Dear bu Ennie,
 
Mengutir pernyataan Anda, saya mengaminkan bahwa investasi pribadi di
lahan sawit memang merupakan salah 1 pilihan investsai bijaksana. Tak
ada masalah berarti kan bu?  Yg penting petani mitra kerjanya jujur.
Setelah hampir 1 tahun  menggeluti disitu, saya semakin semangat untuk
jadi 'petani pikulan' spt Anda dengan ekspansi lahan.  Menurut ukuran
kocek saya sih, keuntungannya malah lebih dari sekedar lumayan ;) 
 
Nah bagi rekan2 yang berminat jadi investor sawit pribadi spt saya dan
bu Ennie, ini ada lahan kosong seluas 20an  ha di  Kec. Bayung Lincir,
Kab. Musi Banyuasin, Prop. Sumsel.  Ini kavling ketiga buat saya dan
saya  beserta 2 orang rekan minggu lalu sudah bayar DP untuk  6  HA.
Kalo ada yg minat beli, boleh gabung dengan kami agar nanti kita bisa
tetanggaan dan melakukan usaha kolektif saat penebasan pohon/ilalang,
pembuatan irigasi, penanaman bibit, perawatan hingga panen. Sebetulnya
lahan tersedia hampir 300 HA. Tapi 250an HA dengan cepat dilalap para
Pac-man yaitu investor2 pribadi dari Sumut, Riau dan Sumsel - yang sudah
lebih dulu piawai menggeluti bisnis ini sejak belasan tahun lalu. Jadi,
saya kira jumlah 20 HA itu akan habis dalam hitungan sekitar bbrp bulan
saja.
 
Kenapa saya mengajak begini karena jujur saya pun ada maunya. Hehehe.
Maunya saya bukanlah berbentuk tip dari pembelian lahan tapi efisiensi
dari segi cost maintenance ketika lahan dikerjakan dengan skala lebih
luas walau tentunya tidak tertutup kemungkinan kalau lahan mau
dikerjakan sendiri.
 
Wassalam,
Marthino
PT. Kraft Indonesia
(karyawan/usahawan/petani)


################ I N F O  ##################

CD DIREKTORI BISNIS SAWIT (EDISI 2008 - 2009)
Telah Beredar CD Direktori  Bisnis Sawit (Eds 2008-2009). Berisi daftar 
permintaan / penawaran & daftar pembeli / penjual: lahan sawit, perkebunan 
sawit, bibit sawit, minyak sawit, cangkang sawit, bungkil sawit, limbah sawit, 
dan berbagai hal yang berhubungan dengan bisnis kelapa sawit. Harga CD Rp 
200.000,- (Edisi Terbatas).Untuk  info jelas, silahkan hubungi AGROMANIA.
CONTOH CD: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos 

AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000)
SMS AGROMANIA: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
MILIS: http://groups.yahoo.com/group/agromania
AKTIVITAS: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos
REFERENSI: http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/
ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510
TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0
BERGABUNG: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania

################ I N F O  ##################



 > Berbeda ketika saya mencoba untuk invest pribadi, beli tanah saja,
seadanya
> 1-2 ha, kalau ada tawaran lagi beli lagi, sedikit demi sedikit, meski
tidak
> bersebelahan namun berdekatan, lumayan untuk tabungan. Istilahnya
petani
> pikulan hehehe....Ditanami sawit, diselingi singkong. kalau panen ikut
> kolektif petani tetangga. Kalau ini bisa dibilang tidak ada masalah
sama
> sekali. Tidak ruwet. (intermezo saja...)

 

################ I N F O ##################

On Tue, May 27, 2008 at 11:11 PM, ennie <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:enniehoop%40yahoo.com> > wrote:

> Pak/Bu Rhagestie......
>
> Sekedar share untuk bisnis persawitan, sebelumnya sudah pernah
berkecimpung
> di bisnis sawit di luar Indonesia?
> Pengalaman saya, dari salah satu group perusahaan saya yang "mencoba"
masuk
> bisnis sawit, ternyata "belajar sawit" itu mahal :), kami sudah
mencoba
> masuk lewat beberapa pintu.
>
> Pertama kami berniat membeli lahan sawit yang dijual via berbagai
penawaran
> namun sampai sekarang tidak pernah berhasil, permasalahan timbul dari
aspek
> legal, yang sulit diperoleh meskipun sudah head to head dengan pemilik
> kebun. Atau ulah para intermediatte yang membatasi informasi.
Kesimpulan
> yang kami dapat setelah sekian tahun hunting lahan (lahan konsesi up
to 10
> ha) mostly hampir tidak ada yang benar-benar dijual, karena memiliki
lahan
> sawit dalam luasan itu merupakan tambang emas dan tidak sulit untuk
> memperoleh pendanaan dari bank atau pihak ketiga. Kecuali ada beberapa
case
> yang kami temui, pemilik lahan sudah tua dan tidak punya penerus, atau
> memiliki permasalahan dengan bank atau lingkungan sosial.
>
> Berbeda ketika saya mencoba untuk invest pribadi, beli tanah saja,
seadanya
> 1-2 ha, kalau ada tawaran lagi beli lagi, sedikit demi sedikit, meski
tidak
> bersebelahan namun berdekatan, lumayan untuk tabungan. Istilahnya
petani
> pikulan hehehe....Ditanami sawit, diselingi singkong. kalau panen ikut
> kolektif petani tetangga. Kalau ini bisa dibilang tidak ada masalah
sama
> sekali. Tidak ruwet. (intermezo saja...)
>
> Back to laptop. Yang akhirnya bisa kita jalani, ketika kita gagal
hunting
> lahan, kita bidik bisnis lain, yaitu bangun pabrik, untuk menentukan
lokasi
> mana yang strategis , kita harus tahu daerah-daerah mana yang overload
TBS
> yang tidak diimbangi oleh pabrik yang kapasitasnya mampu menampung
hasil
> kebun. Tahapannya mulai dari pendekatan resmi ke pemda setempat
(banyak
> dinas yang nanti berkaitan), sosialisasi ke petani, pemetaan potensi,
> pembahasan bentuk kerja sama, dari sisi perusahaan kami terus terang
tidak
> serta merta semuanya siap, dari bagaimana kami nego dengan bank kami
untuk
> pengajuan kredit, pengadaan jaminan, share dengan pihak LN (Malaysia),
> gandeng renteng dengan beberapa konsultan untuk design pabrik, banyak
> meeting, banyak konflik, banyak mondar mandir Jakarta-Sumatera,
akhirnya
> starting juga PKS dengan kapasitas 60 ton/jam, sekarang sudah 90%
pekerjaan.
> Lega? Belum....ternyata banyak faktor yang yang tidak kita prediksi
dari
> awal seperti
> faktor sosial, tren ekonomi (seperti kenaikan BBM, pajak import (kami
impor
> mesin dari Jerman), biaya ini dan itu yang membuat perhitungan kami
meleset,
> jadi defisit budget sampai 15M sampai proses commissioning. (berjibaku
> lagi....perusahaan kami, Malaysia, bank, pemda, mitra petani, meeting2
lagi,
> mondar-mandir lagi) tapi memang seperti itu...asyik kok....
>
> Lain lagi dengan propinsi lain ( masih di Sumatera dan Sulawesi ) dari
> pemda sudah menyetujui sistem kerjasama yang kami tawarkan, asal ada
> kepastian supply dari petani bahwa ketika kita bangunkan pabrik,
kebutuhan
> supply kontinyu harus ada dan harus stabil untuk efektifitas produksi
CPO.
> Namun, ternyata untuk pemetaan potensi petani luar biasa sulit, dari
sisi
> administrasi. Pemda tidak bisa diharapkan untuk bantu kita menyiapkan
> administrasi, harus kita yang terjun langsung untuk menyiapkan itu
semua.
> Sampai sekarang (sudah 5 bulan) belum selesai, karena kami masih harus
> konsentrasi di PKS, otomatis tidak bisa intens melakukan pendataan.
Data
> sebenarnya ada tapi masih konvensional sekali. Dua propinsi tersebut
akan
> menyediakan lahan milik pemda untuk dikelola investor, namun luasannya
tidak
> bisa seperti keinginan kita, kami akan diberikan konsesi 5000 ha,
tidak
> dalam 1 hamparan. Untuk yang di Sulawesi masih bisa. Karena lahan
milik
> pemda seluas itu
> dalam 1 hamparan sudah sulit sekarang. Pemda2 tersebut pernah bilang,
> sebelumnya banyak investor yang berminat mengembangkan usaha
agro-sawit di
> sana, namun sulit terwujud karena rata2 minta lahan yang luas dalam
satu
> hamparan.
>
> Saran saya :
> 1. Kalau Anda perusahaan Korea murni, sebaiknya gandeng mitra lokal
untuk
> investasi. Karena PMA murni invest di perkebunan sawit masih belum
bisa. HGU
> perkebunan diperuntukkan bagi perusahaan lokal.
>
> 2. Sewa lahan 30.000 ha, kalau dari pemda langsung, saya belum pernah
> dengar bisa atau tidak. Biasanya kita mengajukan konsesi lahan,
prosesnya
> agak panjang dan butuh biaya yang cukup besar (bukan sewa). Mungkin
Anda
> bisa kerjasama dengan pemilik HGU 30.000 ha yang belum dioptimalkan
> lahannya. Atau ada beberapa perusahaan lokal yang saya tahu sudah
memiliki
> HGU namun masih di BPN karena belum bisa membayar biaya HGU nya, Anda
bisa
> bantu untuk mengeluarkan HGU nya dan kerjasama pengelolaan lahan.
>
> 3. Jika ada penawaran lahan sudah tertanam, selidiki history bibitnya,
cek
> semua legal di dinas terkait. Jika ada penawaran kerja sama sewa,
harus
> teliti di klausul perjanjiannya. Jika mau bangun pabrik, pelajari
kondisi di
> Indonesia, studi design pabrik dari Asia sampai Eropa, penerapan zero
waste
> dll. Juga jangan lupakan faktor sosial, LSM, ormas dll
>
> 4. Anda bisa langsung BKPM, minta saran daerah mana yang berpotensi
untuk
> tujuan dan mekanisme investasi Anda. Sebaiknya jangan terfokus untuk
cari
> lahan yang mau disewa 30.000 ha. Pemetaan potensi dan permasalahan
saja dari
> data BKPM, fokus di situ dan adjust bagaimana Anda bisa berinvestasi
di
> point itu.
>
>
> Saya mencoba membandingkan sawit di Malaysia dan Indonesia. Perkebunan
di
> Malaysia bisa hijauuuuu sejauh mata memandang, barisan pohonnya
rapiiiii, ga
> pernah dengar ada demo sawit, kebakaran lahan, suhu yang katanya makin
panas
> gara-gara sawit rakus air ( di sana justru dimana-mana teduh )...bukan
iri
> lho...tapi ini cambukan buat kita, Indonesia punya semuanya, jadi
seharusnya
> bisa lebih baik dari itu.
>
> Sementara ini yang bisa saya bagi, jika ada teman-teman lain yang
punya
> pengalaman mohon di share juga....
>
> Correct me if I was wrong....
>
> Ennie-Jakarta
>
> ----- Original Message ----
> From: "[EMAIL PROTECTED] <mailto:rhagestie%40yahoo.com>
<rhagestie%40yahoo.com>" <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:rhagestie%40yahoo.com> <rhagestie%40yahoo.com>
> >
> Sent: Monday, May 26, 2008 5:40:05 AM
> Subject: [agromania] mohon infonya rekan-rekan
sekalian...................!
>
> assalamualaikum. wr.wb
> kami adalah salah satu perusahaan korea yang bergerak di bidang
agrobisnis
> dan ingin membuka lahan perkebunan di indonesia dengan lahan seluas 30
ribu
> hektar.
> yang jadi pertanyaan kami bisakah kami menyewa lahan kepada pemerintah
> indonesia
> ( kepada siapakah kami harus mengajukan permohonan tersebut
)...........
> ......... ?
> apakah nantinya jika kami mendaftarkan diri sebagai PMA ( PEMILIK
MODAL
> ASING) ke BKPM ,
> PIHAK BPKM akan langsung menyediakan lahan tersebut atau bagaimana
> prosedurnya. ......?
> mohon rekan rekan sekalian akan informasi tersebut ?

 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke