Ya terimakasih tanggapannya pak Muklis.

Saya membenarkan pernyataan bapak.  Saya tuliskan lagi ya pak:

Standard kondisi lingkungan yg baik, standard human safety, serta  pengaturan
sarana dan prasarana serta perlindungan thd konsumen yg  kesemuanya mendukung
kehidupan warga negara bisa sehat.


Intinya perlindungan terhadap warga negara lah, salah satunya ya jangan sampai
beredar makanan yang membahayakan kesehatan.


Kanker terjadi adalah karena terjadinya modifikasi gen manusia. Pada level
kromosom, manusia mempunyai rantai karbon dengan kombinasi tersendiri. Ketika
rantai karbon tersebut terputus oleh suatu hal, maka yang putus tersebut akan
mencari sambung ikatannya kembali untuk mencukupkan  ikatan elektron di ujunga
rantai yang terputus tersebut. Sukur kalau susunan ikatan yang terbentuk membuat
lebih baik. Kalau lebih buruk, maka akan terjadi pertumbuhan sel yang aneh yang
disebut dengan kanker

Pemutusan rantai karbon terjadi karena putusnya ikatan antar atom. Ikatan antar
atom terjadi karena adanya atom yang mendonorkan elektron dan ada yang menerima
elektron. Jika elektron yang ada pada ikatan antar atom ini dieksitasi, maka
ikatan antar atom akan terputus. Kemudian elektron yang tereksitasi ini mencari
posisi energi lebih rendah kembali, dengan melepas energi dan membentuk ikatan
antar atom baru.


Untuk mengeksitasi elektron tidak lah mudah. Ada dua kemungkinan,
1.  Dengan radiasi
2.  Mencampurkan dengan zat yang punya energi ikatan antar atom lebih rendah.

Dengan radiasi, kita sudah tahu dapat menimbulkan kanker. Bagaimana dengan zat
yang punya energi ikat lebih rendah? Itu adalah zat yang ikatan molekulnya tidak
stabil.


Gen yang ada merupakan kombinasi genetik. Gen yang dimodifikasi, mungkin stabil
di bagian serangan hama. Tapi ada bagian lain yang malah gak stabil dan
berdampak buruk. Malah bereaksi dengan gen manusia dan menimbulkan pertumbuhan
yang menyimpang.

Kalau kita bicara kombinasi, kombinasi yang globally optimal sangat kecil sekali
kemungkinannya. Yang sering didapat adalah lokal optimal. Artinya kita mencoba
memperbaiki bagian kombinasi yang ini, bagian kombinasi yang lain akan malah
lebih parah.

Sekarang saya mencoba menjelaskan tentang transgenik. Kita coba melihat dari dua
sisi. Bioteknologi di sisi tanaman dilakukan dengan memotong-menyambung gen
tanaman adalah bertujuan untuk menemukan varitas baru. Tapi perlu diingat pak,
bahwa gen yang berupa rantai karbon yang sudah dimodifikasi, akan mempengaruhi
gen yang bersinggungan dengan gen modifikasi ini. Itu disebut dengan rantai
reaksi.(Bukan reaksi berantai ya pak. Kalau reaksi berantai itu adalah reaksi
nuklir.) Jadi misal jagung transgenik ketika dimakan oleh manusia, maka di sisi
manusia sebagai konsumen, rantai karbon modifikasi jagung tersebut akan
bersinggungan dengan kromosom manusia. Dan itu akan ada reaksinya.

Di sisi tanamannya tidak dipungkiri lagi hasilnya hebat sekali. Tapi efek
samping nya adalah reaksi yang mungkin terjadi pada kromosom manusia. Reaksi
yang terjadi bisa jadi lebih baik, juga bisa jadi lebih buruk dengan
perbandingan 50:50.  Kemudian mengingat setiap orang mempunyai gen yang berbeda,
dan rantai karbon yang panjang sekali pada kromosom, maka tidak dapat dipastikan
efeknya pada manusia. Hanya data statistik saja yang menunjukkan bahwa terjadi
perkembangan sel yang aneh yang disebut kanker. Makanya saya mengemukakan data
yang ada pada web di mail sebelumnya.


Armen


******************************************
PELATIHAN EKSPOR AGROBISNIS
Agromania dan PPEI Kementrian Perdagangan
TEMPAT TERBATAS! Jangan lewatkan!
Segera Daftar di http://tiny.cc/acaramania
******************************************
GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis



________________________________
From: aw.muklis <aw.muk...@yahoo.com>
To: agromania@yahoogroups.com
Sent: Wed, August 18, 2010 12:56:09 PM
Subject: [agromania] Re: Sekali lagi tentang transgenik


Maaf ada sedikit tambahan dari saya,

mengenai naiknya penderita kanker di negara berkembang,
menurut saya lebih kepada faktor awareness krn informasi/ sosialisasi yg kurang,
willingness, standard kondisi lingkungan yg baik, standard human safety, serta
pengaturan sarana dan prasarana serta perlindungan thd konsumen yg kesemuanya
mendukung kehidupan warga negara bisa sehat.

Seandainya negara berkembang menerapkan standar sustainable development dan
peraturan secara ketat baik pemerintah maupun warga negaranya spt apa yg
dilakukan negara maju bukan hanya masalah kanker/ penyakit yg akan bisa
dikurangi, tp jg kebakaran hutan, polusi, psikologi pressure/stress, kebakaran
akibat tabung gas bocor, kasus lapindo, kemacetan, listrik mati, ke tdk stabilan
hrg dll insya Alloh dapat diatasi.

CMIIW

Wass,

Muklis

Kirim email ke