http://www.serambinews.com/old/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=49144&rubrik=1&kategori=1&topik=22 gaji ketua BRA dipersoalkan,Gaji Buta Mantan Menteri Kewangan GAM USMAN Lampoh Awe tidak dipersoalkan,padahal dia tidak bekerja hanya nongkrong di rumanyanya dapat wang tiap tiap bulan 25 juta dari BRR ini merupakan daging manyat korban tsunami yang usman lapoh awe makan Bukan????? dia buat rumah besar di Aceh dan untuk anaknya mafud ekpam di Amirika
----- 'Ulama2 Bal-'am Acheh lebih berbahaya dari penjajah Indonesia --- On Tue, 6/3/08, Ali Al Asytar <alasytar_acheh@ yahoo.com> wrote: From: Ali Al Asytar <alasytar_acheh@ yahoo.com> Subject: [PEMBEBASAN PAPUA] SESUNGGUHNYA MEREKA BELUM MEMILIKI IDEOLOGY YANG HAQ DALAM MENGARUNGI "SAMUDERA LUAS" To: [EMAIL PROTECTED] ps.com, [EMAIL PROTECTED] com, fundamentalis@ yahoogroups. com, fundamentalis@ eGroups.com, [EMAIL PROTECTED] ps.com, Komunitas_Papua@ yahoogroups. com, kuasa_rakyatmiskin@ yahoogroups. com, Pembebasan_Papua@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] .com Date: Tuesday, June 3, 2008, 7:43 PM Komunitas manapun yang mengira Muawiyah bin Abi Sofyan itu sebagai “Amirul Mukminin” membuktikan bahwa mereka tidak memiliki ideology yang haq dalam mengarungi “Samudera kehidupan” Dunia ini. Dalam sejarah, kendatipun Imam Ali bin Abi Thalib as diangkat Allah dan RasulNya sebagai penerus keimamahan Rasulullah, namun disebabkan adanya pihak yang ambisius untuk menjadi pemimpin, sebqgaima na realita yang terjadi di Acheh - Sumatra sekarang ini, pastinya setelah terbunuhnya Usman bin ‘Affan, diakui juga sebagai Khalifah ke IV secara mayoritas. Tapi justru Mu’awiyah bin Abu Sofyan dengan sokongan politikus keji, Amru bin ‘Ask yang tidak lain adalah anak zina dari Abu Sofyan sendiri dari hasil perzinaannya dengan si Nabilah yang karena pelitnya Abu Sofyan hingga terpaksa mengaku kandungan dalam rahimnya itu milik Abu ‘Ask, melawan Khalifah yang sah disisi Allah dan juga disisi manusia kala itu. Pastinya Mu’awiyah adalah seorang penguasa dhalim yang munafiq, dimana sosok semacam itu diaplikasikan sepakterjangnya oleh Shah Redza Palevi Iran, Saddam Husen Irak, Marcosnya Pilipina dan Suhartonya Indonesia. Yang terakhir ini diwarisi juga oleh Yudhoyono - Kalla yang sedang bersandiwara ketoprak di Acheh - Sumatra. Sederetan penguasa yang saya sebutkan tadi adalah pembohong, dimana sepakterjangnya merupakan symbolisasi daripada “Qabil“, pembunuh manusa. Kalau ada komunitas yang meyakini bahwa Muawiyah itu “Amirul Mukminin” ini terindikasi bahwa komunitas tersebut masuk dalam kategori “korban sejarah“. Mereka itu tidak berdaya untuk keluar dari “penjara sejarah“. Andaikata suatu komunitas tidak berdaya untuk melepaskan diri dari penjara Sejarah, dapat dipastikan komunitas tersebut juga tidak berdaya sama sekali untuk keluar dari “penjara materi“, yang merupakan penjara terbesar dan terhebat sebagai penghalang manusa dari meraih esensinya. Dengan kata lain bahwa komunitas tersebut tidak berdaya untuk beresensi tapi sekedar exist di planet Bumi ini. Sesungguhnya mereka itu bukan manusa tapi basyar, pakai istilah ‘Ali Syari’ati. Qabil dan Habil merupakan symbolisasi bagi kita ummat manusa untuk mengambil I’tibar secara jelas sekali bahwa manusia disetiap jamannya senantiasa memperlihatkan sosok Habil dan Qabil. Habil merupakan symbolisasi dari manusia yang sesungguhnya dan sosok Qabil merupakan symbolisasi dari manusa palsu atau basyar. Sosok Qabil diwarisi oleh Namrud, Fir’aun, Hamman, Karun, dan Bal’am sementara sosok Habil diwarisi oleh Nabi Ibrahim, Musa dan Harun. Selanjutnya prototipe yang paling mirip dengan Habil yang tidak melawan ketika dibunuh Qabil adalah nabi ’Isa bin Maryam yang terkenal dengan nabi yang cintakasih. Nabi Muhammad adalah pengejawantahan Musa dan ’Isa, dimana beliau disamping memiliki kepalan tinju nabi Musa, beliau juga menyimpan hati nabi ’Isa didadanya. Imam ’Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Nabi Muhammad sekaligus sebagai murid Istimewa dan utamanya, dimana Allah telah mempersiapkan sebagai pelanjut keimamahan Rasul sebagai hujjah Allah setelah nabi Muhammad hingga diwarisi terus sampan Imam Mahdi yang terakhir. Selanjutnya sepakterjang Qabil diaplikasikan oleh Samiri yang berhasil memperdayakan ummad nabi Musa dengan “anak lembu” yang terbuat dari emas. Di jaman nabi Muhammad saww, sepakterjang Qabil diaplikasikan oleh Mu’awiyah bin Abi Sofyan dan anaknya Yazid bin Mu’awiyah yang sesekali muncul pembelanya di jaman kita sekarang ini. Antara Imam ‘Ali dan Mu’awiyah merupakan dua sosok manusa yang sangat Kontraversi, dimana Imam ‘Ali sebagai pewaris Habil, Muawiyah adalah pewaris Qabil. Betapa banyak manusa mulia (baca keturunan Rasulullah) yang dibunuh Mu’awiyah setelah syahidnya Imam ‘’Ali. Imam Hasan sendiri syahid diracun atas perintah Muawiyah sendirii, masih adakah yang meyaki ni Mu’awiyah sebagai amirul mukminin? Belum lagi kita uraikan sepakterjang Mu’awiyah dalam memalsukan hadist Rasulullah melalui para ’alim palsu macam Abu Hurairah yang terlanjur disangka masih sama baiknya ketika Rasulullah masih hidup. Lebih ironis lagi kalau ada pihak yang tidak dapat membedakan antar Imam Hussein yang shahid di Karbala, demi “menyiram phon Islam” dengan darahnya dan darah ahlulbayt Rasulullah. Bagaimana lugunya suatu komunitas yang tidak mampu membedakan antar pembunuh dan korbannya? Andaikata masih ada komunitas yang meyakini bahwa kedua makhluk yang paling dhalim itu, nyakni Muawiyah bin Abi Sofyan dan Yazid bin Mu'awiyah sebagai amirul mukmi nin, betapa lugunya komunitas tersebut masih saja tenggelam dalam kesesatan yang nyata. Siapakah sebetulnya komunitas macam itu? Islamkah atau Islam palsu. Inilah sesungguhnya yang diyakini orang-orang yang bersatupadu dalam system Indonesia Dhalim dan Munafiq dewasa ini. Mereka menganggap bahwa Yudhoyono juga sebagai “amiril mukminin“. Justru itu mereka menggunakan “hikayat musang” untuk membela Yudhoyono - Kalla dalam konprontasinya dengan Acheh - Sumatra dan West Papua. Kemungkinan besar ini pula yang menyebabkan ada pihak di Acheh untuk tetap setia dan senang berada dalam bingkai Indonesia. Sungguh heran sekali, bagaimana mungkin otonomi yang diusung pihak indonesia dianggap suatu keberhasilan perdamaian Helsinki. Bagaimana mungkin seluruh orang Acheh - Sumatra di dalam dan di luar negeri memuja Indonesia dan GAM? Itu adalah kebohongan yang nyata. Damainya di Acheh sekarang ini adalah damai dipasung. Mengertikah anda yang dimaksudkan damai dipasung? Artinya kalau anda enggeh-engeh kepada pihak Indonesia, ya aman tapi begitu anda berbicara kemerdekaan, langsung anda dituduh suppersip atau dituduh perusak perdamaian. Itukah perdamaian yang anda puji? Itu namany menyerah diri. Kodokpun tau itu bukan perdamaian, kenapa anda demikian lugu? Sesungguhnya mereka yang memiliki sepakterjang yang demikian, belum memiliki Ideology yang haq dalam mengarungi “samudera luas” di palnet Bumi ini. Mereka senang diperbudak bangsa lain demi periuk nasinya. Billahi fi sabililhaq Alasytar - Acheh Di Ujung Dunia Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Calendar PERSATUAN TANPA BATAS, PERJUANGAN SAMPAI MENANG! ============ ========= ======= Pojok Milis PEMBEBASAN PAPUA: 1.Milis PEMBEBASAN PAPUA dibuat dan diurus oleh Eksekutif Nasional Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat [Front PEPERA PB] 2. Topik Bahasan Disarankan Seputar Tiga Pokok Bahasan Yang menjadi Tema Utama, Yaitu: Imperialisme, Neo-Kolonialisme dan Militerisme. 3. Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: pembebasan_papua@ yahoo.com 5.Untuk bergabung: Pembebasan_Papua- subscribe@ yahoogroups. com ============ ========= ========= MARKETPLACE You rock! Blockbuster wants to give you a complimentary trial of Blockbuster Total Access. Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe ________________________________ Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.