Dear Pak Utju S dan Nasirawon (bpk Handoko jika tidak salah)

Masalah pertanian memang krusial sampai2 dibuatkan "DEPARTEMEN PERTANIAN"
yang isinya orang2 hebat lulusan S1 S2 S3 S4 hingga beberapa gelar yang 
berjejer jejer,apa yang bisa didapat,tetap saja dari tahun ketahun bigini terus.
hasil dari departemen tersebut.:
1.kedelai import.
2.jagung import.
3.kakao import.
4.kacang import.
5.alat alat pertanian import  ?
6.dll import import import dan import lagi.

"Masalahnya tidak segampang itu pasti jawabnya !!! jawaban klise dari 
pemerintah"

FASILITAS:.
Digaji,fasilitas kendaraan,rumah,SPJ,gaji ke 13,uang cuti,uang seragam,uang 
genteng, uang sekolah,keluar negeri dan yang terakhir uang pensiun.
HASIL:
- import hasil pertanian.
- petani masih super miskin.
- petani masih bodoh dan tertinggal.
- pemuda pemudi tidak tertarik karena ,jadi petani itu miskin dan bodoh.
- pemerintah terlalu fokus kepada perutnya sendiri.karena alasan klise,"GAJI 
KECIL"
- Anggaran untuk pertanian sangat kecil dan kurang.dan masih banyak alasan 
alasan lain.
- 70% negara ini agraris harusnya pemerintah Fokus,karena ini tulang punggung 
ekonomi.
KESIMPULAN
- Menteri Pertanian tidak boleh dari partai politik harus independent dan 
profesional,biar
  tidak setor ke partai.
- Para DIRJENnya juga orang2 profesional dibidang pertanian.tidak mampu mundur.
- Harus punya target pada masing2 kepala bagian dan ada sanksi yang berat,tidak
  mampu mundur.
- Beri kesempatan kepada generasi muda untuk tampil sebagai pemimpin.yang tua 
ngalah.
- Para karyawannya supaya tidak 4 D (datang,duduk,diam,duit) bagaimana?
- Jam kerja 08.00 hingga pukul 17.00 jangan seperti sekarang lihat mobil antar 
jemput
  karyawan dep pertanian jam 15.00 sudah pada keluar kantor untuk pulang.
- jam pelayanan dibuka hingga jam 17.00.tidak ada sogok2an didalamnya.
  bagaimana mau maju negara ini.kalau jam pelayanan hingga jam 15.00 sdh tutup.
- Tidak mempan reformasi buat revolusi management,karena ini menyangkut hajat 
hidup
  orang banyak.yang mayoritas petani.
- Harus lebih keras keras keras lagi dalam merombak sistem yang sudah ada 
ternyata
  tidak membawa kemajuan pertanian.

Tanpa hal tersebut diatas dan dibawah tulisan ini "selamat bermimpi disiang 
bolong."

regards
TS

-----------------------------------------
Agromania Business Club (ABC)
-----------------------------------------
CARA CEPAT BERGABUNG MENJADI ANGGOTA:
(1) Buka: http://tiny.cc/formulir
(2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar
(3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar
(4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk
(5) Kirim SMS “Daftar” ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
(6) Tunggu balasan SMS (max. 2 X 24 jam)
(7) Segera lakukan pembayaran iuran anggota
-----------------------------------------
|a|g|r|o|m|a|n|i|a
Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000
KIOS PRODUK: http://tiny.cc/kios
BURSA JUAL-BELI: http://tiny.cc/bursa
KOPERASI: http://tiny.cc/agrokoperasi



--- Pada Sab, 22/8/09, nasira...@yahoo.com <nasira...@yahoo.com> menulis:

Dari: nasira...@yahoo.com <nasira...@yahoo.com>
Judul: Re: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian  Di Negeri Agraris
Kepada: "Agromania" <agromania@yahoogroups.com>
Tanggal: Sabtu, 22 Agustus, 2009, 11:44 AM

Pak, anda sangat teliti dan cerdas!

Sektor pertanian TIDAK akan bisa bangkit tanpa ada POLITICAL WILL dari 
Pemerintah. Kenapa demikian? Karena mereka (Pertanian dlm arti luas meliputi: 
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan yang merupakan lapangan 
usaha 70% rakyat Indonesia) butuh:

1. Kebijakan yg berpihak: landreform (setiap petani diberikan 2 ha lahan 
bersertifikat, shg bisa digunakan sbg agunan kredit pertanian), subsidi pupuk 
(menghilang ditelan 'pemain), pembangunan irigasi diluar Jawa (bukannya terus 
membangun jalan tol dlm kota jkt dan rencana jembatan jawa-sumatra, yg nilainya 
ratusan triliun), stop import produk hasil pertanian (amerika sekalipun 
melindungi industri pertanian kedelainya), menjaga harga jual saat panen 
(melindungi petani dr tengkulak), dlsb...

2. Modal yang bisa disediakan Pemerintah dgn bunga yg rendah, kalo perlu 
disubsidi. Perlu diketahui, penyaluran kredit bank2 besar ke sektor ini 
jumlahnya super duper kecil dibanding ke sektor lain dan korporasi. Shrsnya 
Bank Indonesia dan Pem bisa membuat peraturan yg mewajibkan perbankan utk 
minimal menyalurkan 30% kreditnya ke sektor UMKM dan pertanian.   
3. Anggaran Negara (APBN) kita SANGAT tidak berpihak ke sektor ini (lihat RAPBN 
2010), terbukti dari turunnya bbrp nilai anggaran utk bibit dan pupuk dibanding 
2009 lalu. Selain itu, prosentasinya juga sangat kecil dibanding sektor lain.

Ingat: negara maju spt Amerika saja, ukuran keberhasilan Pemerintahannya 
adalah: Seberapa besar Dia bisa menurunkan Unemployment. Apalagi Indonesia yg 
penganggurannya sgt tinggi??? 70% rakyat Indonesia bekerja dibidang pertanian, 
mrk umumnya kurang terampil dan berpendidikan, tapi mrk BISA utk angkat cangkul 
dan menggarap lahan. Majunya pertanian akan menciptakan lapangan kerja yg sgt 
besar, berarti menurunkan pengangguran dan mengurangi kemiskinan.

Oleh sebab itu, marilah kita terus mendengungkan PERTANIAN agar bisa menjadi 
menjadi perhatian Pemerintah, shg Indonesia sejahtera dan mandiri...!!

HIDUP AGRO.....!!!


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----------------------------------------
|a|g|r|o|m|a|n|i|a
Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000
MILIS: http://tiny.cc/milis
FORMULIR: http://tiny.cc/formulir
BURSA JUAL-BELI: http://tiny.cc/bursa
KIOS PRODUK: http://tiny.cc/kios
KOPERASI: http://tiny.cc/agrokoperasi
INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)
-----------------------------------------



-----Original Message-----
From: suiatna hr <suiatna...@yahoo.com>

Date: Thu, 20 Aug 2009 19:10:03
To: <agromania@yahoogroups.com>
Subject: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian  Di Negeri Agraris


Di media massa sudah di beritakan bahwa jurusan Pertanian dan Peternakan
semakin tidak diminati dengan indikasi semakin berkurangnya jumlah
pendaftar, selain memang biaya kuliah yang makin meroket juga karena
sektor pertanian saat ini dianggap tidak prospektif. Alur logika
sederhananya untuk apa mengeluarkan biaya begitu tinggi untuk kuliah kalau
akhirnya nanti setelah lulus tidak ada kesempatan untuk bekerja atau
berbisnis. Ironis memang di negeri agraris seperti Indonesia yang demikian
suburnya, pertanian menjadi sektor yang dihindari oleh para generasi
mudanya. Jangankan generasi muda di kota yang sudah tidak mau bersekolah
di jurusan pertanian dan kalaupun sudah ada yang kuliah di jurusan
pertanian namun mungkin hampir 90% lulusannya tidak bekerja di bidang
pertanian secara langsung, generasi muda di desa pun lebih bangga menjadi
pengangguran yang bisa main gitar sekedarnya sambil teriak-teriak tidak
jelas (katanya sih nyanyi) dibanding menjadi seorang petani.

Tidak hanya pemudanya, para pemudinya pun di desa-desa ini memimpikan
untuk keluar dari desanya dan berharap mendapatkan pekerjaan di kota atau
bahkan di luar negeri. Cerita mudahnya mendapatkan 'dollar' dari orang
yang sudah pernah ke luar negeri atau keluarganya walaupun ini mungkin
hanya beberapa gelintir saja dari puluhan gelintir yang menjadi TKI di
luar negeri, turut melambungkan impian mereka menjadi lebih indah lagi.
Apalagi dengan propaganda yang dihembuskan berbagai media massa bahwa
mereka adalah 'PAHLAWAN DEVISA' semakin meningkatkan keinginan untuk
mencoba menggapainya. Biasanya para pemudi yang terjerat impian ini lebih
suka berdiam diri di rumah, tidak mau membantu orang tua nya di sawah.
Bahkan di salah satu kampung kecil di Subang dan pasti banyak terjadi juga
di tempat lain, ada petani yang rela menjual sawahnya seharga 17 juta
rupiah untuk membiayai kepergian anak gadisnya menjadi TKW ke luar negeri
dan ternyata menjadi korban penipuan agen tenaga kerja fiktif, uang 17
juta amblas secara bertahap. Tidak kapok dengan raibnya uang ini, anak
petani ini malah merengek lagi agar orang tuanya menjual sisa lahan
sawahnya yang tinggal senilai 4 juta untuk kembali mencoba ikut program
pemberangkatan TKI dengan alasan supaya bisa bekerja dan mengganti uang 17
juta yang dibawa lari agen tenaga kerja fiktif........  Kalau tertipu
lagi? Ya tamatlah sudah keberadaan sumber penghidupan satu keluarga ini.

Keluguan, kepolosan, kurangnya wawasan para petani serta keluarganya dan
juga ketidakpuasan terhadap sektor  pertanian jelas menjadi sebagian
penyebab terjadinya hal tersebut, namun siapa yang peduli dengan kondisi
mereka? Para pemudi yang relatif lebih pemalu lebih suka nonton televisi
di rumah dan malas bersosialisasi sedangkan para pemuda nya yang relatif
tidak punya rasa malu lebih suka hura-hura dengan bernyanyi-nyanyi dan
kumpul-kumpul di warung.

Namun sedikit perubahan dapat terjadi bila ada pemuda kota yang datang ke
desa mereka dan mengerjakan pekerjaan yang sama dengan yang dilakukan oleh
orang tua mereka sebagai petani. Sekali lagi melakukan pekerjaan yang
sama, bukan sebagai penyuluh, pembimbing, penggerak atau sejenisnya.
Ternyata masih ada beberapa pemuda desa yang tergerak untuk mengikuti apa
yang dilakukan oleh pemuda kota lulusan D-3 Manajemen Agribisnis Unpad
yang kabarnya tahun sekarang tidak mendapatkan mahasiswa baru, yang kami
tempatkan di sana sebagai 'petani kontemporer' menggarap lahan yang
digadai dari penduduk setempat seluas sekitar setengah hektar. Para pemuda
desa ini mulai tertarik untuk mengobrol-ngobrol mengenai pertanian dan
sudah mulai mengikuti kegiatan yang ringan seperti panen - suatu hal yang
cukup melegakan dan menggembirakan. Tidak dapat dibayangkan bagaimana
pertanian Indonesia di masa yang akan datang kalau sekarang saja yang
bekerja di sawahnya sudah banyak aki-aki renta berusia 60 tahun-an yang
untuk berjalan dari rumah ke sawah saja butuh waktu yang lama? Sangat
mengenaskan bila sawah-sawah kita dimasa mendatang menyerupai panti jompo
karena tidak ada lagi pemuda yang tertarik untuk terjun ke dunia pertanian
atau berubah menjadi industri pertanian milik asing dengan kuli-kulinya
para pemuda kita.

Rencana tahap selanjutnya yang ingin kami bangun adalah memberikan
percontohan dalam bentuk usaha peternakan sederhana seperti ternak kelinci
atau domba bagi kegiatan para pemudanya. Kemudian akan dicoba juga
pelatihan dan usaha kerajinan rajut dan pembuatan yoghurt bagi para
pemudinya dan tentunya semua hasil usaha mereka ini harus ditindaklanjuti
untuk pemasarannya agar menjadi kegiatan bisnis bagi mereka. Rencana ini
tentu akan bisa berjalan lebih baik lagi dengan dukungan komponen
masyarakat lain baik sebagai fasilitator, sponsor atau donatur sedangkan
dukungan dari program pemerintah masih tidak menjadi harapan daripada
melelahkan dan menyita waktu dalam pengurusannya. Bentuk dukungan misalnya
dapat berupa menitipkan hewan Qurban untuk diurus dan digemukkan oleh para
pemuda disana, dan bentuk partisipasi lainnya. Namun ada atau tidak ada
dukungan dari pihak lain, upaya ini harus tetap dijalankan bila ingin
turut andil dalam menjadikan desa dan sektor pertaniannya agar tetap
menarik dan memiliki nilai ekonomis minimal bagi masyarakat desanya
sendiri.

Salam,

Utju Suiatna
Ganesha Organic SRI

-----------------------------------------
|a|g|r|o|m|a|n|i|a
Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000
MILIS: http://tiny.cc/milis
FORMULIR: http://tiny.cc/formulir
BURSA JUAL-BELI: http://tiny.cc/bursa
KIOS PRODUK: http://tiny.cc/kios
KOPERASI: http://tiny.cc/agrokoperasi
INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)
-----------------------------------------




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

-----------------------------------------------------
CARA PASTI Mendaftar di Agromania Business Club (ABC)
(1) Buka: http://www.formulirabc.co.cc
(2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar
(3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar
(4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk
(5) Segera lakukan Pembayaran Iuran dan Infokan
melalui SMS ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)
(6) Data keanggotaan Anda akan langsung diproses.
-----------------------------------------------------
BERGABUNG: http://www.milisabc.co.ccYahoo! Groups Links






      Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke