[Lantak] Apa Njak Kondom dan Hikayat Pembelahan Acheh

2008-02-16 Terurut Topik Peundid�kan
Apa Njak Kondom dan Hikayat Pembelahan Acheh
   
  Oleh: Gam Bakông Aneuk Nanggroë
   
  Mendengar kabar rencana pembelahan Acheh oleh pusat kolonial atas desakan 
elit politik dalaman, benak saya langsung terkenang akan seorang lelaki tua 
yang pernah hidup sewaktu saya masih kecil. Apa Njak Kondom begitulah sapaan 
akrabnya, yang nama aslinya adalah Apa Njak Budiman. Ia termasuk “pemain” di 
tingkat sub-distrik (kecamatan), dan seorang pendukung penjajahan indonesia. 
Nama Apa Njak Kondom melekat sejurus ia menjadi tukang kempen sukarela untuk 
program Keluarga Berencana (KB), yang dari kerja tersebut ia mendapat 
penghormatan dari serdadu (polsek/koramil) dan perwakilan kolonial lainnya 
seperti camat. Sesekali ia dipinjamkan sepedamotor yang ber-plat hijau, kelabu 
atau merah, dan dengan bangga pula ia tancap gas keliling kampung. 
  Biasanya ia juga menerima hadiah khas pada setiap hari raya, yaitu daging 
meugang, syrup cap Patông dan ribuan kondom. Komoditi yang terakhir itu adalah 
penting baginya, selain untuk kebutuhan pribadi--maklum ia termasuk seorang 
“dermawan”, yang punya tiga orang isteri dan beberapa simpanan—dia juga 
meniupnya menjadi balon untuk dibagikan kepada anak-anak saudara. Melihat 
gejala aneh Apa Njak Budiman itu, lalu orang kampung memberinya nama baru, 
jadilah ia Apa Njak Kondom. 
   Apa Njak Kondom sebenarnya cukup pandai untuk dikatakan 
tidak intelek, sebab ia tahu bahwa kondom itu untuk keperluan khas, bukan untuk 
dijadikan pengganti balon, apalagi untuk diberikan kepada anak-anak. Tapi 
karena bermental bakhil, ia lebih rela menyalahi aturan, daripada harus membeli 
balon asli dari kedai yang mengharuskannya mengeluarkan beberapa ratus Rupee. 
Begitu pula dengan kerjanya yang mendukung program KB, ia sadar betapa projek 
BKKBN adalah satu paket dengan transmigrasi yang tak lain adalah program 
penjajahan terselubung di bumi Acheh dan daerah koloni lainnya.  Akan tetapi, 
karena kegilaannya pada uang dan sanjungan dari pihak kolonial serta 
keinginannya untuk selalu menjadi orang terpandang, maka ia tega membodohi 
dirinya sendiri. Ia telah menciptakan berbagai alasan yang tak beralasan untuk 
suatu pembenaran atas tindakan pengkhianatan.
   Apa Njak Kondom telahpun mati sebelum diktator Soeharto 
jatuh. Penyebabnya adalah ketika sepedamotor ber-plat merah yang ia pinjamkan 
dari komisaris Golkar setempat, menghantam seekor babi hutan. Tidak seperti 
Soeharto yang mati tanpa pernah diadili, Apa Njak Kondom setidaknya telah 
menjalani hukuman rakyat. Ia pernah diikat selama dua hari di kuburan PKI yang 
sangat ia takuti, dan dilempar semut merah ke sekujur tubuhnya. Hukuman yang 
termasuk ringan, tetapi lebih baik daripada terlepas dari jerat hukum sama 
sekali.
   
  ###
  Namun keberadaan kaum cerdik-pandai bangsa Acheh yang rela menjadi kakitangan 
penjajah adalah cerita yang tiada akhir. Dari jaman pa’i berhidung mancung 
sampai ke jaman pa’i berhidung rata, para pengkhianat tetap ada. Demikian pula 
dengan orang-orang yang bertabiat seperti Apa Njak Kondom. Meskipun ia telah 
mati, namun arwahnya telah memasuki tubuh “pemain” di tingkat yang lebih 
tinggi. Roh Apa Njak Kondom telah merasuki tubuh Adnan Nyak Sarong.
   Tidak seperti Apa Njak Kondom yang kekuatannya hanya di 
tingkat sub-distrik, Adnan Nyak Sarong adalah kaki tangan penjajah di tingkat 
pusat kolonial, yang akibat ‘permainan’ kotornya bukan saja telah mencabik 
struktur sebuah kampung, tetapi dapat menghancurkan struktur dan harga diri 
nanggroe Acheh. 
  Belum puas ia dengan keberhasilan mendirikan distrik Acheh Jaya yang dulunya 
bagian dari Acheh Barat, kini ia mulai memasuki barisan elit yang ingin 
berkuasa seumur hidup, untuk membentuk provinsi Acheh Barat Selatan (ABAS). 
Salah seorang di antara barisan elit itu adalah bekas serdadu kolonial Letnan 
Kolonel Tjut Agam dari Meulaboh, yang meskipun sudah tua bangka dan pernah 
menduduki berbagai posisi penting di daerahnya, mulai dari Komandan Kodim 
sampai ke ketua Golkar, namun tak pernah puas, sehingga masih bernafsu untuk 
mendapatkan jabatan yang lebih tinggi agar akumulasi harta warisan dapat 
diwariskan hingga tujuh turunan. Kelompok orang seperti dia sadar bahwa dengan 
kemampuannya yang terbatas dan telah terbukti gagal dalam membawa amanah rakyat 
di masa lalu, mereka tak akan mampu bersaing untuk memperebutkan posisi penting 
di Banda Acheh. Di mana generasi baru yang lebih berpendidikan dan lebih 
memihak rakyat akan berkuasa di Acheh nanti. Sebagai jalan keluar yang
 pintas, maka lahirlah niat untuk membelah Acheh, agar mereka dapat menduduki 
singgasana raja-raja kecil.
   Kenapa Adnan Nyak Sarong mendapat sorotan khusus dalam 
tulisan ini, sedangkan di sana terdapat banyak aktor lain? Tjut Agam, Tagore, 
Syukur Kobat atau Armen Desky secara terang melakukan penentangan terhadap 
persatuan Acheh, sementara Adnan Nyak Sarong adalah pemain yang lihai dan

