INILAH.COM, Jakarta – Kabut tebal menyelimuti produsen nikel PT
International Nickel Indonesia Tbk (INCO) seiring rencana pemerintah
daerah merasionalisasi konsesi tambangnya. Selama ini saham INCO sudah
terpuruk karena terimbas pelemahan harga nikel. 
Setidaknya dua riset sekuritas menyoroti rencana melakukan
rasionalisasi konsesi tambang INCO. Jika jadi diberlakukan, jelas saja
akan berdampak buruk pada kinerja INCO yang selama ini tengah berupaya
menggenjot produksinya.
Trimegah Securities mengungkapkan konsesi INCO di Sulawesi Tenggara
bakal terancam. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam
menyatakan INCO tidak perlu menguasai konsensi sampai puluhan ribu
hektar apabila hanya memanfaatkan 4.000 hektar. 
Selama 39 tahun, INCO hanya memanfaatkan 4.000 hektar dari dari
64.000 hektar area di Sultra. INCO dan Pemda Sultra sedang membicarakan
lebih intensif lagi terkait dengan keinginan untuk merasionalisasi
konsensi INCO itu dan rencana pembangunan pabrik smelter. 
Pemerintah daerah kecewa akibat INCO tidak merealisasikan pabrik
pengolahan nikel pada 2005, namun hanya menggarap sebagian lahannya
untuk mengambil bijih nikel dan kemudian dijualnya kepada PT Aneka
Tambang Tbk (ANTM).
“Kami belum mendapat penjelasan resmi dari INCO tentang
rasionalisasi konsesi. Hal ini berkaitan dengan kontrak karya antara
pemerintah pusat dengan INCO. Sampai sejauh ini, INCO masih memiliki
rencana membangun smelter namun masih jangka panjang, yang menurut
perkiraan kami di atas 2010,” ungkap tim riset Trimegah yang diketuai
Deputy Head of Research Arhya Satyagraha, Jumat (25/7).
Hal senada juga diungkapkan Samuel Sekuritas yang memaparkan hasil
evaluasi menunjukkan pemanfaatan lahan konsensi INCO masih kecil yakni
4.000 hektar dibanding luas lahan 64.000 hektar. Sementara di sisi lain
masa kontrak karya perseroan tinggal 20 tahun lagi.
“Kami masih merekomendasikan sell INCO untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Saat ini INCO ditransaksikan pada P/E (price to
earning ratio) 2008-2009 sebesar 7,6 kali dan 9,5 kali,” papar Samuel
Sekuritas.
Saham INCO saat ini memang sudah terdiskon cukup besar. Pada
perdagangan Jumat (25/7), saham INCO ditransaksikan di level Rp 4.250
per lembar turun Rp 100 dibanding sehari sebelumnya. Padahal tiga bulan
lalu posisinya masih di level Rp 6.400 per lembar atau merosot di
kisaran 33%. 
Anjloknya saham INCO belakangan ini tak lepas dari harga nikel yang
terus menurun. Hal ini berimbas kepada ekspektasi kinerja INCO ke depan
yang diprediksi bakal ikut tergerus.
INCO merupakan salah satu produsen nikel utama dunia. Sebagai emiten
yang memiliki fokus produksi komoditi nikel dengan jumlah produksi
berlimpah, penurunan harga nikel membawa harga sahamnya meluncur di
lantai bursa.
Analis sempat mengungkapkan, secara teknikal saham INCO berpotensi rebound. 
Apalagi melihat melihat indikator relative strength index (RSI) saham INCO 
sudah berada di bawah level 30 atau berada di area jenuh jual sehingga 
berpotensi naik dalam jangka pendek. 
Namun sentimen negatif terkait harga komoditasi nikel masih kuat
menekan saham INCO. Secara P/E saham INCO juga relatif murah bila
dibandingkan dengan emiten lain sejenis misalnya dengan PT Aneka
Tambang Tbk (ANTM). Saat ini INCO memiliki P/E sebesar 2,84 kali atau
jauh lebih murah dari ANTM yang sebesar 5,89 kali. 
Dari segi kinerja produksi nikel perseroan sebenarnya mengalami
peningkatan. Tercatat INCO berhasil meningkatkan produksi nickel mentah
dari 17.980 metrik ton pada kuartal I 2007 menjadi 20.126 metrik ton di
periode sama tahun ini. 
Namun pendapatan terganggu harga jual nikel yang terus merosot jauh
dari tahun lalu di kisaran US$ 51.600 per ton hingga tinggal di kisaran
US$ 20.000-an bahkan terus merosot ke bawah. 
Tak heran jika pada kuartal I 2008 laba bersih INCO anjlok 39%
dibandingkan setahun lalu, menjadi US$ 139,60 juta saja. Tingginya
biaya energi juga ikut menggerus laba perseroan.
Karenanya kalangan analis saham menyarankan investor untuk meninggalkan 
sementara saham INCO dengan melakukan switching ke sektor lain seperti 
perbankan atau emiten komoditas lain selain nikel. [E1/P1]



      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke