Dear all,

PPL = petugas penyuluh lapangan dari dept pertanian,iya toh.
Untuk menutupi kebodohan dia yaitu dengan cara memusuhi anda.
Inilah negeri tercinta,rakyat dibuat bodoh terus supaya elite gampang 
menekannya.
politik adu domba,provokasi,intervensi dan lain sebagainya.
ya itulah,kapan ini negara mau maju.
Bahan baku pupuk ga kurang2 dinegeri kita tapi kok masih subsidi dan kadang 
barang menghilang,benar benar keterlaluan kok pemerintah ini.
Dari tahun ke tahun yang sya dengar begitu terus,sampai petani berantem dengan 
petani gara 2 rebutan pupuk,GILAAAA SUDAH.

REGARDS
TS

=============================
BEKAL SUKSES BERBISNIS AGRO
Tersedia di: http://tiny.cc/kios
=============================
ABC CLUB: http://tiny.cc/formulir
BURSA: http://tiny.cc/bursa
KOPERASI: http://tiny.cc/agrokoperasi



--- Pada Sel, 25/8/09, arief pistono <reefpist...@yahoo.com> menulis:

Dari: arief pistono <reefpist...@yahoo.com>
Judul: Bls: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian  Di Negeri Agraris
Kepada: agromania@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 25 Agustus, 2009, 1:48 AM






 





                  Pak Timo, Pak Utju S dan Pak Handoko,



kalau ngomong masalah pertanian Indonesia, pemerintah dan aparatnya memang gak 
bakalan ada ujungnya. kebetulan saya kerja di laboratorium di kota tuban jawa 
timur yang tanahnya kurang subur. Sebagai lulusan tekkim saya coba untuk 
membantu petani sawah setempat yang mau kerjasama (ini saya lakukan free of 
charge meski jarak dari rumah saya sekitar 30 km dari sawahnya karena saya 
prihatin terhadap kondisi petani dan permasalahannya, termasuk mengusahakan 
berbagai metoda tanam yang recommended mulai tradisional, SRI hingga SRI yang 
saya modified sesuai kultur lokal) alhasil dari hasil rata-rata 3 ton per bahu 
(satuan tradisional jawa = 7000M2) menjadi 7 ton per bahu. tapi yang ada malah 
sekarang saya dan team dibenci para PPL...he..hehhe benar-benar republik mimpi, 
mau maju tapi gak mau bersatu untuk menuju kemajuan. kayaknya para PPL ini 
gengsi padahal untuk untuk upgrade dari hasil 3 ton menuju 7 ton itu saya harus 
riset 1,5 tahun dan tanpa bantuan

 pemerintah. karena kalau pake dana pemerintah ujung-ujungnya hasil riset pasti 
dipake untuk kepentingan politik lagi

saat ini saya juga lagi riset untuk bikin pupuk organik dari limbah pabrik 
tepung ikan yang selama ini di tuban tidak pernah termanfaatkan sebagai 
kelanjutan dari riset yang dulu, juga untuk menyikapi keterbatasan supply 
pupuk, baru minggu kemarin di coba di lahan jagung. mari sama-sama kita tunggu 
hasilnya. semoga berguna bagi pertanian indonesia.

salam untuk semua yang peduli dengan pertanian indonesia



regards,

Arief



------------ --------- --------- --------- --

|a|g|r|o|m|a| n|i|a

Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000

MILIS: http://tiny. cc/milis

FORMULIR: http://tiny. cc/formulir

BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa

KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios

KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi

INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)

------------ --------- --------- --------- --



____________ _________ _________ __

Dari: Timotheus Soemadi <timo.soemadi@ yahoo.com>

Kepada: agroma...@yahoogrou ps.com

Terkirim: Minggu, 23 Agustus, 2009 14:14:10

Judul: Re: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian  Di Negeri Agraris



Dear Pak Utju S dan Nasirawon (bpk Handoko jika tidak salah)



Masalah pertanian memang krusial sampai2 dibuatkan "DEPARTEMEN PERTANIAN"

yang isinya orang2 hebat lulusan S1 S2 S3 S4 hingga beberapa gelar yang 
berjejer jejer,apa yang bisa didapat,tetap saja dari tahun ketahun bigini terus.

hasil dari departemen tersebut.:

1.kedelai import.

2.jagung import.

3.kakao import.

4.kacang import.

5.alat alat pertanian import  ?

6.dll import import import dan import lagi.



"Masalahnya tidak segampang itu pasti jawabnya !!! jawaban klise dari 
pemerintah"



FASILITAS:.

Digaji,fasilitas kendaraan,rumah, SPJ,gaji ke 13,uang cuti,uang seragam,uang 
genteng, uang sekolah,keluar negeri dan yang terakhir uang pensiun.

HASIL:

- import hasil pertanian.

- petani masih super miskin.

- petani masih bodoh dan tertinggal.

- pemuda pemudi tidak tertarik karena ,jadi petani itu miskin dan bodoh.

- pemerintah terlalu fokus kepada perutnya sendiri.karena alasan klise,"GAJI 
KECIL"

- Anggaran untuk pertanian sangat kecil dan kurang.dan masih banyak alasan 
alasan lain.

- 70% negara ini agraris harusnya pemerintah Fokus,karena ini tulang punggung 
ekonomi.

KESIMPULAN

- Menteri Pertanian tidak boleh dari partai politik harus independent dan 
profesional, biar

  tidak setor ke partai.

- Para DIRJENnya juga orang2 profesional dibidang pertanian.tidak mampu mundur.

- Harus punya target pada masing2 kepala bagian dan ada sanksi yang berat,tidak

  mampu mundur.

- Beri kesempatan kepada generasi muda untuk tampil sebagai pemimpin.yang tua 
ngalah.

- Para karyawannya supaya tidak 4 D (datang,duduk, diam,duit) bagaimana?

- Jam kerja 08.00 hingga pukul 17.00 jangan seperti sekarang lihat mobil antar 
jemput

  karyawan dep pertanian jam 15.00 sudah pada keluar kantor untuk pulang.

- jam pelayanan dibuka hingga jam 17.00.tidak ada sogok2an didalamnya.

  bagaimana mau maju negara ini.kalau jam pelayanan hingga jam 15.00 sdh tutup.

- Tidak mempan reformasi buat revolusi management,karena ini menyangkut hajat 
hidup

  orang banyak.yang mayoritas petani.

- Harus lebih keras keras keras lagi dalam merombak sistem yang sudah ada 
ternyata

  tidak membawa kemajuan pertanian.



Tanpa hal tersebut diatas dan dibawah tulisan ini "selamat bermimpi disiang 
bolong."



regards

TS



------------ --------- --------- --------- --

Agromania Business Club (ABC)

------------ --------- --------- --------- --

CARA CEPAT BERGABUNG MENJADI ANGGOTA:

(1) Buka: http://tiny. cc/formulir

(2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar

(3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar

(4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk

(5) Kirim SMS “Daftar” ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9

(6) Tunggu balasan SMS (max. 2 X 24 jam)

(7) Segera lakukan pembayaran iuran anggota

------------ --------- --------- --------- --

|a|g|r|o|m|a| n|i|a

Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000

KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios

BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa

KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi



--- Pada Sab, 22/8/09, nasira...@yahoo. com <nasira...@yahoo. com> menulis:



Dari: nasira...@yahoo. com <nasira...@yahoo. com>

Judul: Re: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian  Di Negeri Agraris

Kepada: "Agromania" <agroma...@yahoogro u ps.com>

Tanggal: Sabtu, 22 Agustus, 2009, 11:44 AM



Pak, anda sangat teliti dan cerdas!



Sektor pertanian TIDAK akan bisa bangkit tanpa ada POLITICAL WILL dari 
Pemerintah. Kenapa demikian? Karena mereka (Pertanian dlm arti luas meliputi: 
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan yang merupakan lapangan 
usaha 70% rakyat Indonesia) butuh:



1. Kebijakan yg berpihak: landreform (setiap petani diberikan 2 ha lahan 
bersertifikat, shg bisa digunakan sbg agunan kredit pertanian), subsidi pupuk 
(menghilang ditelan 'pemain), pembangunan irigasi diluar Jawa (bukannya terus 
membangun jalan tol dlm kota jkt dan rencana jembatan jawa-sumatra, yg nilainya 
ratusan triliun), stop import produk hasil pertanian (amerika sekalipun 
melindungi industri pertanian kedelainya), menjaga harga jual saat panen 
(melindungi petani dr tengkulak), dlsb...



2. Modal yang bisa disediakan Pemerintah dgn bunga yg rendah, kalo perlu 
disubsidi. Perlu diketahui, penyaluran kredit bank2 besar ke sektor ini 
jumlahnya super duper kecil dibanding ke sektor lain dan korporasi. Shrsnya 
Bank Indonesia dan Pem bisa membuat peraturan yg mewajibkan perbankan utk 
minimal menyalurkan 30% kreditnya ke sektor UMKM dan pertanian.

3. Anggaran Negara (APBN) kita SANGAT tidak berpihak ke sektor ini (lihat RAPBN 
2010), terbukti dari turunnya bbrp nilai anggaran utk bibit dan pupuk dibanding 
2009 lalu. Selain itu, prosentasinya juga sangat kecil dibanding sektor lain.



Ingat: negara maju spt Amerika saja, ukuran keberhasilan Pemerintahannya 
adalah: Seberapa besar Dia bisa menurunkan Unemployment. Apalagi Indonesia yg 
penganggurannya sgt tinggi??? 70% rakyat Indonesia bekerja dibidang pertanian, 
mrk umumnya kurang terampil dan berpendidikan, tapi mrk BISA utk angkat cangkul 
dan menggarap lahan. Majunya pertanian akan menciptakan lapangan kerja yg sgt 
besar, berarti menurunkan pengangguran dan mengurangi kemiskinan.



Oleh sebab itu, marilah kita terus mendengungkan PERTANIAN agar bisa menjadi 
menjadi perhatian Pemerintah, shg Indonesia sejahtera dan mandiri...!!



HIDUP AGRO.....!!!



Powered by Telkomsel BlackBerry®



------------ --------- --------- --------- --

|a|g|r|o|m|a| n|i|a

Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000

MILIS: http://tiny. cc/milis

FORMULIR: http://tiny. cc/formulir

BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa

KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios

KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi

INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)

------------ --------- --------- --------- --



-----Original Message-----

From: suiatna hr <suiatna_hr@ yahoo. com>



Date: Thu, 20 Aug 2009 19:10:03

To: <agroma...@yahoogro u ps.com>

Subject: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian  Di Negeri Agraris



Di media massa sudah di beritakan bahwa jurusan Pertanian dan Peternakan

semakin tidak diminati dengan indikasi semakin berkurangnya jumlah

pendaftar, selain memang biaya kuliah yang makin meroket juga karena

sektor pertanian saat ini dianggap tidak prospektif. Alur logika

sederhananya untuk apa mengeluarkan biaya begitu tinggi untuk kuliah kalau

akhirnya nanti setelah lulus tidak ada kesempatan untuk bekerja atau

berbisnis. Ironis memang di negeri agraris seperti Indonesia yang demikian

suburnya, pertanian menjadi sektor yang dihindari oleh para generasi

mudanya. Jangankan generasi muda di kota yang sudah tidak mau bersekolah

di jurusan pertanian dan kalaupun sudah ada yang kuliah di jurusan

pertanian namun mungkin hampir 90% lulusannya tidak bekerja di bidang

pertanian secara langsung, generasi muda di desa pun lebih bangga menjadi

pengangguran yang bisa main gitar sekedarnya sambil teriak-teriak tidak

jelas (katanya sih nyanyi) dibanding menjadi seorang petani.



Tidak hanya pemudanya, para pemudinya pun di desa-desa ini memimpikan

untuk keluar dari desanya dan berharap mendapatkan pekerjaan di kota atau

bahkan di luar negeri. Cerita mudahnya mendapatkan 'dollar' dari orang

yang sudah pernah ke luar negeri atau keluarganya walaupun ini mungkin

hanya beberapa gelintir saja dari puluhan gelintir yang menjadi TKI di

luar negeri, turut melambungkan impian mereka menjadi lebih indah lagi.

Apalagi dengan propaganda yang dihembuskan berbagai media massa bahwa

mereka adalah 'PAHLAWAN DEVISA' semakin meningkatkan keinginan untuk

mencoba menggapainya. Biasanya para pemudi yang terjerat impian ini lebih

suka berdiam diri di rumah, tidak mau membantu orang tua nya di sawah.

Bahkan di salah satu kampung kecil di Subang dan pasti banyak terjadi juga

di tempat lain, ada petani yang rela menjual sawahnya seharga 17 juta

rupiah untuk membiayai kepergian anak gadisnya menjadi TKW ke luar negeri

dan ternyata menjadi korban penipuan agen tenaga kerja fiktif, uang 17

juta amblas secara bertahap. Tidak kapok dengan raibnya uang ini, anak

petani ini malah merengek lagi agar orang tuanya menjual sisa lahan

sawahnya yang tinggal senilai 4 juta untuk kembali mencoba ikut program

pemberangkatan TKI dengan alasan supaya bisa bekerja dan mengganti uang 17

juta yang dibawa lari agen tenaga kerja fiktif...... ..  Kalau tertipu

lagi? Ya tamatlah sudah keberadaan sumber penghidupan satu keluarga ini.



Keluguan, kepolosan, kurangnya wawasan para petani serta keluarganya dan

juga ketidakpuasan terhadap sektor  pertanian jelas menjadi sebagian

penyebab terjadinya hal tersebut, namun siapa yang peduli dengan kondisi

mereka? Para pemudi yang relatif lebih pemalu lebih suka nonton televisi

di rumah dan malas bersosialisasi sedangkan para pemuda nya yang relatif

tidak punya rasa malu lebih suka hura-hura dengan bernyanyi-nyanyi dan

kumpul-kumpul di warung.



Namun sedikit perubahan dapat terjadi bila ada pemuda kota yang datang ke

desa mereka dan mengerjakan pekerjaan yang sama dengan yang dilakukan oleh

orang tua mereka sebagai petani. Sekali lagi melakukan pekerjaan yang

sama, bukan sebagai penyuluh, pembimbing, penggerak atau sejenisnya.

Ternyata masih ada beberapa pemuda desa yang tergerak untuk mengikuti apa

yang dilakukan oleh pemuda kota lulusan D-3 Manajemen Agribisnis Unpad

yang kabarnya tahun sekarang tidak mendapatkan mahasiswa baru, yang kami

tempatkan di sana sebagai 'petani kontemporer' menggarap lahan yang

digadai dari penduduk setempat seluas sekitar setengah hektar. Para pemuda

desa ini mulai tertarik untuk mengobrol-ngobrol mengenai pertanian dan

sudah mulai mengikuti kegiatan yang ringan seperti panen - suatu hal yang

cukup melegakan dan menggembirakan. Tidak dapat dibayangkan bagaimana

pertanian Indonesia di masa yang akan datang kalau sekarang saja yang

bekerja di sawahnya sudah banyak aki-aki renta berusia 60 tahun-an yang

untuk berjalan dari rumah ke sawah saja butuh waktu yang lama? Sangat

mengenaskan bila sawah-sawah kita dimasa mendatang menyerupai panti jompo

karena tidak ada lagi pemuda yang tertarik untuk terjun ke dunia pertanian

atau berubah menjadi industri pertanian milik asing dengan kuli-kulinya

para pemuda kita.



Rencana tahap selanjutnya yang ingin kami bangun adalah memberikan

percontohan dalam bentuk usaha peternakan sederhana seperti ternak kelinci

atau domba bagi kegiatan para pemudanya. Kemudian akan dicoba juga

pelatihan dan usaha kerajinan rajut dan pembuatan yoghurt bagi para

pemudinya dan tentunya semua hasil usaha mereka ini harus ditindaklanjuti

untuk pemasarannya agar menjadi kegiatan bisnis bagi mereka. Rencana ini

tentu akan bisa berjalan lebih baik lagi dengan dukungan komponen

masyarakat lain baik sebagai fasilitator, sponsor atau donatur sedangkan

dukungan dari program pemerintah masih tidak menjadi harapan daripada

melelahkan dan menyita waktu dalam pengurusannya. Bentuk dukungan misalnya

dapat berupa menitipkan hewan Qurban untuk diurus dan digemukkan oleh para

pemuda disana, dan bentuk partisipasi lainnya. Namun ada atau tidak ada

dukungan dari pihak lain, upaya ini harus tetap dijalankan bila ingin

turut andil dalam menjadikan desa dan sektor pertaniannya agar tetap

menarik dan memiliki nilai ekonomis minimal bagi masyarakat desanya

sendiri.



Salam,



Utju Suiatna

Ganesha Organic SRI



------------ --------- --------- --------- --

|a|g|r|o|m|a| n|i|a

Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000

MILIS: http://tiny. cc/milis

FORMULIR: http://tiny. cc/formulir

BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa

KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios

KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi

INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)

------------ --------- --------- --------- --



[Non-text portions of this message have been removed]



------------ --------- --------- ------



------------ --------- --------- --------- --------- -----

CARA PASTI Mendaftar di Agromania Business Club (ABC)

(1) Buka: http://www.formulir abc.co.cc

(2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar

(3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar

(4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk

(5) Segera lakukan Pembayaran Iuran dan Infokan

melalui SMS ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)

(6) Data keanggotaan Anda akan langsung diproses.

------------ --------- --------- --------- --------- -----

BERGABUNG: http://www.milisabc .co.ccYahoo! Groups Links



Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email 
atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/



[Non-text portions of this message have been removed]



&quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!

http://id.mail. yahoo.com& quot;



[Non-text portions of this message have been removed]





























      Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke