________________________________
Fra: Fadli Hasan <fadliha...@yahoo.dk>
Til: tispeusan...@gmail.com; kuta_agal...@yahoo.co.id; Atjeh Lon Sajang 
<atjehlonsaj...@yahoo.com.my>; sucukluyumo...@yahoo.com
Kopi: acehwa...@yahoo.com; zulkarnain...@gmail.com; fadlontr...@yahoo.com; 
kutara...@yahoo.com; h...@teuku.de; warz...@yahoo.com; beuran...@hotmail.com; 
amnikand...@yahoo.com; husaini54d...@yahoo.com; bakhtia...@yahoo.com; 
muzakkir_ha...@yahoo.com; nazar_s...@yahoo.com; te...@aol.com; 
dj...@streamyx.com; tau...@sirareferendum.org; meurahs...@hotmail.com; JUNISHAR 
Al <aljunis...@iom.int>; bek_munafek...@yahoo.no; yarmen_dinam...@yahoo.com; 
rpi...@yahoo.com; rambideunac...@yahoo.com; bujok_p...@yahoo.com; 
n_nasrud...@lycos.com; universityofwarwickofceulaka <asieu...@yahoo.com>; 
tang...@yahoo.com; abusi...@yahoo.com; abu_dipeureu...@yahoo.com; Ali Al Asytar 
<alasytar_ac...@yahoo.com>; sisinga maharaja <sisingamahar...@yahoo.co.uk>; 
sira_jaringan2...@yahoo.com; tengku_a...@yahoo.com; suhadi_lawe...@yahoo.com; 
muhammad59iq...@yahoo.com; ndin_armadaputra2...@yahoo.com; 
acheh_karb...@yahoo.no; saren...@hotmail.com; universityofwarw...@yahoo.co.uk;
 agambeureu...@yahoo.com; balepan...@yahoo.com.au; Yusra Habib Abd Gani Yusra 
Habib <yusrahabi...@hotmail.com>; nani_mah...@yahoo.com; Niklin Jusuf 
<nikju...@yahoo.com>; i...@acehmail.com; cottr...@yahoo.com; 
reda...@serambinews.com; fai...@brr.go.id; sudir...@brr.go.id; 
seumangat_newslet...@yahoo.com; albir...@gmail.com; atjeh.p...@hotmail.com; 
am_...@yahoo.com; ppn_j...@yahoo.com; nazar....@gmail.com
Sendt: Mandag, juli 27, 2009 11:29:28
Emne: BREAKING NEWS: BAHAYA SERDADU TNI JADI GURU DI ACEH


Bangsa Aceh semua.

Assalamualikum.

Serambi melaporkan bahawa serdadu tni jawa nkri sudah mendapat jalan untuk 
merusak generasi anak-anak di Aceh dengan cara meracuni fikiran anak-anak Aceh 
dengan ajaran sesat ideologi pancasila yang dipercayai oleh kafir-kafir jawa 
itu. Serdadu kafir jawa tni itu juga akan mengajarkan ajaran kejawen dengan 
alasan mengajar agama kepada murid-murid sd di Aceh.

Bangsa Aceh wajib tahu bahawa tidak ada ada agama pada kafir laknat jawa itu. 
Yang mereka tahu adalah mengamalkan dan memuja hantu di malam Jum'at Kliwon 
sambil mengasapkan keris.

Perlu menjadi perhatian semua orang tua murid di Aceh bahawa pihak Dinas 
Pendidikan di Aceh tidak mempunyai hak untuk memberi izin kepada serdadu kafir 
tni jawa untuk mengajar di Aceh. Hak untuk menentukan siapa yang menjadi guru 
kepada anak-anak mereka yang dihantar ke sekolah adalah orang tua murid-murid 
tersebut. Tidak ada urusan serdadu laknak kafir jawa sepatu laras tni itu untuk 
menjadi guru di sekolah-sekolah di Aceh. Kalau para serdadu kafir laknat tni 
itu tidak ada kerja lain, maka suruh mereka secara bergerombolan untuk mengutip 
sampah-sampah yang ada di pasar. 

Displin anak-anak Aceh bukan ditentukan oleh serdadu kafir laknat jawa tni itu. 
Disiplin anak-anak Aceh ditentukan oleh kadar iman anak-anak Aceh dalam 
menghayati dan melaksanakan ajaran Islam dalam hidupnya, bukannya ditentukan 
oleh ajaran sesat ideologi pancasila yang diajarkan oleh serdadu kafir laknat 
tni jawa nkri itu.

Photo-photo yang saya sertakan di bawah ini sudah cukup menjadi bukti bagi 
bangsa Aceh tentang kebiadaban dan kebinatangan serdadu kafir laknat jawa nkri 
tni itu dalam memusnahkan kehidupan dan penghidupan Bangsa Aceh.

Bangsa Aceh wajib bangkit untuk menentang serdadu kafir laknat jawa tni nkri 
itu yang berusaha untuk merusakkan anak-anak Aceh yang masih duduk di sekolah 
rendah.

Mohon perhatian semua Bangsa Aceh dalam perkara ini.

Wassalam


Puluhan TNI Jadi Guru
25 July 2009, 10:11 Pemilu 2009 Administrator 
 
TNI MENGAJAR DI SEKOLAH
Letda Inf Ramiso, Danramil Blangpidie mengajar (guru) di SD 1 Meunasah Sukon, 
Lembah Sabil. Kegiatan TMMP 2009 jajaran Kodim 0110 Abdya itu menurunkan 
sedikitnya 20 personil TNI, diantaranya 4 perwiara (danramil) jadi guru di 12 
sekolah dan 2 pesantren dalam sembilan kecamatan setempat.ISTBLANGPIDIE - 
Sekitar 20 personil TNI, dan empat diantaranya Danramil jajaran Kodim 0110 Aceh 
Barat Daya (Abdya) menjadi guru. Mereka mengajar di sekolah dasar (SD), SMK, 
dan pesantren dalam sembilan kecamatan setempat. Pengabdian mereka dalam bentuk 
TNI Manunggal Membantu Pendidikan (TMMP) 2009 bersama dinas pendidikan dan 
ulama mulai Juli-Desember mendatang. Dandim 0110 Abdya, Letkol Inf Purnomo 
dihubungi Serambi, Jumat (24/7) menjelaskan, puluhan personil TNI, empat 
diantaranya, Danramil Blangpidie, Susoh, Tangan-Tangan, dan Babahrot 
diterjunkan untuk mengajar di sekolah pendidikan umum dan pesantren dalam 
sembilan kecamatan merupakan kegiatan TMMP 2009. 

Sasaran TMMP meliputi 9 SD, 3 SMK, dan 2 pesantren atau pendidikan non formal. 
Untuk SD 1 Meunasah Sukon dan Pesantren Jabal Nur Jadid, Lembah Sabil, SD Keude 
Manggeng, SD 2 Kampung Adan, Tangan-Tangan, SD 2 Ujong Tanoh, Setia, SD 1 Mata 
Ie, SMK Bina Mandiri dan Pesantren Khazanatul Hikam, Blangpidie. Kemudian SD 
Pencontohan dan SMK 1 Blangpidie di Susoh, Kecamatan Susoh, SD 2 Alue Sungai 
Pinang, Jeumpa, SD Lama Tuha, daerah terpencil di Kuala Batee serta SD 3 Pantee 
Rakyat dan SMK 1 Babahrot, Kecamatan Babahrot. Kegiatan dikoordinir Perwira 
Seksi Teritorial, Lettu Inf M Musa sebagai koordinator pengawas lapangan serta 
para Danramil sebagai pengawas.

Kegiatan mengajar di sekolah dilakukan dua kali dalam seminggu dan dua sekolah 
dalam satu hari. Mata pelajaran yang diajarkan oleh personil TNI yang bertindak 
sebagai guru meliputi PPKN/Sejarah, IPS, Pramuka, Pertukangan (khusus SMK), 
peningkatan disiplin, peningkatan budi pekerti, wawasan kebangsaan (wasbang), 
lingkungan hidup, P3K serta pengetahuan tentang agama. Kegiatan ini menurut 
Dandim 0110, bertujuan membantu pemerintah daerah meningkatkan sumber daya 
manusia berkualitas, terutama pemuda agar memiliki mental dan moral sesuai 
dengan nilai-nilai terkandung dalam Pencasila sebagai dasar NKRI dan 
memantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Sementara Kadis Pendidikan Abdya, 
Drs Nasruddin AS MHum menyambut baik kegiatan TMMP. Kegiatan ini sangat 
membantu dalam upaya peningkatan disiplin siswa.(nun)


KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Atjeh  


Massacred in KNPI Lhokseumawe, 60 civilians were brutally butchered by 
Indonesian Occupation Forces


Massacred in Simpang KKA, 250 villagers were brutally butchered by Indonesian 
Occupation Forces 


The Victims tortures before they kills




KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

 KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh


KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 
 
Local police chief Said Huseini said three "separatist rebels" were shot dead 
Saturday on the outskirts of the provincial capital Banda Aceh. A civilian was 
killed in the crossfire, he said. 


 
MASYARAKAT ACEH BERBARING DI TANAH PADA SAAT TNI AD MELEPASKAN TEMBAKAN 
PERINGATAN PADA RIBUAN PENGUNJUK RASA DI LHOKSEUMAWE, PROPINSI ACEH 21 APRIL 
1999. DUA ORANG PENDUDUK TEWAS SETELAH POLISSI DAN TENTARA MEMBUBARKAN UNJUK 
RASA RIBUAN PELAJAR SEKOLAH YANG MEMINTA DILEPASKANNYA 300 ORANG PELAJAR YANG 
TERTANGKAP SAAT UNJUK RASA MENDUKUNG KEMERDEKAAN ACEH BEBERAPA HARI SEBELUMNYA. 
(en/str: REUTERS)

 
Seorang ibu menangis setelah anak kandungnya dibunuh 
secara sangat kejam dan keji oleh babi jawa

 
Seorang anak dan ibunya kembali kerumah yang baru saja dibakar oleh anjing jawa

Setelah dibunuh Anjing TNI menyuruh masyarakat kampung untuk mengambilnya 
 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh, Kamis, 9 Augustus 2001, Avdelning 4, PT Bumi Flora, Desa Alue 
Rambôt, Kec. Bandar Alam Aceh Timur

 
 
  
  
  
  
  
   
Just In One Day, Over 100 Unarmed Achehnese Civilianswere Unlawfully Killed by 
TNI 

 KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh
 
KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh


KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 


KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 


KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh


KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

Men in Aceh are questioned by 
Indonesian soldiers 

KEBIADABAN, KEGANASAN, KEKEJAMAN, KEKEJIAN, dan KEBUASAN bangsa JAWA terhadap 
Bangsa Aceh 

 
BABI-BABI JAWA MENGADAKAN PEMERIKSAN KEPADA SETIAP KENDARAAN YANG AKAN MENUJU 
KOTA BANDA ACEH TEMPAT DI ADAKANNYA SIDANG RAYA RAKYAT ACEH UNTUK KEDAMAIAN, 10 
NOVEMBER 2000. TINDAKAN KERAS APARAT KEPADA MASYARAKAT YANG AKAN MENGHADIRI 
SIDANG ITU MENGAKIBATKAN BELASAN ORANG MENINGGAL DUNIA. (AP Photo/Ismael) 

 
Seorang student berdiri didepan rumah sekolahnya yang baru saja dibakar hangus 
oleh anjing-anjing TNI
 
Salah seorang masyarakat biasa yg 
dibunuh secara begitu keji dan kejam oleh babi dan anjing jawa-TNI di Kecamatan 
Nilam, Aceh Utara

 

Press Release 
To News Editors
July 21, 1999
For Immediate Release 
ACEH REBEL LEADER CALLS INDONESIAN RULE ABSURD 
In a rare interview from his exile in Sweden, the leader of the movement 
fighting for independence in Indonesia's northernmost province of Aceh, Hasan 
di Tiro, says Indonesia has no right to govern Aceh. The exclusive interview 
with the FAR EASTERN ECONOMIC REVIEW appears in its July 29 issue, published 
Thursday, July 22. 
The uncompromising di Tiro calls Indonesia another name for the Dutch East 
Indies with new rulers, Javanese instead of Dutch. Di Tiro, who declared Aceh's 
independence in 1976 but fled to Sweden three years later, dismisses 
Indonesia's new autonomy legislation as irrelevant.The notion of Indonesia is 
absurd, he says. He also ridicules the Bahasa Indonesia language as "pidgin 
Malay" and calls the Javanese "barbaric and uncivilized. " 
Di Tiro puts the overall strength of separatist forces operating in Aceh at 
around 5,000. Asked what sort of message would he send to a new Indonesian 
government, perhaps one headed by Megawati Sukarnoputri whose party won the 
largest number of votes in June's parliamentary elections, Di Tiro says:"No 
message. They're all the same. Uneducated fools." 
The REVIEW obtained the interview amid mounting concern that Aceh may be posing 
a serious challenge to Indonesian unity. The REVIEW reports Indonesian military 
concerns that outside support makes Aceh's rebels much more dangerous than the 
ragtag, poorly armed independence fighters of East Timor and Irian Jaya. 
Two battalions of troops--backed by 1,700 paramilitary police from 
Jakarta--have renewed operations in Aceh response to a wave of ambushes, 
assassinations and arson attacks in recent weeks. In one of the worst incidents 
so far, guerrillas killed five soldiers and wounded 20 in a July 19 ambush on a 
military convoy. More than 70,000 refugees have scattered across Aceh.

For further information, please contact:
Michael Vatikiotis
Far Eastern Economic Review
Tel 852 2508 4420
Fax 852 2503 1530 
  

The death of the charismatic Syafii, 54, his wife Fatimah alias Aisyah and five 
bodyguards were killed in the head and chest on Tuesday during fierce battle. 
Indonesia accused of treachery over Syafii's killing. (AT) 
 
The remains of great and charismatic Abdullah Syafei (L), 54, his wife Fatimah 
alias Aisyah (R) were taken to their house after verification of identities by 
his brother Zakaria at Sigli hospital on 24 January 2002. Abdullah Syafei was 
the Free Acheh Movement (GAM)' s War Commander who was killed by Indonesian 
troops on 22 January. GAM has accused Indonesian military of treachery over 
Syafii's killing. (AT) 
  
 
________________________________


Trænger du til at se det store billede? Kelkoo giver dig gode tilbud på LCD TV! 


      

Kirim email ke