securities (LG) sejak saya menjadi nasabahnya sampai sekarang belum pernah satu kalipun mengirimkan account statement bulanan kepada saya. Yang selalu dikirimkan tepat waktu adalah bukti konfirmasi transaksi. Selama ini, karena penarikan dana tunai dan pembelian saham lancar-lancar saja, saya tidak terlalu rewel walaupun pernah menanyakan hal ini kepada AO saya. Dengan kasus SP ini, tampaknya saya harus ngotot minta monthly account statement dan portofolio statement nih. Apakah nasabah TRIM lainnya di OB sini juga mengalami hal yang sama?
Suprawoto Palembang ----- Original Message ----- From: Halim Mintareja To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 10, 2009 6:33 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] RUSH SEKURITAS---> Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan Masyarakat Awam Tentang Investasi Yup... kasus antaboga dan Signature harusnya sudah menjadi alarm cuman waktu itu korban belum banyak.. dan orang-orang banyak yang tidak menaruh curiga Kembali ke kasus seperti ini. Banyak yang bilang jaminan diperlukan. Menurut saya kalau dijamin malah tambah kacau negara ini. Securitas yang posisi kesulitan likuiditas bisa aja tiba-tiba dibuat colapse untuk minta dana jaminan. Bukan sesuatu yang bagus menurut saya. Lebih baik fungsi pengawasan dan sangsi yang ditingkatkan. Hukuman untuk tidakan pelanggaran di pasar modal /perbankan mustinya setara dengan teroris. Karena bisa mengacaukan fundamental suatu negara. Kalau hukuman cuman 5M mah... orang gak takut buat pelanggaran 2009/1/10 <wid...@gmail.com> Yang saya sedikit heran, kenapa banyak orang memandang kasus SP ini sekedar kemalangan nasabah SP, sekedar turut prihatin atau simpati. Padahal mayoritas investor/trader ter-expose bahaya yang sama. Seandainya saya trading for living dan sebagian besar dana/portofolio saya sekarang (masih) terpusat di satu broker, weekend ini mungkin saya ndak bisa tidur mikirin keselamatan dana/portofolio tersebut, dan senin besok, pagi-pagi, saya akan segera ke kantor broker untuk tarik dana atau pindahin ke sekuritas plat merah. Sebenarnya di broker manapun, selama sistemnya masih seperti ini, tidak akan menjamin keamanan dana/portofolio nasabah. Paling kalau uda dicolong baru ketauan, dan lebih buruknya, ndak ada jaminan uang/portofolio kembali. Kayaknya naruh duit di broker nda lebih aman ketimbang naruh duit di QSAR atau WBG (Wahana Bersama Globalindo), sekedar mengandalkan itikad baik manajemen/owner. Mestinya investor bikin petisi ke BAPEPAM / MENKEU agar membuat regulasi yang setara dengan regulasi di perbankan, karena uang yang berputar di pasar modal juga tidak kalah gede. Kalau gini caranya, hanya investor besar, dengan serombongan pasukan 'satpam', yang bisa invest di pasar modal. Investor retail, dengan modal terbatas dan ndak bisa hire 'satpam' untuk menjaga keamanan portofolio / dana di broker, siap-siap aja jadi korban... Rgds -------------------------------------------------------------------------------- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.5/1885 - Release Date: 09/01/2009 19:59