�PPDi� Vedr. Re: [IACSF] MUSTAFA GELANGGANG Di potong tangan
Sudah sama-sama kita ketahui yang namanya Hindunesia itu adalah bangsa hipokrit alias munafek. Mereka itu tertutup matahati akibat konspirasi jahat yang mereka lakukan terhadap bangsa Acheh - Sumatra dan West Papua. Mereka pasti tidak adil, kenapa anda berbicara tentang keadilan kepada bangsa yang pekak? Bukankah itu sebabnya kita memberontak kepada tatanan Taghut Dhalim dan Hipokrit itu? Kenapa anda memandang negatif kepada pemberontak terhadap Hindunesia itu dengan menempatkan kata Pemberontakan pada nomor satu di senarai anda untuk menyindir ketimpangan di Acheh ? Ironisnya lagi anda bagaikan cacing kepanasan ketika Mustafa Gelanggang dihukum?. Saya perlu tanyak kekamu, apakah Mustafa itu gubernurnya Acheh atau gubernur Hindunesia? Anda hendak membela dia matimatian apakah karena Allah atau barangkali ada hubungan darah, sekampung atau koneksi lainnya? Kenapa ketika ada pihak yang mencaci Pemimpin Aceh Merdeka anda bisa diam seribusatu bahasa tapi ribut bukan main mengenai Mustafa Gelanggang? 3 (Tiga Milyar) itu, banyak saudara Reza Vahlevi. kemudian saudara mukhsin rizal juga ketika berkomentar seolah-olah Mustafa Gelanggang itu identik dengan Islam itu sendiri, ketika dihubungkan dengan sejarah Acheh masa lalu. Persoalan utama Acheeh - Sumatra adalah penjajahan. Selagi penjajah masih mencengkramkan kakinya dibumi Acheh, nonsen semuanya. Bagaimana mungkin kita berbicara keadilan dalam bingkai Taghut Hindunesia yang Dhalim dan Hipokrit??? (Anwar - Acheh) reza vahlevi <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Aceh...hmhmhm emang unik... heran kita lihat indon, hanya berani menangkap orang yang dituduh koruptor disaat ia tidak lagi punya apa2, disaat dia tidak lagi berkuasa, Mustafa ditangkap? Darmili, Abdullah Yahya, rahmatsyah, Azmanuddin, Tarmizi Karim, Tagore, maksalmina, T. Zulkarnaini ? Jamaluddin idris( kasatker yang bermasalah dengan dana pelatihan guru) bahasa kasarnya antek2 pak kun la ( BRR )...KAPAN? akankah giliran untuk duduk dibalik terali besi itu juga mereka rasakan, saya tidak yakin, dan kenapa GERAK hanya berani melaporkan persoalan sipil? militer mereka diam? takut atau hanya ingin dipuji sebagai pahlawan penceblos yang dituding koruptor uang Aceh, heran makin lama aneh2 saja cara orang bermanuver diAceh, berbagai macam cara dilakukan tapi program pembunuhan karakter di aceh lumrah saja Prabusutedjo( adik tiri Soeharto ) koruptor 100 M, dihukum 4 tahun, Abdullah Puteh 12,5 M dihukum 10 tahun, mustafa glanggang 3 M dihukum ( munkin saja potong tangan beberapa hari yang lalu kitra baca dimedia draft qanun qat'un yaddun sudah diajukan untuk dibahas di DPRA ) yah itulah aceh selalu penuh dengan sensasi 1. pemberontakan 2. bencana alam ( gempa & tsunami ) 3. bumi kaya raya tapi rakyat miskin menderita 4. koruptor 5. syariat islam dijadikan komoditi politik 6. ladang pembantaian manusia 7. calon independendent 8. UUPA yang dikencingi itulah sederet prestasi aceh yang menjadi konsumsi publik di dunia tentang bumi 3 sagoe ini yang dinamakan aceh. aceh lon sayang. sampai kapan akan dan akan layaknya distandarisasi sebagai wilayah yang manusiawi, tanpa desingan peluru, perang saudara, kapan genarasi penerus aceh akan merasakan negri tanpa sweeping dijalanan, melakukan protes tanpa dicurigai, rakyat makmur, aman, tentram, .. entah lah yang pasti aceh tetap aceh dan tetap aceh lon sayang... kapan rakyat aceh hidup tanpa harus mengeluarkan airmata, bumi berhenti dari cucuran darah manusia... entah la yang pasti aceh lon sayang tetap dalam DO DA IDI - Original Message From: | awak | aceh | com | <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, December 29, 2007 6:37:39 AM Subject: Re: [IACSF] MUSTAFA GELANGGANG DAN DARMILI "DIBUNUH DIRUTAN" "sampaikanlah kebenaran walaupun itu pahit..." (Rasul SAW.) peradaan aceh silam yang maju tidak ada hubungannya dengan orang aceh yang pendosa pada jaman ini. ambil saja hikmahnya. jika hanya abdullah puteh saja yang dihukum (dengan hukum dunia) saat ini sementara rekannya yang lain tidak, mungkin Allah SWT sayang akan beliau, dan (mungkin) ini adalah cara-Nya menegur pak lah dengan memberikan kesadaran dan kesempatan untuk bertobat. juga untuk pak mus. bayangkan akhir hidup para pendosa di akhirat kelak (jika kita percaya akan adanya), yang karena merasa aman (terselamata dari jerat hukuman dunia), maka selama hidupnya di dunia dia terus terlibat dalam dosa dan maksiat, sehingga lupa akan maut yang menjemput. BTW. dari cara saya memandang (perspektif) , justru saya sangat bangga dan bertambah-tambah bangga dengan bangsa aceh yang pernah besar peradabannya ini, karena pada saat korupsi yang begitu mewabah dan menjadi budaya rakyat seluruh indon
�PPDi� Anggota KPA Pase Tewas Ditembak
29/12/2007 10:11 WIB Hilang Secara Gaib [ rubrik: Serambi | topik: Aktifitas Masyarakat ] HINGGA tadi malam pasangan Syafruddin Marlina, warga Desa Seuneubok Jaya, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, masih belum bisa tidur nyenyak. Mereka terus berdoa sambil mencari anaknya, M Wahyu (7) yang hilang secara gaib pada Minggu (23/12) pukul 18.00 WIB sepulang membeli permen di sebuah kios, 150 meter dari rumahnya. Keluarga ini baru saja datang dari Sibolga, Sumut, ke Seuneubok Jaya, daerah eks transmigrasi yang kembali dihuni warga setelah Aceh damai. Tapi nahas bagi Wahyu, ia hilang sepulang beli permen. Saudara sepupu ibunya, Ny Nuraida (38), menyatakan Wahyu hilang karena diculik jin jenis bunian. Info ini didasarkan pengakuan paranormal yang mereka hubungi di Aceh Singkil. Jin tersebut dikatakan masih merupakan keturunan Raja Jin Trumon yang sudah menikah tapi belum punya anak. Wahyu mereka tahan sebagai anak angkat atau pancingan . Percaya atau tidak, itu hak Anda. (az) Berita Sabtu, 29 Desember 2007, 05:14 WIB Anggota KPA Pase Tewas Ditembak Reporter : Tim AcehKita Aceh Utara, acehkita.com. Anggota Komite Peralihan Aceh wilayah Pasee Teuku Badruddin dilaporkan tewas setelah diberondong timah panas di Desa Pante Jaloh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Kamis (27/12) malam. Selain menewaskan Badruddin, penembakan yang dilakukan oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya itu juga ikut melukai Mahmuddin (19), dan Fitriadi (17). Keduanya masih dirawat di RS Palang Merah Indonesia Lhokseumawe. Ketiga korban ditembak di halaman rumah Teuku Badruddin. Sementara itu sekitar satu jam setelah aksi penembakan Badruddin, di Desa Meunasah Pulo terjadi pembacokan dan penculikan terhadap Muktaruddin (35), Ule Sagoe Sawang, dan Hafid, mantan anggota GAM yang saat ini berstatus sebagai Polisi Kehutanan, serta seorang warga yang masih menghilang hingga berita ini diturunkan. Insiden yang menimpa Bandruddin terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Badruddin masih berstatus tahanan di Rumah Tahanan Lhoksukon terkait kasus perampokan kendaraan milik NGO Cardi. Pada Ahad (3/6) silam Badruddin bersama istri dan seorang anaknya juga mengalami penembakan oleh lima pria bersenjata api di rumahnya di Desa Seuneuboh Baro, Kecamatan Makmur, Bireuen. Insiden yang menyebabkan kematian Badruddin merupakan peristiwa penembakan untuk kedua kalinya terjadi terhadap mantan anggota GAM wilayah Pasee itu. Sumber acehkita.com menyebutkan, penembakan Kamis malam diduga berawal dari kedatangan sekitar 15 orang yang mengendarai sepeda motor dan mengenakan sebo. Saat itu Badruddin tidak sendirian di rumah. Ia ditemani Mahmuddin dan Fitriadi. Saat itu Badruddin meminta Mahmuddin membeli rokok. ÂBadruddin bilang ke saya, kalau ada uang tolong beli rokok sebentar, kenang Mahmuddin. Mahmuddin menyebutkan, sekembali dari kios dan sedang menyerahkan rokok kepada korban tiba-tiba mereka dihujani peluru. ÂTiba-tiba ada yang menembak kami dari arah kegelapan malam, kata dia sembari menyebutkan, saat diberondong peluru Mahmuddin langsung tiara. ÂSaya sempat mendengar ada yang bilang, Âkeluar kau BadruddinÂ, kisah Mahmuddin. Panggilan itu diiringi letusan senjata yang berlangsung sekitar 15 menit. Saat itulah dirinya bersama Fitriadi dan Badruddin ditembusi peluru milik orang tak dikenal. Usai melakukan aksi, para pelaku langsung meninggalkan lokasi kejadian. Dahlan (35), paman korban yang ditemui di RS PMI, mengatakan, setelah kejadian itu dirinya bersama warga setempat baru berhampuran keluar rumah untuk melihat kondisi korban yang terkena tembak tersebut. Pihak Polres Kota Lhokseumawe, mengatakan korban diberondong dari jarak sekitar enam meter oleh orang tak dikenal dengan mengunakan senjata M-16. Hal ini dibuktikan dengan penemuan tiga butir selongsong peluru di sekitar lokasi kejadian di depan rumah. Selain itu polisi juga menemukan tujuh bekas tembakan di pohon dan rumah. Diperkirakan arah tembakan dilakukan dengan cara tiarap. Juru Bicara KPA Ibrahim bin Syamsuddin menyampaikan duka kepada ketiga korban. ÂDia pernah jadi tersangka polisi, tidak jelas prosesnya, kata pria yang akrab disapa Ibrahim KBS ini, Âkami mengecam peristiwa ini. Ibrahim KBS mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian berdarah ini. Kata dia, seharusnya polisi bisa melindungi masyarakat. Peristiwa Meunasah Pulo Satu jam setelah peristiwa yang menewaskan Badruddin dan melukai dua lainnya, di Desa Meunasah Pulo, sekawanan lelaki yang mengggunakan senjata api dan parang mendatangi rumah Ule Sagoe GAM Muktaruddin (35). Sumber acehkita.com yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Mukhtaruddin langsung melarikan diri ke rumah warga yang sedang mengadakan kenduri kematian saat melihat komplotan tersebut. Kendati berusaha melarikan diri, komplotan itu tetap saja mengejar Mukhtaruddin yang bersembunyi di sebuah kamar di rumah tetangga itu. Namun persembunyian itu terendus dan pelaku memaksa masuk k
�PPDi� Re: «PPDi» LIPAYA ALIAS OM PUTEH TAK SENANG KEPADA K ISAH HABIL DAN QABIL SEBABB DAPAT MEMPERJELAS POSISINYA SE BAGAI QABIL YANG SUKA BERANTAM
LIPAYA...MAU PILIH ABANG IPARNYA JADI KETUA DI NORWEY..? ADUH SAYANG NYA ABANG IPARMU BODOH DAN TAK ADA GERAI UNTUK JUAL PISANG DISANA DAN NORWEY BUKAN SEPERTI DI BATU 3 GOMBAK MALAYSIA.! BAGAI MANA DENGAN PUKULAN APA US ENAK! MAU LAGI.? SAYA RASA MUNGKIN GILIRANMU LI PAYA..TINJU.! BODOH.BODOH..BODOH...!!! - Original Message From: husaini daud <[EMAIL PROTECTED]> To: PPDi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; PPDI@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 26, 2007 2:06:25 PM Subject: «PPDi» LIPAYA ALIAS OM PUTEH TAK SENANG KEPADA KISAH HABIL DAN QABIL SEBABB DAPAT MEMPERJELAS POSISINYA SEBAGAI QABIL YANG SUKA BERANTAM Pertama sekali saya tiba di Norway, saya menyaksikan masyarakat Acheh tidak bersatu. Salah satu group adalah group Lipaya alias Om Puteh yang kerjanya sehari-hari di internet adalah "peutupat iku mie" (meluruskan ekor kucing) atau "peudeng beuneung basah" (mendirikan benang basah). Sebagian orang mengusulkan kepada saya agar tidak usah menyatukan mereka dengan alasan orang Seweden sendiri tidak mampu menyatukannya. Saya renungkan usul sebagian orang Acheh - Sumatra tersebut ada benarnya mengingat watak Lipaya alias Om Puteh yang terlanjur berlagak pintar tapi bodoh. Dalam hal ini Yusra Habib pernah mengatakan bahwa Lipaya alias Om Puteh itu, harus mati dulu baru menyadari kesalahannya. Namun demikian Husaini Daud tidak senang menyaksikan bangsa Acheh yang tidak ada masalah ekonomi (tercapai finansialnya) kok bisa tidak bersatu. Justru itu Husaini Daud coba menelusuri kedua belak pihak apa gerangan yang membuat mereka tidak bersatu. Iktikat saya untuk menyatukan mereka menjadi optimis disebabkan pengalaman di Malaysia ketika dua kelompok orang Acheh _ Sumatra dikawasan Sungai Buloh, hampir saja melakukan pertumpahan darah dengan senjata parangnja yang alhamdulillah berhasil kita persatukan kembali. Lawan dari group Lipaya alias Omputeh didukung banyak pemuda. Menurut pemuda, Lipaya alias Om Puteh itu bersikap keras sekali kepada orang Acheh - Sumatra yang bergaul dengan orang-orang MP. Tapi Lipaya alias Om Puteh itu sendiri secara diam-diam malah melindungi orang MP. Pihak anak muda sangat tidak dapat menerima sikap Lipaya seperti itu dan itulah alasan utama dari group lawan Lipaya untuk tidak bersatu dengan group Lipaya. Untuk membela diri Lipaya mengangkat persoalan orang Jawa yang berada dalam group lawannya, anehnya sekarang Lipaya membela orang Jawa tsb secara sangat tidak logis sekali, kecuali memang dia itu tidak memiliki Ideology untuk menghadapi suatu persoalan yang muncul didepan hidungnya. Kisah ini saya buka kembali berdasarkan permintaan Lipaya sendiri secara tersirat, dimana dia katakan bahwa Husaini Daud hanya masalah Habil dan Qabil saja yang dia bicarakan sejak masuk pintu gerbang Norwegia sampai hari ini. Singkat cerita, alhamdulillah Husaini Daud berhasil mempersatukan masyarakat Acheh - Sumatra di Norwegia hingga mereka saling berangkulan satu sama lainnya. Sayangnya sekitar 3 atau 4 tahun kemudian Lipaya juga yang menjadi bumerang hingga pecah kembali. Dengan politik kekeluargaan Lipaya mengajak kami meeting mingguan pada tempat tertentu yang tujuannya untuk mempersiapkan "Pelapis" dalam perjuangan Acheh - Merdeka. Ternyata dia itu punya niat untuk mengangkat abang Iparnya sebagai ketua Acheh - Sumatra di Norwegia. Padahal abang iparnya itu baru sampai dan masih buta bahasa Norway, bagaimana mungkin memenuhi ambisiusnya untuk menjadi ketua. Dalam meeting tsb dia itu kurang taktik strategi. Hingga momentum itu dengan mulus sekali diambil alih oleh Razali Klibeuet, Iqbal Meureudu, Sulaman Gani dan lain-lain. Mereka berhasil meyakinkan Lipaya untuk membentuk "Neuduek Acheh" yang akan dirumuskan oleh satu tim Khusus dimana Baih Gani sebagai orang tuakami juga ikut dalam tim tsb. Alhamdulillah mereka mampu merumuskan "Neuduek Acheh" dimana dalam "neuduek" tsb Husaini Daud, Abdul Kadir (abang ipar Lipaya), Zulkifli dan yang seorang lagi dapat dilihat datanya sama saudara Razali Klibeuet -Sigli, difungsikan sebagai Tuha Peuet yang juga bertugas untuk mendidik bangsa Acheh - Sumatra di Norwegia. Sementara itu untuk memilih Ketua Acheh - Sumatra dibuat metode khusus dengan calonnya terdiri dari orang-orang yang telah mantap bahasa Norway. Ketika itu juga Abdul Kadir dan Lipaya memprotes tim yangv telah diakui itu. Abdul Kadir menginginkan suapa diadakan pemilihan ketua Acheh - Sumatra Norway dulu. Razali Keulibeuet selaku pemimpin Acara menerim saja protes Abdul Kadir dan Lipaya itu hingga membuat Husaini sendiri salah paham kepada Razali Klibeuet. Sebab yang sebetulnya tidak adahak lagi mereka memprotes ketentuan yang telah disetujua dalam rapat yang sebenarnya. Razali Klibeuet lalu membuat pemilih
�PPDi� Re: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru
Omar Puteh menulis: Uroë njan watèe 1 Muharram 1428 H, 'thôn baroë Islam hana lagoë meukirém berita lagèe 'thôn masehi njoë rupa? Meunan tjit watèe uroë raja Karbala? Ali Al Asytar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bak lon kalen hi njeng teumulehnjoe Nasar njeng meukat sira baroedjehken. Hana lon tanggapi dilee seubab hanapastilom. Tji neupeuturidroeneuh dilee, kadang tanggapan euntreuk mentjerahkan hingga djroh keudroeneuh hai tgk Nazar. Original Message From: m.nadzar <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, December 29, 2007 11:15:45 AM Subject: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru URGENSI AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR Syedara loen,di Nanggroe Aceh Tersayang Semua kita adalah Mutholab yang dituntut untuk untuk melaksanakan Islah (perbaikan) terhadap Mujtama' kita, yaitu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap masyarakat kita. Semua kita dituntut untuk beramar ma'ruf dan bernahi mungkar, baik di kalangan pribadi kita sendiri, keluarga kita, anak-anak kita, tetangga dan masyarakat kita serta kepada seluruh umat manusia di permukaan bumi ini. Seorang mutholab dituntut untuk melaksanakan amar ma'ruf, sesuai dengan kemampuan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setiap diri pribadi kita dituntut sesuai dengan kemampuannya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: "Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan kekuatannya atau dengan tangannya. Kalau dia tidak bisa dengan tangannya, hendaklah dia merubahnya dengan lisannya. Dan jika dia tidak mampu merubahnya dengan lisannya, hendaklah dia membenci kemungkaran tersebut dengan hatinya." Membenci dengan hati juga termasuk merubah kemungkaran itu, dimana dengan membenci kemungkaran itu berarti dia berusaha keras untuk melenyapkan kemungkaran itu di dalam hatinya. Berbeda jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia tidak berusaha keras untuk menghilangkannya dari hatinya. Akan tetapi bila dia membencinya dalam hati, maka dia akan berusaha untuk menghilangkan kemungkaran tersebut. Kita sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, senantiasa diingatkan oleh-Nya untuk selalu bekerjasama dalam hal kebaikan. Saling bantu antara satu dengan yang lain dalam hal perbaikan umat ini, Allah berfirman: "Saling tolong-menolonglah kalian atas kebaikan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan janganlah kalian saling tolong-menolong, bantu membantu atas dosa dan permusuhan". Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kepada kita untuk bekerjasama, saling menguatkan, saling membantu antara satu dengan yang lain demi terwujudnya masyarakat yang senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, senantiasa taat kepada Allah Subahanahu Wa Ta'ala. Di antara ta'awun yang paling besar di antara kita adalah saling membantu dalam islah (memperbaiki) mujtama'nya. Memperbaiki masyarakat, yaitu dengan mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar mereka tidak melakukan kerusakan di permukaan bumi ini, di antaranya adalah mensyarikatkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mensyarikatkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu menyembah selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah kemungkaran yang sangat besar yang ada di permukaan bumi ini, karena itulah Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus para Anbiya 'Alaihim ashshalaatu Wassalam untuk mengajak ummatnya meninggalkan kesyirikan dan beribadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata. Setiap masyarakat Mutholab untuk perbaikan dalam masyarakat tersebut, jadi setiap pribadi adalah Mutholab atau dituntut untuk tidak melakukan kerusakan di atas permukaan bumi ini. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan janganlah kalian melakukan kerusakan di atas permukaan bumi sesudah ada perbaikan dari para rasul-rasul Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu mengajak manusia beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala." Orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mereka saling membantu, saling memimpin antara satu dengan yang lain, saling menolong antara satu dengan yang lain demi tegaknya amar ma'ruf nahi mungkar. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Orang-orang yang beriman, laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman di antara mereka saling memimpin atau saling tolong-menolong di antara mereka yaitu dengan di antara mereka adalah pemimpin-pemimpin di antara satu dengan yang lain demi tegaknya amar ma'ruf nahi mungkar." Jadi di antara sifat-sifat orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah senantiasa berusaha menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar pada diri-diri mereka, pada keluarga mereka, dan dalam lingkungan masyarakat mereka. Bila amar ma'ruf nahi mungkar ini tegak dengan sebenar-benarnya sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sesuai dengan risalah yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, maka keselamatan umat ini, kejayaan umat ini
�PPDi� Tahun 2015 Indonesia Jadi 17 Negara Bagian
Refleksi: Observasi perkembangan NKRI menunjukan gejala-gejala yang memaksa untuk terjadi hal demikian. http://www.gatra.com:80/artikel.php?id=110708 Wacana Tahun 2015 Indonesia Jadi 17 Negara Bagian Jakarta, 27 Desember 2007 15:36 Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan akan dibagi menjadi sedikitnya 17 negara bagian. Sebagai induknya, Negara Republik Jamali, terdiri atas Jawa Madura dan Bali, sama seperti induk imperium kerajaan Majapahit. "Sudah merupakan suratan Tuhan Yang Maha Kuasa, setiap 70 tahun berjalan, suatu kerjaan atau negara kebanyakan terjadi perpecahan. Mungkin juga termasuk di Indonesia," kata Direktur Utama The World Peace Committe/Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Suntani, dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Kamis. Lembaga Swadaya Internasional, kata Djuyoto, membuat garis kebijakan mendasar pada patron penciptaan tata dunia baru. Peta dunia digambar ulang. Uni Soviet dipecah menjadi 15 negara merdeka, Yugoslavia, dipecah menjadi enam negara merdeka, Kosovo dan demikian juga Cekoslowakia. "Di Irak saat ini sedang terjadi proses pemecahan dari masing-masing suku," katanya. Indonesia, kini juga sedang digarap untuk dipecah-pecah menjadi sekitar 17 negara bagian oleh kekuatan kelompok kapitalisme dan neoliberalisme yang berpaham pada sekularisme. Pokok pikiran tersebut, kata Djuyoto "Saya tuangkan pada Bab II yang juga memberikan jalan keluar agar Indonesia tetap menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI". Peluncuran buku yang dihadiri para tokoh seperti tokoh pers Djafar Assegaf, dan Kapolri Jenderal Sutanto yang diwakili salah satu deputinya, Djuyoto memaparkan, adanya konspirasi global yang berupaya memecah dan menghancurkan Republik Indonesia . Upaya memecah-belah Indonesia itu dilakukan melalui strategi "Satu dolar AS menguasai dunia," yang diorganisasikan oleh organisasi tinggi yang tidak pernah muncul dipermukaan, namun praktiknya cukup jelas, yakni berbaju demokratisasi dan HAM . "Jika pecahnya itu menuju kebaikan rakyat, tidak menjadi soal, tetapi pecahnya NKRI itu justru akan menyulitkan rakyat karena semua aset penting dan berharga, dikuasai investor asing di bawah kendali organisasi keuangan internasional," katanya. Sementara itu, Dirjen Bina Sosial, Departemen Sosial, Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, yang mewakili Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menambahkan, ancaman perpecahan NKRI tersebut, kini tampak nyata. "Saya sendiri sampai saat ini merasa bingung, mengapa rakyat Indonesia dapat bersatu, padahal banyak perbedaan, diantara suku-suku yang ada," katanya. Perbedaan itu dapat disatukan, lantaran adanya Pancasila, diantara sila Pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa, yang dibingkai dalam lambang Burung Garuda, yakni Bhineka Tunggal Eka. "Atas nama Tuhan Yang Maha Esa, kita dapat disatukan, melalui simbol Pancasila. Oleh karena itu saya mendorong pemerintah sebaiknya melakukan kaji ulang untuk menerapkan Penataran Pedoman Penghayatan Pancasila (P4)." katanya. Jika dulu cara penyampaiannya menggunakan model indoktrinasi , saat ini perlu diubah melalui diskusi dan membuka wacana luas, dengan substansi Pancasila masih diperlukan untuk mempererat NKRI, katanya. Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, pada dasarnya Indonesia ini mudah akan terjadi perpecahan, jika generasi penerus tidak menyadari adanya pihak asing yang ingin membuat Indonesia tidak kuat. Buku berjudul "Indonesia Pecah" yang terdiri atas 172 halaman termasuk foto-foto itu, kata Gunawan, menarik untuk dibaca karena sedikitnya ada tujuh penyebab Indonesia terncam pecah, seperti, siklus sejarah tujuh abad, atau 70 tahun. Kemudian tidak adanya figur atau tokoh pemersatu yang berperan menjadi Bapak Seluruh Bangsa, pertengkaran sesama anak bangsa yang terus terjadi, upata stategis dari konspoirasi global, dan adanya nama Indonesia yang bukan asli dari Nusantara. "Semua itu perlu diteliti lebih lanjut, apakah ada relevansinya dengan kejadian saat ini dimana banyak daerah ingin memisahkannya," katanya. [TMA,
Re: �PPDi� Re: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru
Dua ribei tujoh jinou ka abeh jinou loen tuleh bacut karangan Lheuh otonomi di bri keu aceh Biek hasan saleh le that ka kumang Bijeh pang tibang le ka di aceh Ngoen jawa ie kreh meu seunang seunang Tan le di ingat keu rakyat aceh Asai bek tupeh dum moto kijang Rumoh meu tingkat raya that tameh Mar mar yang goet gleh di boeh di dalam Wahe panglima bacut loen cukeh Pane peng ka kreh ka blou ata nyan Watei nyoeh jameun yoh karu aceh Meungoen ka bloe keh payah gob sumbang Meunye galak bu si minggu kapreh Dang troek bang saleh geu ba u rangkang Oh watei jinou ka le peng lam keh Ka mangat ka eh ka tubai tilam Peu na ka ingat dum ureung aceh Yang ka le abeh keu kah geusumbang Demi merdeka nyou nanggrou aceh Geu tem meu abeh jawoeng geusumbang Hana geu kira abeh peng lam keh Aneuk geuh habeh dum rubah lam prang Sebab geot janji di kah ka lukeh amerika inggreh akan bantu gam mu ploh ploh nanggrou di awak puteh di bantu aceh jawa di kuran ka lheuh meusumpah ngoen hate yang gleh bah pih loen habeh rubah dalam prang hana meu gabong ngoen jawa paleh asai hai wareh tanyou yang munang meusou syit mantoeng yang ungki gareh payah peu abeh takue ta rupang bah pih ulama suruban puteh payah pu abeh meunyoe lagei nyan lagei nyan janji abeh han abeh ka ba di aceh di kah watei nyan sampe tsunami di hantam aceh dum awak paleh di jak u finland cok otonomi di malek paleh kereutah puteh teken watei nyan bandum pang tibang teu doeng meu bareh ngoen dasi puteh bajei jas hitam dilei kamou kheun panglima aceh jinou ka jadeh panglima tibang hana ka kaleon dum ureng aceh ka kasak lam keh mandum sumbangan oh peut desember lupah that seudeh bendera aceh tan na bak jalan han jeut le pu ek bendera aceh meu nan keuh saheh di kheun pang tibang keu omar puteh bacut loen cukeh ureung yang paleh lam donya tuhan bah pih di pakek suruban puteh di jih hai wareh perte pang tibang sebab setuju otonomi aceh li paya ie kreh biek khianat prang di jih ka seunang di lua sideh di ureung aceh tan teungeut malam cuma sep oh nou dilei loen tuleh ngoen hate puteh loen preh balasan supaya loen puhah bandum beu abeh ngat mangat wareh ta baca butrang omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Omar Puteh menulis: Uroë njan watèe 1 Muharram 1428 H, 'thôn baroë Islam hana lagoë meukirém berita lagèe 'thôn masehi njoë rupa? Meunan tjit watèe uroë raja Karbala? Ali Al Asytar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bak lon kalen hi njeng teumulehnjoe Nasar njeng meukat sira baroedjehken. Hana lon tanggapi dilee seubab hanapastilom. Tji neupeuturidroeneuh dilee, kadang tanggapan euntreuk mentjerahkan hingga djroh keudroeneuh hai tgk Nazar. Original Message From: m.nadzar <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, December 29, 2007 11:15:45 AM Subject: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru URGENSI AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR Syedara loen,di Nanggroe Aceh Tersayang Semua kita adalah Mutholab yang dituntut untuk untuk melaksanakan Islah (perbaikan) terhadap Mujtama' kita, yaitu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap masyarakat kita. Semua kita dituntut untuk beramar ma'ruf dan bernahi mungkar, baik di kalangan pribadi kita sendiri, keluarga kita, anak-anak kita, tetangga dan masyarakat kita serta kepada seluruh umat manusia di permukaan bumi ini. Seorang mutholab dituntut untuk melaksanakan amar ma'ruf, sesuai dengan kemampuan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setiap diri pribadi kita dituntut sesuai dengan kemampuannya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: "Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan kekuatannya atau dengan tangannya. Kalau dia tidak bisa dengan tangannya, hendaklah dia merubahnya dengan lisannya. Dan jika dia tidak mampu merubahnya dengan lisannya, hendaklah dia membenci kemungkaran tersebut dengan hatinya." Membenci dengan hati juga termasuk merubah kemungkaran itu, dimana dengan membenci kemungkaran itu berarti dia berusaha keras untuk melenyapkan kemungkaran itu di dalam hatinya. Berbeda jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia tidak berusaha keras untuk menghilangkannya dari hatinya. Akan tetapi bila dia membencinya dalam hati, maka dia akan berusaha untuk menghilangkan kemungkaran tersebut. Kita sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, senantiasa diingatkan oleh-Nya untuk selalu bekerjasama dalam hal kebaikan. Saling bantu antara satu dengan yang lain dalam hal perbaikan umat ini, Allah berfirman: "Saling tolong-menolonglah kalian atas kebaikan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan janganlah kalian saling tolong-menolong, bantu membantu atas dosa dan permusuhan". Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kepada kita untuk bekerjas
�PPDi� GAM di tembak,KPA perlu bertanggung jawab
http://www.serambinews.com/old/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=40194&rubrik=1&kategori=2&topik=2 - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
�PPDi� Budak-budak penjajah di Acheh
Budak-budak penjajah di Acheh Pada awal gerakan Acheh Merdeka adalah merupakan suatu kelomlompok yang homogen dan kompak.Mereka berasil menaikan bendera Acheh di akhir tahun 1976,tepatnya pada 4 Desember 1976 mereka sendirilah yang meng ihtiarkan sumpah setia kepada Tgk Hasan di tiro dan sumpah setia kepada tanoh endatu bumoe Acheh,yang wajib kita usir penjajah di setiap jengkal tanah Negara Acheh Sumatra,meskipun untuk sementara mereka menderita karena kekuasaan penjajah Indonesia jawa di Acheh melampoi batas,mereka selalu memikirkan kemungkinan akan merebut kembali Acheh Merdeka dari tangan penjajah jawa. Wibawa mereka,keunggulan mereka yang di akui tampa kata,tidak boleh di lupakan begitu saja.Tgk Hasan di tiro menghargai jasa mereka dan mengajari mereka dengan berbagai jabatan,baik sipil maupun militer,tetapi sayang !! ke iklasan Tgk Hasan di tiro untuk Acheh merdeka di salah gunakan oleh saudaranya dan orang-orang yang dekat dengannya. Teungku Hasan di tiro sudah tua,mereka- mereka memamfaatkan keadaan nya dan memungut ke untungan sebesar-besarnya dari bangsa Acheh baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negara dengan dalih perintah dari wali negara Tgk Hasan di tiro,wali samasekali tidak tau apa yang mereka laku kan untuk Acheh selama ini. Kutipan uang dari Bangsa Acheh di merata pelosok dunia ataupun yang di Acheh untuk ke pentingan perjuangan ataupun untuk beli senjata,senjata di beli,tetapi di potong-potong lagi,bukan saja senjata yang di potong-potong,Negara Acheh di jual ke pada penjajah Indonesia jawa di Helsinki,kalau salah seorang di antara kita menanyakan,mengapa kita harus mengakui konstitusi/uud Indonesia atas Acheh ??Mereka menjawab !! ini strategi politik,dan juga perintah wali Negara,kami melaksana kan peritah wali negara Tgk Hasan di tiro.Kalau kalian tidak setuju dengan perjanjian ini,kalian sudah mengkhianati wali negara,kalau kata-kata pengkhianat sudah keluar tidak ada ampunan lagi,kuburan bagi siapa saja yang berani menentang mereka,beginilah Ancamannya.Yang sebenarnya!! Tgk Hasan di tiro sama sekali tidak tau apa yang mereka lakukan selama ini. Mereka menjual nama Tgk Hasan di tiro di Acheh agar TNA yang ada di Acheh tunduk ke pada perintah mereka untuk saling memperbudakan. Mengenai tindak lanjut kedudukan perjanjian di Helsinki membungkam seribu basa,sumber-sumber tidak jelas.Sekarang mereka memiliki tidak kurang dari 500 budak,di antaranya ada yang menjadi pegawai penjajah,BRR,pedagang terkemuka dan juga membawahi banyak budak.Dan meskipun yang selama ini budak,merekapun mempunyai budak mereka sendiri,sehingga cukup merepot kan bagi kita orang Acheh yang bukan budak untuk mengatahui mereka yang menjadi budak dan yang bukan budak.Mereka semuanya sedikit banyak saling memperbudak.Maka agaknya istilahÂbudakÂitu sangat tepat dan bisa di pakai untuk sebutan mereka. Sebahagian besar rakyat Acheh yang bukan budak,mereka tidak ikut berwenang dan tidak ikut langsung mengecap ke untungan hasil peubloe Atjeh keujawa di Helsinki,tetapi mereka mencari nafkah dengan bebas dan tinggal di rumah nya sendiri.Rakyat acheh yang bukan budak benar-benar menyadari perbedaan nya. Orang Acheh yang paling miskin yang tidak punya budak,tidak bisa masuk ke dalam pagar rumah sikaya yang punya budak        . Kalau dulu ÂbudakÂbanyak di ambil dari tawanan perang.Sekarang beda,memperbudakan diri.Siapa saja bangsa Acheh yang melawan tuan nya(menuntut merdeka pisah dari RI)buda-budak itu mengeluarkan pernyataan sebagai berikut !!Siapa saja yang masih menuntut kemerdekaan Acheh,musuh bersama RI dan GAM. Mudabarona sangat takut membaca pernyataan budak yang begitu kejam dan mengerikan. Wassalam. Mudabarona. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.