Ya mohon maaf sebelumnya pak atas ketidak nyamanan pak Subagyo.

Mereka tidak perlu diingatkan lagi. Mereka sudah mengerti akan hal ini. Seperti
yang saya sampaikan kemaren, ilmu mereka itu gak dipakai. Yang lebih mengemuka
adalah kebijakan dagang.

Hanya pesan saya untuk yang tukang taneman dan tukang jual bibit,
berhati-hatilah akan produk dari tanaman transgenik. Gitu aja pak. Kalau bisa
dihindari ya lebih baik.

Mohon maaf atas ketidaknyamanan nya.

Armen

========> ********** <========
JASA PERANTARA AGROMANIA
Menjualkan dan Mencarikan Komoditi Agro
Isi Formulir di http://tiny.cc/bursa
SMS INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
========> ********** <========
GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis


________________________________
From: Tantono Subagyo <tant...@gmail.com>


Lho anda yang lebih pakar 'kan harus mengingatkan mereka dan berdebat dalam
tataran ilmiah pak.  Lha kami ini tukang taneman dan tukang jual bibit kalo
suruh ngomong biologi molekuler ya nggak nyampe.  Salam, Tantono Subagyo


2010/9/2 armen armen <armen_...@yahoo.com>


>Nasib para pakar itu sama saja pak. Ada ilmu, tapi tidak "dipakai" sebagaimana
>mestinya. Contoh nyata aja, pak Habibie yang pakar pesawat. Dibuang begitu aja
>karena kebijakan "dagang". Susah sekarang pak. Kasus durian research center 
>juga
>demikian. Dan banyak kasus lain lagi.
>
>
>Demikian pak Subagyo.
>
>
>
>
________________________________
From: Tantono Subagyo <tant...@gmail.com>
>
>
>
>Pak Armen yth,
>Saya percaya bahwa anda adalah seorang pakar Biologi Molekuler.  Kalau anda
>merasa lebih pandai dan lebih berkompeten dalam bidang ini, lebih dari
>Professor-professor di BPOM, Litbang Pertanian, IPB maupun UGM, silahkan buat
>wacana, tulisan yang ilmiah dan diperdebatkan di forum Sains.  Dengan demikian
>Indonesia akan memutuskan untuk menolak produk transgenik.
>
>Kalau cuma berbicara di tataran milis dan anda sendiri tidak menunjukkan
>kekompetenan anda yang melebihi para pakar bidang bioteknologi itu maka tulisan
>anda akan menjadi sia-sia belaka.  Salam, Tantono
>
>


--
Salam, Tantono Subagyo






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke