[Lantak] Apa Njak Kondom dan Hikayat Pembelahan Acheh
Apa Njak Kondom dan Hikayat Pembelahan Acheh Oleh: Gam Bakông Aneuk Nanggroë Mendengar kabar rencana pembelahan Acheh oleh pusat kolonial atas desakan elit politik dalaman, benak saya langsung terkenang akan seorang lelaki tua yang pernah hidup sewaktu saya masih kecil. Apa Njak Kondom begitulah sapaan akrabnya, yang nama aslinya adalah Apa Njak Budiman. Ia termasuk Âpemain di tingkat sub-distrik (kecamatan), dan seorang pendukung penjajahan indonesia. Nama Apa Njak Kondom melekat sejurus ia menjadi tukang kempen sukarela untuk program Keluarga Berencana (KB), yang dari kerja tersebut ia mendapat penghormatan dari serdadu (polsek/koramil) dan perwakilan kolonial lainnya seperti camat. Sesekali ia dipinjamkan sepedamotor yang ber-plat hijau, kelabu atau merah, dan dengan bangga pula ia tancap gas keliling kampung. Biasanya ia juga menerima hadiah khas pada setiap hari raya, yaitu daging meugang, syrup cap Patông dan ribuan kondom. Komoditi yang terakhir itu adalah penting baginya, selain untuk kebutuhan pribadi--maklum ia termasuk seorang ÂdermawanÂ, yang punya tiga orang isteri dan beberapa simpananÂdia juga meniupnya menjadi balon untuk dibagikan kepada anak-anak saudara. Melihat gejala aneh Apa Njak Budiman itu, lalu orang kampung memberinya nama baru, jadilah ia Apa Njak Kondom. Apa Njak Kondom sebenarnya cukup pandai untuk dikatakan tidak intelek, sebab ia tahu bahwa kondom itu untuk keperluan khas, bukan untuk dijadikan pengganti balon, apalagi untuk diberikan kepada anak-anak. Tapi karena bermental bakhil, ia lebih rela menyalahi aturan, daripada harus membeli balon asli dari kedai yang mengharuskannya mengeluarkan beberapa ratus Rupee. Begitu pula dengan kerjanya yang mendukung program KB, ia sadar betapa projek BKKBN adalah satu paket dengan transmigrasi yang tak lain adalah program penjajahan terselubung di bumi Acheh dan daerah koloni lainnya. Akan tetapi, karena kegilaannya pada uang dan sanjungan dari pihak kolonial serta keinginannya untuk selalu menjadi orang terpandang, maka ia tega membodohi dirinya sendiri. Ia telah menciptakan berbagai alasan yang tak beralasan untuk suatu pembenaran atas tindakan pengkhianatan. Apa Njak Kondom telahpun mati sebelum diktator Soeharto jatuh. Penyebabnya adalah ketika sepedamotor ber-plat merah yang ia pinjamkan dari komisaris Golkar setempat, menghantam seekor babi hutan. Tidak seperti Soeharto yang mati tanpa pernah diadili, Apa Njak Kondom setidaknya telah menjalani hukuman rakyat. Ia pernah diikat selama dua hari di kuburan PKI yang sangat ia takuti, dan dilempar semut merah ke sekujur tubuhnya. Hukuman yang termasuk ringan, tetapi lebih baik daripada terlepas dari jerat hukum sama sekali. ### Namun keberadaan kaum cerdik-pandai bangsa Acheh yang rela menjadi kakitangan penjajah adalah cerita yang tiada akhir. Dari jaman paÂi berhidung mancung sampai ke jaman paÂi berhidung rata, para pengkhianat tetap ada. Demikian pula dengan orang-orang yang bertabiat seperti Apa Njak Kondom. Meskipun ia telah mati, namun arwahnya telah memasuki tubuh Âpemain di tingkat yang lebih tinggi. Roh Apa Njak Kondom telah merasuki tubuh Adnan Nyak Sarong. Tidak seperti Apa Njak Kondom yang kekuatannya hanya di tingkat sub-distrik, Adnan Nyak Sarong adalah kaki tangan penjajah di tingkat pusat kolonial, yang akibat Âpermainan kotornya bukan saja telah mencabik struktur sebuah kampung, tetapi dapat menghancurkan struktur dan harga diri nanggroe Acheh. Belum puas ia dengan keberhasilan mendirikan distrik Acheh Jaya yang dulunya bagian dari Acheh Barat, kini ia mulai memasuki barisan elit yang ingin berkuasa seumur hidup, untuk membentuk provinsi Acheh Barat Selatan (ABAS). Salah seorang di antara barisan elit itu adalah bekas serdadu kolonial Letnan Kolonel Tjut Agam dari Meulaboh, yang meskipun sudah tua bangka dan pernah menduduki berbagai posisi penting di daerahnya, mulai dari Komandan Kodim sampai ke ketua Golkar, namun tak pernah puas, sehingga masih bernafsu untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi agar akumulasi harta warisan dapat diwariskan hingga tujuh turunan. Kelompok orang seperti dia sadar bahwa dengan kemampuannya yang terbatas dan telah terbukti gagal dalam membawa amanah rakyat di masa lalu, mereka tak akan mampu bersaing untuk memperebutkan posisi penting di Banda Acheh. Di mana generasi baru yang lebih berpendidikan dan lebih memihak rakyat akan berkuasa di Acheh nanti. Sebagai jalan keluar yang pintas, maka lahirlah niat untuk membelah Acheh, agar mereka dapat menduduki singgasana raja-raja kecil. Kenapa Adnan Nyak Sarong mendapat sorotan khusus dalam tulisan ini, sedangkan di sana terdapat banyak aktor lain? Tjut Agam, Tagore, Syukur Kobat atau Armen Desky secara terang melakukan penentangan terhadap persatuan Acheh, sementara Adnan Nyak Sarong adalah pemain yang lihai dan
[Lantak] Re: [IACSF] Diskusi 'Islam Protestan' Fuad Mardhatillah yg belum tuntas
Omar Putéh menulis: Apapun bentuk dan caneknya tulisan dibuat tentang perkataan ISLAM PROTESTAN yang katanya telah dicetuskan oleh Fuad Marthadilah itu, adalah sangat-sangat disesalkan. Apalagi kalau "orang-orangan" yang terlibat masih suka mengatakan dirinya sebagai orang-orang Achèh. Islam itu tidak bisa dengan segampang itu, untuk disama-samakan dengan agama lain didunia ini, walaupun dari bentuk rautan tajam sudut pandang filsafat bodoh dan gila anda dan anda sekalian yang seidea! Sudah cukup terluka dan terduka Islam itu sendiri, dengan sebutan ISLAM FUNDAMENTALIS! Biarkanlah Marthin Luther mem-"protes" sejarah kehidupan sosial-religious dimasanya sedemikian rupa, tetapi tidaklah perlu anda dan anda sekalian menyebeng-nyebeng pula perkataan itu, lantas dipungut sebagai suatu ilustrasi istilah "ilmiah". Karl Mark sendiripun sudah mem-"protes" sejarah kehidupan sosial-religious ketika itu, dengan melabelkan dengan label gravitasi pilihannya: Racun! Saudara Fuad Marthadilah, jangan anda dan anda sekalian yang seidea, juga ikut coba meracuni Islam itu lagi! HELB <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya sendiri sebelumnya membiarkan istilah ISLAM PROTESTAN yang di cetus Fuad Mardhatillah ini berkembang di kalangan kawan-kawan milis Aceh Institute, namun belakangan tertarik untuk menarik diskusi ini pada kutub yang netral dan tidak taken for granted. Semangat Protestan memang ingin mendobrak, tetapi pemikiran ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan sosiolog. Yang menarik bagi saya setidaknya adalah bagaimana pola pengadopsian istilah ini yang serta merta dipakai dalam konteks sekarang. Karena artikel tidak bisa menjelaskan bagaimana perkembangan dan transformasi istilah ini, saya hanya ingin mengajak pembaca untuk lebih 'berhati-hati' dalam menggunakan istilah yang tidak jelas latar belakang sejarahnya.(Kamaruzzaman-BA) Anda bisa memberikan pandangan, ulasan tajam di bawah tulisan 'APA ITU ISLAM PROTESTAN' (AI/27/03/07) karya Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad yang kami angkat kembali sebagai diskusi menarik minggu ini. Untuk itu Anda bisa mengklik URL dibawah ini dan selamat memberikan komentar kritis dibawah tulisan. http://web.acehinstitute.org/OPINI/AGAMA-DAN-BUDAYA/174.html Kalau ada istilah yang baru, kita harus 'bertanggungjawab' untuk menjelaskan, setidaknya tahu bagaimana latar belakang istilah tersebut.(Kamaruzzaman) - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
[Lantak] Re: [IACSF] Akankah bangsa Acheh tertipu lagi oleh indon???
Pane awak njeng bohnan Haji Umarnjoe? Lagee naha meupat deng lagoe? - Original Message From: Haji Umar <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 16, 2008 2:27:54 PM Subject: Re: [IACSF] akahkah bangsa aceh tertipu lagi oleh indon?? E. sabee lam kenong pengoet buet GAM & RI penggriek griek <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: pue keh awak acehnyoe itemeng penget loem le indon kalinyoe?? a.ipenget loem b.karab ipenget c.tinggai preh ipenget loem d.a,b,c dan d nyan betoi Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
[Lantak] KENDATIPUN IMAN ITU BERADA DI BINTANG SURYA NAMUN MEREKA (BANGSA PARSI) SANGGUP MENGGAPAINYA (HADIST) SEHUBUNGAN SURAH JUM'AT AYAT 3.
