Mungkin masalahnya agak berbeda dengan jatropha curcas yang di proyeksikan sebagai bahan baku biodiesel pak. Biji jarak , selain akan diolah menjadi biodiesel hampir tidak dapat dijadikan bahan baku lainnya (tolong koreksi kalau saya salah). Kegagalannya kemungkinan besar disebabkan karena tidak ada jaminan harga beli dari pemerintah, apa lagi jika harga biodiesel akan di standarkan dengan harga diesel.
Kalau bioethanol, bahan bakunya hampir semuanya dapat dimanfaatkan untuk industri lainnya, sehingga akan menjadi masalah kalau harga bahan baku naik sedangkan harga jualnya rendah (kasus turunnya harga bbm). Namun selain menjadi bahan energi, bioethanol dapat diunakan industri untuk keperluan lain. Salam hangat Jati AW ----------------------------------------------------- AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC) INFORMASI: http://www.agromania.co.cc FORMULIR: http://www.formulirabc.co.cc DIREKTORI: http://www.direktoriabc.co.cc MAILING LIST: http://www.milisabc.co.cc PUSAT DATA: http://www.agrodata.co.cc ----------------------------------------------------- From: agromania@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Bambang Sudiyono Sent: 08 Desember 2008 22:47 To: agromania@yahoogroups.com Subject: Re: [agromania] Budidaya Jatropha di NTT Gagal Total Masukan untuk AD ART APBI. Penyebabnya kenapa yaa? Tantangan bagi agromania. ----------------------------------------------------- AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC) INFORMASI: http://www.agromania.co.cc FORMULIR: http://www.formulirabc.co.cc DIREKTORI: http://www.direktoriabc.co.cc MAILING LIST: http://www.milisabc.co.cc PUSAT DATA: http://www.agrodata.co.cc ----------------------------------------------------- ________________________________ From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED] <mailto:rawaluddin%40gmail.com> > To: agromania@yahoogroups.com <mailto:agromania%40yahoogroups.com> Sent: Saturday, December 6, 2008 8:42:57 AM Subject: [agromania] Budidaya Jatropha di NTT Gagal Total Sabtu, 6 Desember 2008 | 07:58 WIB Laporan wartawan Kompas Kornelis Kewa Ama Budidaya Jatropha di NTT Gagal Total KUPANG, SABTU- Budiaya tanaman jatropha atau jarak pagar di Nusa Tenggara Timur gagal total. Padahal, pemerintah sudah mengalokasikan dana ratusan miliar rupiah pada tahun 2006/2007 untuk program tersebut. Instansi teknis yang menangani proyek ini tidak memiliki kemampaun dan komitmen membangun masyarakat. Anggota DPR Nusa Tenggara Timur (NTT) Marthenus Bili di Kupang, Sabtu (6/12) mengatakan, NTT memiliki lahan kering sampai dua juta hektar yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya jatropha. Pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana miliaran rupiah pada tahun 2006/2007 untuk program itu. "Kuota budidaya jatropha untuk NTT 600.000 hektar lebih pada tahun 2006, tetapi realisasi hampir tidak ada. Hanya ada sedikit kegiatan di Kabupaten Belu dengan mengadakan anakan jatropha sekitar 500.000 tetapi terealisasi hanya 50.000. Itu pun tidak ditanami, sehingga proyek itu benar benar gagal,"kata Bili. Ketika masyarakat, DPRD, dan LSM mempersoalkan masalah itu, Kepala Dinas Perkebunan NTT bersama jajarannya mencari alasan untuk menunjukkan bahwa proyek itu sudah terealisasi 100 persen tetapi tidak kelihatan. Pasalnya, jatropha selalu menggugurkan daun pada musim kemarau. "Mereka pergi memotret jatropha yang tumbuh secara liar di hutan-hutan kemudian mengklaim bahwa proyek itu sukses. Jatropha memang tidak butuh penanganan serius sehingga dapat tumbuh di hutan hutan," katanya. Tetapi dinas perkebunan selalu mengklaim proyek jatropha sukses di NTT, sehingga Departemen Perindustrian melalui Dinas Perinudtrian dan Perdagangan NTT membangun empat unit pabrik pengolahan jatropha di Kota dan Kabupaten Kupang. Tiga pabrik di Kabupaten Kupang berfungsi sebagai pemeras buah dan biji jarak menjadi minyak jarak, dan satu unit pabrik di Bolok Kota Kupang sebagai pemroses minyak jarak menjadi minyak diesel atau minyak siap pakai. Ternyata, keempat bangunan itu tidak dapat beroperasi karena tidak ada bahan baku biji jatropha. Sampai hari ini, keempat pabrik itu tampak tak terawat dan menjadi tempat singgahan sapi dan kambing berteduh saat hujan dan panas. KOR Regards, RA ************ ********* ********* Pelaku dan Indeks Komoditi Direktori Agromania Business Club (ABC): penjual dan pembeli madu sumbawa warna merah, penjual dan pembeli madu tanaman, penjual dan pembeli madu wongso, penjual dan pembeli magneticus, penjual dan pembeli mahkota dewa, penjual dan pembeli mahoni, penjual dan pembeli mahoni log. DIREKTORI: http://www.direktor iabc.co.cc FORMULIR: http://www.formulir abc.co.cc INFORMASI: http://www.agromani a.co.cc MAILING LIST: http://www.milisabc .co.cc INFO SMS: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS ONLY) ************ ********* ********* [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]