ikutan juga ah

sepertinya itu bukan teori melulu pak. terutama tentang kondisi usus untuk 
orang yg vegetarian dan yg tidak, jadi itu kenyataan yg dilihat oleh penulis 
buku.

soo untuk pebisnis susu, saya kira juga ndak perlu takut2 amat kok. masih lama  
nanti orang mengikuti jejak vegetarian ... saya sendiri juga suka susu dan 
daging hehehe

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
PEMINAT MEMBLUDAK, SILAHKAN PROMOSIKAN USAHA ANDA!
Kami membuka kesempatan mempromosikan usaha & bisnis Anda di dengan biaya murah 
& efektif di acara TEMU PENJUAL-PEMBELI AGRO 2009 (6 & 7 Juni 2009, Balai 
Sidang Senayan Jakarta) dengan cara: pasang standing banner, titip brosur atau 
kartu nama, atau pasang iklan di buklet promosi. Info lengkap lihat di: 
http://www.agromall.co.cc
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
BERGABUNG: http://www.milisabc.co.cc


--- On Tue, 5/19/09, manaku tau..! <odh...@ymail.com> wrote:

From: manaku tau..! <odh...@ymail.com>
Subject: Re:[agromania] Dahlan Iskan: Susu Sapi Bukan Untuk Manusia
To: agromania@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 19, 2009, 6:59 PM


       He he he lucuh deh....kalau mau simak isi artikel yang mempresentasikan 
buku "Miracle Of Enzyme" karangan Dr. Hiromi Shinyae.Memang benar ide itu serta 
gagasan itu benar dalam tataran teori untuk sementara waktu. Tapi dengan 
perjalanan waktu kedepan pasti adalagi teori yang akan menyangkal teori 
tersebut, karena teori atau ilmu itu sifatnya sementara, diakui benar karena 
teori tersebut telah merasuk setiap pemikiran manusia dan seolah-olah telah 
menjadi konsensus umum pada zamannya. Mungkin pada zaman yang berbeda akan lain 
lagi teorinya. Contoh yang nyata coba simak perkembangan teori si 
Galieo-galilei, baca sejarahnya dan sepak terjangnya! Itulah paradigma ilmu 
pengetahuan. Karena ilmu akan lebih matang jika terjadi dialektika/pertenta 
ngan2 sehingga memacu ilmuwan baru untuk mengadakan riset/penelitian yang dapat 
menghasilkan ilmu atau teori baru yang lebih mendekat pada kebenaran. Kalau 
saya sih kalau manusia tak akan menemukan kebenaran yang
 seratus

 persen(kebenran yang sejati), karena keenaran itu adalah milik sang Pencipta.

Jadi kita tak perlu dimutlakan oleh teori2 yang konyol seperti itu. kita jalani 
aja sepeti yang telah kita jalani dan kita yakini.



Kalau saya sih ikuti aja sebagai bahan bacaan ajah deh.....! Saya anggap humor 
aja itu. Jujur aja aku belum pernah membaca buku tersebut, tapi lucu deh kalau 
digali secara kritis semua pemikiran kritisnya, entah benar atu ngak menurut 
artikel tersebut. "Susu sapi bukan untuk manusia karena karena sapi tak pernah 
membutuhkan susu manusia". Maaf kalau aku salah mempresepsikannya.

Kalau orang balik bertanya.... .mengapa manusia ndak makan manusia aja karena 
mereka sejenis dan bukan makan tumbuhan atau hewan ciptaan lainnya? Khan nati 
derajatnya turun....! Maka manusia akan konyol dalam hidupnya, dan akan 
musnalah manusia dari bumi ini kalau terjadi kanibalisme.



He he he manusia mengkonsumsi ciptaan lain karena manusia punya kelebihan akal 
dan rasio. Kalau sapai tak pernah mengkonsumsi susu manusia karena dia binatang 
yang tak berakal budi seperti manusia. Karena sapi tidak mengetahui keguaannya 
dan memang sapi ndak pernag berpikir.... dia hidup dengan insting saja.



Kalau mau dilihat dengan pikiran yang jernih kita mengkonsumsinya semuanya itu 
dengan wajar jangan berlebihan, kalau berlebihan mungkin bisa membahayakan bagi 
kesehatan manusia itu sendiri. Jadi sebuah teori tak perlu dimutlakan 
kebenarannya.



He he he apalagi orang yang membuat terori baru berumur 70-an tahun, belum 
tentu dia hidup 2-3 abad lamamnya. Kalau saya sih biarkan saja anak cucuku 2-3 
abad mendatang yang akan mengikuti teorinya kalau sang pembuat teori hidup dan 
panjang umurnya tidak sepeti manusia zaman sekarang.



Orang Indonesia jangan percaya dan terpengaruh dengan teori2 prematur seperti 
itu......giatalah membangun bangsa sesuai porsi kita masing-masing. Yang ternak 
sapi jalankan terus produksilah susu sebanyak mungkin, karena masih banyak yang 
membutuhkan. Jangan sampai susu sapi dan susu apapun di impor dari luar sana. 
Kita masih akan menjadi tergantug dan tak akan mandiri..... !

Kirim email ke