Betul Kang, dengan harga 2075 saja market cap / nilai pasar DOID udah 14 
Triliun (data HOTS), jauh di atas Dewa 3 T atau INDY 12 T ..
Make sense gak sih ??




--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bagus Putra Perdana <disclosure....@...> 
wrote:
>
> Logisnya 2 hal pak mungkin tujuannya .
> 
> 1. Tax Shelter (Issuance Debt nanti dikonsolidasi (DOID jadi Cangkang, DOID
> = BUMA, diatas 90% revenue DOID dari BUMA dengan ownership jg hampir full,
> tapi bagi BUMA lebih untung Debt diambil dari DOID karena yang jadi kotor
> Balance Sheet DOID bukan BUMA pendanaan bisa dari DOID dan keliatannya jadi
> semacam Off Balance Transaction di BUMA gak akan masuk neraca. mungkin
> covenant sama pemakai jasa mengharuskan Balance BUMA relatif bersih dari
> Overhang Debt, sementara Pemegang Saham BUMA tetap DOID, dan di DOID neraca
> Hutang DOID digabung sama Asset dr Subsidiaries, untuk Profit and Loss beban
> Hutang DOID bisa mengurangi nantinya Earning Before Taxes DOID (yg 90% lebih
> dari BUMA) Smart? Yes. Clean?! wah gak tau yah...) .,
> 2. Pemegang Saham BUMA bisa Cash-In atau Exit ke Pasar. BUMA full dimiliki
> DOID, tapi DOID sudah bisa didistribusiin jadi Owner BUMA atau DOID bisa
> "Exit" lebih cepat atau sebagian ownership di harga yang katakanlah lebih
> tinggi dari nilai deal transaksi bahkan di IRR yang lebih tinggi (arbitrage
> ato early exit)
> 
> 3. tapi Jujur angka Dealnya bagus banget sih pak. $550 Juta Untuk BUMA itu
> bagus banget. sayangnya kapitalisasi DOID saat ini udah jauh diatas $550
> Juta. there;s really nothing much more left.
> 
> CMIIW...
> 
> 
> 2009/8/27 Bandar Bola <bandarr.b...@...>
> 
> >
> >
> > Just be careful fellows.
> > Seperti yang ditengarai oleh Pak Oentoeng, kelihatannya bandar lagi goreng
> > saham DOID dengan cara issue2 perubahan fundamental DOID (istilah Pak
> > Oentoeng, perbandaran di luar running trade).
> >
> > Ada hal-hal logis yang perlu kita cermati, supaya tidak konyol jadi gosong:
> >
> > 1. Kenapa BUMA tidak IPO saja ketimbang back-door listing, bukankah akan
> > jauh lebih menguntungkan bagi BUMA untuk IPO di tengah market yang
> > sedang ijo royo-royo ini, lagian sektornya lagi "diminati" banyak orang?
> >
> > 2. Bagi retail akan sangat gampang melakukan valuasi terhadap saham IPO
> > (ratio2 P/E, B/V dll jelas, proceed-nya jelas, semuanya ada di prospektus),
> > ketimbang "meraba-raba" valuasi perusahaan post "back-door listing".
> >
> > 3. Kenapa regulator tidak melakukan suspensi terhadap segala macam
> > "ketidakjelasan" ini.
> >
> >
> > Bagi saya sangat jelas: Nobody can change "fundamental" overnight; if
> > somebody (retail) believes he can, then tears will be his reward.
> >
> > Retail yang beli saham kayak beginian kayak beli kucing dalam karung, semua
> > serba tidak jelas, dan akan kejungkal, kalo tidak sekarang ya pasti satu
> > saat nanti, pada saat hype sudah tercipta, dan pemain2 akan pada greedy.
> > Mungkin sekarang masih ngasih cuan, tetapi itu cuma pinjaman dari bandar
> > yang pada waktunya nanti akan diambil kembali (dengan bunga rentenir
> > tentunya). Hanya segelintir yang bisa selamat. Ingat kasus TMPI dan MIRA.
> >
> > Bisa saja saya salah, dan back-door listing tetap jalan, tetapi saya
> > percaya satu hal, resikonya bagi kita para retail tidak bisa terukur.
> > Sewaktu2 mereka bisa bilang, sorry kita nggak jadi back door listing, atau
> > kita jadi back-door listing tapi lewat right-issue dulu 1:100 etc.
> >
> > You have been warned ya... Good luck!
> >
> > Regards,
> > Bandar Bola
> >
> >
> >
> > 2009/8/27 M Herman <hermanlat...@...>
> >
> >>
> >>
> >>   mudah2an tingkat naiknya bisa kayak TMPI hehe...tapi ini bedalah
> >> pak..kalau TMPI mana ada sekuritas asing yang bikin report fundamental
> >> (sekuritas lokal aja juga gak ada heheh)...yg satu perusahaan retail barang
> >> elektronik  ..yg satu lagi mau backdoor listing perusahaan kontraktor
> >> pertambangan no 2 terbesar di Indonesia..
> >>   .
> >>
> >>
> >
> >
> >  
> >
> 
> 
> 
> -- 
> Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
> complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
> everything we know is only some kind of approximation, because we know that
> we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
> to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all
> knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific "truth".
> - Richard Feynman
>


Kirim email ke