LIPAYA...MAU PILIH ABANG IPARNYA JADI KETUA DI NORWEY......? ADUH SAYANG NYA ABANG IPARMU BODOH DAN TAK ADA GERAI UNTUK JUAL PISANG DISANA DAN NORWEY BUKAN SEPERTI DI BATU 3 GOMBAK MALAYSIA.....! BAGAI MANA DENGAN PUKULAN APA US ENAK............! MAU LAGI.........? SAYA RASA MUNGKIN GILIRANMU LI PAYA......TINJU.....!!!!!
BODOH.....BODOH......BODOH...!!!!!!! ----- Original Message ---- From: husaini daud <[EMAIL PROTECTED]> To: PPDi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; PPDI@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 26, 2007 2:06:25 PM Subject: «PPDi» LIPAYA ALIAS OM PUTEH TAK SENANG KEPADA KISAH HABIL DAN QABIL SEBABB DAPAT MEMPERJELAS POSISINYA SEBAGAI QABIL YANG SUKA BERANTAM Pertama sekali saya tiba di Norway, saya menyaksikan masyarakat Acheh tidak bersatu. Salah satu group adalah group Lipaya alias Om Puteh yang kerjanya sehari-hari di internet adalah "peutupat iku mie" (meluruskan ekor kucing) atau "peudeng beuneung basah" (mendirikan benang basah). Sebagian orang mengusulkan kepada saya agar tidak usah menyatukan mereka dengan alasan orang Seweden sendiri tidak mampu menyatukannya. Saya renungkan usul sebagian orang Acheh - Sumatra tersebut ada benarnya mengingat watak Lipaya alias Om Puteh yang terlanjur berlagak pintar tapi bodoh. Dalam hal ini Yusra Habib pernah mengatakan bahwa Lipaya alias Om Puteh itu, harus mati dulu baru menyadari kesalahannya. Namun demikian Husaini Daud tidak senang menyaksikan bangsa Acheh yang tidak ada masalah ekonomi (tercapai finansialnya) kok bisa tidak bersatu. Justru itu Husaini Daud coba menelusuri kedua belak pihak apa gerangan yang membuat mereka tidak bersatu. Iktikat saya untuk menyatukan mereka menjadi optimis disebabkan pengalaman di Malaysia ketika dua kelompok orang Acheh _ Sumatra dikawasan Sungai Buloh, hampir saja melakukan pertumpahan darah dengan senjata parangnja yang alhamdulillah berhasil kita persatukan kembali. Lawan dari group Lipaya alias Omputeh didukung banyak pemuda. Menurut pemuda, Lipaya alias Om Puteh itu bersikap keras sekali kepada orang Acheh - Sumatra yang bergaul dengan orang-orang MP. Tapi Lipaya alias Om Puteh itu sendiri secara diam-diam malah melindungi orang MP. Pihak anak muda sangat tidak dapat menerima sikap Lipaya seperti itu dan itulah alasan utama dari group lawan Lipaya untuk tidak bersatu dengan group Lipaya. Untuk membela diri Lipaya mengangkat persoalan orang Jawa yang berada dalam group lawannya, anehnya sekarang Lipaya membela orang Jawa tsb secara sangat tidak logis sekali, kecuali memang dia itu tidak memiliki Ideology untuk menghadapi suatu persoalan yang muncul didepan hidungnya. Kisah ini saya buka kembali berdasarkan permintaan Lipaya sendiri secara tersirat, dimana dia katakan bahwa Husaini Daud hanya masalah Habil dan Qabil saja yang dia bicarakan sejak masuk pintu gerbang Norwegia sampai hari ini. Singkat cerita, alhamdulillah Husaini Daud berhasil mempersatukan masyarakat Acheh - Sumatra di Norwegia hingga mereka saling berangkulan satu sama lainnya. Sayangnya sekitar 3 atau 4 tahun kemudian Lipaya juga yang menjadi bumerang hingga pecah kembali. Dengan politik kekeluargaan Lipaya mengajak kami meeting mingguan pada tempat tertentu yang tujuannya untuk mempersiapkan "Pelapis" dalam perjuangan Acheh - Merdeka. Ternyata dia itu punya niat untuk mengangkat abang Iparnya sebagai ketua Acheh - Sumatra di Norwegia. Padahal abang iparnya itu baru sampai dan masih buta bahasa Norway, bagaimana mungkin memenuhi ambisiusnya untuk menjadi ketua. Dalam meeting tsb dia itu kurang taktik strategi. Hingga momentum itu dengan mulus sekali diambil alih oleh Razali Klibeuet, Iqbal Meureudu, Sulaman Gani dan lain-lain. Mereka berhasil meyakinkan Lipaya untuk membentuk "Neuduek Acheh" yang akan dirumuskan oleh satu tim Khusus dimana Baih Gani sebagai orang tuakami juga ikut dalam tim tsb. Alhamdulillah mereka mampu merumuskan "Neuduek Acheh" dimana dalam "neuduek" tsb Husaini Daud, Abdul Kadir (abang ipar Lipaya), Zulkifli dan yang seorang lagi dapat dilihat datanya sama saudara Razali Klibeuet -Sigli, difungsikan sebagai Tuha Peuet yang juga bertugas untuk mendidik bangsa Acheh - Sumatra di Norwegia. Sementara itu untuk memilih Ketua Acheh - Sumatra dibuat metode khusus dengan calonnya terdiri dari orang-orang yang telah mantap bahasa Norway. Ketika itu juga Abdul Kadir dan Lipaya memprotes tim yangv telah diakui itu. Abdul Kadir menginginkan suapa diadakan pemilihan ketua Acheh - Sumatra Norway dulu. Razali Keulibeuet selaku pemimpin Acara menerim saja protes Abdul Kadir dan Lipaya itu hingga membuat Husaini sendiri salah paham kepada Razali Klibeuet. Sebab yang sebetulnya tidak adahak lagi mereka memprotes ketentuan yang telah disetujua dalam rapat yang sebenarnya. Razali Klibeuet lalu membuat pemilihan Ketua sebagaimana diingini Abdul Kadir dan Lipaya, namun akibat tidak ada kesempatan untuk mengontrol anak buahnya yang terpilih bukan Abdul Kadir tapi orang lain.Hal ini disebabkan suara itu terpencar. Fenomena ini kemungkinan besar akan terjadi di Acheh - Sumatra kelak bila diacheh banyak partai lokalnya, akan dimenangi pihak Indonesia itu sendiri yang bersatu atau berkoalisi. Lagi-lagi Abdul Kadir dan Lipaya protes yang hal ini terjadi disebabkan ambisius yang luar biasa dimiliki Abdul Kadir dan Lipaya dan inilah penyebab perpecahan kembali masyarakat Acheh - Sumatra di Norwegia. Andaikata Abdul Kadir dan Lipaya menerima kebijaksanaan tim perumus Neuduek Acheh dan bersedia menjadi "orang tua" yang sangat penting untuk mendidik kader Acheh - Merdeka di Norwegia, Husaini Daud yakin bersatupadu sampai hari ini. Nampaknya Norwegia menjadi gambaran bagi daerah lainnya. Maksud Husaini Daud, demikian juga perpecahan masyarakat Acheh - Sumatra terjadi juga di negara atau daerah lainnya. Hal ini tidak terlepas penyebabnya dari banyaknya orang-orang yang ambisius untuk menjadi ketua atau kepala. Tak lama kemudia ternyata Abdul Kadir tidak mampu mengetuainya, tampa tidak kami ketahui dialihkan kepada saudara Yahya. Ironisnya Lipaya juga bertengkar habis-habisan dengan saudara Yahya via internet ini yang memalukan kita orang Acheh yang membacanya. j Anehnya lagi Lipaya juga bertengkar dengan Yusra Habib dan lain-lainnya. Kini Lipaya nampaknya sakit hati kepada Husaini Daud Sp, yang tidak tau persis apa persoalannya. Beberapa bulan yang lalu Lipaya menanggapi Alauddin Umarov dengan bahasa yang tidak enak kita dengar, macam orang frustasi. Ketika Husaini Daud membacanya ternyata di ujungnya mendiskreditkan Husaini Daud walaupun akhirnya justru Lipaya sendiri yang Murtad. Disebabkan Umarov mengajak hidup terhormat tanpa Tuhan dan mendiskreditkan Al Qur-an, Lipaya emosi dengan mengatakan bahwa Al Qur-an itu Wahyu Allah bukan pedoman hidup sebagaimana dikatakan oleh seseorang yang tinggal di Sandnes (maksud Lipaya, Husaini Daud Sp) Saya mengingatkan Lipaya bahwa dia itu murtad dengan mengatakan bahwa Qur-an itu bukan pedoman hidup. Coba artikan ayat ini: " Zalikal kitabu la raiba fihi hudallil muttaqin". Justru itu Lipaya harus meralatnya pada setiap group yang di forwardnya. Husaini Daud menasehatinya dalam bahasa Acheh agar tidak tiketahui orang Hindunesia Jawa. Realitanya Lipaya malah mengatakan ada orang yang bukan tingkat murtad tapi masuk Firaun. Disini nampaknya Lipaya tidak menggubris kalau dia itu sudah murtad dan mengira murtad masih lebih baik daripada Firaun. Alhamdulillah Husaini Daud sadar ketika menulis untuk "berperang" dengan orang-orang Hindunesia Jawa, Husaini Daud selalu menggunakan versi Al Qur-an. dan itu merupakan Ideologynya yang tidak dapat dipahami Lipaya. Ketika saya lambungkan tanggapan Muhammad A l Qubra yang dimulai dengan ayat Qur-an kepada Alauddin Umarov, Lipaya menanggapi bahwa itu sampah. Husaini Daud ketawa didalam hati, rupanya inilah sosok manusia Qabil yang justru selalu menulis sampah di medan internet ini, justru tulisan yang dimulainya dengan Ayat Qur-an, dituduhnya sebagai sampah. Saya tutup tulisan ini dengan info dari Yusra Habib bahwa Lipaya itu mati dulu baru menyadari kesalannya, (Insya Allah bersambung. . . . . . .) (hsndwsp) ----- Original Message ---- From: omar puteh <[EMAIL PROTECTED] com> To: [EMAIL PROTECTED] ps.com; [EMAIL PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] com Sent: Tuesday, December 25, 2007 2:15:25 AM Subject: «PPDi» Re: [GAMRMSOPM] AGAMA APA SAJA MEMILIKI DUA WAJAH YANG SANGAT KONTRAVERSI SEBAGAIMANA DIPERLIHATKAN HABIL DAN QABIL SEBAGAI PERMULAAN SEJARAH KEMANUSIAAN. Omar Putéh menulis: Asyik saja dengan sibuk berulangnya saudara Hussaini Daud Sp ini dalam memaparkan hal Qabil dan Habil, mulai sejak masuk pintu gerbang Norwegia sehingga sekarang ini, tidak pernah jenuh, sehingga air teh susupun berobah warnanya menjadi keruh. Begitu juga dengan masalah basyar dengan dhu'afa, tidak pernah berhenti macam lokomotip tidak berstasiun. Menyebutkan nama Saidina Ali as, Saidina Hussein As dan Saidina Hasan As hampir 180 kali dalam setahun, sehingga penyebutan nama Nabi Besar Muhammad SAW hampir-hampir hilang jejak suara dan kederangaran seperti orang bisu berbisik. Bagi-bagilah sedikit peluang memaparkan keagungan Nabi Besar Muhammad SAW, selain sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan juga termasuk yang diriwayatkan oleh Abu Huraira as. Karena seperti tulisan anda dibawah ini yang erkutip dari sebuah saduran yang ambaradul asal raba riwayatnya. Muhammad al qubra <acheh_karbala@ yahoo.no> wrote: KUTUB QABIL (Baca Kutub Basyar, macam Indonesia) Sejak permulaan sejarah kemanusiaan, senantisa terdapat masyarakat yang bergerak kedua arah atau kutub yang saling berlawanan, dua front yang saling berkonfrontasi sesuai kondisi sosial dan historisnya. Perang dua kutub tersebut mengambil berbagai bntuk dan gambarannya. Kutub pertama adalah kutub negatif yang diwakli oleh mereka yang enghambat kemajuan dan evolusi dengan melakukan aktivitas jahat, dekaden dan penyelewengan dengan jalan penindasan, perbudakan dan pembodohan massa kemanusiaan, dengan jalan menegakkan tirani atas kaum dhu'afa serta nerampok hak-hak dan keperluan-keperluan mereka serta menanamkan benih-benih rasisme, radikalisme dan fanatisme buta dalam masyarakat, keluarga, suku, ras dan lembaga-lembaga mereka. Mereka adalah pelopor-pelopor "kebajikan" gelap, kebaikan yang berasal dari superfisi, kebaikan yang dirancang untuk melestarikan kepentingan dan tujuan mereka sendiri, bukan kepentingan dan tujuan massa manusia. Falsafah hidup dan tujuan persekongkolan kolektif mereka adalah menghalangi kemajuan intelektual, ekonomi dan sosial politik serta menghambat kemajuan massa. Keadilan universal, persatuan dan persamaan senantiasa ditentang dan dimusuhi oleh filsafah sosial dari kutub negatif ini, sebagaimana dapat disaksikan dalam catatan-catatan biografis mereka. KUTUB HABIL (Baca Kutub Manusia, macam RII) Kutub kedua adalah kutub positif kemanusiaan yang selalu menentang tirani dan ketidakadilan serta korupsi demi tegaknya perdamaian dan keadilan yang membuahkan persaudaraan dimuka Bumi, terus-menerus berada dalam pertempuran melawan kutub pertama tadi yang negatif. Kutub kedua senantiasa mengejawantah sebagai kekuatan kolektif massa yang berjuang melawan kekuasaan dan hak-hak istimewa dari kelas penguasa zalim. Bukan kekalahan dan bukan kemenangan, akan tetapi suatu peperangan tiada henti, selalu berlangsung antara dua kutub yang berlawanan tsb. Anehnya senjata dari kedua front tersebut adalah agama. Agama Allah, Pemilik Alam semesta, ditangan kedua kutub yang berbeda tersebut menjadi dua bagian yang saling berbenturan satu-sama lainnya -- "agama" melawan agama. Persoalan inilah yang membuat sebagian besar orang-orang yang menghuni planet Bumi ini salah kaprah hingga mereka senantiasa mengagung-agungkan diri bahwa mereka itu penganut agama Islam. Mereka tidak sadar sesungguhnya mereka masuk perangkap agama Qabil, Muawiyah, Abu Hurairah cs, Yazid dan "Yazid-yazid" moderen. Kisah Qabil dan Habil dalam Qur-an dan dalam berbagai kitab Islam Sejati merupakan satu kisah yang sangat dalam maknanya dalam hubungan dengan arti sejarah. Andaikata ditafsirkan secara symbolis, kisah-kisah tersebut dapat menguak makna yang sangat penting dalam perspektif antropology dan sejarah. Qabil dan Habil adalah anak-anak Nabi Adam. Apa yang terjadi diantara keduanya merupakan suatu kisah penting yang mengandung arti symbolic mendalam tentang awal sejarah manusia. Qabil dan Habil adalah tokoh-tokoh penting dalam kisah kemanusiaan. Sumber konflik adalah ketidak taatan Qabil terhadap aturan perkawinan yang ditetapkan Allah sebagai aturan yang disesuaikan kondisi manusia kala itu dimana hanya baru satu keluarga saja yang eksis di Bumi ini yang terdiri dari Adam + Siti Hawa serta anak-anak mereka, Qabil, Labuda, Habil dan Iklima. Komplik yang dicetuskan Qabil dari perebutan Iklima yang telah ditunangkan dengan Habil, hubungan persaudaraan berobah menjadi permusuhan. Perang atau konfrontasi antara Qabil dan Habil merupakan awal sejarah kemanusiaan yang dipertanyakan para Malaikat pada Allah, kenapa Dia menjdikan manusia sebagai wakilNya yang menurut para Malaikat, mereka lebih layak untuk kedudukan tersebut. Ketika Adam bernegosiasi dengan para Malaikat, ternyata Adam (baca Manusia) lebih unggul daripada Malaikat walau yang mukarrabin sekalipun tetap suju kepada Adam , sebagai penghormatan kepadaWakil Tuhan di Bumi. Persoalan keunggulan Manusia atas para Malaikat saja yang demikian jelasnya menurut Al Qur-an, surah Al Baqarah ayat 30 sampai ayat 39 mendapat pertentangan dari mereka-mereka yang menganut agama versi Qabil, konon pula untuk memahami agama yang memiliki dua kutub yang saling bertentangan satusamalainnya. Justru itu saya serukan kepada Bangsa- bangsa terjajah seperti Acheh- Sumatra, West Papua dan sebagainya agar kisah Habil dan Qabil dapat diambil i'tibar dalam melawan penjajahan Indonesia Zalim dan Hipokrit, mengaku diri penganut Islam tapi sesungguhnya mereka itu tidak beragama dengan agama Nabi Adam, Habil, Ibrahim, Musa dan Harun, I'sa bin Maryam, Muhammad, Ali,Hasan dan Hussein tapi mereka beragama dengan agama Qabil, Namrud, Firaun, Hamman dan Ulama Bal'am, Kaisar-kaisar diroma, Abu sofyan, abu Lahab, abu Jahal, Muawiyah, Abu Hurairah, Yazid, Sukarno, Suharto, B.J Habibie, Gusdur, Megawati, Yudhoyono dan antek-anteknya yang bertebaran di seluruh kepulauan Melanesia. Agama Qabil juga dianut oleh Saddam dan antek-anteknya di hampir seluruh Asia dan Afrika. Kepada bangsa West Papua dan Acheh - Sumtra takusah membeberkan Islam atau Kristiannya yang kemungkinan besar hal itu akan dimanfaatkan oleh talibarut penjajah Indonesia yang hipokrit itu untuk "mengdu domba" antar penganut Islam dan Kristian hingga musuh kita yang sebenarnya berhasil membuat kita lupa kepada mereka dan bahkan kemungkinan besar andaikata sempat terjadi konflik antara Islam dan Kristian, diantara orang-orang yang tidak jeli melihat persoalan dengan kacamata idiolgy, akan memihak kepada pihak penjajah itu sendiri. Apa gunanya kita berbicara tentang gubernur di West Papua yang beragama Islam? Apakah gubernur tsb memperjuangkan kemerdekaan West Papua atau malau bersama Ulama gadongan, tambah mempererat hubungan dengan Penjajah Indonesia. Hati-hatilah kalau ada pihak yang membangga-banggakan West Papua dengan sejarah Islamnya kecuali mereka yang mengaku Islam itu memperjuangkan kemerdekaannya, demikian jugalah dengan penganut Kristiannya. Jadi bukan sejarah Islam atau Kristen yang perlu kita angkat di negara yang berada dalam cengkraman penjajah tapi sejarah Habil, mewakili kaum dhu'afa dimana-mana diseluruh Dunia yang tidak pernah sunyi untuk saling bertempur bukan saling berdamai. Kita berdamai antara pengikut Habil bukan antara pengikut Habil dan Qabil. Inilah jawaban Allah kepada para Malaikat bahwa Dia mengetahui apa yang tidak diketahui para Malaikat (Inni 'a'lamu ma la ta'lamun-- QS. 2. 30), ketika mereka mengkhawatiri Manusia yang diwakili Adam, akan membuat kerusakan dan pertumpahan darah dipermukaan Bumi. Apabila penjajahan berhasil kita halau dari bumi West Papua dan West Sumatra, bergegaslah memberdayakan ekonomi kaum dhu'afa sebagai amanah Alla , pemilik Dunia ini. Dengan cara demikianlah kita masuk Syurga kelak bukan dengan hanya Ibadah Ritual semata, sementara disekeliling kita manusia hiruk pikuk meminta bantuan dari perlakuan semena-mena oleh "manusia- manusia Qabil". Lihatlah kenapa diantara penganut Islam dan Kristian di Republik Islam Iran dan juga di Eropa umumnya tidak pernah bentrok kecuali letupan-letupan kecil seperti karikatur jahat yang dilakukan memang oleh segelintir manusia-manusia yang fanatik buta. Ini adalah pelajaran yang paling penting bagi pejuang Acheh - Sumatra dan West Papua. Andaikata terjadi bentrok antara penganut Islam dan Kristian, antara mazhab - mazhab Islam sendiripun sering dipacu konflik, tapi sadarlah hal ini lazim terjadi di negara-negara yang finansialnya tidak terjamin. Kenapa finansialnya tidak nterjamin? Sebabnya penguasa negara tersebut dapat dipastikan terdiri daripada manusia-manusia Qabil yang serakah dan hanya menjaga finansial kelompoknya saja. Justru itu finansial seluruh penduduk West Papua dan West Sumatra adalah yang pertama harus diupayakan ketika mereka sempat meraih kemerdekaan. Apabila finansial seluruh penduduk berhasil diupayakan, saat itulah kita baru bisa mendiskusikan antar agama dengan aman yang bertujuan untuk mencari kebenaran bukan untuk mencari egois asal menang sendiri. Kalau sumber komplik antara Qabil dan Habil adalah teman hiudupnya dan harta, maka dengan pencapaian finansialnya manusia dipermukaan planet Bumi ini dapat meraih teman hidupnya sebagai nikmat utamanya Dunia. Dengan kata lain yang dapat kawin 2, 3 dan 4 orang isteri bukan saja penguasa (group Firaun), pengusaha (group Hamman) dan pendakwah sejuta ummat (group Bal'am) sebagaimana dapat dipastikan terjadi di negara yang dikuasai manusia Qabil, tapi juga seluruh rakyat mendapat keadilan diberbagai bidang, andaikata negara dikuasai manusia-manusia Habil. Billahi fi sabililhaq Muhammad Al Qubra Di Ujung Dunia Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk. Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. ____________________________________________________________________________________ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