Njan ban sipakteureudjang awak geutanjoe. Paken hana tingat meubatjut keu ureueng njeng hana sapeuena. Paken mangat that mita keuseunangan ateueh penderitaan bansa Acheh? Paken hana rasa malee tapeubuet buet njeng rugoe bansa Acheh. Pakentjit tapeugah awak peuget MoU salah watee leumah mangat keunantjit tasosok ulee. Peumantengle tjurak lageenjan? Paken lon tanjeng? Supaja bandum njeng ka roh meuseunang-seunang ateueh derita bansa Acheh mangat geutaubat keudeh. Meuseue lageenjan peurangoe ureueng Acheh, panena bida ngen sp i-jw. Djadi ureueng njeng gohlom seumpat malee, neupijoh ladju bekle neukarat, han keuneng di Donja dia khirat pasti. Buet peuabeh peng rakjat sabantjit lagee korupsi, pajahtaht tataubat meusabab syaratdjih musti tadjok bakset dilee peue njeng katapeuabehnjan. Meusababnjankeuh bekneupeubiasadroeneuh keu buet njeng lageenjan. (alasytar)
________________________________ From: Acheh Watch <achehwa...@hotmail.com> To: p...@yahoogroups.com; ia...@yahoogroups.com; lantak@yahoogroups.com; politikmahasi...@yahoogroups.com; achehn...@yahoogroups.com Sent: Monday, August 10, 2009 7:52:38 PM Subject: «PPDi» Fadlon Tripa: "siapa saja yang mendukung UU-PA dialah antek-antek Penjajah Indonesia di bumi Acheh. UU-PA ini bagi bangsa Acheh suatu malapeta yang sangat berbahaya dari pada Tsunami 26-12-2004" Oleh: Fadlon Tripa. Sumber: http://www.krueng. org/ - Acheh yang terluka Dengan lahir/disahkan UU-PA oleh DPR-RI ( Dewan pembohong/penipu Rakyat RI )pada tgl 11 Juli 2006 di Batavia/Jakarta, ini menandakan bahwa masih sangat kuatnya pengaruh Agressor Barbaris Indonesia jawa di Acheh dan UU-PA ini akan dijadikan payung Hukum Agressor Barbaris/penjajah Indonesia jawa di Acheh yang sangat merugikan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Ideologi Neugara Acheh. Fadlon Tripa: "siapa saja yang mendukung UU-PA dialah antek-antek Penjajah Indonesia di bumi Acheh. UU-PA ini bagi bangsa Acheh suatu malapeta yang sangat berbahaya dari pada Tsunami 26-12-2004" Dan siapa saja yang mendukung UU-PA ini dialah antek-antek Penjajah Indonesia di bumi Acheh. UU-PA ini bagi bangsa Acheh suatu malapeta yang sangat berbahaya dari pada Tsunami 26-12-2004 yang telah meluluhlantakkan Acheh dan musibah Tsunami ini datangnya dari Allah hanya dalan tempo yang sangat singkat dan cepat berlalu sedangkan UU-PA ini akan meracuni, melukai,mencedrai dan mematikan setiap hari bangsa Acheh dalam tempo yang tak terhingga tak ubahnya seperti manusia kena Virus HIV atau penyakit AIDS. UU-PA ini cikal bakalnya di ciptakan oleh anggeta delegasi Helsinki baik dari GAM maupun dari mantan delegasi Angressor Barbaris Indonesia jawa yang didukung oleh para anggota CMI dan AMM/Uni Eropa yang tidak mengerti dengan akar konflik Acheh walaupun telah lahir sebatas MoU 15-8-2005 Helsinki. Kalau para pihak menghargai sistem Negosiasi/Negotiate seharusnya MoU yang diciptakan para pihak tetap dijalankan oleh para pihak, yang tidak lagi harus direnegosiasi oleh pihak musuh/indonesia yang serta merta melumpuhkan hasil Negosiasi itu sendiri dan meluluhlantakkan serta tunduk dan patuh kepada salah satu pihak baca tunduk dan menyerah kepada pihak Agressor barbaris indonesia jawa. Jadimalapetaka inibuat bangsa Acheh harus benar-benar disadari jangan sampai bangsa Acheh terhepnotis dengan sistim rimbanya Negara Kaum Rakus Indonesia ( NKRI ) karena bagai manapun manisnya seruan para penjilat Agressor barbaris Indonesia jawa untuk mempertahankan Agressor Barbaris Indonesia jawa di Acheh khususnya para opportunist di Acheh baca ( para anggota pansus UU-PA DPR-RI ) tetap kekuasaan penuh ditangan serdadu TNI/Polri murahan. Perkara UU-PA yang disahkan oleh bandit-bandit Jakarta ( DPR-RI ) 11-7-2006 maknanya; 1. Penghinaan/pengkhia natan terhadap nilai-nilai Perjuangan bangsa Acheh dan Ideologi Negara Acheh. 2. Penghinaan terhadap isi perjanjian MoU Helsinki 15-8-2005 itu sendiri 3. Penghinaan terhadap nilai HAM 4. Penghinaan terhadap Demokrasi 5. Penghinaan dan merendahkan nilai terhadap yang namanya Self Government 6. Penghinaan terhadap anggota AMM di Acheh sekalipun mereka kurang peka terhadap sikon di Acheh dan Indonesia. 7. Bagi TNI/Polri UU-PA ini hanya sebuah cerpen biasa karena mereka terlanjur telah bertuhan dengan Sumpah Prajurit dan Pancasial / UUD 1945 Sebenarnya apapun yang diolah/diproduk oleh pihak jakarta NKRI terhadap Acheh hanya masih berkisar tentang keadilan, ketimpangan sosial dan politik rebus batu NKRI. Jadi akar konflik/perang di Acheh sama sekali belum tersentuh oleh para pihak ( GAM, RI , AMM dan CMI ). Untuk mengingatkan kita bersama sejak Raja Ali Muqajatsjah 1500 M, Perang/konflik Acheh bukanlah masalah Ekonomi/Keadilan, Demokrasi dan politik NKRI, Melainkan Konflik/perang di Acheh adalah tentang Penjajahan dan Kemerdekaan yang wajib diselesaikan oleh para pihak dengan jalan non kekerasan. Bangsa Acheh wajib kembali dan berpegang teguh dengan ideologi Neugara Acheh dengan demikian kita tetap dihargai dan disegani karena kita memiliki harkat/martabat, Prinsip dan aqidah perjuangan yang tidak dapat dibeli dengan apapun sehingga musuh tak berani mempermainkan bangsa Acheh. Dan Allah tetap meridhai perjuangan suci bangsa Acheh kecuali kepada orang-orang yang munafik,.... Jadi para Pihak ( GAM, Agressor Barbaris Indonesia jawa, CMI dan AMM ) wajib bertanggungjawab terhadap situasi dan kondisi Acheh sebelum dan pasca MoU Helsinki 15-8-2006. Bangsa Acheh telah terlanjur mempercayai para pihak ini sehingga bangsa Acheh khususnya TNA rela isteri keduanyabaca senjata TNA dicincang oleh para pihak. ________________________________ Party with Buddy! Bling out your Messenger with free winks emoticons. Click here