Halo Bu Eni dan Pak Marthino,
Saya mau bertanya sedikit buat anda anda sekalin. Bapak dan Ibu 
mungkin sudah punya pengalaman banay dalam bidan Agrobisnis terutama 
mengenai sawit.
Di Sumatera Utara seakarang sedang berkembang bisnis investasi 
Kelapa sawit melalui sistem KOPERASI.
Artinya kita diajak berinvestasi dgn memebeli lahan kelapa sawit 
perpancang. artinya dalam 1 pancang terdiri dari 2 hektare sawit 
berumur 2-8 tahun. Harga Perpancang adalah sekitar 40-50 juta.
Setiap bulan kita menerima Rp. 700.000 dan setiap bulan penerimaan 
kita akan nai. Artinya bulan 1 kita terima sebanyak Rp. 700.000 dan 
berikutnya naik dan berikutnya naik lagi...begitus eterusnya sampai 
sawit tsb mati.
Menurut saya hasil segitu kecil sekali dibandingkan kalau kita urus 
sendiri. Ada kabar kalau kita mengusrus sendiri sawit tsb hail per 
hektar nya sampai 5 jtaan. Tetapi tentu kita harus mengurus 
pemupukan, pembabatan, pembersihan, penjualan menjaga dari maling, 
membayar penjaga dll. Sementara kalau dgn sistem koperasi kita hanya 
tau bersih. Mereka yg urus semua.
Pertanyaan saya:
1. Pernah kah teman-teman mendengar sistem seperti ini?
2. Untung atau ruginya mana lebih baik, kita urus sendiri dengan 
untung lebih besar tapi kita harus capek mengurus semuanya termasuk 
pencurian atau kita beli sistem KOPERASI sehingga kita tinggal 
menerima rupaih tiap bulan?
3. Legal kah sistems eperti ini?

Mohon info dan beri tanggapan.

Wassalam,

Rudy Surbakti
Medan

PS:
Saya teratrik dgn sistem KOPERASI tapi masih ragu
--- In agromania@yahoogroups.com, <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear bu Ennie,
>  
> Mengutir pernyataan Anda, saya mengaminkan bahwa investasi pribadi 
di
> lahan sawit memang merupakan salah 1 pilihan investsai bijaksana. 
Tak
> ada masalah berarti kan bu?  Yg penting petani mitra kerjanya 
jujur.
> Setelah hampir 1 tahun  menggeluti disitu, saya semakin semangat 
untuk
> jadi 'petani pikulan' spt Anda dengan ekspansi lahan.  Menurut 
ukuran
> kocek saya sih, keuntungannya malah lebih dari sekedar lumayan ;) 
>  
> Nah bagi rekan2 yang berminat jadi investor sawit pribadi spt saya 
dan
> bu Ennie, ini ada lahan kosong seluas 20an  ha di  Kec. Bayung 
Lincir,
> Kab. Musi Banyuasin, Prop. Sumsel.  Ini kavling ketiga buat saya 
dan
> saya  beserta 2 orang rekan minggu lalu sudah bayar DP untuk  6  
HA.
> Kalo ada yg minat beli, boleh gabung dengan kami agar nanti kita 
bisa
> tetanggaan dan melakukan usaha kolektif saat penebasan 
pohon/ilalang,
> pembuatan irigasi, penanaman bibit, perawatan hingga panen. 
Sebetulnya
> lahan tersedia hampir 300 HA. Tapi 250an HA dengan cepat dilalap 
para
> Pac-man yaitu investor2 pribadi dari Sumut, Riau dan Sumsel - yang 
sudah
> lebih dulu piawai menggeluti bisnis ini sejak belasan tahun lalu. 
Jadi,
> saya kira jumlah 20 HA itu akan habis dalam hitungan sekitar bbrp 
bulan
> saja.
>  
> Kenapa saya mengajak begini karena jujur saya pun ada maunya. 
Hehehe.
> Maunya saya bukanlah berbentuk tip dari pembelian lahan tapi 
efisiensi
> dari segi cost maintenance ketika lahan dikerjakan dengan skala 
lebih
> luas walau tentunya tidak tertutup kemungkinan kalau lahan mau
> dikerjakan sendiri.
>  
> Wassalam,
> Marthino
> PT. Kraft Indonesia
> (karyawan/usahawan/petani)
> 
> 
> ################ I N F O  ##################
> 
> CD DIREKTORI BISNIS SAWIT (EDISI 2008 - 2009)
> Telah Beredar CD Direktori  Bisnis Sawit (Eds 2008-2009). Berisi 
daftar permintaan / penawaran & daftar pembeli / penjual: lahan 
sawit, perkebunan sawit, bibit sawit, minyak sawit, cangkang sawit, 
bungkil sawit, limbah sawit, dan berbagai hal yang berhubungan 
dengan bisnis kelapa sawit. Harga CD Rp 200.000,- (Edisi 
Terbatas).Untuk  info jelas, silahkan hubungi AGROMANIA.
> CONTOH CD: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos 
> 
> AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000)
> SMS AGROMANIA: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
> EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
> MILIS: http://groups.yahoo.com/group/agromania
> AKTIVITAS: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos
> REFERENSI: http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/
> ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510
> TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0
> BERGABUNG: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania
> 
> ################ I N F O  ##################
> 
> 
> 
>  > Berbeda ketika saya mencoba untuk invest pribadi, beli tanah 
saja,
> seadanya
> > 1-2 ha, kalau ada tawaran lagi beli lagi, sedikit demi sedikit, 
meski
> tidak
> > bersebelahan namun berdekatan, lumayan untuk tabungan. Istilahnya
> petani
> > pikulan hehehe....Ditanami sawit, diselingi singkong. kalau 
panen ikut
> > kolektif petani tetangga. Kalau ini bisa dibilang tidak ada 
masalah
> sama
> > sekali. Tidak ruwet. (intermezo saja...)
> 
>  
> 
> ################ I N F O ##################
> 
> On Tue, May 27, 2008 at 11:11 PM, ennie <[EMAIL PROTECTED]
> <mailto:enniehoop%40yahoo.com> > wrote:
> 
> > Pak/Bu Rhagestie......
> >
> > Sekedar share untuk bisnis persawitan, sebelumnya sudah pernah
> berkecimpung
> > di bisnis sawit di luar Indonesia?
> > Pengalaman saya, dari salah satu group perusahaan saya 
yang "mencoba"
> masuk
> > bisnis sawit, ternyata "belajar sawit" itu mahal :), kami sudah
> mencoba
> > masuk lewat beberapa pintu.
> >
> > Pertama kami berniat membeli lahan sawit yang dijual via berbagai
> penawaran
> > namun sampai sekarang tidak pernah berhasil, permasalahan timbul 
dari
> aspek
> > legal, yang sulit diperoleh meskipun sudah head to head dengan 
pemilik
> > kebun. Atau ulah para intermediatte yang membatasi informasi.
> Kesimpulan
> > yang kami dapat setelah sekian tahun hunting lahan (lahan 
konsesi up
> to 10
> > ha) mostly hampir tidak ada yang benar-benar dijual, karena 
memiliki
> lahan
> > sawit dalam luasan itu merupakan tambang emas dan tidak sulit 
untuk
> > memperoleh pendanaan dari bank atau pihak ketiga. Kecuali ada 
beberapa
> case
> > yang kami temui, pemilik lahan sudah tua dan tidak punya 
penerus, atau
> > memiliki permasalahan dengan bank atau lingkungan sosial.
> >
> > Berbeda ketika saya mencoba untuk invest pribadi, beli tanah 
saja,
> seadanya
> > 1-2 ha, kalau ada tawaran lagi beli lagi, sedikit demi sedikit, 
meski
> tidak
> > bersebelahan namun berdekatan, lumayan untuk tabungan. Istilahnya
> petani
> > pikulan hehehe....Ditanami sawit, diselingi singkong. kalau 
panen ikut
> > kolektif petani tetangga. Kalau ini bisa dibilang tidak ada 
masalah
> sama
> > sekali. Tidak ruwet. (intermezo saja...)
> >
> > Back to laptop. Yang akhirnya bisa kita jalani, ketika kita gagal
> hunting
> > lahan, kita bidik bisnis lain, yaitu bangun pabrik, untuk 
menentukan
> lokasi
> > mana yang strategis , kita harus tahu daerah-daerah mana yang 
overload
> TBS
> > yang tidak diimbangi oleh pabrik yang kapasitasnya mampu 
menampung
> hasil
> > kebun. Tahapannya mulai dari pendekatan resmi ke pemda setempat
> (banyak
> > dinas yang nanti berkaitan), sosialisasi ke petani, pemetaan 
potensi,
> > pembahasan bentuk kerja sama, dari sisi perusahaan kami terus 
terang
> tidak
> > serta merta semuanya siap, dari bagaimana kami nego dengan bank 
kami
> untuk
> > pengajuan kredit, pengadaan jaminan, share dengan pihak LN 
(Malaysia),
> > gandeng renteng dengan beberapa konsultan untuk design pabrik, 
banyak
> > meeting, banyak konflik, banyak mondar mandir Jakarta-Sumatera,
> akhirnya
> > starting juga PKS dengan kapasitas 60 ton/jam, sekarang sudah 90%
> pekerjaan.
> > Lega? Belum....ternyata banyak faktor yang yang tidak kita 
prediksi
> dari
> > awal seperti
> > faktor sosial, tren ekonomi (seperti kenaikan BBM, pajak import 
(kami
> impor
> > mesin dari Jerman), biaya ini dan itu yang membuat perhitungan 
kami
> meleset,
> > jadi defisit budget sampai 15M sampai proses commissioning. 
(berjibaku
> > lagi....perusahaan kami, Malaysia, bank, pemda, mitra petani, 
meeting2
> lagi,
> > mondar-mandir lagi) tapi memang seperti itu...asyik kok....
> >
> > Lain lagi dengan propinsi lain ( masih di Sumatera dan 
Sulawesi ) dari
> > pemda sudah menyetujui sistem kerjasama yang kami tawarkan, asal 
ada
> > kepastian supply dari petani bahwa ketika kita bangunkan pabrik,
> kebutuhan
> > supply kontinyu harus ada dan harus stabil untuk efektifitas 
produksi
> CPO.
> > Namun, ternyata untuk pemetaan potensi petani luar biasa sulit, 
dari
> sisi
> > administrasi. Pemda tidak bisa diharapkan untuk bantu kita 
menyiapkan
> > administrasi, harus kita yang terjun langsung untuk menyiapkan 
itu
> semua.
> > Sampai sekarang (sudah 5 bulan) belum selesai, karena kami masih 
harus
> > konsentrasi di PKS, otomatis tidak bisa intens melakukan 
pendataan.
> Data
> > sebenarnya ada tapi masih konvensional sekali. Dua propinsi 
tersebut
> akan
> > menyediakan lahan milik pemda untuk dikelola investor, namun 
luasannya
> tidak
> > bisa seperti keinginan kita, kami akan diberikan konsesi 5000 ha,
> tidak
> > dalam 1 hamparan. Untuk yang di Sulawesi masih bisa. Karena lahan
> milik
> > pemda seluas itu
> > dalam 1 hamparan sudah sulit sekarang. Pemda2 tersebut pernah 
bilang,
> > sebelumnya banyak investor yang berminat mengembangkan usaha
> agro-sawit di
> > sana, namun sulit terwujud karena rata2 minta lahan yang luas 
dalam
> satu
> > hamparan.
> >
> > Saran saya :
> > 1. Kalau Anda perusahaan Korea murni, sebaiknya gandeng mitra 
lokal
> untuk
> > investasi. Karena PMA murni invest di perkebunan sawit masih 
belum
> bisa. HGU
> > perkebunan diperuntukkan bagi perusahaan lokal.
> >
> > 2. Sewa lahan 30.000 ha, kalau dari pemda langsung, saya belum 
pernah
> > dengar bisa atau tidak. Biasanya kita mengajukan konsesi lahan,
> prosesnya
> > agak panjang dan butuh biaya yang cukup besar (bukan sewa). 
Mungkin
> Anda
> > bisa kerjasama dengan pemilik HGU 30.000 ha yang belum 
dioptimalkan
> > lahannya. Atau ada beberapa perusahaan lokal yang saya tahu sudah
> memiliki
> > HGU namun masih di BPN karena belum bisa membayar biaya HGU nya, 
Anda
> bisa
> > bantu untuk mengeluarkan HGU nya dan kerjasama pengelolaan lahan.
> >
> > 3. Jika ada penawaran lahan sudah tertanam, selidiki history 
bibitnya,
> cek
> > semua legal di dinas terkait. Jika ada penawaran kerja sama sewa,
> harus
> > teliti di klausul perjanjiannya. Jika mau bangun pabrik, pelajari
> kondisi di
> > Indonesia, studi design pabrik dari Asia sampai Eropa, penerapan 
zero
> waste
> > dll. Juga jangan lupakan faktor sosial, LSM, ormas dll
> >
> > 4. Anda bisa langsung BKPM, minta saran daerah mana yang 
berpotensi
> untuk
> > tujuan dan mekanisme investasi Anda. Sebaiknya jangan terfokus 
untuk
> cari
> > lahan yang mau disewa 30.000 ha. Pemetaan potensi dan 
permasalahan
> saja dari
> > data BKPM, fokus di situ dan adjust bagaimana Anda bisa 
berinvestasi
> di
> > point itu.
> >
> >
> > Saya mencoba membandingkan sawit di Malaysia dan Indonesia. 
Perkebunan
> di
> > Malaysia bisa hijauuuuu sejauh mata memandang, barisan pohonnya
> rapiiiii, ga
> > pernah dengar ada demo sawit, kebakaran lahan, suhu yang katanya 
makin
> panas
> > gara-gara sawit rakus air ( di sana justru dimana-mana 
teduh )...bukan
> iri
> > lho...tapi ini cambukan buat kita, Indonesia punya semuanya, jadi
> seharusnya
> > bisa lebih baik dari itu.
> >
> > Sementara ini yang bisa saya bagi, jika ada teman-teman lain yang
> punya
> > pengalaman mohon di share juga....
> >
> > Correct me if I was wrong....
> >
> > Ennie-Jakarta
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: "[EMAIL PROTECTED] <mailto:rhagestie%40yahoo.com>
> <rhagestie%40yahoo.com>" <[EMAIL PROTECTED]
> <mailto:rhagestie%40yahoo.com> <rhagestie%40yahoo.com>
> > >
> > Sent: Monday, May 26, 2008 5:40:05 AM
> > Subject: [agromania] mohon infonya rekan-rekan
> sekalian...................!
> >
> > assalamualaikum. wr.wb
> > kami adalah salah satu perusahaan korea yang bergerak di bidang
> agrobisnis
> > dan ingin membuka lahan perkebunan di indonesia dengan lahan 
seluas 30
> ribu
> > hektar.
> > yang jadi pertanyaan kami bisakah kami menyewa lahan kepada 
pemerintah
> > indonesia
> > ( kepada siapakah kami harus mengajukan permohonan tersebut
> )...........
> > ......... ?
> > apakah nantinya jika kami mendaftarkan diri sebagai PMA ( PEMILIK
> MODAL
> > ASING) ke BKPM ,
> > PIHAK BPKM akan langsung menyediakan lahan tersebut atau 
bagaimana
> > prosedurnya. ......?
> > mohon rekan rekan sekalian akan informasi tersebut ?
> 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke