Salam hangat, terimakasih jg pak atas penjelasannya. saya berpendapat tanaman hasil transgenic belum bisa dikategorikan sebagai penyebab utama kanker, krn perlu penjelasan yg mendalam dan apakah kanker di Indonesia yg katanya berasal dari produk transgenik sdh pasti? kecuali kl dlm kasus rokok, dmn kemungkinannya besar sebagai pemicu kanker.
dimunkinkan saja gen yg tdpt dlm tanaman hasil rekayasa tsb msk kedalam tubuh manusia bermutasi dan mengaktivasi sel kanker maupun menjadi racun (imunogen) namun betul spt bapak sampaikan bahwa setiap manusia mempunyai mekanisme yg berbeda2 dalam memunculkan tingkat resistensi tubuh mrk terhadap kanker (genetik, enzimatis, hormonal dan metabolisme tubuh). saya ingin sdkt menambahkan bahwa radiasi nuklir yg digunakan dalam transgenic ini radiasinya rendah mohon jgn terlalu didramatisir krn nanti ditakutkan adanya dipikiran pembaca bhw kejadiannya akan seperti bom atom ato radiasi bocornya reaktor di chernobyl. juga mengenai pembentukan varietas baru tetaplah tidak sesingkat dan semudah itu ada rangkaian pengujian dan proses yg dilakukan oleh badan sertifikasi benih sebelum benih2 itu beredar secara luas. Kesimpulan dari saya adalah terlalu dini untuk memutuskan bahwa produk transgenik itu menjadi faktor utama triger/ pemicu sel kanker/ karsinogen, masih diperlukan riset-kajian yg panjang dan mendalam. Semua masih dalam kemungkinan dan blm ada kepastian, jd saya berharap agar para petani atau siapa saja pengguna bibit produk transgenik asalkan bibit/ benih tsb mempunyai sertifikasi yg jelas dari badan sertifikasi benih tidak perlu terlalu khawatir dan sy berharap dpt lebih bijak dalam menyikapi produk2 transgenik. demikian dari saya mohon maaf apabila ada kesalahan. Wass. Muklis ****************************************** PELATIHAN EKSPOR AGROBISNIS Agromania dan PPEI Kementrian Perdagangan TEMPAT TERBATAS! Jangan lewatkan! Segera Daftar di http://tiny.cc/acaramania ****************************************** GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis --- In agromania@yahoogroups.com, armen armen <armen_...@...> wrote: > > Ya terimakasih tanggapannya pak Muklis. > > Saya membenarkan pernyataan bapak. Saya tuliskan lagi ya pak: > > Standard kondisi lingkungan yg baik, standard human safety, serta pengaturan > sarana dan prasarana serta perlindungan thd konsumen yg kesemuanya mendukung > kehidupan warga negara bisa sehat. > > > Intinya perlindungan terhadap warga negara lah, salah satunya ya jangan sampai > beredar makanan yang membahayakan kesehatan. > > > Kanker terjadi adalah karena terjadinya modifikasi gen manusia. Pada level > kromosom, manusia mempunyai rantai karbon dengan kombinasi tersendiri. Ketika > rantai karbon tersebut terputus oleh suatu hal, maka yang putus tersebut akan > mencari sambung ikatannya kembali untuk mencukupkan ikatan elektron di ujunga > rantai yang terputus tersebut. Sukur kalau susunan ikatan yang terbentuk > membuat > lebih baik. Kalau lebih buruk, maka akan terjadi pertumbuhan sel yang aneh > yang > disebut dengan kanker > > Pemutusan rantai karbon terjadi karena putusnya ikatan antar atom. Ikatan > antar > atom terjadi karena adanya atom yang mendonorkan elektron dan ada yang > menerima > elektron. Jika elektron yang ada pada ikatan antar atom ini dieksitasi, maka > ikatan antar atom akan terputus. Kemudian elektron yang tereksitasi ini > mencari > posisi energi lebih rendah kembali, dengan melepas energi dan membentuk ikatan > antar atom baru. > > > Untuk mengeksitasi elektron tidak lah mudah. Ada dua kemungkinan, > 1. Dengan radiasi > 2. Mencampurkan dengan zat yang punya energi ikatan antar atom lebih rendah. > > Dengan radiasi, kita sudah tahu dapat menimbulkan kanker. Bagaimana dengan zat > yang punya energi ikat lebih rendah? Itu adalah zat yang ikatan molekulnya > tidak > stabil. > > > Gen yang ada merupakan kombinasi genetik. Gen yang dimodifikasi, mungkin > stabil > di bagian serangan hama. Tapi ada bagian lain yang malah gak stabil dan > berdampak buruk. Malah bereaksi dengan gen manusia dan menimbulkan pertumbuhan > yang menyimpang. > > Kalau kita bicara kombinasi, kombinasi yang globally optimal sangat kecil > sekali > kemungkinannya. Yang sering didapat adalah lokal optimal. Artinya kita mencoba > memperbaiki bagian kombinasi yang ini, bagian kombinasi yang lain akan malah > lebih parah. > > Sekarang saya mencoba menjelaskan tentang transgenik. Kita coba melihat dari > dua > sisi. Bioteknologi di sisi tanaman dilakukan dengan memotong-menyambung gen > tanaman adalah bertujuan untuk menemukan varitas baru. Tapi perlu diingat pak, > bahwa gen yang berupa rantai karbon yang sudah dimodifikasi, akan mempengaruhi > gen yang bersinggungan dengan gen modifikasi ini. Itu disebut dengan rantai > reaksi.(Bukan reaksi berantai ya pak. Kalau reaksi berantai itu adalah reaksi > nuklir.) Jadi misal jagung transgenik ketika dimakan oleh manusia, maka di > sisi > manusia sebagai konsumen, rantai karbon modifikasi jagung tersebut akan > bersinggungan dengan kromosom manusia. Dan itu akan ada reaksinya. > > Di sisi tanamannya tidak dipungkiri lagi hasilnya hebat sekali. Tapi efek > samping nya adalah reaksi yang mungkin terjadi pada kromosom manusia. Reaksi > yang terjadi bisa jadi lebih baik, juga bisa jadi lebih buruk dengan > perbandingan 50:50. Kemudian mengingat setiap orang mempunyai gen yang > berbeda, > dan rantai karbon yang panjang sekali pada kromosom, maka tidak dapat > dipastikan > efeknya pada manusia. Hanya data statistik saja yang menunjukkan bahwa terjadi > perkembangan sel yang aneh yang disebut kanker. Makanya saya mengemukakan data > yang ada pada web di mail sebelumnya. > > > Armen