Kami bangsa Acheh - Sumatra justru ingin merobah nasib kami agar tdak lagi di 
jajah bangsa Hindunesia. Paska MoU Helsinki tentunya ada yang sudah pulang 
untuk berdaya upaya memerdekakan bangsa dan ada juga yang belum pulang. Kami 
yang belum pulang mengontrol dari jarak jauh apa yang sedang berlangsung di 
Acheh. Jelasnya perjuangan itu juga merupakan sebuah system dimana setiap orang 
Acheh berakomulatif untuk menuju kemerdekaan. Justru itu kalau ternyata ada 
suara yang menihilkan tujuan perjuangan atau menyuarakan yang mengindikasikan 
Acheh sebagai propinsi atau berada dalam bingkai Hindunesia perlu ditegur agar 
mereka sadar kembali atau menerima hukuan disuatu saat tertentu. 
   
  Darminta, coba kamu katakan siapa yang kami iri?  Dan siapa pula yang telah 
berhasil hingga saya maki? Apakah kamu tau definisi daripada suatu 
keberhasilan?  Saya tunggu jawaban kamu.

matius dharminta <[EMAIL PROTECTED]> skrev:
            ALLAH TIDAK AKAN MEROBAH NASIB SUATU KAUM (BANGSA) KECUALI KAUM ITU 
SENDIRI MAU MEROBAHNYA  (AL QUR-AN)
itu memang benar (kalau tidak benar tidak akan ditulis dalam al qur'an), kalau 
ingin perubahan atau merubah nasih seyogyanya harus berjuang dan berusaha untuk 
mencainya, jangan cuma mengeluh mengiri dan memaki orang lain yang telah 
berhasil...
   
   
  Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
        Benar apa yang anda katakan bahwa Indonesia  belum iklas 
mengimplementasikan MoU Helsinki.
  Lihat saja bagaimana mungkin mereka masih menipu kita melalui UUPA yang 
otonomi itu. Menurut MoU Helsinki Acheh dan Indonesia hidup sejajar, kecuali 6 
wewenang masih dimiliki Indonesia namun mereka masih saja mengambil 
semuanya.Mereka tetap saja memasukkan Acheh dalam bingkai mereka. Ironisnya 
sekarang bukan saja orang Indonesia tapi orang Acheh juga sudah diam seribu 
satu bahasa kendatipun mereka tau kita sudah ditipu lagi. 
   
  Perhatikanlah bagaimana suara mereka di Acehkita.com, Aceh institute, 
sebahagian pejabat yang muncul paska MoU Helsinki seperti Munawarliza Laweueng. 
Mereka dengan jelas bersuara lantang bahwa Acheh sebagai propinsi, Acheh 
sebagai sebuah suku, Acheh sebagai daerah rawan dalam bingkai Indonesia.Adakah 
ini sesuai perjanjian Helsinki? Apa urusan mereka mengatakan kita rawan? 
Bukankah kita bisa membalasnya dengan mengatakan bahwa mereka itu penjajah?
   
  Kepada orang-orang Acheh seperti Munawarliza Laweueng kita harapkan semoga 
tidak lagi membuat pernyataan yang kontraversi seperti itu lagi dimasa yang 
akan datang. Andaikatapun ada intimidasi dari pihak tni-polri sepatutnya 
Munawar menjawab dengan bijaksana. Misalnya: "Maaf itu bukan wewenang saya tapi 
wewenang MoU Helsinki. Kami Acheh yang jelas berbuat sebagaimana kami kata 
dalam MoU Helsinki dan kami harap kalian juga hai tentara dan polisi berbuat 
sesuai perjanjian yang telah kita tanda tangani di Helsinki". Demikianlah yang 
sepatutnya dikatakan oleh saudara Munawarliza Laweueng. 
   
  Kalau Munawarliza berani lebih istimewa dia katakan kepada tentara agar 
mereka tidak mencampuri urusan politik negara. Urusan tentara adalah menjaga 
keamanan negara dari kemungkinan serangan luar negeri sementara polisi tugasnya 
sebagai pelindung rakyat atau mengamankan rakyat yang bertikai bukan terjun 
dalam pertikaian. Ironisnya tentara dan polisi itu makin besar pangkatnya makin 
bodoh saja mengedepankan ototnya dalam kehidupan ini bukan fasilitas yang telah 
diberikan Allah dibahagian kepalanya.
   
  Sekalilagi kita pesankan kepada setiap orang Acheh yang sudah terlanjurv 
seperti Munawarliza agar tidaktakut kepada penguasa Indonesia hingga 
mengucapkan kata yang menyenangkan mereka. Dari itu bersikaplah sebagaimana 
kata Rasulullah: "Kullihaq walaukana murra" Tidak adalagi istilah bertaqiah di 
Acheh sekarang ini. Sekarang jamannya kita harus berterus terang sebagaimana 
pesan MoU Helsinki. Siapapun yang menyeleweng harus kita kembalikan ke suatu 
Konsep yang telah kita sepakati secara bersama, kenapa kita musti munafiq? 
Kenapa kita musti hipokrit? 
   
  Betapapun kita Acheh akan merdeka kendatipun pihak Indonesia itu berdaya 
upaya untuk mencegahnya. 60 tahun lebih kurang kita sudah berada dalam bingkai 
Indonesia secara paksa, namun kini sudah masanya kita menantang mereka-mereka 
yang masih berpola pikir ortodok bagaikan jaman baheula. Satu hal yang perlu 
kita camkan bahwa kita juga tidak akan merdeka kalau kita saling berbeda 
sepakterjang dalam menghadapi musuh yang menjalankan politik keji dari itu ke 
itujuga tanpa pernah berobah mental jajahannya.
   
  Baaraqallah lii walakum
  Wassalaamu 'alaikum wr wbr
   
    

falevi kirani <[EMAIL PROTECTED]> skrev:
      
Salam Pembebasan   Ada 10 orang lagi Narapidan Politik ( NAPOL) yang terkait 
dengan kasus Acheh, samapai hari ini  mareka belum bebaskan (Amnesty) oleh 
pemerintah RI.Mareka ditangkap oleh aparat  kerana terlibat GAM. Apabila  NAPOL 
Acheh ini belum diberikan Amnesty oleh pemerintah RI, bearti pemerintah 
Indonesai  belum iklas mengimplementasikan MoU yang telah ditandatangini oleh 
kedua belahpihak GAM dan RI, apabila pemerintah RI tidak membeaskan Napol Acheh 
maka ini akan mengancam perdamaian di Acheh. 
  Kami sangat mengharapkan dukungan kawan- kawan semua untuk membaskan saudara- 
saudara kita yang masih ditahan dalam Penjara di pulau jawa, Sumater dan Acheh. 
   
  Wassalam 
  M. Rizal Falevi Kirani ( Koordinator Tim Advokasi Tapol- Napol Acheh) 
    
---------------------------------
  Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.   

Dato: Fri, 11 May 2007 12:25:58 -0700 (PDT)
Fra: falevi kirani <[EMAIL PROTECTED]>
Emne: Sebarkan POSTER NAPOL yang masih di tahan oleh RI 
Til: falevi kirani <[EMAIL PROTECTED]>

  Salam Pembebasan 
  Ada 10 orang lagi Narapidan Politik ( NAPOL) yang terkait dengan kasus Acheh, 
samapai hari ini  mareka belum bebaskan (Amnesty) oleh pemerintah RI.Mareka 
ditangkap oleh aparat  kerana terlibat GAM. Apabila  NAPOL Acheh ini belum 
diberikan Amnesty oleh pemerintah RI, bearti pemerintah Indonesai  belum iklas 
mengimplementasikan MoU yang telah ditandatangini oleh kedua belahpihak GAM dan 
RI, apabila pemerintah RI tidak membeaskan Napol Acheh maka ini akan mengancam 
perdamaian di Acheh. 
  Kami sangat mengharapkan dukungan kawan- kawan semua untuk membaskan saudara- 
saudara kita yang masih ditahan dalam Penjara di pulau jawa, Sumatra dan Acheh. 
   
  Wassalam 
  M. Rizal Falevi Kirani ( Koordinator Tim Advokasi Tapol- Napol Acheh) 
    
---------------------------------
  Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. 



    
---------------------------------
  
        Klaustrofobisk innboks? FÃ¥ deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis 
lagringsplass http://no.mail.yahoo.com  




    
---------------------------------
  Give spam the boot. Take control with tough spam protection
in the all-new Yahoo! Mail Beta.   

         



       
---------------------------------

Klaustrofobisk innboks? FÃ¥ deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis lagringsplass 
http://no.mail.yahoo.com

Kirim email ke