[Lantak] Re: [IACSF] Diskusi 'Islam Protestan' Fuad Mardhatillah yg belum tuntas

2008-02-16 Terurut Topik omar puteh
Omar Putéh menulis:
   
  Apapun bentuk dan caneknya tulisan dibuat tentang perkataan ISLAM PROTESTAN 
yang katanya telah dicetuskan oleh Fuad Marthadilah itu, adalah sangat-sangat 
disesalkan.  Apalagi kalau "orang-orangan" yang terlibat masih suka mengatakan 
dirinya sebagai orang-orang Achèh.
   
  Islam itu tidak bisa dengan segampang itu, untuk disama-samakan dengan agama 
lain didunia ini, walaupun dari bentuk rautan tajam sudut pandang filsafat 
bodoh dan gila anda dan anda sekalian yang seidea! 
   
  Sudah cukup terluka dan terduka Islam itu sendiri, dengan sebutan ISLAM 
FUNDAMENTALIS!
   
  Biarkanlah Marthin Luther mem-"protes" sejarah kehidupan sosial-religious 
dimasanya sedemikian rupa, tetapi tidaklah perlu anda dan anda sekalian 
menyebeng-nyebeng pula perkataan itu, lantas dipungut sebagai suatu ilustrasi 
istilah "ilmiah". 
   
  Karl Mark sendiripun sudah mem-"protes" sejarah kehidupan sosial-religious 
ketika itu, dengan melabelkan dengan label gravitasi pilihannya: Racun!
   
  Saudara Fuad Marthadilah, jangan anda dan anda sekalian yang seidea, juga 
ikut coba meracuni Islam itu lagi!
   
  

HELB <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya sendiri sebelumnya membiarkan istilah ISLAM PROTESTAN yang di 
cetus Fuad Mardhatillah ini berkembang di kalangan kawan-kawan milis Aceh 
Institute, namun belakangan tertarik untuk menarik diskusi ini pada kutub yang 
netral dan tidak taken for granted. Semangat Protestan memang ingin mendobrak, 
tetapi pemikiran ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan sosiolog.

Yang menarik bagi saya setidaknya adalah bagaimana pola pengadopsian istilah 
ini yang serta merta dipakai dalam konteks sekarang. Karena artikel tidak bisa 
menjelaskan bagaimana perkembangan dan transformasi istilah ini, saya hanya 
ingin mengajak pembaca untuk lebih 'berhati-hati' dalam menggunakan istilah 
yang tidak jelas latar belakang sejarahnya.(Kamaruzzaman-BA)

Anda bisa memberikan pandangan, ulasan tajam di bawah tulisan 'APA ITU ISLAM 
PROTESTAN' (AI/27/03/07) karya Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad yang kami angkat 
kembali sebagai diskusi menarik minggu ini. 

Untuk itu Anda bisa mengklik URL dibawah ini dan selamat memberikan komentar 
kritis dibawah tulisan.

  

http://web.acehinstitute.org/OPINI/AGAMA-DAN-BUDAYA/174.html

Kalau ada istilah yang baru, kita harus 'bertanggungjawab' untuk menjelaskan, 
setidaknya tahu bagaimana latar belakang istilah tersebut.(Kamaruzzaman)

-
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it 
now.   

 



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Lantak] Re: [IACSF] Akankah bangsa Acheh tertipu lagi oleh indon???

2008-02-16 Terurut Topik Ali Al Asytar
Pane awak njeng bohnan Haji Umarnjoe? Lagee naha meupat deng lagoe?


- Original Message 
From: Haji Umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, February 16, 2008 2:27:54 PM
Subject: Re: [IACSF] akahkah bangsa aceh tertipu lagi oleh indon??

E. sabee lam kenong pengoet buet GAM & RI

penggriek griek <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: 
pue keh awak acehnyoe itemeng penget loem le indon kalinyoe??
 
a.ipenget loem
b.karab ipenget
c.tinggai preh ipenget loem
d.a,b,c dan d nyan betoi



Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 




Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
 


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 


[Lantak] KENDATIPUN IMAN ITU BERADA DI BINTANG SURYA NAMUN MEREKA (BANGSA PARSI) SANGGUP MENGGAPAINYA (HADIST) SEHUBUNGAN SURAH JUM'AT AYAT 3.

2008-02-16 Terurut Topik husaini daud
Ahmadinejad: Tak Ada Kekuatan Manapun Yang Mampu Mencegah Iran
Wednesday, 06 February 2008 
Presiden RII berkata, tak ada satu pun kekuatan dunia yang mampu mencegah 
langkah maju Iran untuk mencapai puncak-puncak kemajuan. Menurut laporan 
wartawan IRIB, Ahmadinejad, Selama malam di depan berbagai organisasi, 
masyarakat dan para pebisnis Tehran, menekankan bahwa bangsa ini adalah bangsa 
yang tak terkalahkan, dan mereka akan mampu mengatasi setiap permasalahan dan 
mencapai semua puncak kemajuan. 
Presiden Iran menyinggung kemazluman rakyat Iran di awal revolusi Islam dan 
menegaskan bahwa bangsa Iran tetap tegar menghadapi kemasluman mutlak tersebut 
dan membla diri sendiri, sementara tak satu pun media massa Barat, yang mengaku 
sebagai pembela kebebasan dan HAM, bersedia memberitakan sedikit saja dari 
berbagai kemazluman ini.
Ahmadinejad berkata, berkat bimbingan dan kepemimpinan Imam Khumaini ra, bangsa 
Iran telah bangkit dan mengenal kekuatannya yang sesungguhnya. Kini setiap hari 
bangsa Iran bergerak maju dan kemanapun kita memandang maka kita akan 
menyaksikan bahwa revolusi Islam Iran telah hidup dan tegak di berbagai pelosok 
dunia.
Seraya menjelaskan bahwa kami tidak pernah ingin memandang rendah musuh kami, 
akan tetapi jelas sekali bahwa dalam mengelola dunia ini mereka telah gagal. 
Hal itu dapat disaksikan di Palestina, Lebanon, Irak, Afganistan, bahkan mereka 
juga gagal dalam mengelola diri mereka sendiri.
  < Prev   Next > 


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 


[Lantak] Vedr. KENDATIPUN IMAN ITU BERADA DI BINTANG SURYA NAMUN MEREKA (BANGSA PARSI) SANGGUP MENGGAPAINYA (HADIST) SEHUBUNGAN SURAH JUM'AT AYAT 3.

2008-02-16 Terurut Topik Muhammad al qubra
Jangan merasa terkejut ketika "next" nya sampai ke suharto.  Itulah buktinya 
wartawan umumnya tidak idealis. Orang baik wajar dipuja tapi orang jahat macam 
suhartopun mereka dipuja. Jelasnya bagi mereka tidak ada beda antara manusia 
dan basyar. Betapapun jahatnya dalam pandangan mereka tidak ada masalah ketika 
mati, pasti mendapat perlakuan yang mulia. Itulah sebabnya orang-orang yang 
bersatupadu dalam system Hindunesia Dhalim dan Hipokrit merasa tenang-tenang 
saja menipu Acheh - Sumatra dengan sokongan ulama palsu alias bal'am. Penyait 
tersebut sekarang telah lama menular ke Acheh - Sumatra. Inilah yang membuat 
Acheh - sukar untuk melepaskan diri dari belenggu Hindunesia.
  (Muhammad al Qubra)
   
CERMIN SEJATI
  (Karya hsndwsp)
   
  Hai manusia bercerminlah engkau
  Agar engkau sadar siapakah engkau sebenarnya
  Engkau dapat mengungguli para Malaikat dan
  Engkau juga dapat menjadi lebih hina dari binatang
   
  Cermin adalah cermin
  Engkau memantulkan sinar objectiv
  Menerangi kalbu insan
  Menggapai sinyal - sinyal kebenaran
   
  Cermin adalah cermin
  Existensimu sangat menentu
  Tanpa dirimu dunia penuh dengan Basyar
   
  Basyar adalah Basyar
  Engkau tak pernah beresensi
  Engkau tak pernah bercermin
  Engkau sekedar berexistensi
   
  Basyar adalah Basyar
  Falsafah hidupmu hampa
  Hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup
  Sampai tikus putih dan hitam menggeroigoti tali hidupmu
   
  Hai manusia bercerminlah engkau
  Agar engkau dapat beresensi
  Agar engkau mengenal siapa Tuhanmu
  Al Qur-an cermin sejati
  --
   
MATA AIR ISLAM
  (Karya hsndwsp)
   
  Air adalah air
  Engkau sumber kehidupan
  Sa'at mentari memancarkan sinarnya
  Engkau membumbung ke angkasa, mmenjadi awan
  Dihembus angin kegunung
  Hujan lebat turun di pegunungan
  Mencebur ke sungai
  Menggapai lautan
   
  Air adalah air
  Engkau beresensi
  Tak pernah berhenti
  Hidupmu penuh tantangan
  Dihadang pepohonan
  Dihadang bebatuan
  Bendungan raksasa
   
  Embun adalah embun
  Penampilanmu mempesona
  Engkau takpernah beresensi
  Hidupmu sementara
  Falsafah hidupmu hampa
  Hidup untuk bekerja
  Bekerja untuk makan
  Makan untuk hidup
   
  Wahai embun menceburlah ke sungai
  Agar engkau hidup abadi
  Ketika Sangsurya memancarkan sinarnya
  Wajahmu mengundang pikiran yang aduhai
  Namun tak lama setelah itu
  Engkau lumer, tenggelam, musnah
  Riwayatmu dilupakan
   
  Engkau anjing serigala, tikus dan domba
  Engkau pengisap darah manusia
  Hidupmu penuh durjana
  Licik seperti anjing
  Rakus bagaikan serigala
  Serakah, tamak seperti tikus
  Menghambakan diri, tak berdaya macam domba
   
  Mata air Islam
  Engkau mulai dari Adam
  Menempuh liku - liku yang panjang
  Hidupmu penuh tantangan
  Dihadang pepohonan
  Dihadang bebatuan
  Bendungan raksasa
   
  Mata air Islam
  Engkau bukan hero
  Engkau bukan ratu adil
  Engkau bukan Malaikat
  Engkau Manusia teladan
  Engkau adalah Utusan Tuhan
  Engkau Imam dan Penyeru - penyeru kebenaran
   
  Mata air Islam
  Engkau bukan manusia supra
  Engkau bukan manusia super
  Engkau adalah model, teladan
  Engkau penempuh jalan mendaki lagi sukar
  Engkau pemimpin kaum dhu'afa
  Engkau standarisasi
  Engkau representant
  Wakil Tuhan di Bumi
   
  Adam bendunganmu Syaithan
  Habil bendunganmu Qabil
  Ibrahim bendunganmu Namrud
  Musa bendunganmu Fir'aun, Hamman, Karun dan Bal'am
  Harun bendunganmu Samiry
  'Isa bendunganmu Kaisar - kaisar di Rhoma
  Muhammad bendunganmu Abu Sofyan, Abu Jahal dan Lahab
  'Ali bendunganmu Mu'awiyah bin Abi Sofyan
  Hussein bendunganmu Yazid bin Mu'awiyah
  Penyeru kebenaran bendunganmu basyar – basyar
   
  Wahai embun menceburlah kesungai
  Agar engkau hidup abadi
  Agar engkau dapat menggapai lautan
  Kembali keasalmu
  Agar engkau tidak sekedar existensi
Terimalah seruan  Mata Air Islam
   
   
  &&&



  

husaini daud <[EMAIL PROTECTED]> skrev:
  Ahmadinejad: Tak Ada Kekuatan Manapun Yang Mampu Mencegah 
Iran  Wednesday, 06 February 2008 Presiden RII berkata, tak 
ada satu pun kekuatan dunia yang mampu mencegah langkah maju Iran untuk 
mencapai puncak-puncak kemajuan. Menurut laporan wartawan IRIB, Ahmadinejad, 
Selama malam di depan berbagai organisasi, masyarakat dan para pebisnis Tehran, 
menekankan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang tak terkalahkan, dan mereka akan 
mampu mengatasi setiap permasalahan dan mencapai semua puncak kemajuan.   
Presiden Iran menyinggung kemazluman rakyat Iran di awal revolusi Islam dan 
menegaskan bahwa bangsa Iran tetap tegar menghadapi kemasluman mutlak tersebut 
dan membla diri sendiri, sementara tak satu pun media massa Barat, yang mengaku 
sebagai pembela kebebasan dan HAM, bersedia memberitakan sedikit saja dari 
berbagai kemazluman ini.
  Ahmadinejad berkata, berkat bimbingan dan kepemimpinan Imam Khumaini ra, 
bangsa Iran telah bangkit dan mengenal kekuatannya yang sesungguhnya. Kini 
setiap hari bangsa Iran bergerak maju dan kemanapun

[Lantak] Jhon Indiana sudah kembali kepangkuan Ibu Pertiwi dan kini memperkenalkan diri sebagai: Mas Jhono Indiano Genjer-Genjer dari Jember

2008-02-16 Terurut Topik omar puteh
 
  Omar Putéh menulis:
   
  Nah, kalau begitukan publikasinya  Jhon Indiana sudah menjadi bagusss lo!  
Buatlah terus persembahan yang bagus-bagus.  Jangan lagi pakai masker mawasnya, 
sehingga orang tidak lagi bilangin: Kok Mawas bisa masuk internet, ya?  Tidak 
perlu malu sebagai Indonesia, kalaupun masih belum menjadi warga Swedia. 
Lagipun kawan-kawannya sudah dapat izin balik dan pada berpulangan ke kampung.
   
  Kalau nanti juga akan pulang kekampung, perkenalkan saja diri kamu sebagai 
Mas Jono Indiano Genjer-Genjer, dari Jember: Melayu Surabaya?  
   
  Pasti dan natinya akan terus dikatakan sebagai Indonesia Tulén. Benar nggak 
Mas Jono Indiano Genjer-Genjer dari Jember? Apalah salahnya sih, kalau 
diikatakan sebagai bangsa Indonesia, ketimbang sebelumnya asyik dikatakan orang 
sebagai bangsa mawas.
   
  Jadi ingat itu Jhon Indiana, jangan lagi memperkenalkan diri sebagai mawas, 
agar tidak lagi dikatakan kamus sebagai bangsa mawas.
   
  Biarkaan saja "Merdeka 2002, 2005, 2007" dengan pilihannya sebagai bangsa 
babi peliharaan, tetapi kamu jangan lagi!
   
  Kamu musti janji pada diri kamu sendiri!  Perlu dibai'at?
   
To:  [EMAIL PROTECTED], "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
From:  "John Indiana" <[EMAIL PROTECTED]>  Add Mobile Alert 
Yahoo! DomainKeys has confirmed that this message was sent by yahoogroups.com. 
Learn moreDate:  Sat, 16 Feb 2008 14:50:00 +Subject:  «PPDi» Kami 
cukup senang di luar negeri   [input]   [input]   [input]   [input]
#message63051120355772898531016026080062177682619256021 { overflow:auto; 
visibility:hidden }   YAHOO.Shortcuts.hasSensitiveText = false; 
YAHOO.Shortcuts.sensitivityType = []; YAHOO.Shortcuts.doUlt = false; 
YAHOO.Shortcuts.location = "us"; YAHOO.Shortcuts.lang = "us"; 
YAHOO.Shortcuts.document_id = 0; YAHOO.Shortcuts.document_type = ""; 
YAHOO.Shortcuts.document_title = ""; YAHOO.Shortcuts.document_publish_date = 
""; YAHOO.Shortcuts.document_author = ""; YAHOO.Shortcuts.document_url = ""; 
YAHOO.Shortcuts.document_tags = ""; YAHOO.Shortcuts.annotationSet = { 
"lw_1203191482_0": { "text": "Banda Aceh", "extended": 0, "startchar": 1490, 
"endchar": 1499, "start": 1491, "end": 1500, "extendedFrom": "", 
"predictedCategory": "PLACE",
 "predictionProbability": "0.942519", "weight": 0.35, "type": 
["shortcuts:/us/instance/place/destination", 
"shortcuts:/us/instance/place/id/town"], "category": ["PLACE"], "context": 
"Februari 2008, 01:58 WIB Ketua Partai Gam Diganti Reporter : DedekBanda 
Aceh, acehkita.com. Partai Gam mengganti pucuk pimpinannya yang selama ini 
dijabat", "metaData": { "geoArea": "18.7674", "geoCountry": "Indonesia", 
"geoIsoCountryCode": "ID", "geoLocation": "(95.319061, 5.5461798)", "geoName": 
"Banda Aceh", "geoPlaceType": "Town", "geoState": "Aceh", "geoTown": "Banda 
Aceh", "geoZip": "23000", "type": "shortcuts:/us/instance/place/id/town" }  }, 
"lw_1203191482_1": { "text": "acehkita.com", "extended": 0, "startchar": 1502, 
"endchar": 1545, "start": 1503, "end": 1546, "extendedFrom": "", 
"predictedCategory": "", "predictionProbability": "0", "weight": 1, "type": 
["shortcuts:/us/place/virtual/web_site"], "category": ["IDENTIFIER"], 
"context": "01:58 WIB Ketua Partai Gam Diganti Reporter :
 DedekBanda Aceh, acehkita.com. Partai Gam mengganti pucuk pimpinannya yang 
selama ini dijabat Malik" }, "lw_1203191482_2": { "text": "Gerakan Aceh 
Merdeka", "extended": 1, "startchar": 1697, "endchar": 1716, "start": 1698, 
"end": 1717, "extendedFrom": "Aceh Merdeka", "predictedCategory": "", 
"predictionProbability": "0", "weight": 3.4722, "type": ["shortcuts:/concept"], 
"category": ["CONCEPT"], "context": "pimpinannya yang selama ini dijabat Malik 
Mahmud Al Haytar, pentolan Gerakan Aceh Merdeka yang berkewarganegaaraan 
Singapura. Posisi pria yang di kalangan GAM dikenal" }, "lw_1203191482_3": { 
"text": "MSN Serier", "extended": 0, "startchar": 3082, "endchar": 3091, 
"start": 3089, "end": 3098, "extendedFrom": "", "predictedCategory": "", 
"predictionProbability": "0", "weight": 1, "type": 
["shortcuts:/us/instance/identifier/hyperlink/http"], "category": 
["IDENTIFIER"], "context": "dihadapi Partai Gam. [dzie]   Du har v\u00c3\u00a4l 
l\u00c3\u00a4st dagens Nemi? MSN
 Serier   Messages in this topic  (1)Reply  (via web post)  |  
Start", "metaData": { "linkHref": "http://msnse.microsoft.se/serier/nemi/";, 
"linkProtocol": "http", "linkRel": "nofollow", "linkTarget": "_blank" }  }, 
"lw_1203191482_4": { "text": "Messages in this topic", "extended": 0, 
"startchar": 3545, "endchar": 3566, "start": 3552, "end": 3573, "extendedFrom": 
"", "predictedCategory": "", "predictionProbability": "0", "weight": 1, "type": 
["shortcuts:/us/instance/identifier/hyperlink/http"], "category": 
["IDENTIFIER"], "context": "", "metaData": { "linkHref": 
"http://groups.yahoo.com/group/PPDi/message/17689;_ylc=X3oDMTM2M2FsaTh2BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzI1MzA4OTIEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDYwNDcxBG1zZ0lkAzE

[Lantak] LEBIH BAIK MELIHAT GAMBAR MEREKA YANG SUDAH BERHASIL DARIPADA MENDENGAR NYANYIAN "DEVIDE ET EMPERENYA" SI BEULANDA HITAM ITU.

2008-02-16 Terurut Topik Anwar Ali


MTA Aceh <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Hidup ALA
  Hidup ABAS
  Hidup bandum
   
  Mari semua kita mendukung ALA dan ABAS, agar tidak berpisah dari Propinsi 
Induk Aceh.
  

joel fikar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  sudah bingung... issue konflik apa lagi yang perlu kita dagangkan 
di Aceh supaya dapat keuntungan yang meulimpah ruah disamping laku dipublik dan 
juga ada peluang yang lain-lain apalagi bila misinya berhasil sudah barang 
tentu akan mendapat pujian dan bahunya ditepuk seperti pak gubernur menepuk 
bahu setiap pejabat yang akan dilantik he..he..he
   
   
  salam-Peace
  zl


  - Original Message 
From: Cangguek <[EMAIL PROTECTED]>
To: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, February 14, 2008 9:13:27 PM
Subject: Re: [IACSF] Turunkan Spanduk ABAS, Dua Warga Ditahan Polisi

  Tenang, tenang, tenang Abu Takengon.
  Tarik nafas dalam dalam dan masukkan taring nya pelan pelan.
  

  
On Feb 14, 2008, at 8:51 AM, "Abu Takengon"  wrote:


  

  Ass, 
   
  Kesepakatan Damai (MoU Helsinki) bukanlah produk hukum tapi produk politik.
   
  karena Kesepakatan Damai adalah produk politik maka ia hanya dijadikan 
sebagai sumber inspirasi dalam penyusunan produk-produk hukum selanjutnya 
seperti Undang-Undang, Perpres, PP, Qanun, dll.
   
  jangankan MoU Helsinki yang 'hanya" merupakan sebuah produk politik,
   
  Undang-Undang No.11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh saja (yang notabene 
merupakan turunan dari MoU Helsinki) berani dilanggar secara nyata dan tanpa 
"rasa takut" sedikitpun oleh pihak Pemerintah RI.
  tolong anda baca, hayati,  amati dan pelajari dulu UU PA secara lengkap dan 
menyeluruh.
   
  jadi saya pikir Provinsi ALA dan ABAS "pasti" akan terwujud cepat/lambat.
   
  sebagaimana kata Tagore Abubakar (Tokoh ALA) " bahwa perbedaan kultur yang 
menyebabkan Aceh harus terpisah dan terpecah" Bangsa Gayo punya kultur sendiri 
yang sangat berbeda dengan kultur bangsa Aceh, artinya bahwa perbedaan kultur 
itu ibarat 2 (dua) buah kutub yang satu sama lain saling berbeda dan tidak 
dapat dipadukan. 
   
  yang kemudian Bangsa Gayo pun sudah muak dan bosan dengan kemunafikan dan 
khayalan bangsa Aceh.
   
   
  Wass,
  Abu Takengon
  The Bangsagayo Democrtic Movement
   
  

 
  On 2/14/08, bustami arifin <[EMAIL PROTECTED] com > wrote: 
  Saya rasa tidak perlu direspon terhadap pemekaran Wilayah Aceh. karena alasan 
pemekaran ALA dan ABAS, kibrat politik tidak jelas, Ada butir- butir dalam 
klausul MOU yang menyatakan wilayah Aceh adalah yang disepakati 1 Juli 1956. 
Kalau usulan pembentukan Provinsi ALA dan Provinsi ABAS ini disetujui 
pemerintah pusat, sama artinya melanggar kesepakatan damai RI-GAM.
  

muhammad nasir <[EMAIL PROTECTED] com > wrote:   Terima kasih Teungku. Kita 
berharap banyak masukan dan juga ide dalam menyikapi pemekaran wilayah Aceh, 
baik alasan2 positif maupun negatif dan juga dampak baik dan buruk dari 
pemekaran. Dan kita juga berharap sekali semua masukan bisa dijadikan sumber 
kebijakan oleh pihak terkait.

Cangguek Lam Glah  wrote: 
  Tulisan anda adalah menarik untuk dijadikan bahan oleh TIM PENGKAJIAN.

muhammad nasir <[EMAIL PROTECTED] com > wrote: Iya sebenarnya setiap 
kebijakan pemekaran harus ada latar belakang yang memang "fair" tanpa 
kepentingan "vested interest". Jadi ada alasan rasional dibaliknya. Jika 
masyarakatnya yg minta, berapa signifikan suara yg mewakili. Bisa saja 
keinginan pemekaran muncul dari elit politik setempat untuk memperlama 
kecimpung mereka di kancah politik. Kita juga perlu mengkaji apakah peran elit 
disana berpengaruh dalam memobilisir kelompok grass root.
   
  Ada hal-hal negatif dalam proses pemekaran daerah, misalnya ketika kita 
melintasi masuk propinsi lain, plat mobil kita jadi tdk berlaku. Coba naik plat 
BL ke Medan, kalau tidak diuber-uber sama Lantas di sana, atau sebaliknya naik 
kenderaan BK di Aceh. Ini salah satu bagian dari masalah2 yang muncul dari 
pemekaran2 baru. Saya heran ya kita di Indonesia, masuk propinsi lain seperti 
masuk ke negara lain saja. Di Uni Eropa saja, mobil dari Perancis misalnya bisa 
bebas masuk Belanda, Jerman, atau negara lain. Bahkan mereka bisa lama2 di 
negara lain tanpa ada razia. Mereka benar2 menerapkan satu Plat EU. Jadi tidak 
ada masalah kalau kita bayar Pajak di Belanda, tapi kita lama di Perancis..
  Dalam aplikasi Otonomi Daerah kita, hal-hal ini dipersempitkan, jadi seolah2 
kalau kita masuk perbatasan SUMUT, seperti dah lewat ke perbatasan Malaysia 
saja, untung tdak ada pos imigrasinya. Biaya-biaya ekonomi lain juga bisa 
muncul, misalnya byknya jembatan timbang, atau beragam nama retribusi. Akhirnya 
secara ekonomi tdk menguntungkan masyarakat daerah inti dan pemekaran.
   
  

jsinga <[EMAIL PROTECTED] co.id > wrote:
  pengkajian pemekaran prop NAD harus dikaji lebih jelas apa alasan 
dan apa kepentingannya dan siapa yang berkepentingan. ... ini 
bukan be

[Lantak] MENGAKHIRI KONFLIK AKUT PAPUA

2008-02-16 Terurut Topik Ismail Asso

Dari sudut pandang kebanyakan rakyat Indonesia, Papua adalah daerah 
“ghorbi”, yaitu suatu daerah "asing" yang identik dengan Kristen, TPN/OPM, 
separatisme, Gerakan Pengacau Keamanan (GPK), terbelakang, primitive dan stigma 
pejorative lain yang intinya menempatkan Papua sebagai daerah penuh gejolok 
perang, konflik, “kekerasan”, dan akhirnya daerah darul harbi. Konsekuensi dari 
kesan-kesan mendahuluinya itu, sebagai akibatny, bangsa West Papua, kurang 
mendapat prioritas perhatian “dari hati” Indonesia , terutama oleh 87% 
mayoritas penduduknya. 

Pada gilirannya Indonesia menempatkan Papua pada urutan terakhir dalam 
prioritas perhatian. Papua dimasukkan ranting terakhir skala prioritas usaha 
mau tahu secara serius pihak mayoritas penduduk Indonesia atas konflik social 
politik berkepanjangan di Papua Barat selalu marginal, sejak daerah itu di 
serahkan PBB kepada Indonesia untuk dikontrol melalui hasil Pepera tahun 1962. 

Papua yang senantiasa  “masalah” dan “gangguan” bagi stabilitas keamanan dan 
politik Indonesia berskala nasional dan internasional. Maka mayoritas Indonesia 
sikapnya apatis, dalam rangka usaha mencari solusi penyelesaian berbagai 
konflik social politik di Papua Barat secara bermartabat. Bahkan luput dari 
perhatian kepedulian apalagi simpati dan empati, atas masalah yang dihadapi 
Papua Barat. 
  
Kesan lain, Papua identik penduduknya bukan penganut agama Islam. Hal ini 
misalnya terlihat dari sikap wakil rakyat dari latar belakang partai-partai 
yang berasaskan Islam seperti PPP, PKS, PBB dan partai Islam nasionalis seperti 
PAN dan PKB. Berbeda sikapnya dalam hal penyelasaian kasus Aceh, anggota 
parlemen partai-partai ini lebih memperhatikan konflik sama di Aceh daripada 
"Papua Kristen", dalam legislasi bantuan penyelesainya. 

Papua “tenggelam”, terlupakan bagi mayoritas penduduk Indonesia yang 
penduduknya terbesar muslim dunia. Padahal sejak lebih awal Islam sudah tumbuh 
dan berkembang di Papua. Penganut agama Islam itu sendiri terdiri dari 
masyarakat penduduk Asli sejak abad ke 16, sebelum agama-agama besar lain 
datang diantar ke bumi Cenderawasih. Analisa kesimpulan demikian ditarik, dari 
kurangnya perhatian kebanyakan penganut agama Islam dari 300 juta jiwa seluruh 
penduduk Indonesia . 

Karena itu wajar bahwa masalah konflk sosial politik di Papua tidak mungkin 
tanpa melibatkan kelompok penganut agama Islam sebagai cerminan penduduk 
pemukim Papua secara seluruhnya. Walaupun penganut agama Kristen Protestan 
mayoritas dikalangan penduduk asli di Utara, (berkat jasa dua missionaries dari 
Jerman yaitu Otto dan Geisler yang datang ke Pulau Mansinam, Manukwari pada 
tanggal 5 Pebruari tahun 1885), di Papua juga ada agama Katolik yang dominant 
di Selatan sekitar Merauke. 

Papua menunjukkan bahwa di sentra-sentra perkotaan Papua banyak urban beragama 
Islam adalah bagian dari populasi pendududuk Papua yang berjumlah 2 juta jiwa 
itu. Jumlah penganut Islam seluruhnya adalah penduduk Papua hari ini tanpa 
membedakan secara diskriminatif “amber” atau pendatang dan penduduk asli, 
sehingga tidak persis sensus penduduk BPS, yang menunjukkan selama ini misalnya 
penganut Islam hanya 25% saja dari seluruh penduduk. 

Kalau di data semua, tanpa kecuali, misalnya TNI/POLRI non organik, 
transmigrasi, urban mandiri, guru-guru, tentara dan para pejabat pemerintah 
seluruhnya. Maka sesungguhnya penduduk Papua yang beragama Islam tidak kurang 
banyaknya dari setengah juta jiwa penduduk Papua. Selama ini yang didata BPS, 
jumlah penduduk Papua tidak termasuk “Aparat” pasukan non organik dan berbagai 
jawatan frofesi lainnya. 

Maka pada tempatnya disini penulis mau mengajak Indonesia, agar penyelesaian 
konflik berkepanjangan di Papua secara adil, damai dan bermartabat dengan 
membuka dialog antara Jakarta dan rakyat Papua sesuai tuntutan nilai-nilai 
keadilan Islam universal dan konstitusi Indonesia sebagai jaminannya. 

Oleh sebab itu penulis ingin disampaikan, pertama, penyelesaian masalah konflik 
akut di Papua Barat secara adil dan damai. Kedua, penegakan HAM dan Demokrasi 
dan permasalahannya di Papua Barat dan ketiga, Paradigma Baru Menuju Papua 
Damai, bagi perjuangan pembebasan Papua dalam rangka kesiapan sikap dan mental 
orang Papua menghadapi perubahan atas berbagai masalah social politik, 
kebudayaan dan agama harus di selesaikan secara bersama dan bermartabat sesuai 
nilai-nilai keadilan, kejujuran, kemanusiaan penuh kedamaian. 

Demikian juga peduli pada proyek maha amat mendasar bagi hak bereksistensi 
orang Papua di “dunia”-nya adalah bagian dari jaminan konstitusi Indonesia 
sendiri ”…kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan dunia 
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri keadilan dan pri 
kemanusiaan…dst”, mau diakui secara jujur disini, karena juga tidak 
bertentangan dengan konsep keadilan dan musyawarah dalam agama Islam, agama 
anutan mayoritas penduduk Indonesia dan juga penulis




   
-

[Lantak] YA AYYUHAL LAZINA AMANUTTAQULLAHA HATTA TUQATIH WALATAMUTUNNA ILLA WAANTUM MUSLIMUN . . . . . . .(QS.3 :102 - 103)

2008-02-16 Terurut Topik Muhammad al qubra
seluruh partai politik Hindunesia bersatupadu dibawah komando seorang pemimpin 
yang kini bernama Yudhoyono. Pertanyaannya, adakah seluruh partai lokal di 
Acheh - Sumatra bersatupadu dibawah komando seorang pemimpin? Kalau boleh kita 
tanyakan lebih jauh, Aguswandi dibawah komando pemimpin manakah bersatunya?  
   
  Keun tgk Radzie Gampongblang Kasju, ureueng Acheh galakthat dan meuseunoh - 
seunoh ek u wateueh lagee geulayang lakee beuneung. Watee putoh beuneung baro 
gadeh tjangklak.   Meunan kira-kira narit Tgk Radzie njeng na di Malaysia 
djinoe.
   
  Andaikata seluruh partai lokal di Acheh - Sumatra mendasari persatuannya 
sebagaimana diserukan Allah dalam surah Ali Imran yang berbunyi: ". . . . . . 
.Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pda tali (agama) Allah, dan janganlah 
kamu bercerai - berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu 
dahulu bermusuh-musuhanan, lalu Allah menanamkan kedamaian di hatimu, sehingga 
jadilah kamu dengan nikmatnya bersaudara. Dan ketika itu kamu benar-benar 
berada di tepi jurang Neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. 
Demikianlah Allah menerangkan ayat - ayatNya kepadamu, mudah-mudahan kamu 
mendapat petunjuk" (QS. 3 : 102, 103), barulah ada kemungkinan untuk meraih 
kemenangan. Tapi ironisnya orang-orang yang mengaku diri sebagai "ulama", tidak 
menggunakan Al Qur-an sebagai pedoman hidup. Mereka sebaliknya menggunakan 
"kitap Kuning" sebagai pedoman hidupnya.
   
  Dengan ayat Ali Imran ayat 102 dan 103 lah kaum muslimin diperintahkan Allah 
untuk bersatupadu agar mampu meluluhlantakkan musuh-musuhnya. Mereka 
bersatupadu dibawah seorang pemimpin sebagai poros persatuannya. 
  Sekarang ini boleh kita katakan bahwa kalau kita mengaku sebagai ummah Islam, 
berada dalam keadaan bercerai-berai, hingga bermusuhan antara satu golongan 
dengan golongaan lainnya. Justru itu ayat inilah sebagai pedoman kita untuk 
bersatu kembali dibawah komando seorang pemimpin. Disini perlu kita 
pertanyakan, adakah pemimpin yang lain ditengah-tengah kita selain PM Malik 
Mahmud?  Adakah kita mengaku bahwa pemimpin kita adalah Tgk Hasan Muhammad 
ditiro?  Kalau kita masih mengaku beliau sebagai pemimpin kita, justru PM Malik 
Mahmudlah yang haq kita ikuti sekarang ini, sebab beliaulah yang mendapat 
kepercayaan wali nanggroe di Swiden dan mayoritas penduduk Acheh - Sumatra. 
Andaikata sebagian orang Acheh tidak mengakui kepemimpinan yang telah ditunjuk 
wali nanggroe, Allah jadi saksi bahwa samadengan orang tersebut mengingkari 
kepemimpinan Tgk Hasan Muhammad Ditiro itu sendiri. Andaikata PM Malik tidak 
membawa Acheh - Sumatra untuk merdeka sebagaimana Irwandi tampilkan hari
 ini, hingga terpuruk dibawah ketiak Pancasila yang bathil itu, barulah kita 
berhaq untuk mengingkarinya untuk memilih kepemimpinan yang lain. Realitanya 
beliau masih teguh pendiriannya kendatipun ada pihak yang melanggar 
perintahnya. Hal ini terjadi akibat ambisiusnya untuk meraih kekuasaan tanpa 
redha Allah swt.
   
  Andaikata kita menyadari kesalahan kita dimasa lampau hingga menguntungkan 
musuh kita, andaikata kita menyadari kesalahan ini semuanya, andaikata kita 
mengakui Al Qur-an sebagai pedoman hidup, andaikata kita mengaku sebagai ummah 
Muhammad saww, andaikata kita mengaku Muslim, ayat inilah tempat kita berpijak 
sebagai *Platformnya*
   
  Andaikata kita benar-benar ingin bersatu, mengikuti perintah Allah, RasulNya 
dan Ulil amri darikalangan kita sendiri, seluruh partai lokal yang ada di Acheh 
- Sumatra haq  berbai'at untuk bersatupadu kembali dibawah poros seorang 
pemimpin, agar kita mendapat redha Allah. Kalau tidak tunggulah kehancuran di 
Dunia dan juga Akhirat kelak. Bai'at adalah hal yang ditempuh Rasulullah 
Muhammad saww untuk membuktikan keseriusan ummah dalam kesetiaannya membela 
Rasulullah dan bersatu dibawah komandonya. Jadi tak ada alasan buat kita yang 
mengaku sebagai ummad Muhammad untuk meremehkan bai'at.
   
  Renungkanlah sedalam -dalamnya berapa tahun lagi kita dapat bernafas di Dunia 
ini, apakah kita tidak akan mati?  Lalu kekuasaan yang kita miliki tanpa 
mendapat redha Allah macam Suharto cs, akankah menyelamatkan kita dari api 
Neraka atau sebaliknya, renungkanlah, harta yang kita miliki sekarang ini tanpa 
redha Allah, akankah kita bawa ke alam kubur, renungkanlah wanita cantik yang 
kita miliki tanpa redha Allah, akankah menemanikita sampai di Akhirat kelak, 
atau sebaliknya dia akan memintakan kepada Allah untuk menebus dosanya agar 
kita yang dimasukkan dalam neraka sebagaimana penjelasan yang tertera dalam 
tulisan berikut ini: 
   
  Sandnes, 20 Juli 2004 
  Bismillaahirrahmaanirrahiim. 
Assalamu'alaikum wr wbr. 
  
  TEMPELAK YANG SANGAT MENYAKITKAN TERHADAP ORANG DHALIM YANG IKUT SYSTEM 
THAGHUT 
Husaini Daud Sp 
Sandnes - NORWEGIA. 
  
  AKIBAT YANG DIDERITA ORANG-ORANG DHALIM YANG SETIA DAN TAAT PADA SYSTEM 
THAGHUT PANCASILA 
   
  Di akhirat kelak manusia dibagi kepada 2 golongan, yaitu golongan yang hitam 
muram dan golongan yang