Ahmadinejad: Tak Ada Kekuatan Manapun Yang Mampu Mencegah Iran Wednesday, 06 February 2008 Presiden RII berkata, tak ada satu pun kekuatan dunia yang mampu mencegah langkah maju Iran untuk mencapai puncak-puncak kemajuan. Menurut laporan wartawan IRIB, Ahmadinejad, Selama malam di depan berbagai organisasi, masyarakat dan para pebisnis Tehran, menekankan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang tak terkalahkan, dan mereka akan mampu mengatasi setiap permasalahan dan mencapai semua puncak kemajuan. Presiden Iran menyinggung kemazluman rakyat Iran di awal revolusi Islam dan menegaskan bahwa bangsa Iran tetap tegar menghadapi kemasluman mutlak tersebut dan membla diri sendiri, sementara tak satu pun media massa Barat, yang mengaku sebagai pembela kebebasan dan HAM, bersedia memberitakan sedikit saja dari berbagai kemazluman ini. Ahmadinejad berkata, berkat bimbingan dan kepemimpinan Imam Khumaini ra, bangsa Iran telah bangkit dan mengenal kekuatannya yang sesungguhnya. Kini setiap hari bangsa Iran bergerak maju dan kemanapun kita memandang maka kita akan menyaksikan bahwa revolusi Islam Iran telah hidup dan tegak di berbagai pelosok dunia. Seraya menjelaskan bahwa kami tidak pernah ingin memandang rendah musuh kami, akan tetapi jelas sekali bahwa dalam mengelola dunia ini mereka telah gagal. Hal itu dapat disaksikan di Palestina, Lebanon, Irak, Afganistan, bahkan mereka juga gagal dalam mengelola diri mereka sendiri. < Prev Next > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
[Lantak] Vedr. KENDATIPUN IMAN ITU BERADA DI BINTANG SURYA NAMUN MEREKA (BANGSA PARSI) SANGGUP MENGGAPAINYA (HADIST) SEHUBUNGAN SURAH JUM'AT AYAT 3.
Jangan merasa terkejut ketika "next" nya sampai ke suharto. Itulah buktinya wartawan umumnya tidak idealis. Orang baik wajar dipuja tapi orang jahat macam suhartopun mereka dipuja. Jelasnya bagi mereka tidak ada beda antara manusia dan basyar. Betapapun jahatnya dalam pandangan mereka tidak ada masalah ketika mati, pasti mendapat perlakuan yang mulia. Itulah sebabnya orang-orang yang bersatupadu dalam system Hindunesia Dhalim dan Hipokrit merasa tenang-tenang saja menipu Acheh - Sumatra dengan sokongan ulama palsu alias bal'am. Penyait tersebut sekarang telah lama menular ke Acheh - Sumatra. Inilah yang membuat Acheh - sukar untuk melepaskan diri dari belenggu Hindunesia. (Muhammad al Qubra) CERMIN SEJATI (Karya hsndwsp) Hai manusia bercerminlah engkau Agar engkau sadar siapakah engkau sebenarnya Engkau dapat mengungguli para Malaikat dan Engkau juga dapat menjadi lebih hina dari binatang Cermin adalah cermin Engkau memantulkan sinar objectiv Menerangi kalbu insan Menggapai sinyal - sinyal kebenaran Cermin adalah cermin Existensimu sangat menentu Tanpa dirimu dunia penuh dengan Basyar Basyar adalah Basyar Engkau tak pernah beresensi Engkau tak pernah bercermin Engkau sekedar berexistensi Basyar adalah Basyar Falsafah hidupmu hampa Hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup Sampai tikus putih dan hitam menggeroigoti tali hidupmu Hai manusia bercerminlah engkau Agar engkau dapat beresensi Agar engkau mengenal siapa Tuhanmu Al Qur-an cermin sejati -- MATA AIR ISLAM (Karya hsndwsp) Air adalah air Engkau sumber kehidupan Sa'at mentari memancarkan sinarnya Engkau membumbung ke angkasa, mmenjadi awan Dihembus angin kegunung Hujan lebat turun di pegunungan Mencebur ke sungai Menggapai lautan Air adalah air Engkau beresensi Tak pernah berhenti Hidupmu penuh tantangan Dihadang pepohonan Dihadang bebatuan Bendungan raksasa Embun adalah embun Penampilanmu mempesona Engkau takpernah beresensi Hidupmu sementara Falsafah hidupmu hampa Hidup untuk bekerja Bekerja untuk makan Makan untuk hidup Wahai embun menceburlah ke sungai Agar engkau hidup abadi Ketika Sangsurya memancarkan sinarnya Wajahmu mengundang pikiran yang aduhai Namun tak lama setelah itu Engkau lumer, tenggelam, musnah Riwayatmu dilupakan Engkau anjing serigala, tikus dan domba Engkau pengisap darah manusia Hidupmu penuh durjana Licik seperti anjing Rakus bagaikan serigala Serakah, tamak seperti tikus Menghambakan diri, tak berdaya macam domba Mata air Islam Engkau mulai dari Adam Menempuh liku - liku yang panjang Hidupmu penuh tantangan Dihadang pepohonan Dihadang bebatuan Bendungan raksasa Mata air Islam Engkau bukan hero Engkau bukan ratu adil Engkau bukan Malaikat