Supplementary Informasi yang paling penting adalah siapa yang memberikan
Pinjaman Untuk Akuisisi dan Termin nya bagaimana... karena sepintas sih
Akuisisi BUMA oleh DOID efeknya baik buat existing shareholder baik BUMA dan
DOID Pre Transaksi Ini terjadi
Angka di Risetnya Ollie CLSA

2008 BUMA

Ebitda USD 199 Juta
Net Profit Usd 32.8 Juta

Net Profit to EBITDA = 16%

2009F BUMA

Ebitda  USD 208 Juta
Net Profit USD 88 Juta

Net Profit To EBITDA = 42%

2010F BUMA

Ebitda USD 303 Juta
Net Profit USD 137.1 Juta

Net Profit To EBITDA = 45%

 (Kenaikan Signifikan Net Income To Ebitda dari 16% ke 42% ke 45%
kemungkinan nya cuman dari adanya debt tiring ato re-profiling karena kalo
depresiasi dan amortisasi mengecil kayaknya ga logis karena logikanya justru
aset tetap kontraktor batu bara nambah seiring peningkatan target overburden
dan katanya BUMA mo mulai ninggalin Lease dan Acquire sendiri fixed
assetnya... mungkin Debt BUMA di tiring dari hasil penjualan Sahamnya yang
berarti efek penjualan BUMA positif buat shareholder BUMA)

sementara perkiraan P & L DOID yg notabene = BUMA (DOID cuman cangkang
karena revenue semua dari BUMA) untuk 2010F versi Ollie CLSA ;


Ebitda 3.028 T (98% identik dengan EBitda BUMA yg berarti revenue DOID dari
BUMA semua atau DOID cuman cangkang)

Net Profit juga Identik di 1.36 Trilyun

Sama Yah BUMA sama DOID?

beda donk. BUMA tidak memiliki DOID tapi DOID memiliki BUMA identik hampir
98%

inget Tax Rate Perusahaan Masuk Bursa beda sama Perusahaan Non Bursa. so Its
a Clean Taxsaving to some extent.
yang kedua secara going concern akses pendanaan lebih mudah bagi BUMA untuk
ekspansi karena bisa dari Pasar Equity lewat DOID.
Pendanaan Pinjaman juga bisa lebih fleksibel, Bukit Makmur bisa acquire
Pinjaman dari Parent (bayar beban bunga ke parent Company) dan beban bunga
bisa mengurangi Laba Sebelum Pajak. dan pinjaman jangka pendek untuk modal
kerja juga bisa dari 2 pintu. pintu Bukit Makmurnya sendiri atau DOIDnya.

it seems like a quite good corporate action bothsides. asal jangan
overpriced aja di marketnya sekarang dan owner BUMA/DOID cash in cepet dari
value yang dihargain di pasar.

kapitalisasi pasar (Harga dikali Outstanding Shares) DOID post acquisition
seyogyanya tidak berlipat-lipat-lipat jauh dari angka transaksi $550 Juta
BUMA atau lebih dari 8.5 X Net Income BUMA 2010 kalo ga mau dibilang sudah
overpriced dan priced-in...




2009/8/27 Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com>

> Logisnya 2 hal pak mungkin tujuannya .
>
> 1. Tax Shelter (Issuance Debt nanti dikonsolidasi (DOID jadi Cangkang, DOID
> = BUMA, diatas 90% revenue DOID dari BUMA dengan ownership jg hampir full,
> tapi bagi BUMA lebih untung Debt diambil dari DOID karena yang jadi kotor
> Balance Sheet DOID bukan BUMA pendanaan bisa dari DOID dan keliatannya jadi
> semacam Off Balance Transaction di BUMA gak akan masuk neraca. mungkin
> covenant sama pemakai jasa mengharuskan Balance BUMA relatif bersih dari
> Overhang Debt, sementara Pemegang Saham BUMA tetap DOID, dan di DOID neraca
> Hutang DOID digabung sama Asset dr Subsidiaries, untuk Profit and Loss beban
> Hutang DOID bisa mengurangi nantinya Earning Before Taxes DOID (yg 90% lebih
> dari BUMA) Smart? Yes. Clean?! wah gak tau yah...) .,
> 2. Pemegang Saham BUMA bisa Cash-In atau Exit ke Pasar. BUMA full dimiliki
> DOID, tapi DOID sudah bisa didistribusiin jadi Owner BUMA atau DOID bisa
> "Exit" lebih cepat atau sebagian ownership di harga yang katakanlah lebih
> tinggi dari nilai deal transaksi bahkan di IRR yang lebih tinggi (arbitrage
> ato early exit)
>
> 3. tapi Jujur angka Dealnya bagus banget sih pak. $550 Juta Untuk BUMA itu
> bagus banget. sayangnya kapitalisasi DOID saat ini udah jauh diatas $550
> Juta. there;s really nothing much more left.
>
> CMIIW...
>
>
> 2009/8/27 Bandar Bola <bandarr.b...@gmail.com>
>
>
>>
>> Just be careful fellows.
>> Seperti yang ditengarai oleh Pak Oentoeng, kelihatannya bandar lagi goreng
>> saham DOID dengan cara issue2 perubahan fundamental DOID (istilah Pak
>> Oentoeng, perbandaran di luar running trade).
>>
>> Ada hal-hal logis yang perlu kita cermati, supaya tidak konyol jadi
>> gosong:
>>
>> 1. Kenapa BUMA tidak IPO saja ketimbang back-door listing, bukankah akan
>> jauh lebih menguntungkan bagi BUMA untuk IPO di tengah market yang
>> sedang ijo royo-royo ini, lagian sektornya lagi "diminati" banyak orang?
>>
>> 2. Bagi retail akan sangat gampang melakukan valuasi terhadap saham IPO
>> (ratio2 P/E, B/V dll jelas, proceed-nya jelas, semuanya ada di prospektus),
>> ketimbang "meraba-raba" valuasi perusahaan post "back-door listing".
>>
>> 3. Kenapa regulator tidak melakukan suspensi terhadap segala macam
>> "ketidakjelasan" ini.
>>
>>
>> Bagi saya sangat jelas: Nobody can change "fundamental" overnight; if
>> somebody (retail) believes he can, then tears will be his reward.
>>
>> Retail yang beli saham kayak beginian kayak beli kucing dalam karung,
>> semua serba tidak jelas, dan akan kejungkal, kalo tidak sekarang ya pasti
>> satu saat nanti, pada saat hype sudah tercipta, dan pemain2 akan pada
>> greedy. Mungkin sekarang masih ngasih cuan, tetapi itu cuma pinjaman dari
>> bandar yang pada waktunya nanti akan diambil kembali (dengan bunga rentenir
>> tentunya). Hanya segelintir yang bisa selamat. Ingat kasus TMPI dan MIRA.
>>
>> Bisa saja saya salah, dan back-door listing tetap jalan, tetapi saya
>> percaya satu hal, resikonya bagi kita para retail tidak bisa terukur.
>> Sewaktu2 mereka bisa bilang, sorry kita nggak jadi back door listing, atau
>> kita jadi back-door listing tapi lewat right-issue dulu 1:100 etc.
>>
>> You have been warned ya... Good luck!
>>
>> Regards,
>> Bandar Bola
>>
>>
>>
>> 2009/8/27 M Herman <hermanlat...@yahoo.com>
>>
>>>
>>>
>>>   mudah2an tingkat naiknya bisa kayak TMPI hehe...tapi ini bedalah
>>> pak..kalau TMPI mana ada sekuritas asing yang bikin report fundamental
>>> (sekuritas lokal aja juga gak ada heheh)...yg satu perusahaan retail barang
>>> elektronik  ..yg satu lagi mau backdoor listing perusahaan kontraktor
>>> pertambangan no 2 terbesar di Indonesia..
>>>   .
>>>
>>>
>>
>>
>>  
>>
>
>
>
> --
> Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
> complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
> everything we know is only some kind of approximation, because we know that
> we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
> to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all
> knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”.
> - Richard Feynman
>



-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
everything we know is only some kind of approximation, because we know that
we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all
knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”.
- Richard Feynman

Kirim email ke