Dear Ennie (Pak atau Ibu nih): Luar biasa penjelasannya dan sangat informatif sekali. Pada akhirnya saya mendapatkan gambaran jelas dari betapa sulitnya Klien kami mendapatkan lahan/kebun sawit (lahan=kosong, kebun=sudah tanam) selama ini. Saya bergerak di bisnis konsultan investasi Migas dan Batubara dan "kecebur" membantu prime customer kami untuk mendapatkan lahan/kebun sawit yang kami selalu gagal, setelah sukses bantu beliau di migas dan batubara. Tingkat kesulitannya untuk mendapatkan/meng-akuisisi lahan diurut dari yang tersulit sampai mudah ternyata adalah Sawit-Batubara-Migas. Itulah alasan utama saya "terdampar" di dunia agromania yang hebat ini, ingin belajar banyak tentang bisnis agro. Kalau tidak keberatan kapan-kapan boleh kan saya japri ke anda, untuk mendapatkan informasi soal bisnis lahan/kebun sawit ini, sayapun tidak keberatan berdiskusi/berbagi info tentang hal yang saya kuasai.
Salam sukses, D. Hadi ################ I N F O ################## CD DIREKTORI BISNIS SAWIT (EDISI 2008 - 2009) Telah Beredar CD Direktori Bisnis Sawit (Eds 2008-2009). Berisi daftar permintaan / penawaran & daftar pembeli / penjual: lahan sawit, perkebunan sawit, bibit sawit, minyak sawit, cangkang sawit, bungkil sawit, limbah sawit, dan berbagai hal yang berhubungan dengan bisnis kelapa sawit. Harga CD Rp 200.000,- (Edisi Terbatas).Untuk info jelas, silahkan hubungi AGROMANIA. CONTOH CD: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000) SMS AGROMANIA: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 EMAIL: [EMAIL PROTECTED] MILIS: http://groups.yahoo.com/group/agromania AKTIVITAS: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos REFERENSI: http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/ ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510 TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0 BERGABUNG: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania ################ I N F O ################## On Tue, May 27, 2008 at 11:11 PM, ennie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak/Bu Rhagestie...... > > Sekedar share untuk bisnis persawitan, sebelumnya sudah pernah berkecimpung > di bisnis sawit di luar Indonesia? > Pengalaman saya, dari salah satu group perusahaan saya yang "mencoba" masuk > bisnis sawit, ternyata "belajar sawit" itu mahal :), kami sudah mencoba > masuk lewat beberapa pintu. > > Pertama kami berniat membeli lahan sawit yang dijual via berbagai penawaran > namun sampai sekarang tidak pernah berhasil, permasalahan timbul dari aspek > legal, yang sulit diperoleh meskipun sudah head to head dengan pemilik > kebun. Atau ulah para intermediatte yang membatasi informasi. Kesimpulan > yang kami dapat setelah sekian tahun hunting lahan (lahan konsesi up to 10 > ha) mostly hampir tidak ada yang benar-benar dijual, karena memiliki lahan > sawit dalam luasan itu merupakan tambang emas dan tidak sulit untuk > memperoleh pendanaan dari bank atau pihak ketiga. Kecuali ada beberapa case > yang kami temui, pemilik lahan sudah tua dan tidak punya penerus, atau > memiliki permasalahan dengan bank atau lingkungan sosial. > > Berbeda ketika saya mencoba untuk invest pribadi, beli tanah saja, seadanya > 1-2 ha, kalau ada tawaran lagi beli lagi, sedikit demi sedikit, meski tidak > bersebelahan namun berdekatan, lumayan untuk tabungan. Istilahnya petani > pikulan hehehe....Ditanami sawit, diselingi singkong. kalau panen ikut > kolektif petani tetangga. Kalau ini bisa dibilang tidak ada masalah sama > sekali. Tidak ruwet. (intermezo saja...) > > Back to laptop. Yang akhirnya bisa kita jalani, ketika kita gagal hunting > lahan, kita bidik bisnis lain, yaitu bangun pabrik, untuk menentukan lokasi > mana yang strategis , kita harus tahu daerah-daerah mana yang overload TBS > yang tidak diimbangi oleh pabrik yang kapasitasnya mampu menampung hasil > kebun. Tahapannya mulai dari pendekatan resmi ke pemda setempat (banyak > dinas yang nanti berkaitan), sosialisasi ke petani, pemetaan potensi, > pembahasan bentuk kerja sama, dari sisi perusahaan kami terus terang tidak > serta merta semuanya siap, dari bagaimana kami nego dengan bank kami untuk > pengajuan kredit, pengadaan jaminan, share dengan pihak LN (Malaysia), > gandeng renteng dengan beberapa konsultan untuk design pabrik, banyak > meeting, banyak konflik, banyak mondar mandir Jakarta-Sumatera, akhirnya > starting juga PKS dengan kapasitas 60 ton/jam, sekarang sudah 90% pekerjaan. > Lega? Belum....ternyata banyak faktor yang yang tidak kita prediksi dari > awal seperti > faktor sosial, tren ekonomi (seperti kenaikan BBM, pajak import (kami impor > mesin dari Jerman), biaya ini dan itu yang membuat perhitungan kami meleset, > jadi defisit budget sampai 15M sampai proses commissioning. (berjibaku > lagi....perusahaan kami, Malaysia, bank, pemda, mitra petani, meeting2 lagi, > mondar-mandir lagi) tapi memang seperti itu...asyik kok.... > > Lain lagi dengan propinsi lain ( masih di Sumatera dan Sulawesi ) dari > pemda sudah menyetujui sistem kerjasama yang kami tawarkan, asal ada > kepastian supply dari petani bahwa ketika kita bangunkan pabrik, kebutuhan > supply kontinyu harus ada dan harus stabil untuk efektifitas produksi CPO. > Namun, ternyata untuk pemetaan potensi petani luar biasa sulit, dari sisi > administrasi. Pemda tidak bisa diharapkan untuk bantu kita menyiapkan > administrasi, harus kita yang terjun langsung untuk menyiapkan itu semua. > Sampai sekarang (sudah 5 bulan) belum selesai, karena kami masih harus > konsentrasi di PKS, otomatis tidak bisa intens melakukan pendataan. Data > sebenarnya ada tapi masih konvensional sekali. Dua propinsi tersebut akan > menyediakan lahan milik pemda untuk dikelola investor, namun luasannya tidak > bisa seperti keinginan kita, kami akan diberikan konsesi 5000 ha, tidak > dalam 1 hamparan. Untuk yang di Sulawesi masih bisa. Karena lahan milik > pemda seluas itu > dalam 1 hamparan sudah sulit sekarang. Pemda2 tersebut pernah bilang, > sebelumnya banyak investor yang berminat mengembangkan usaha agro-sawit di > sana, namun sulit terwujud karena rata2 minta lahan yang luas dalam satu > hamparan. > > Saran saya : > 1. Kalau Anda perusahaan Korea murni, sebaiknya gandeng mitra lokal untuk > investasi. Karena PMA murni invest di perkebunan sawit masih belum bisa. HGU > perkebunan diperuntukkan bagi perusahaan lokal. > > 2. Sewa lahan 30.000 ha, kalau dari pemda langsung, saya belum pernah > dengar bisa atau tidak. Biasanya kita mengajukan konsesi lahan, prosesnya > agak panjang dan butuh biaya yang cukup besar (bukan sewa). Mungkin Anda > bisa kerjasama dengan pemilik HGU 30.000 ha yang belum dioptimalkan > lahannya. Atau ada beberapa perusahaan lokal yang saya tahu sudah memiliki > HGU namun masih di BPN karena belum bisa membayar biaya HGU nya, Anda bisa > bantu untuk mengeluarkan HGU nya dan kerjasama pengelolaan lahan. > > 3. Jika ada penawaran lahan sudah tertanam, selidiki history bibitnya, cek > semua legal di dinas terkait. Jika ada penawaran kerja sama sewa, harus > teliti di klausul perjanjiannya. Jika mau bangun pabrik, pelajari kondisi di > Indonesia, studi design pabrik dari Asia sampai Eropa, penerapan zero waste > dll. Juga jangan lupakan faktor sosial, LSM, ormas dll > > 4. Anda bisa langsung BKPM, minta saran daerah mana yang berpotensi untuk > tujuan dan mekanisme investasi Anda. Sebaiknya jangan terfokus untuk cari > lahan yang mau disewa 30.000 ha. Pemetaan potensi dan permasalahan saja dari > data BKPM, fokus di situ dan adjust bagaimana Anda bisa berinvestasi di > point itu. > > > Saya mencoba membandingkan sawit di Malaysia dan Indonesia. Perkebunan di > Malaysia bisa hijauuuuu sejauh mata memandang, barisan pohonnya rapiiiii, ga > pernah dengar ada demo sawit, kebakaran lahan, suhu yang katanya makin panas > gara-gara sawit rakus air ( di sana justru dimana-mana teduh )...bukan iri > lho...tapi ini cambukan buat kita, Indonesia punya semuanya, jadi seharusnya > bisa lebih baik dari itu. > > Sementara ini yang bisa saya bagi, jika ada teman-teman lain yang punya > pengalaman mohon di share juga.... > > Correct me if I was wrong.... > > Ennie-Jakarta > > ----- Original Message ---- > From: "[EMAIL PROTECTED] <rhagestie%40yahoo.com>" <[EMAIL > PROTECTED]<rhagestie%40yahoo.com> > > > Sent: Monday, May 26, 2008 5:40:05 AM > Subject: [agromania] mohon infonya rekan-rekan sekalian...................! > > assalamualaikum. wr.wb > kami adalah salah satu perusahaan korea yang bergerak di bidang agrobisnis > dan ingin membuka lahan perkebunan di indonesia dengan lahan seluas 30 ribu > hektar. > yang jadi pertanyaan kami bisakah kami menyewa lahan kepada pemerintah > indonesia > ( kepada siapakah kami harus mengajukan permohonan tersebut )........... > ......... ? > apakah nantinya jika kami mendaftarkan diri sebagai PMA ( PEMILIK MODAL > ASING) ke BKPM , > PIHAK BPKM akan langsung menyediakan lahan tersebut atau bagaimana > prosedurnya. ......? > mohon rekan rekan sekalian akan informasi tersebut ?