Engkau Manusia teladan Engkau adalah Utusan Tuhan Engkau Imam dan Penyeru - penyeru kebenaran Mata air Islam Engkau bukan manusia supra Engkau bukan manusia super Engkau adalah model, teladan Engkau penempuh jalan mendaki lagi sukar Engkau pemimpin kaum dhu'afa Engkau standarisasi Engkau representant Wakil Tuhan di Bumi Adam bendunganmu Syaithan Habil bendunganmu Qabil Ibrahim bendunganmu Namrud Musa bendunganmu Fir'aun, Hamman, Karun dan Bal'am Harun bendunganmu Samiry 'Isa bendunganmu Kaisar - kaisar di Rhoma Muhammad bendunganmu Abu Sofyan, Abu Jahal dan Lahab 'Ali bendunganmu Mu'awiyah bin Abi Sofyan Hussein bendunganmu Yazid bin Mu'awiyah Penyeru kebenaran bendunganmu basyar basyar Wahai embun menceburlah kesungai Agar engkau hidup abadi Agar engkau dapat menggapai lautan Kembali keasalmu Agar engkau tidak sekedar existensi Terimalah seruan Mata Air Islam &&& husaini daud <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Ahmadinejad: Tak Ada Kekuatan Manapun Yang Mampu Mencegah Iran Wednesday, 06 February 2008 Presiden RII berkata, tak ada satu pun kekuatan dunia yang mampu mencegah langkah maju Iran untuk mencapai puncak-puncak kemajuan. Menurut laporan wartawan IRIB, Ahmadinejad, Selama malam di depan berbagai organisasi, masyarakat dan para pebisnis Tehran, menekankan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang tak terkalahkan, dan mereka akan mampu mengatasi setiap permasalahan dan mencapai semua puncak kemajuan. Presiden Iran menyinggung kemazluman rakyat Iran di awal revolusi Islam dan menegaskan bahwa bangsa Iran tetap tegar menghadapi kemasluman mutlak tersebut dan membla diri sendiri, sementara tak satu pun media massa Barat, yang mengaku sebagai pembela kebebasan dan HAM, bersedia memberitakan sedikit saja dari berbagai kemazluman ini. Ahmadinejad berkata, berkat bimbingan dan kepemimpinan Imam Khumaini ra, bangsa Iran telah bangkit dan mengenal kekuatannya yang sesungguhnya. Kini setiap hari bangsa Iran bergerak maju dan kemanapun
[Lantak] Jhon Indiana sudah kembali kepangkuan Ibu Pertiwi dan kini memperkenalkan diri sebagai: Mas Jhono Indiano Genjer-Genjer dari Jember
Omar Putéh menulis: Nah, kalau begitukan publikasinya Jhon Indiana sudah menjadi bagusss lo! Buatlah terus persembahan yang bagus-bagus. Jangan lagi pakai masker mawasnya, sehingga orang tidak lagi bilangin: Kok Mawas bisa masuk internet, ya? Tidak perlu malu sebagai Indonesia, kalaupun masih belum menjadi warga Swedia. Lagipun kawan-kawannya sudah dapat izin balik dan pada berpulangan ke kampung. Kalau nanti juga akan pulang kekampung, perkenalkan saja diri kamu sebagai Mas Jono Indiano Genjer-Genjer, dari Jember: Melayu Surabaya? Pasti dan natinya akan terus dikatakan sebagai Indonesia Tulén. Benar nggak Mas Jono Indiano Genjer-Genjer dari Jember? Apalah salahnya sih, kalau diikatakan sebagai bangsa Indonesia, ketimbang sebelumnya asyik dikatakan orang sebagai bangsa mawas. Jadi ingat itu Jhon Indiana, jangan lagi memperkenalkan diri sebagai mawas, agar tidak lagi dikatakan kamus sebagai bangsa mawas. Biarkaan saja "Merdeka 2002, 2005, 2007" dengan pilihannya sebagai bangsa babi peliharaan, tetapi kamu jangan lagi! Kamu musti janji pada diri kamu sendiri! Perlu dibai'at? To: [EMAIL PROTECTED], "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> From: "John Indiana" <[EMAIL PROTECTED]> Add Mobile Alert Yahoo! DomainKeys has confirmed that this message was sent by yahoogroups.com. Learn moreDate: Sat, 16 Feb 2008 14:50:00 +Subject: «PPDi» Kami cukup senang di luar negeri [input] [input] [input] [input] #message63051120355772898531016026080062177682619256021 { overflow:auto; visibility:hidden } YAHOO.Shortcuts.hasSensitiveText = false; YAHOO.Shortcuts.sensitivityType = []; YAHOO.Shortcuts.doUlt = false; YAHOO.Shortcuts.location = "us"; YAHOO.Shortcuts.lang = "us"; YAHOO.Shortcuts.document_id = 0; YAHOO.Shortcuts.document_type = ""; YAHOO.Shortcuts.document_title = ""; YAHOO.Shortcuts.document_publish_date = ""; YAHOO.Shortcuts.document_author = ""; YAHOO.Shortcuts.document_url = ""; YAHOO.Shortcuts.document_tags = ""; YAHOO.Shortcuts.annotationSet = { "lw_1203191482_0": { "text": "Banda Aceh", "extended": 0, "startchar": 1490, "endchar": 1499, "start": 1491, "end": 1500, "extendedFrom": "", "predictedCategory": "PLACE", "predictionProbability": "0.942519", "weight": 0.35, "type": ["shortcuts:/us/instance/place/destination", "shortcuts:/us/instance/place/id/town"], "category": ["PLACE"], "context": "Februari 2008, 01:58 WIB Ketua Partai Gam Diganti Reporter : DedekBanda Aceh, acehkita.com. Partai Gam mengganti pucuk pimpinannya yang selama ini dijabat", "metaData": { "geoArea": "18.7674", "geoCountry": "Indonesia", "geoIsoCountryCode": "ID", "geoLocation": "(95.319061, 5.5461798)", "geoName": "Banda Aceh", "geoPlaceType": "Town", "geoState": "Aceh", "geoTown": "Banda Aceh", "geoZip": "23000", "type": "shortcuts:/us/instance/place/id/town" } }, "lw_1203191482_1": { "text": "acehkita.com", "extended": 0, "startchar": 1502, "endchar": 1545, "start": 1503, "end": 1546, "extendedFrom": "", "predictedCategory": "", "predictionProbability": "0", "weight": 1, "type": ["shortcuts:/us/place/virtual/web_site"], "category": ["IDENTIFIER"], "context": "01:58 WIB Ketua Partai Gam Diganti Reporter : DedekBanda Aceh, acehkita.com. Partai Gam mengganti pucuk pimpinannya yang selama ini dijabat Malik" }, "lw_1203191482_2": { "text": "Gerakan Aceh Merdeka", "extended": 1, "startchar": 1697, "endchar": 1716, "start": 1698, "end": 1717, "extendedFrom": "Aceh Merdeka", "predictedCategory": "", "predictionProbability": "0", "weight": 3.4722, "type": ["shortcuts:/concept"], "category": ["CONCEPT"], "context": "pimpinannya yang selama ini dijabat Malik Mahmud Al Haytar, pentolan Gerakan Aceh Merdeka yang berkewarganegaaraan Singapura. Posisi pria yang di kalangan GAM dikenal" }, "lw_1203191482_3": { "text": "MSN Serier", "extended": 0, "startchar": 3082, "endchar": 3091, "start": 3089, "end": 3098, "extendedFrom": "", "predictedCategory": "", "predictionProbability": "0", "weight": 1, "type": ["shortcuts:/us/instance/identifier/hyperlink/http"], "category": ["IDENTIFIER"], "context": "dihadapi Partai Gam. [dzie] Du har v\u00c3\u00a4l l\u00c3\u00a4st dagens Nemi? MSN Serier Messages in this topic (1)Reply (via web post) | Start", "metaData": { "linkHref": "http://msnse.microsoft.se/serier/nemi/";, "linkProtocol": "http", "linkRel": "nofollow", "linkTarget": "_blank" } }, "lw_1203191482_4": { "text": "Messages in this topic", "extended": 0, "startchar": 3545, "endchar": 3566, "start": 3552, "end": 3573, "extendedFrom": "", "predictedCategory": "", "predictionProbability": "0", "weight": 1, "type": ["shortcuts:/us/instance/identifier/hyperlink/http"], "category": ["IDENTIFIER"], "context": "", "metaData": { "linkHref": "http://groups.yahoo.com/group/PPDi/message/17689;_ylc=X3oDMTM2M2FsaTh2BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzI1MzA4OTIEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDYwNDcxBG1zZ0lkAzE
[Lantak] LEBIH BAIK MELIHAT GAMBAR MEREKA YANG SUDAH BERHASIL DARIPADA MENDENGAR NYANYIAN "DEVIDE ET EMPERENYA" SI BEULANDA HITAM ITU.
MTA Aceh <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Hidup ALA Hidup ABAS Hidup bandum Mari semua kita mendukung ALA dan ABAS, agar tidak berpisah dari Propinsi Induk Aceh. joel fikar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: sudah bingung... issue konflik apa lagi yang perlu kita dagangkan di Aceh supaya dapat keuntungan yang meulimpah ruah disamping laku dipublik dan juga ada peluang yang lain-lain apalagi bila misinya berhasil sudah barang tentu akan mendapat pujian dan bahunya ditepuk seperti pak gubernur menepuk bahu setiap pejabat yang akan dilantik he..he..he salam-Peace zl - Original Message From: Cangguek <[EMAIL PROTECTED]> To: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 14, 2008 9:13:27 PM Subject: Re: [IACSF] Turunkan Spanduk ABAS, Dua Warga Ditahan Polisi Tenang, tenang, tenang Abu Takengon. Tarik nafas dalam dalam dan masukkan taring nya pelan pelan. On Feb 14, 2008, at 8:51 AM, "Abu Takengon" wrote: Ass, Kesepakatan Damai (MoU Helsinki) bukanlah produk hukum tapi produk politik. karena Kesepakatan Damai adalah produk politik maka ia hanya dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam penyusunan produk-produk hukum selanjutnya seperti Undang-Undang, Perpres, PP, Qanun, dll. jangankan MoU Helsinki yang 'hanya" merupakan sebuah produk politik, Undang-Undang No.11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh saja (yang notabene merupakan turunan dari MoU Helsinki) berani dilanggar secara nyata dan tanpa "rasa takut" sedikitpun oleh pihak Pemerintah RI. tolong anda baca, hayati, amati dan pelajari dulu UU PA secara lengkap dan menyeluruh. jadi saya pikir Provinsi ALA dan ABAS "pasti" akan terwujud cepat/lambat. sebagaimana kata Tagore Abubakar (Tokoh ALA) " bahwa perbedaan kultur yang menyebabkan Aceh harus terpisah dan terpecah" Bangsa Gayo punya kultur sendiri yang sangat berbeda dengan kultur bangsa Aceh, artinya bahwa perbedaan kultur itu ibarat 2 (dua) buah kutub yang satu sama lain saling berbeda dan tidak dapat dipadukan. yang kemudian Bangsa Gayo pun sudah muak dan bosan dengan kemunafikan dan khayalan bangsa Aceh. Wass, Abu Takengon The Bangsagayo Democrtic Movement On 2/14/08, bustami arifin <[EMAIL PROTECTED] com > wrote: Saya rasa tidak perlu direspon terhadap pemekaran Wilayah Aceh. karena alasan pemekaran ALA dan ABAS, kibrat politik tidak jelas, Ada butir- butir dalam klausul MOU yang menyatakan wilayah Aceh adalah yang disepakati 1 Juli 1956. Kalau usulan pembentukan Provinsi ALA dan Provinsi ABAS ini disetujui pemerintah pusat, sama artinya melanggar kesepakatan damai RI-GAM. muhammad nasir <[EMAIL PROTECTED] com > wrote: Terima kasih Teungku. Kita berharap banyak masukan dan juga ide dalam menyikapi pemekaran wilayah Aceh, baik alasan2 positif maupun negatif dan juga dampak baik dan buruk dari pemekaran. Dan kita juga berharap sekali semua masukan bisa dijadikan sumber kebijakan oleh pihak terkait. Cangguek Lam Glah wrote: Tulisan anda adalah menarik untuk dijadikan bahan oleh TIM PENGKAJIAN. muhammad nasir <[EMAIL PROTECTED] com > wrote: Iya sebenarnya setiap kebijakan pemekaran harus ada latar belakang yang memang "fair" tanpa kepentingan "vested interest". Jadi ada alasan rasional dibaliknya. Jika masyarakatnya yg minta, berapa signifikan suara yg mewakili. Bisa saja keinginan pemekaran muncul dari elit politik setempat untuk memperlama kecimpung mereka di kancah politik. Kita juga perlu mengkaji apakah peran elit disana berpengaruh dalam memobilisir kelompok grass root. Ada hal-hal negatif dalam proses pemekaran daerah, misalnya ketika kita melintasi masuk propinsi lain, plat mobil kita jadi tdk berlaku. Coba naik plat BL ke Medan, kalau tidak diuber-uber sama Lantas di sana, atau sebaliknya naik kenderaan BK di Aceh. Ini salah satu bagian dari masalah2 yang muncul dari pemekaran2 baru. Saya heran ya kita di Indonesia, masuk propinsi lain seperti masuk ke negara lain saja. Di Uni Eropa saja, mobil dari Perancis misalnya bisa bebas masuk Belanda, Jerman, atau negara lain. Bahkan mereka bisa lama2 di negara lain tanpa ada razia. Mereka benar2 menerapkan satu Plat EU. Jadi tidak ada masalah kalau kita bayar Pajak di Belanda, tapi kita lama di Perancis.. Dalam aplikasi Otonomi Daerah kita, hal-hal ini dipersempitkan, jadi seolah2 kalau kita masuk perbatasan SUMUT, seperti dah lewat ke perbatasan Malaysia saja, untung tdak ada pos imigrasinya. Biaya-biaya ekonomi lain juga bisa muncul, misalnya byknya jembatan timbang, atau beragam nama retribusi. Akhirnya secara ekonomi tdk menguntungkan masyarakat daerah inti dan pemekaran. jsinga <[EMAIL PROTECTED] co.id > wrote: pengkajian pemekaran prop NAD harus dikaji lebih jelas apa alasan dan apa kepentingannya dan siapa yang berkepentingan. ... ini bukan be
[Lantak] MENGAKHIRI KONFLIK AKUT PAPUA
Dari sudut pandang kebanyakan rakyat Indonesia, Papua adalah daerah ghorbi, yaitu suatu daerah "asing" yang identik dengan Kristen, TPN/OPM, separatisme, Gerakan Pengacau Keamanan (GPK), terbelakang, primitive dan stigma pejorative lain yang intinya menempatkan Papua sebagai daerah penuh gejolok perang, konflik, kekerasan, dan akhirnya daerah darul harbi. Konsekuensi dari kesan-kesan mendahuluinya itu, sebagai akibatny, bangsa West Papua, kurang mendapat prioritas perhatian dari hati Indonesia , terutama oleh 87% mayoritas penduduknya. Pada gilirannya Indonesia menempatkan Papua pada urutan terakhir dalam prioritas perhatian. Papua dimasukkan ranting terakhir skala prioritas usaha mau tahu secara serius pihak mayoritas penduduk Indonesia atas konflik social politik berkepanjangan di Papua Barat selalu marginal, sejak daerah itu di serahkan PBB kepada Indonesia untuk dikontrol melalui hasil Pepera tahun 1962. Papua yang senantiasa masalah dan gangguan bagi stabilitas keamanan dan politik Indonesia berskala nasional dan internasional. Maka mayoritas Indonesia sikapnya apatis, dalam rangka usaha mencari solusi penyelesaian berbagai konflik social politik di Papua Barat secara bermartabat. Bahkan luput dari perhatian kepedulian apalagi simpati dan empati, atas masalah yang dihadapi Papua Barat. Kesan lain, Papua identik penduduknya bukan penganut agama Islam. Hal ini misalnya terlihat dari sikap wakil rakyat dari latar belakang partai-partai yang berasaskan Islam seperti PPP, PKS, PBB dan partai Islam nasionalis seperti PAN dan PKB. Berbeda sikapnya dalam hal penyelasaian kasus Aceh, anggota parlemen partai-partai ini lebih memperhatikan konflik sama di Aceh daripada "Papua Kristen", dalam legislasi bantuan penyelesainya. Papua tenggelam, terlupakan bagi mayoritas penduduk Indonesia yang penduduknya terbesar muslim dunia. Padahal sejak lebih awal Islam sudah tumbuh dan berkembang di Papua. Penganut agama Islam itu sendiri terdiri dari masyarakat penduduk Asli sejak abad ke 16, sebelum agama-agama besar lain datang diantar ke bumi Cenderawasih. Analisa kesimpulan demikian ditarik, dari kurangnya perhatian kebanyakan penganut agama Islam dari 300 juta jiwa seluruh penduduk Indonesia . Karena itu wajar bahwa masalah konflk sosial politik di Papua tidak mungkin tanpa melibatkan kelompok penganut agama Islam sebagai cerminan penduduk pemukim Papua secara seluruhnya. Walaupun penganut agama Kristen Protestan mayoritas dikalangan penduduk asli di Utara, (berkat jasa dua missionaries dari Jerman yaitu Otto dan Geisler yang datang ke Pulau Mansinam, Manukwari pada tanggal 5 Pebruari tahun 1885), di Papua juga ada agama Katolik yang dominant di Selatan sekitar Merauke. Papua menunjukkan bahwa di sentra-sentra perkotaan Papua banyak urban beragama Islam adalah bagian dari populasi pendududuk Papua yang berjumlah 2 juta jiwa itu. Jumlah penganut Islam seluruhnya adalah penduduk Papua hari ini tanpa membedakan secara diskriminatif amber atau pendatang dan penduduk asli, sehingga tidak persis sensus penduduk BPS, yang menunjukkan selama ini misalnya penganut Islam hanya 25% saja dari seluruh penduduk. Kalau di data semua, tanpa kecuali, misalnya TNI/POLRI non organik, transmigrasi, urban mandiri, guru-guru, tentara dan para pejabat pemerintah seluruhnya. Maka sesungguhnya penduduk Papua yang beragama Islam tidak kurang banyaknya dari setengah juta jiwa penduduk Papua. Selama ini yang didata BPS, jumlah penduduk Papua tidak termasuk Aparat pasukan non organik dan berbagai jawatan frofesi lainnya. Maka pada tempatnya disini penulis mau mengajak Indonesia, agar penyelesaian konflik berkepanjangan di Papua secara adil, damai dan bermartabat dengan membuka dialog antara Jakarta dan rakyat Papua sesuai tuntutan nilai-nilai keadilan Islam universal dan konstitusi Indonesia sebagai jaminannya. Oleh sebab itu penulis ingin disampaikan, pertama, penyelesaian masalah konflik akut di Papua Barat secara adil dan damai. Kedua, penegakan HAM dan Demokrasi dan permasalahannya di Papua Barat dan ketiga, Paradigma Baru Menuju Papua Damai, bagi perjuangan pembebasan Papua dalam rangka kesiapan sikap dan mental orang Papua menghadapi perubahan atas berbagai masalah social politik, kebudayaan dan agama harus di selesaikan secara bersama dan bermartabat sesuai nilai-nilai keadilan, kejujuran, kemanusiaan penuh kedamaian. Demikian juga peduli pada proyek maha amat mendasar bagi hak bereksistensi orang Papua di dunia-nya adalah bagian dari jaminan konstitusi Indonesia sendiri kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri keadilan dan pri kemanusiaan dst, mau diakui secara jujur disini, karena juga tidak bertentangan dengan konsep keadilan dan musyawarah dalam agama Islam, agama anutan mayoritas penduduk Indonesia dan juga penulis -
[Lantak] YA AYYUHAL LAZINA AMANUTTAQULLAHA HATTA TUQATIH WALATAMUTUNNA ILLA WAANTUM MUSLIMUN . . . . . . .(QS.3 :102 - 103)
seluruh partai politik Hindunesia bersatupadu dibawah komando seorang pemimpin yang kini bernama Yudhoyono. Pertanyaannya, adakah seluruh partai lokal di Acheh - Sumatra bersatupadu dibawah komando seorang pemimpin? Kalau boleh kita tanyakan lebih jauh, Aguswandi dibawah komando pemimpin manakah bersatunya? Keun tgk Radzie Gampongblang Kasju, ureueng Acheh galakthat dan meuseunoh - seunoh ek u wateueh lagee geulayang lakee beuneung. Watee putoh beuneung baro gadeh tjangklak. Meunan kira-kira narit Tgk Radzie njeng na di Malaysia djinoe. Andaikata seluruh partai lokal di Acheh - Sumatra mendasari persatuannya sebagaimana diserukan Allah dalam surah Ali Imran yang berbunyi: ". . . . . . .Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pda tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai - berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhanan, lalu Allah menanamkan kedamaian di hatimu, sehingga jadilah kamu dengan nikmatnya bersaudara. Dan ketika itu kamu benar-benar berada di tepi jurang Neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat - ayatNya kepadamu, mudah-mudahan kamu mendapat petunjuk" (QS. 3 : 102, 103), barulah ada kemungkinan untuk meraih kemenangan. Tapi ironisnya orang-orang yang mengaku diri sebagai "ulama", tidak menggunakan Al Qur-an sebagai pedoman hidup. Mereka sebaliknya menggunakan "kitap Kuning" sebagai pedoman hidupnya. Dengan ayat Ali Imran ayat 102 dan 103 lah kaum muslimin diperintahkan Allah untuk bersatupadu agar mampu meluluhlantakkan musuh-musuhnya. Mereka bersatupadu dibawah seorang pemimpin sebagai poros persatuannya. Sekarang ini boleh kita katakan bahwa kalau kita mengaku sebagai ummah Islam, berada dalam keadaan bercerai-berai, hingga bermusuhan antara satu golongan dengan golongaan lainnya. Justru itu ayat inilah sebagai pedoman kita untuk bersatu kembali dibawah komando seorang pemimpin. Disini perlu kita pertanyakan, adakah pemimpin yang lain ditengah-tengah kita selain PM Malik Mahmud? Adakah kita mengaku bahwa pemimpin kita adalah Tgk Hasan Muhammad ditiro? Kalau kita masih mengaku beliau sebagai pemimpin kita, justru PM Malik Mahmudlah yang haq kita ikuti sekarang ini, sebab beliaulah yang mendapat kepercayaan wali nanggroe di Swiden dan mayoritas penduduk Acheh - Sumatra. Andaikata sebagian orang Acheh tidak mengakui kepemimpinan yang telah ditunjuk wali nanggroe, Allah jadi saksi bahwa samadengan orang tersebut mengingkari kepemimpinan Tgk Hasan Muhammad Ditiro itu sendiri. Andaikata PM Malik tidak membawa Acheh - Sumatra untuk merdeka sebagaimana Irwandi tampilkan hari ini, hingga terpuruk dibawah ketiak Pancasila yang bathil itu, barulah kita berhaq untuk mengingkarinya untuk memilih kepemimpinan yang lain. Realitanya beliau masih teguh pendiriannya kendatipun ada pihak yang melanggar perintahnya. Hal ini terjadi akibat ambisiusnya untuk meraih kekuasaan tanpa redha Allah swt. Andaikata kita menyadari kesalahan kita dimasa lampau hingga menguntungkan musuh kita, andaikata kita menyadari kesalahan ini semuanya, andaikata kita mengakui Al Qur-an sebagai pedoman hidup, andaikata kita mengaku sebagai ummah Muhammad saww, andaikata kita mengaku Muslim, ayat inilah tempat kita berpijak sebagai *Platformnya* Andaikata kita benar-benar ingin bersatu, mengikuti perintah Allah, RasulNya dan Ulil amri darikalangan kita sendiri, seluruh partai lokal yang ada di Acheh - Sumatra haq berbai'at untuk bersatupadu kembali dibawah poros seorang pemimpin, agar kita mendapat redha Allah. Kalau tidak tunggulah kehancuran di Dunia dan juga Akhirat kelak. Bai'at adalah hal yang ditempuh Rasulullah Muhammad saww untuk membuktikan keseriusan ummah dalam kesetiaannya membela Rasulullah dan bersatu dibawah komandonya. Jadi tak ada alasan buat kita yang mengaku sebagai ummad Muhammad untuk meremehkan bai'at. Renungkanlah sedalam -dalamnya berapa tahun lagi kita dapat bernafas di Dunia ini, apakah kita tidak akan mati? Lalu kekuasaan yang kita miliki tanpa mendapat redha Allah macam Suharto cs, akankah menyelamatkan kita dari api Neraka atau sebaliknya, renungkanlah, harta yang kita miliki sekarang ini tanpa redha Allah, akankah kita bawa ke alam kubur, renungkanlah wanita cantik yang kita miliki tanpa redha Allah, akankah menemanikita sampai di Akhirat kelak, atau sebaliknya dia akan memintakan kepada Allah untuk menebus dosanya agar kita yang dimasukkan dalam neraka sebagaimana penjelasan yang tertera dalam tulisan berikut ini: Sandnes, 20 Juli 2004 Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum wr wbr. TEMPELAK YANG SANGAT MENYAKITKAN TERHADAP ORANG DHALIM YANG IKUT SYSTEM THAGHUT Husaini Daud Sp Sandnes - NORWEGIA. AKIBAT YANG DIDERITA ORANG-ORANG DHALIM YANG SETIA DAN TAAT PADA SYSTEM THAGHUT PANCASILA Di akhirat kelak manusia dibagi kepada 2 golongan, yaitu golongan yang hitam muram dan golongan yang