Yth Pak Arif beserta rekan. salut kepada anda, yang telah melakukan riset dengan dana pribadi, untuk kepentingan petani, sehingga para petani dapat meningkatkan hasil panennya dua kali lipat, dari 3 ton/bahu menjadi 7 ton/bahu. anda seharusnya memperoleh penghargaan yang besar dari pemerintah daerah. orang - orang seperti andalah yang dibutuhkan negara ini, NEGARA YANG MAJU ADALAH NEGARA YANG MAU MENGHARGAI HASIL-SAHIL RISET. kayak jepang, korea, china, thailand (duren Bangkok). dll
tapi sayang, anggaran riset yang dialokasikan oleh pemerintah pada umumnya sangat sedikit, bagaimana mau maju ya ? saran saya, anda lakukan riset sendiri, pilih komoditi yang komersil dan hasil riset bisa anda jual kepada industri, buat produksi masal, baru dapat penghargaan dari perusahaan. ----------------------------------------- |a|g|r|o|m|a|n|i|a Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000 MILIS: http://tiny.cc/milis FORMULIR: http://tiny.cc/formulir BURSA JUAL-BELI: http://tiny.cc/bursa KIOS PRODUK: http://tiny.cc/kios KOPERASI: http://tiny.cc/agrokoperasi INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) ----------------------------------------- ________________________________ Dari: Bahari Wibowo <bahar...@yahoo.com> Kepada: agromania@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 25 Agustus, 2009 17:08:32 Judul: Re: Bls: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian Di Negeri Agraris Yth Pak Arief Pertahankan prestasi anda. Saya salut kepada anda. Salam Bahari ============ ========= ======== BEKAL SUKSES BERBISNIS AGRO Tersedia di: http://tiny. cc/kios ============ ========= ======== ABC CLUB: http://tiny. cc/formulir BURSA: http://tiny. cc/bursa KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi ____________ _________ _________ __ From: arief pistono <reefpistono@ yahoo.com> To: agroma...@yahoogrou ps.com Sent: Tuesday, August 25, 2009 12:48:20 PM Subject: Bls: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian Di Negeri Agraris Pak Timo, Pak Utju S dan Pak Handoko, kalau ngomong masalah pertanian Indonesia, pemerintah dan aparatnya memang gak bakalan ada ujungnya. kebetulan saya kerja di laboratorium di kota tuban jawa timur yang tanahnya kurang subur. Sebagai lulusan tekkim saya coba untuk membantu petani sawah setempat yang mau kerjasama (ini saya lakukan free of charge meski jarak dari rumah saya sekitar 30 km dari sawahnya karena saya prihatin terhadap kondisi petani dan permasalahannya, termasuk mengusahakan berbagai metoda tanam yang recommended mulai tradisional, SRI hingga SRI yang saya modified sesuai kultur lokal) alhasil dari hasil rata-rata 3 ton per bahu (satuan tradisional jawa = 7000M2) menjadi 7 ton per bahu. tapi yang ada malah sekarang saya dan team dibenci para PPL...he..hehhe benar-benar republik mimpi, mau maju tapi gak mau bersatu untuk menuju kemajuan. kayaknya para PPL ini gengsi padahal untuk untuk upgrade dari hasil 3 ton menuju 7 ton itu saya harus riset 1,5 tahun dan tanpa bantuan pemerintah. karena kalau pake dana pemerintah ujung-ujungnya hasil riset pasti dipake untuk kepentingan politik lagi saat ini saya juga lagi riset untuk bikin pupuk organik dari limbah pabrik tepung ikan yang selama ini di tuban tidak pernah termanfaatkan sebagai kelanjutan dari riset yang dulu, juga untuk menyikapi keterbatasan supply pupuk, baru minggu kemarin di coba di lahan jagung. mari sama-sama kita tunggu hasilnya. semoga berguna bagi pertanian indonesia. salam untuk semua yang peduli dengan pertanian indonesia regards, Arief ------------ --------- --------- --------- -- |a|g|r|o|m|a| n|i|a Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000 MILIS: http://tiny. cc/milis FORMULIR: http://tiny. cc/formulir BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) ------------ --------- --------- --------- -- ____________ _________ _________ __ Dari: Timotheus Soemadi <timo.soemadi@ yahoo.com> Kepada: agroma...@yahoogrou ps.com Terkirim: Minggu, 23 Agustus, 2009 14:14:10 Judul: Re: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian Di Negeri Agraris Dear Pak Utju S dan Nasirawon (bpk Handoko jika tidak salah) Masalah pertanian memang krusial sampai2 dibuatkan "DEPARTEMEN PERTANIAN" yang isinya orang2 hebat lulusan S1 S2 S3 S4 hingga beberapa gelar yang berjejer jejer,apa yang bisa didapat,tetap saja dari tahun ketahun bigini terus. hasil dari departemen tersebut.: 1.kedelai import. 2.jagung import. 3.kakao import. 4.kacang import. 5.alat alat pertanian import ? 6.dll import import import dan import lagi. "Masalahnya tidak segampang itu pasti jawabnya !!! jawaban klise dari pemerintah" FASILITAS:. Digaji,fasilitas kendaraan,rumah, SPJ,gaji ke 13,uang cuti,uang seragam,uang genteng, uang sekolah,keluar negeri dan yang terakhir uang pensiun. HASIL: - import hasil pertanian. - petani masih super miskin. - petani masih bodoh dan tertinggal. - pemuda pemudi tidak tertarik karena ,jadi petani itu miskin dan bodoh. - pemerintah terlalu fokus kepada perutnya sendiri.karena alasan klise,"GAJI KECIL" - Anggaran untuk pertanian sangat kecil dan kurang.dan masih banyak alasan alasan lain. - 70% negara ini agraris harusnya pemerintah Fokus,karena ini tulang punggung ekonomi. KESIMPULAN - Menteri Pertanian tidak boleh dari partai politik harus independent dan profesional, biar tidak setor ke partai. - Para DIRJENnya juga orang2 profesional dibidang pertanian.tidak mampu mundur. - Harus punya target pada masing2 kepala bagian dan ada sanksi yang berat,tidak mampu mundur. - Beri kesempatan kepada generasi muda untuk tampil sebagai pemimpin.yang tua ngalah. - Para karyawannya supaya tidak 4 D (datang,duduk, diam,duit) bagaimana? - Jam kerja 08.00 hingga pukul 17.00 jangan seperti sekarang lihat mobil antar jemput karyawan dep pertanian jam 15.00 sudah pada keluar kantor untuk pulang. - jam pelayanan dibuka hingga jam 17.00.tidak ada sogok2an didalamnya. bagaimana mau maju negara ini.kalau jam pelayanan hingga jam 15.00 sdh tutup. - Tidak mempan reformasi buat revolusi management,karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.yang mayoritas petani. - Harus lebih keras keras keras lagi dalam merombak sistem yang sudah ada ternyata tidak membawa kemajuan pertanian. Tanpa hal tersebut diatas dan dibawah tulisan ini "selamat bermimpi disiang bolong." regards TS ------------ --------- --------- --------- -- Agromania Business Club (ABC) ------------ --------- --------- --------- -- CARA CEPAT BERGABUNG MENJADI ANGGOTA: (1) Buka: http://tiny. cc/formulir (2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar (3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar (4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk (5) Kirim SMS “Daftar” ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (6) Tunggu balasan SMS (max. 2 X 24 jam) (7) Segera lakukan pembayaran iuran anggota ------------ --------- --------- --------- -- |a|g|r|o|m|a| n|i|a Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000 KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi --- Pada Sab, 22/8/09, nasira...@yahoo. com <nasira...@yahoo. com> menulis: Dari: nasira...@yahoo. com <nasira...@yahoo. com> Judul: Re: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian Di Negeri Agraris Kepada: "Agromania" <agroma...@yahoogro u ps.com> Tanggal: Sabtu, 22 Agustus, 2009, 11:44 AM Pak, anda sangat teliti dan cerdas! Sektor pertanian TIDAK akan bisa bangkit tanpa ada POLITICAL WILL dari Pemerintah. Kenapa demikian? Karena mereka (Pertanian dlm arti luas meliputi: pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan yang merupakan lapangan usaha 70% rakyat Indonesia) butuh: 1. Kebijakan yg berpihak: landreform (setiap petani diberikan 2 ha lahan bersertifikat, shg bisa digunakan sbg agunan kredit pertanian), subsidi pupuk (menghilang ditelan 'pemain), pembangunan irigasi diluar Jawa (bukannya terus membangun jalan tol dlm kota jkt dan rencana jembatan jawa-sumatra, yg nilainya ratusan triliun), stop import produk hasil pertanian (amerika sekalipun melindungi industri pertanian kedelainya), menjaga harga jual saat panen (melindungi petani dr tengkulak), dlsb... 2. Modal yang bisa disediakan Pemerintah dgn bunga yg rendah, kalo perlu disubsidi. Perlu diketahui, penyaluran kredit bank2 besar ke sektor ini jumlahnya super duper kecil dibanding ke sektor lain dan korporasi. Shrsnya Bank Indonesia dan Pem bisa membuat peraturan yg mewajibkan perbankan utk minimal menyalurkan 30% kreditnya ke sektor UMKM dan pertanian. 3. Anggaran Negara (APBN) kita SANGAT tidak berpihak ke sektor ini (lihat RAPBN 2010), terbukti dari turunnya bbrp nilai anggaran utk bibit dan pupuk dibanding 2009 lalu. Selain itu, prosentasinya juga sangat kecil dibanding sektor lain. Ingat: negara maju spt Amerika saja, ukuran keberhasilan Pemerintahannya adalah: Seberapa besar Dia bisa menurunkan Unemployment. Apalagi Indonesia yg penganggurannya sgt tinggi??? 70% rakyat Indonesia bekerja dibidang pertanian, mrk umumnya kurang terampil dan berpendidikan, tapi mrk BISA utk angkat cangkul dan menggarap lahan. Majunya pertanian akan menciptakan lapangan kerja yg sgt besar, berarti menurunkan pengangguran dan mengurangi kemiskinan. Oleh sebab itu, marilah kita terus mendengungkan PERTANIAN agar bisa menjadi menjadi perhatian Pemerintah, shg Indonesia sejahtera dan mandiri...!! HIDUP AGRO.....!!! Powered by Telkomsel BlackBerry® ------------ --------- --------- --------- -- |a|g|r|o|m|a| n|i|a Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000 MILIS: http://tiny. cc/milis FORMULIR: http://tiny. cc/formulir BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) ------------ --------- --------- --------- -- -----Original Message----- From: suiatna hr <suiatna_hr@ yahoo. com> Date: Thu, 20 Aug 2009 19:10:03 To: <agroma...@yahoogro u ps.com> Subject: [agromania] Lemahnya Daya Tarik Sektor Pertanian Di Negeri Agraris Di media massa sudah di beritakan bahwa jurusan Pertanian dan Peternakan semakin tidak diminati dengan indikasi semakin berkurangnya jumlah pendaftar, selain memang biaya kuliah yang makin meroket juga karena sektor pertanian saat ini dianggap tidak prospektif. Alur logika sederhananya untuk apa mengeluarkan biaya begitu tinggi untuk kuliah kalau akhirnya nanti setelah lulus tidak ada kesempatan untuk bekerja atau berbisnis. Ironis memang di negeri agraris seperti Indonesia yang demikian suburnya, pertanian menjadi sektor yang dihindari oleh para generasi mudanya. Jangankan generasi muda di kota yang sudah tidak mau bersekolah di jurusan pertanian dan kalaupun sudah ada yang kuliah di jurusan pertanian namun mungkin hampir 90% lulusannya tidak bekerja di bidang pertanian secara langsung, generasi muda di desa pun lebih bangga menjadi pengangguran yang bisa main gitar sekedarnya sambil teriak-teriak tidak jelas (katanya sih nyanyi) dibanding menjadi seorang petani. Tidak hanya pemudanya, para pemudinya pun di desa-desa ini memimpikan untuk keluar dari desanya dan berharap mendapatkan pekerjaan di kota atau bahkan di luar negeri. Cerita mudahnya mendapatkan 'dollar' dari orang yang sudah pernah ke luar negeri atau keluarganya walaupun ini mungkin hanya beberapa gelintir saja dari puluhan gelintir yang menjadi TKI di luar negeri, turut melambungkan impian mereka menjadi lebih indah lagi. Apalagi dengan propaganda yang dihembuskan berbagai media massa bahwa mereka adalah 'PAHLAWAN DEVISA' semakin meningkatkan keinginan untuk mencoba menggapainya. Biasanya para pemudi yang terjerat impian ini lebih suka berdiam diri di rumah, tidak mau membantu orang tua nya di sawah. Bahkan di salah satu kampung kecil di Subang dan pasti banyak terjadi juga di tempat lain, ada petani yang rela menjual sawahnya seharga 17 juta rupiah untuk membiayai kepergian anak gadisnya menjadi TKW ke luar negeri dan ternyata menjadi korban penipuan agen tenaga kerja fiktif, uang 17 juta amblas secara bertahap. Tidak kapok dengan raibnya uang ini, anak petani ini malah merengek lagi agar orang tuanya menjual sisa lahan sawahnya yang tinggal senilai 4 juta untuk kembali mencoba ikut program pemberangkatan TKI dengan alasan supaya bisa bekerja dan mengganti uang 17 juta yang dibawa lari agen tenaga kerja fiktif...... .. Kalau tertipu lagi? Ya tamatlah sudah keberadaan sumber penghidupan satu keluarga ini. Keluguan, kepolosan, kurangnya wawasan para petani serta keluarganya dan juga ketidakpuasan terhadap sektor pertanian jelas menjadi sebagian penyebab terjadinya hal tersebut, namun siapa yang peduli dengan kondisi mereka? Para pemudi yang relatif lebih pemalu lebih suka nonton televisi di rumah dan malas bersosialisasi sedangkan para pemuda nya yang relatif tidak punya rasa malu lebih suka hura-hura dengan bernyanyi-nyanyi dan kumpul-kumpul di warung. Namun sedikit perubahan dapat terjadi bila ada pemuda kota yang datang ke desa mereka dan mengerjakan pekerjaan yang sama dengan yang dilakukan oleh orang tua mereka sebagai petani. Sekali lagi melakukan pekerjaan yang sama, bukan sebagai penyuluh, pembimbing, penggerak atau sejenisnya. Ternyata masih ada beberapa pemuda desa yang tergerak untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh pemuda kota lulusan D-3 Manajemen Agribisnis Unpad yang kabarnya tahun sekarang tidak mendapatkan mahasiswa baru, yang kami tempatkan di sana sebagai 'petani kontemporer' menggarap lahan yang digadai dari penduduk setempat seluas sekitar setengah hektar. Para pemuda desa ini mulai tertarik untuk mengobrol-ngobrol mengenai pertanian dan sudah mulai mengikuti kegiatan yang ringan seperti panen - suatu hal yang cukup melegakan dan menggembirakan. Tidak dapat dibayangkan bagaimana pertanian Indonesia di masa yang akan datang kalau sekarang saja yang bekerja di sawahnya sudah banyak aki-aki renta berusia 60 tahun-an yang untuk berjalan dari rumah ke sawah saja butuh waktu yang lama? Sangat mengenaskan bila sawah-sawah kita dimasa mendatang menyerupai panti jompo karena tidak ada lagi pemuda yang tertarik untuk terjun ke dunia pertanian atau berubah menjadi industri pertanian milik asing dengan kuli-kulinya para pemuda kita. Rencana tahap selanjutnya yang ingin kami bangun adalah memberikan percontohan dalam bentuk usaha peternakan sederhana seperti ternak kelinci atau domba bagi kegiatan para pemudanya. Kemudian akan dicoba juga pelatihan dan usaha kerajinan rajut dan pembuatan yoghurt bagi para pemudinya dan tentunya semua hasil usaha mereka ini harus ditindaklanjuti untuk pemasarannya agar menjadi kegiatan bisnis bagi mereka. Rencana ini tentu akan bisa berjalan lebih baik lagi dengan dukungan komponen masyarakat lain baik sebagai fasilitator, sponsor atau donatur sedangkan dukungan dari program pemerintah masih tidak menjadi harapan daripada melelahkan dan menyita waktu dalam pengurusannya. Bentuk dukungan misalnya dapat berupa menitipkan hewan Qurban untuk diurus dan digemukkan oleh para pemuda disana, dan bentuk partisipasi lainnya. Namun ada atau tidak ada dukungan dari pihak lain, upaya ini harus tetap dijalankan bila ingin turut andil dalam menjadikan desa dan sektor pertaniannya agar tetap menarik dan memiliki nilai ekonomis minimal bagi masyarakat desanya sendiri. Salam, Utju Suiatna Ganesha Organic SRI ------------ --------- --------- --------- -- |a|g|r|o|m|a| n|i|a Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000 MILIS: http://tiny. cc/milis FORMULIR: http://tiny. cc/formulir BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) ------------ --------- --------- --------- -- [Non-text portions of this message have been removed] ------------ --------- --------- ------ ------------ --------- --------- --------- --------- ----- CARA PASTI Mendaftar di Agromania Business Club (ABC) (1) Buka: http://www.formulir abc.co.cc (2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar (3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar (4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk (5) Segera lakukan Pembayaran Iuran dan Infokan melalui SMS ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) (6) Data keanggotaan Anda akan langsung diproses. ------------ --------- --------- --------- --------- ----- BERGABUNG: http://www.milisabc .co.ccYahoo! Groups Links Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/ [Non-text portions of this message have been removed] "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail. yahoo.com& quot; [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]