�PPDi� Vedr. Re: [IACSF] MUSTAFA GELANGGANG Di potong tangan

2007-12-29 Terurut Topik Anwar Ali
Sudah sama-sama kita ketahui yang namanya Hindunesia itu adalah bangsa hipokrit 
alias munafek. Mereka itu tertutup matahati akibat konspirasi jahat yang mereka 
lakukan terhadap bangsa Acheh - Sumatra dan West Papua. Mereka pasti tidak 
adil, kenapa anda berbicara tentang keadilan kepada bangsa yang pekak? Bukankah 
itu sebabnya kita memberontak kepada tatanan Taghut Dhalim dan Hipokrit itu?  
Kenapa anda memandang negatif kepada pemberontak terhadap Hindunesia itu dengan 
menempatkan kata Pemberontakan pada nomor satu di senarai anda untuk menyindir 
ketimpangan di Acheh ?
   
  Ironisnya lagi anda bagaikan cacing kepanasan ketika Mustafa Gelanggang 
dihukum?. Saya perlu tanyak kekamu, apakah Mustafa itu gubernurnya Acheh atau 
gubernur Hindunesia?  Anda hendak membela dia matimatian apakah karena Allah 
atau barangkali ada hubungan darah, sekampung atau koneksi lainnya?
   
  Kenapa ketika ada pihak yang mencaci Pemimpin Aceh Merdeka anda bisa diam 
seribusatu bahasa tapi ribut bukan main mengenai Mustafa Gelanggang?
  3 (Tiga Milyar) itu, banyak saudara Reza Vahlevi.
   
  kemudian saudara mukhsin rizal juga ketika berkomentar seolah-olah Mustafa 
Gelanggang itu identik dengan Islam itu sendiri, ketika dihubungkan dengan 
sejarah Acheh masa lalu.  Persoalan utama Acheeh - Sumatra adalah penjajahan. 
Selagi penjajah masih mencengkramkan kakinya dibumi Acheh, nonsen semuanya. 
Bagaimana mungkin kita berbicara keadilan dalam bingkai Taghut Hindunesia yang 
Dhalim dan Hipokrit???
   
   
   
  (Anwar - Acheh)
  

reza vahlevi <[EMAIL PROTECTED]> skrev:
  Aceh...hmhmhm
  emang unik...
  heran kita lihat indon, hanya berani menangkap orang yang dituduh koruptor 
disaat ia tidak lagi punya apa2, disaat dia tidak lagi berkuasa, Mustafa 
ditangkap? Darmili, Abdullah Yahya, rahmatsyah, Azmanuddin, Tarmizi Karim, 
Tagore, maksalmina, T. Zulkarnaini ? Jamaluddin idris( kasatker yang bermasalah 
dengan dana pelatihan guru) bahasa kasarnya antek2 pak kun la ( BRR )...KAPAN? 
akankah giliran untuk duduk dibalik terali besi itu juga mereka rasakan, saya 
tidak yakin, dan kenapa GERAK hanya berani melaporkan persoalan sipil? militer 
mereka diam? takut atau hanya ingin dipuji sebagai pahlawan penceblos yang 
dituding koruptor uang Aceh, heran makin lama aneh2 saja cara orang bermanuver 
diAceh, berbagai macam cara dilakukan
  tapi program pembunuhan karakter di aceh lumrah saja
  Prabusutedjo( adik tiri Soeharto ) koruptor 100 M, dihukum 4 tahun, Abdullah 
Puteh 12,5 M dihukum 10 tahun, mustafa glanggang 3 M dihukum ( munkin saja 
potong tangan beberapa hari yang lalu kitra baca dimedia draft qanun qat'un 
yaddun sudah diajukan untuk dibahas di DPRA )
  yah itulah aceh selalu penuh dengan sensasi
  1. pemberontakan
  2. bencana alam ( gempa & tsunami )
  3. bumi kaya raya tapi rakyat miskin menderita
  4. koruptor
  5. syariat islam dijadikan komoditi politik
  6. ladang pembantaian manusia
  7. calon independendent
  8. UUPA yang dikencingi
  itulah sederet prestasi aceh yang menjadi konsumsi publik di dunia 
tentang bumi 3 sagoe ini yang dinamakan aceh.
  aceh lon sayang.
  sampai kapan akan dan akan layaknya distandarisasi sebagai wilayah yang 
manusiawi, tanpa desingan peluru, perang saudara, 
  kapan genarasi penerus aceh akan merasakan negri tanpa sweeping dijalanan, 
melakukan protes tanpa dicurigai, rakyat makmur, aman, tentram, ..
  entah lah
  yang pasti aceh tetap aceh dan 
  tetap aceh lon 
sayang...
  kapan rakyat aceh hidup tanpa harus mengeluarkan airmata, bumi berhenti dari 
cucuran darah manusia...
  entah la
  yang pasti aceh lon sayang tetap dalam DO DA IDI 


  - Original Message 
From: | awak | aceh | com | <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 29, 2007 6:37:39 AM
Subject: Re: [IACSF] MUSTAFA GELANGGANG DAN DARMILI "DIBUNUH DIRUTAN"

  "sampaikanlah kebenaran walaupun itu pahit..." (Rasul SAW.)
   
  peradaan aceh silam yang maju tidak ada hubungannya dengan orang aceh yang 
pendosa pada jaman ini.
   
  ambil saja hikmahnya. jika hanya abdullah puteh saja yang dihukum (dengan 
hukum dunia) saat ini sementara rekannya yang lain tidak, mungkin Allah SWT 
sayang akan beliau, dan (mungkin) ini adalah cara-Nya menegur pak lah dengan 
memberikan kesadaran dan kesempatan untuk bertobat. juga untuk pak mus. 
   
  bayangkan akhir hidup para pendosa di akhirat kelak (jika kita percaya akan 
adanya), yang karena merasa aman (terselamata dari jerat hukuman dunia), maka 
selama hidupnya di dunia dia terus terlibat dalam dosa dan maksiat, sehingga 
lupa akan maut yang menjemput. 
   
  BTW.
  dari cara saya memandang (perspektif) , justru saya sangat bangga dan 
bertambah-tambah bangga dengan bangsa aceh yang pernah besar peradabannya ini, 
karena pada saat korupsi yang begitu mewabah dan menjadi budaya rakyat seluruh 
indon

�PPDi� Anggota KPA Pase Tewas Ditembak

2007-12-29 Terurut Topik Meurdéhka
29/12/2007 10:11 WIB

Hilang Secara Gaib

[ rubrik: Serambi | topik: Aktifitas Masyarakat ]


HINGGA tadi malam pasangan Syafruddin Marlina, warga Desa Seuneubok Jaya, 
Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, masih belum bisa tidur nyenyak. 
Mereka terus berdoa sambil mencari anaknya, M Wahyu (7) yang hilang secara gaib 
pada Minggu (23/12) pukul 18.00 WIB sepulang membeli permen di sebuah kios, 150 
meter dari rumahnya. 


Keluarga ini baru saja datang dari Sibolga, Sumut, ke Seuneubok Jaya, daerah 
eks transmigrasi yang kembali dihuni warga setelah Aceh damai. Tapi nahas bagi 
Wahyu, ia hilang sepulang beli permen. 

Saudara sepupu ibunya, Ny Nuraida (38), menyatakan Wahyu hilang karena diculik 
jin jenis bunian. Info ini didasarkan pengakuan paranormal yang mereka hubungi 
di Aceh Singkil. Jin tersebut dikatakan masih merupakan keturunan Raja Jin 
Trumon yang sudah menikah tapi belum punya anak. Wahyu mereka tahan sebagai 
anak angkat atau pancingan . Percaya atau tidak, itu hak Anda. (az) 




Berita
Sabtu, 29 Desember 2007, 05:14 WIB
Anggota KPA Pase Tewas Ditembak
Reporter : Tim AcehKita

Aceh Utara, acehkita.com. Anggota Komite Peralihan Aceh wilayah Pasee Teuku 
Badruddin dilaporkan tewas setelah diberondong timah panas di Desa Pante Jaloh, 
Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Kamis (27/12) malam. Selain menewaskan Badruddin, 
penembakan yang dilakukan oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya itu 
juga ikut melukai Mahmuddin (19), dan Fitriadi (17). Keduanya masih dirawat di 
RS Palang Merah Indonesia Lhokseumawe. Ketiga korban ditembak di halaman rumah 
Teuku Badruddin.
Sementara itu sekitar satu jam setelah aksi penembakan Badruddin, di Desa 
Meunasah Pulo terjadi pembacokan dan penculikan terhadap Muktaruddin (35), Ule 
Sagoe Sawang, dan Hafid, mantan anggota GAM yang saat ini berstatus sebagai 
Polisi Kehutanan, serta seorang warga yang masih menghilang hingga berita ini 
diturunkan.
Insiden yang menimpa Bandruddin terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Badruddin 
masih berstatus tahanan di Rumah Tahanan Lhoksukon terkait kasus perampokan 
kendaraan milik NGO Cardi. Pada Ahad (3/6) silam Badruddin bersama istri dan 
seorang anaknya juga mengalami penembakan oleh lima pria bersenjata api di 
rumahnya di Desa Seuneuboh Baro, Kecamatan Makmur, Bireuen. 
Insiden yang menyebabkan kematian Badruddin merupakan peristiwa penembakan 
untuk kedua kalinya terjadi terhadap mantan anggota GAM wilayah Pasee itu. 
Sumber acehkita.com menyebutkan, penembakan Kamis malam diduga berawal dari 
kedatangan sekitar 15 orang yang mengendarai sepeda motor dan mengenakan sebo.
Saat itu Badruddin tidak sendirian di rumah. Ia ditemani Mahmuddin dan 
Fitriadi. Saat itu Badruddin meminta Mahmuddin membeli rokok. “Badruddin bilang 
ke saya, kalau ada uang tolong beli rokok sebentar,” kenang Mahmuddin.
Mahmuddin menyebutkan, sekembali dari kios dan sedang menyerahkan rokok kepada 
korban tiba-tiba mereka dihujani peluru. “Tiba-tiba ada yang menembak kami dari 
arah kegelapan malam,” kata dia sembari menyebutkan, saat diberondong peluru 
Mahmuddin langsung tiara. “Saya sempat mendengar ada yang bilang, ‘keluar kau 
Badruddin’,” kisah Mahmuddin.
Panggilan itu diiringi letusan senjata yang berlangsung sekitar 15 menit. Saat 
itulah dirinya bersama Fitriadi dan Badruddin ditembusi peluru milik orang tak 
dikenal. Usai melakukan aksi, para pelaku langsung meninggalkan lokasi 
kejadian. 
Dahlan (35), paman korban yang ditemui di RS PMI,  mengatakan, setelah kejadian 
itu dirinya bersama warga setempat baru berhampuran keluar rumah untuk melihat 
kondisi korban yang terkena tembak tersebut. 
Pihak Polres Kota Lhokseumawe, mengatakan korban diberondong dari jarak sekitar 
enam meter oleh orang tak dikenal dengan mengunakan senjata M-16.  Hal ini 
dibuktikan dengan penemuan tiga butir selongsong peluru di sekitar lokasi 
kejadian di depan rumah.  Selain itu polisi juga menemukan tujuh bekas tembakan 
di pohon dan rumah.  Diperkirakan arah tembakan dilakukan dengan cara tiarap.
Juru Bicara KPA Ibrahim bin Syamsuddin menyampaikan duka kepada ketiga korban. 
“Dia pernah jadi tersangka polisi, tidak jelas prosesnya,” kata pria yang akrab 
disapa Ibrahim KBS ini, “kami mengecam peristiwa ini.” 
Ibrahim KBS mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian berdarah ini. Kata dia, 
seharusnya polisi bisa melindungi masyarakat.
Peristiwa Meunasah Pulo 
Satu jam setelah peristiwa yang menewaskan Badruddin dan melukai dua lainnya, 
di Desa Meunasah Pulo, sekawanan lelaki yang mengggunakan senjata api dan 
parang mendatangi rumah Ule Sagoe GAM Muktaruddin (35). Sumber acehkita.com 
yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Mukhtaruddin langsung melarikan 
diri ke rumah warga yang sedang mengadakan kenduri kematian saat melihat 
komplotan tersebut.
Kendati berusaha melarikan diri, komplotan itu tetap saja mengejar Mukhtaruddin 
yang bersembunyi di sebuah kamar di rumah tetangga itu. Namun persembunyian itu 
terendus dan pelaku memaksa masuk k

�PPDi� Re: «PPDi» LIPAYA ALIAS OM PUTEH TAK SENANG KEPADA K ISAH HABIL DAN QABIL SEBABB DAPAT MEMPERJELAS POSISINYA SE BAGAI QABIL YANG SUKA BERANTAM

2007-12-29 Terurut Topik Meurdéhka
LIPAYA...MAU PILIH ABANG IPARNYA 
JADI KETUA DI NORWEY..?
ADUH SAYANG NYA ABANG IPARMU BODOH
DAN TAK ADA GERAI UNTUK JUAL PISANG
DISANA DAN NORWEY BUKAN SEPERTI
DI BATU 3 GOMBAK MALAYSIA.!
BAGAI MANA DENGAN PUKULAN APA US
ENAK! MAU LAGI.?
SAYA RASA MUNGKIN GILIRANMU
LI PAYA..TINJU.!

BODOH.BODOH..BODOH...!!!

- Original Message 
From: husaini daud <[EMAIL PROTECTED]>
To: PPDi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; PPDI@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 26, 2007 2:06:25 PM
Subject: «PPDi» LIPAYA ALIAS OM PUTEH TAK SENANG KEPADA KISAH HABIL DAN QABIL 
SEBABB DAPAT MEMPERJELAS POSISINYA SEBAGAI QABIL YANG SUKA BERANTAM


Pertama sekali saya tiba di Norway, saya menyaksikan masyarakat Acheh tidak 
bersatu. Salah satu group adalah group Lipaya alias Om Puteh yang kerjanya 
sehari-hari di internet adalah "peutupat iku mie" (meluruskan ekor kucing) atau 
"peudeng beuneung basah" (mendirikan benang basah). Sebagian orang mengusulkan 
kepada saya agar tidak usah menyatukan mereka dengan alasan orang Seweden 
sendiri tidak mampu menyatukannya. Saya renungkan usul sebagian orang Acheh - 
Sumatra tersebut ada benarnya mengingat watak Lipaya alias Om Puteh yang 
terlanjur berlagak pintar tapi bodoh. Dalam hal ini Yusra Habib pernah 
mengatakan bahwa Lipaya alias Om Puteh itu, harus mati dulu baru menyadari 
kesalahannya.
 
Namun demikian Husaini Daud tidak senang menyaksikan bangsa Acheh yang tidak 
ada masalah ekonomi (tercapai finansialnya) kok bisa tidak bersatu. Justru itu 
Husaini Daud coba menelusuri kedua belak pihak apa gerangan yang membuat mereka 
tidak bersatu.  Iktikat saya untuk menyatukan mereka menjadi optimis disebabkan 
pengalaman di Malaysia ketika dua kelompok orang Acheh _ Sumatra dikawasan 
Sungai Buloh, hampir saja melakukan pertumpahan darah dengan senjata parangnja 
yang alhamdulillah berhasil kita persatukan kembali.
 
Lawan dari group Lipaya alias Omputeh didukung banyak pemuda.  Menurut pemuda, 
Lipaya alias Om Puteh itu bersikap keras sekali kepada orang Acheh - Sumatra 
yang bergaul dengan orang-orang MP. Tapi Lipaya alias Om Puteh itu sendiri 
secara diam-diam malah melindungi orang MP. Pihak anak muda sangat tidak dapat 
menerima sikap Lipaya seperti itu dan itulah alasan utama dari group lawan 
Lipaya untuk tidak bersatu dengan group Lipaya. 
 
Untuk membela diri Lipaya mengangkat persoalan orang Jawa yang berada dalam 
group lawannya, anehnya sekarang Lipaya membela orang Jawa tsb secara sangat 
tidak logis sekali, kecuali memang dia itu tidak memiliki Ideology untuk 
menghadapi suatu persoalan yang muncul didepan hidungnya.
Kisah ini saya buka kembali berdasarkan permintaan Lipaya sendiri secara 
tersirat, dimana dia katakan bahwa Husaini Daud hanya masalah Habil dan Qabil 
saja yang dia bicarakan sejak masuk pintu gerbang Norwegia sampai hari ini.
 
Singkat cerita, alhamdulillah Husaini Daud berhasil mempersatukan masyarakat 
Acheh - Sumatra di Norwegia hingga mereka saling berangkulan satu sama lainnya. 
 Sayangnya  sekitar 3 atau 4 tahun kemudian Lipaya juga yang menjadi bumerang 
hingga pecah kembali.  Dengan politik kekeluargaan Lipaya mengajak kami meeting 
mingguan pada tempat tertentu yang tujuannya untuk mempersiapkan "Pelapis" 
dalam perjuangan Acheh - Merdeka. Ternyata dia itu punya niat untuk mengangkat 
abang Iparnya sebagai ketua Acheh - Sumatra di Norwegia. Padahal abang iparnya 
itu baru sampai dan masih buta bahasa Norway, bagaimana mungkin memenuhi 
ambisiusnya untuk menjadi ketua. Dalam meeting tsb dia itu kurang taktik 
strategi. Hingga momentum itu dengan mulus sekali diambil alih oleh Razali 
Klibeuet, Iqbal Meureudu, Sulaman Gani dan lain-lain. Mereka berhasil 
meyakinkan Lipaya untuk membentuk "Neuduek Acheh" yang akan dirumuskan oleh 
satu tim Khusus dimana Baih Gani sebagai orang
 tuakami juga ikut dalam tim tsb. Alhamdulillah mereka mampu merumuskan 
"Neuduek Acheh" dimana dalam "neuduek" tsb Husaini Daud, Abdul Kadir (abang 
ipar Lipaya), Zulkifli dan yang seorang lagi dapat dilihat datanya sama saudara 
Razali Klibeuet -Sigli, difungsikan sebagai Tuha Peuet yang juga bertugas untuk 
mendidik bangsa Acheh - Sumatra di Norwegia. Sementara itu untuk memilih Ketua 
Acheh - Sumatra dibuat metode khusus dengan calonnya terdiri dari orang-orang 
yang telah mantap bahasa Norway.
 
Ketika itu juga Abdul Kadir dan Lipaya memprotes tim yangv telah diakui itu. 
Abdul Kadir menginginkan suapa diadakan pemilihan ketua Acheh - Sumatra Norway 
dulu. Razali Keulibeuet selaku pemimpin Acara menerim saja protes Abdul Kadir 
dan Lipaya itu hingga membuat Husaini sendiri salah paham kepada Razali 
Klibeuet.  Sebab yang sebetulnya tidak adahak lagi mereka memprotes ketentuan 
yang telah disetujua dalam rapat yang sebenarnya. Razali Klibeuet lalu membuat 
pemilih

�PPDi� Re: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru

2007-12-29 Terurut Topik omar puteh
Omar Puteh menulis:
   
  Uroë njan watèe 1 Muharram 1428 H, 'thôn baroë Islam hana lagoë meukirém 
berita lagèe 'thôn masehi njoë rupa?  Meunan tjit watèe uroë raja Karbala?

Ali Al Asytar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bak lon kalen hi njeng teumulehnjoe Nasar njeng meukat sira 
baroedjehken.  Hana lon tanggapi dilee seubab hanapastilom. Tji 
neupeuturidroeneuh dilee, kadang tanggapan euntreuk mentjerahkan hingga djroh 
keudroeneuh hai tgk Nazar.
   
   Original Message 
From: m.nadzar <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 29, 2007 11:15:45 AM
Subject: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru


  URGENSI AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR
   
  Syedara loen,di Nanggroe Aceh Tersayang
  

  
Semua kita adalah Mutholab yang dituntut untuk untuk melaksanakan Islah 
(perbaikan) terhadap Mujtama' kita, yaitu melakukan perbaikan-perbaikan 
terhadap masyarakat kita. Semua kita dituntut untuk beramar ma'ruf dan bernahi 
mungkar, baik di kalangan pribadi kita sendiri, keluarga kita, anak-anak kita, 
tetangga dan masyarakat kita serta kepada seluruh umat manusia di permukaan 
bumi ini.

Seorang mutholab dituntut untuk melaksanakan amar ma'ruf, sesuai dengan 
kemampuan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setiap diri pribadi 
kita dituntut sesuai dengan kemampuannya sebagaimana sabda Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: "Siapa saja di antara kalian yang melihat 
kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan kekuatannya atau dengan tangannya. 
Kalau dia tidak bisa dengan tangannya, hendaklah dia merubahnya dengan 
lisannya. Dan jika dia tidak mampu merubahnya dengan lisannya, hendaklah dia 
membenci kemungkaran tersebut dengan hatinya." Membenci dengan hati juga 
termasuk merubah kemungkaran itu, dimana dengan membenci kemungkaran itu 
berarti dia berusaha keras untuk melenyapkan kemungkaran itu di dalam hatinya. 
Berbeda jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia tidak berusaha keras untuk 
menghilangkannya dari hatinya. Akan tetapi bila dia membencinya dalam hati, 
maka dia akan berusaha untuk menghilangkan kemungkaran tersebut.
 
Kita sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, 
senantiasa diingatkan oleh-Nya untuk selalu bekerjasama dalam hal kebaikan. 
Saling bantu antara satu dengan yang lain dalam hal perbaikan umat ini, Allah 
berfirman: "Saling tolong-menolonglah kalian atas kebaikan dan ketakwaan kepada 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan janganlah kalian saling tolong-menolong, bantu 
membantu atas dosa dan permusuhan". Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan 
kepada kita untuk bekerjasama, saling menguatkan, saling membantu antara satu 
dengan yang lain demi terwujudnya masyarakat yang senantiasa bertakwa kepada 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, senantiasa taat kepada Allah Subahanahu Wa Ta'ala. 
Di antara ta'awun yang paling besar di antara kita adalah saling membantu dalam 
islah (memperbaiki) mujtama'nya. Memperbaiki masyarakat, yaitu dengan mengajak 
mereka untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar mereka tidak 
melakukan kerusakan di permukaan bumi ini, di antaranya
 adalah mensyarikatkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mensyarikatkan Allah 
Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu menyembah selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah 
kemungkaran yang sangat besar yang ada di permukaan bumi ini, karena itulah 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus para Anbiya 'Alaihim ashshalaatu Wassalam 
untuk mengajak ummatnya meninggalkan kesyirikan dan beribadah hanya kepada 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata.

Setiap masyarakat Mutholab untuk perbaikan dalam masyarakat tersebut, jadi 
setiap pribadi adalah Mutholab atau dituntut untuk tidak melakukan kerusakan di 
atas permukaan bumi ini. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan janganlah 
kalian melakukan kerusakan di atas permukaan bumi sesudah ada perbaikan dari 
para rasul-rasul Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu mengajak manusia beribadah 
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

Orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mereka saling 
membantu, saling memimpin antara satu dengan yang lain, saling menolong antara 
satu dengan yang lain demi tegaknya amar ma'ruf nahi mungkar. Allah Subhanahu 
Wa Ta'ala berfirman: "Orang-orang yang beriman, laki-laki yang beriman dan 
perempuan yang beriman di antara mereka saling memimpin atau saling 
tolong-menolong di antara mereka yaitu dengan di antara mereka adalah 
pemimpin-pemimpin di antara satu dengan yang lain demi tegaknya amar ma'ruf 
nahi mungkar." Jadi di antara sifat-sifat orang yang beriman kepada Allah 
Subhanahu Wa Ta'ala adalah senantiasa berusaha menegakkan amar ma'ruf nahi 
mungkar pada diri-diri mereka, pada keluarga mereka, dan dalam lingkungan 
masyarakat mereka.

Bila amar ma'ruf nahi mungkar ini tegak dengan sebenar-benarnya sesuai dengan 
yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sesuai dengan risalah yang 
dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, maka keselamatan umat 
ini, kejayaan umat ini

�PPDi� Tahun 2015 Indonesia Jadi 17 Negara Bagian

2007-12-29 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Observasi perkembangan NKRI  menunjukan gejala-gejala yang memaksa 
untuk terjadi hal demikian.   

http://www.gatra.com:80/artikel.php?id=110708


Wacana
Tahun 2015 Indonesia Jadi 17 Negara Bagian


Jakarta, 27 Desember 2007 15:36
Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan akan dibagi menjadi sedikitnya 17 negara 
bagian. Sebagai induknya, Negara Republik Jamali, terdiri atas Jawa Madura dan 
Bali, sama seperti induk imperium kerajaan Majapahit.

"Sudah merupakan suratan Tuhan Yang Maha Kuasa, setiap 70 tahun berjalan, suatu 
kerjaan atau negara kebanyakan terjadi perpecahan. Mungkin juga termasuk di 
Indonesia," kata Direktur Utama The World Peace Committe/Komite Perdamaian 
Dunia, Djuyoto Suntani, dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Kamis.

Lembaga Swadaya Internasional, kata Djuyoto, membuat garis kebijakan mendasar 
pada patron penciptaan tata dunia baru. Peta dunia digambar ulang. Uni Soviet 
dipecah menjadi 15 negara merdeka, Yugoslavia, dipecah menjadi enam negara 
merdeka, Kosovo dan demikian juga Cekoslowakia.

"Di Irak saat ini sedang terjadi proses pemecahan dari masing-masing suku," 
katanya.

Indonesia, kini juga sedang digarap untuk dipecah-pecah menjadi sekitar 17 
negara bagian oleh kekuatan kelompok kapitalisme dan neoliberalisme yang 
berpaham pada sekularisme.

Pokok pikiran tersebut, kata Djuyoto "Saya tuangkan pada Bab II yang juga 
memberikan jalan keluar agar Indonesia tetap menjadi Negara Kesatuan Republik 
Indonesia/NKRI".

Peluncuran buku yang dihadiri para tokoh seperti tokoh pers Djafar Assegaf, dan 
Kapolri Jenderal Sutanto yang diwakili salah satu deputinya, Djuyoto 
memaparkan, adanya konspirasi global yang berupaya memecah dan menghancurkan 
Republik Indonesia .

Upaya memecah-belah Indonesia itu dilakukan melalui strategi "Satu dolar AS 
menguasai dunia," yang diorganisasikan oleh organisasi tinggi yang tidak pernah 
muncul dipermukaan, namun praktiknya cukup jelas, yakni berbaju demokratisasi 
dan HAM .

"Jika pecahnya itu menuju kebaikan rakyat, tidak menjadi soal, tetapi pecahnya 
NKRI itu justru akan menyulitkan rakyat karena semua aset penting dan berharga, 
dikuasai investor asing di bawah kendali organisasi keuangan internasional," 
katanya.

Sementara itu, Dirjen Bina Sosial, Departemen Sosial, Prof. Dr. Gunawan 
Sumodiningrat, yang mewakili Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menambahkan, 
ancaman perpecahan NKRI tersebut, kini tampak nyata.

"Saya sendiri sampai saat ini merasa bingung, mengapa rakyat Indonesia dapat 
bersatu, padahal banyak perbedaan, diantara suku-suku yang ada," katanya.

Perbedaan itu dapat disatukan, lantaran adanya Pancasila, diantara sila Pertama 
adalah Ketuhanan yang Maha Esa, yang dibingkai dalam lambang Burung Garuda, 
yakni Bhineka Tunggal Eka.

"Atas nama Tuhan Yang Maha Esa, kita dapat disatukan, melalui simbol Pancasila. 
Oleh karena itu saya mendorong pemerintah sebaiknya melakukan kaji ulang untuk 
menerapkan Penataran Pedoman Penghayatan Pancasila (P4)." katanya.

Jika dulu cara penyampaiannya menggunakan model indoktrinasi , saat ini perlu 
diubah melalui diskusi dan membuka wacana luas, dengan substansi Pancasila 
masih diperlukan untuk mempererat NKRI, katanya.

Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, pada dasarnya Indonesia ini mudah akan 
terjadi perpecahan, jika generasi penerus tidak menyadari adanya pihak asing 
yang ingin membuat Indonesia tidak kuat.

Buku berjudul "Indonesia Pecah" yang terdiri atas 172 halaman termasuk 
foto-foto itu, kata Gunawan, menarik untuk dibaca karena sedikitnya ada tujuh 
penyebab Indonesia terncam pecah, seperti, siklus sejarah tujuh abad, atau 70 
tahun.

Kemudian tidak adanya figur atau tokoh pemersatu yang berperan menjadi Bapak 
Seluruh Bangsa, pertengkaran sesama anak bangsa yang terus terjadi, upata 
stategis dari konspoirasi global, dan adanya nama Indonesia yang bukan asli 
dari Nusantara.

"Semua itu perlu diteliti lebih lanjut, apakah ada relevansinya dengan kejadian 
saat ini dimana banyak daerah ingin memisahkannya," katanya. [TMA, 

Re: �PPDi� Re: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru

2007-12-29 Terurut Topik Sidom apui
Dua ribei  tujoh jinou ka abeh
  jinou loen tuleh bacut karangan
  Lheuh otonomi di bri keu aceh
  Biek hasan saleh le that ka kumang
   
  Bijeh pang tibang le ka di aceh
  Ngoen jawa ie kreh meu seunang seunang
  Tan le di ingat keu rakyat aceh
  Asai bek tupeh dum moto kijang
   
  Rumoh meu tingkat raya that tameh
  Mar mar yang goet gleh di boeh di dalam
  Wahe panglima bacut loen cukeh
  Pane peng ka kreh ka blou ata nyan
   
  Watei nyoeh jameun yoh karu aceh
  Meungoen ka bloe keh payah gob sumbang
  Meunye galak bu si minggu kapreh
  Dang troek bang saleh geu ba u rangkang
   
  Oh watei jinou ka le peng lam keh
  Ka mangat ka eh ka tubai tilam
  Peu na ka ingat dum ureung aceh
  Yang ka le abeh keu kah geusumbang
   
  Demi merdeka nyou nanggrou aceh
  Geu tem meu abeh jawoeng geusumbang
  Hana geu kira abeh peng lam keh
  Aneuk geuh habeh dum rubah lam prang
   
  Sebab geot janji di kah ka lukeh 
  amerika inggreh  akan bantu gam
  mu ploh ploh nanggrou di awak puteh
  di bantu aceh jawa di kuran
   
  ka lheuh meusumpah ngoen hate yang gleh
  bah pih  loen habeh rubah dalam prang
  hana meu gabong ngoen jawa paleh
  asai hai wareh tanyou yang munang
   
  meusou syit mantoeng yang ungki gareh
  payah peu abeh takue ta rupang
  bah pih ulama suruban puteh
  payah pu abeh meunyoe lagei nyan
   
  lagei nyan janji abeh han abeh
  ka ba di aceh di kah watei nyan
  sampe tsunami di hantam aceh
  dum awak paleh di jak u finland
   
  cok otonomi di malek paleh
  kereutah puteh teken watei nyan
  bandum pang tibang teu doeng meu bareh
  ngoen dasi puteh bajei jas hitam
   
  dilei kamou kheun panglima aceh 
  jinou ka jadeh panglima tibang
  hana ka kaleon dum ureng aceh
  ka kasak lam keh mandum sumbangan
   
  oh peut desember lupah that seudeh 
  bendera aceh tan na bak jalan
  han jeut le pu ek bendera aceh
  meu nan keuh saheh  di kheun pang tibang
   
  keu omar puteh bacut loen cukeh
  ureung yang paleh lam donya tuhan
  bah pih di pakek suruban puteh
  di jih hai wareh perte pang tibang
   
  sebab setuju otonomi aceh
  li paya ie kreh biek khianat prang
  di jih ka seunang di lua sideh
  di ureung aceh tan teungeut malam
   
  cuma sep oh nou dilei loen tuleh
  ngoen hate puteh loen preh balasan
  supaya loen puhah bandum beu abeh
  ngat mangat wareh ta baca butrang
  

omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Omar Puteh menulis:
   
  Uroë njan watèe 1 Muharram 1428 H, 'thôn baroë Islam hana lagoë meukirém 
berita lagèe 'thôn masehi njoë rupa?  Meunan tjit watèe uroë raja Karbala?

Ali Al Asytar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bak lon kalen hi njeng teumulehnjoe Nasar njeng meukat sira 
baroedjehken.  Hana lon tanggapi dilee seubab hanapastilom. Tji 
neupeuturidroeneuh dilee, kadang tanggapan euntreuk mentjerahkan hingga djroh 
keudroeneuh hai tgk Nazar.
   
   Original Message 
From: m.nadzar <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 29, 2007 11:15:45 AM
Subject: [IACSF] Saleum Uloen..!! menyambut tahun baru


  URGENSI AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR
   
  Syedara loen,di Nanggroe Aceh Tersayang
  

  
Semua kita adalah Mutholab yang dituntut untuk untuk melaksanakan Islah 
(perbaikan) terhadap Mujtama' kita, yaitu melakukan perbaikan-perbaikan 
terhadap masyarakat kita. Semua kita dituntut untuk beramar ma'ruf dan bernahi 
mungkar, baik di kalangan pribadi kita sendiri, keluarga kita, anak-anak kita, 
tetangga dan masyarakat kita serta kepada seluruh umat manusia di permukaan 
bumi ini.

Seorang mutholab dituntut untuk melaksanakan amar ma'ruf, sesuai dengan 
kemampuan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setiap diri pribadi 
kita dituntut sesuai dengan kemampuannya sebagaimana sabda Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: "Siapa saja di antara kalian yang melihat 
kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan kekuatannya atau dengan tangannya. 
Kalau dia tidak bisa dengan tangannya, hendaklah dia merubahnya dengan 
lisannya. Dan jika dia tidak mampu merubahnya dengan lisannya, hendaklah dia 
membenci kemungkaran tersebut dengan hatinya." Membenci dengan hati juga 
termasuk merubah kemungkaran itu, dimana dengan membenci kemungkaran itu 
berarti dia berusaha keras untuk melenyapkan kemungkaran itu di dalam hatinya. 
Berbeda jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia tidak berusaha keras untuk 
menghilangkannya dari hatinya. Akan tetapi bila dia membencinya dalam hati, 
maka dia akan berusaha untuk menghilangkan kemungkaran tersebut.
 
Kita sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, 
senantiasa diingatkan oleh-Nya untuk selalu bekerjasama dalam hal kebaikan. 
Saling bantu antara satu dengan yang lain dalam hal perbaikan umat ini, Allah 
berfirman: "Saling tolong-menolonglah kalian atas kebaikan dan ketakwaan kepada 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan janganlah kalian saling tolong-menolong, bantu 
membantu atas dosa dan permusuhan". Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan 
kepada kita untuk bekerjas

�PPDi� GAM di tembak,KPA perlu bertanggung jawab

2007-12-29 Terurut Topik Paya Bujok
 
   
  
http://www.serambinews.com/old/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=40194&rubrik=1&kategori=2&topik=2

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

�PPDi� Budak-budak penjajah di Acheh

2007-12-29 Terurut Topik muda barona

 

   Budak-budak penjajah di Acheh

  Pada awal gerakan Acheh Merdeka adalah merupakan suatu 
kelomlompok yang homogen dan kompak.Mereka berasil menaikan bendera Acheh di 
akhir tahun 1976,tepatnya pada 4 Desember 1976 mereka sendirilah yang meng 
ihtiarkan sumpah setia kepada Tgk Hasan di tiro dan sumpah setia kepada tanoh 
endatu bumoe Acheh,yang wajib kita usir penjajah di setiap jengkal tanah Negara 
Acheh Sumatra,meskipun untuk sementara mereka menderita karena kekuasaan 
penjajah Indonesia jawa di Acheh melampoi batas,mereka selalu memikirkan 
kemungkinan akan merebut kembali Acheh  Merdeka dari tangan penjajah jawa.
   
   Wibawa mereka,keunggulan mereka yang di akui tampa kata,tidak 
boleh di lupakan begitu saja.Tgk Hasan di tiro menghargai jasa mereka dan 
mengajari mereka dengan berbagai jabatan,baik sipil maupun militer,tetapi 
sayang !! ke iklasan Tgk Hasan di tiro untuk Acheh merdeka di salah gunakan 
oleh saudaranya dan orang-orang yang dekat dengannya.
   
   Teungku Hasan di tiro sudah tua,mereka- mereka memamfaatkan 
keadaan nya dan memungut ke untungan sebesar-besarnya dari bangsa Acheh baik 
yang di dalam negeri maupun yang  di luar negara dengan dalih perintah dari 
wali negara Tgk Hasan di tiro,wali samasekali tidak tau apa yang mereka laku 
kan untuk Acheh selama ini.
   
   Kutipan uang dari Bangsa Acheh di merata pelosok dunia ataupun 
yang di Acheh untuk ke pentingan perjuangan ataupun untuk beli senjata,senjata 
di beli,tetapi di potong-potong lagi,bukan saja senjata yang di 
potong-potong,Negara Acheh di jual ke pada penjajah Indonesia jawa di 
Helsinki,kalau salah seorang di antara kita menanyakan,mengapa kita harus 
mengakui konstitusi/uud Indonesia atas Acheh ??Mereka menjawab !! ini strategi 
politik,dan juga perintah wali Negara,kami melaksana kan peritah wali negara 
Tgk Hasan di tiro.Kalau kalian tidak setuju dengan perjanjian ini,kalian sudah 
mengkhianati wali negara,kalau  kata-kata pengkhianat sudah keluar tidak ada 
ampunan lagi,kuburan bagi siapa saja yang berani menentang mereka,beginilah 
Ancamannya.Yang sebenarnya!! Tgk Hasan di tiro sama sekali tidak tau apa yang 
mereka lakukan selama ini.
   
   Mereka menjual nama Tgk Hasan di tiro di Acheh agar TNA yang ada 
di Acheh tunduk ke pada perintah mereka untuk saling memperbudakan.
  Mengenai tindak lanjut kedudukan perjanjian di Helsinki membungkam seribu 
basa,sumber-sumber tidak jelas.Sekarang mereka memiliki tidak kurang dari 500 
budak,di antaranya ada yang menjadi pegawai penjajah,BRR,pedagang terkemuka dan 
juga membawahi banyak budak.Dan meskipun yang selama ini budak,merekapun 
mempunyai budak mereka sendiri,sehingga cukup merepot kan bagi kita  orang 
Acheh yang bukan budak untuk mengatahui mereka yang menjadi budak dan yang 
bukan budak.Mereka semuanya sedikit banyak saling memperbudak.Maka agaknya 
istilah”budak”itu sangat tepat dan bisa di pakai untuk sebutan mereka.
   
   Sebahagian besar rakyat Acheh yang bukan budak,mereka tidak ikut 
berwenang dan tidak ikut langsung mengecap ke untungan hasil peubloe Atjeh 
keujawa di Helsinki,tetapi mereka mencari nafkah dengan bebas dan tinggal di 
rumah nya sendiri.Rakyat acheh yang bukan budak benar-benar menyadari perbedaan 
nya.
   
   Orang Acheh yang  paling miskin yang tidak punya budak,tidak 
bisa masuk ke dalam pagar rumah sikaya yang punya budak…………………….
  Kalau dulu “budak”banyak di ambil dari tawanan perang.Sekarang 
beda,memperbudakan diri.Siapa saja bangsa Acheh yang melawan tuan nya(menuntut 
merdeka pisah dari RI)buda-budak itu mengeluarkan pernyataan sebagai berikut 
!!Siapa saja yang masih menuntut kemerdekaan Acheh,musuh bersama RI dan GAM.
   
Mudabarona sangat takut membaca pernyataan budak yang begitu kejam dan 
mengerikan.
   
 Wassalam.
 Mudabarona.
   
   
   
   
   
 

-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.  
 
   

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.