Sekedar OOT dihari libur :-) Sekaligus menambah sedikit kesimpulan saja.... karena kemarin tdk sempat memantau dan agak terburu-buru reply...:-)
Pak Hadizhan yg baik, Selama ini saya tdk pernah memberikan ajakan atau mengajak siapapun untuk berguru kebathinan. melainkan hanya merelasikan saja dengan kesamaan2 yg ada di BURSA. Siapa tahu saja ilmu saya berguna. Kalo merasa terajak ya mohon maap. :-) Untuk belajar ngelmu kebathinan memang dari para priyayi sepuh, sudah diingatkan dari dulu. ini ilmu gawat. tdk gampang. karena kalo tersesat orang bisa gila. Secara logika saja juga tdk akan cukup. :-) Sama seperti ilmu hidup dan relasi dengan TUHAN. Seperti pemahaman akan TUHAN yg melewati arus kata-kata dan pikiran. Seperti menjelaskan warna biru misalnya pada orang buta. (penjelasan kadang bisa malah menyesatkan) Atau menjelaskan rasa buah durian kpd orang bosnia yg belom pernah tahu atau memakan buah durian. :-) Tiada lain dan kecuali adalah dengan melihat dan merasakannya sendiri. :-) Sedikit kutipan yg mungkin berguna : The knowledge and understanding of kejawen remain the same in the old and present day: It's a Javanese spiritual knowledge in search of good and correct way of life, so the persons practising the teaching correctly and wholeheartedly should find the spiritual way to true life, achieving a harmonious relation between servant and Lord. It is the most noble goal and wish for kejawen followers. Regretfully, since the ancient period to this day, they are people who learn the knowledge for other purposes, among other: 1. To reach Kawaskitan (to be waskita): he can see metaphysical world, able to predict. He is proud, people come to him for consultation. 2. To reach Kadigdayan (to be digdaya)-invulnerable to sharp weapons, bullets etc. he is proud, people is afraid of him. 3. To be Pana (to know everything)-he gives advices on love affaires, business opportunities etc. he is proud, people respect him, he has a high position. He collects easily material wealth. These aims are not correct, there are reflecting lust of selfishness, in pursuit of solely worldly material wealth. Koorelasi yg terjadi di BURSA SAHAM menurut saya sangat ERAT SEKALI :-) Arsip dari EMBAH yg mungkin berguna : (SELF DESTRUCTION) http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/20628 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/20673 ............................. That's why almost all piyayi sepuh (old wise people) are of the opinion, to learn Kebatinan or true knowledge (of spiritualism) must be with a Guru. In that case you have to choose a wise Guru suitable for you. Guru is usually very polite and low profile. So sometimes, he/she does not want to be referred as Guru, he/she would say that he/she is only your senior in learning spiritual teaching. There is no Guru who promote himself/herself by looking for students. The would be student is the one who apply to be accepted as student. There is a good comparison. A Guru is like a spring. Those who need water should come to the spring to fetch some water. ................................. http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/29056 atau Tulisan Mr.Boyz : http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/17457 Semoga bermanfaat, Tks Best Regards APAKAH TUHAN ADA? "Katakan kepada saya," kata seorang ateis, "apakah Tuhan itu sungguh-sungguh ada?" Jawab Sang Guru, "Jika kamu menginginkan saya sungguh-sungguh jujur, saya tidak akan menjawab." Para murid penasaran mengapa ia tidak menjawab. "Karena pertanyaannya tidak dapat dijawab," kata Sang Guru. "Jadi, Guru juga ateis?" "Tentu saja tidak. Orang ateis membuat kesalahan karena menyangkal kenyataan yang tidak mungkin dijelaskan." Setelah diam sejenak, ia menambahkan, "Dan orang teis membuat kesalahan karena mencoba menjelaskannya." MENEMUKAN TUHAN Waktu itu waktu ceramah. Sang Guru berkata, "Kehebatan seorang komponis diketahui lewat nada-nada musiknya, tetapi menganalisis nada-nada saja tidak akan mengungkapkan kehebatannya. Keagungan penyair termuat dalam kata-katanya, namun mempelajari kata-katanya tidak akan mengungkapkan inspirasi. Tuhan mewahyukan diri-Nya dalam ciptaan, tetapi dengan meneliti ciptaan secermat apa pun kamu tidak akan menemukan Tuhan; demikian juga bila kamu ingin menemukan jiwa melalui pemeriksaan cermat terhadap tubuhmu." Pada waktu tanya jawab, seseorang bertanya, "Kalau begitu, bagaimana kami akan menemukan Tuhan?" "Dengan melihat ciptaan, tapi bukan dengan menganalisisnya." "Dan bagaimana seseorang harus melihat?" "Seorang petani keluar untuk melihat keindahan pada waktu matahari terbenam, tetapi yang ia saksikan hanyalah matahari, awan, langit, dan cakrawala - sampai ia memahami bahwa keindahan bukan 'sesuatu,' melainkan cara khusus melihat. Kamu akan sia-sia mencari Tuhan sampai kamu memahami bahwa Tuhan tidak bisa dilihat sebagai sesuatu. Yang diperlukan ialah cara khusus untuk melihat - mirip seperti cara seorang anak kecil yang pandangannya tidak diganggu oleh pelbagai ajaran dan keyakinan yang telah dibentuk sebelumnya." Kalo ada orang berpikir merasa hebat tanpa yg GAIB. Silahkan dijelaskan : Secara logika, kemanakah ROH pergi kita saat kita tidur ? Dan kemanakah kita akan pergi, saat otak dan pikiran kita menjadi TANAH ? Padahal Hakekat Hidup adalah : MENARA TINGGI YANG GELAP Mengenai hakikat pencarian hidup batin... Seorang laki-laki berjalan-jalan dan sampai ke sebuah menara yang tinggi. Ia masuk ke dalamnya dan semua gelap. Ketika ia meraba-raba dalam kegelapan itu ia sampai pada sebuah tangga lingkar. Terdorong oleh rasa ingin tahu yang besar sampai ke manakah tangga itu, ia mulai menaikinya. Ketika ia naik, ia merasakan kegelisahan tumbuh dalam hatinya. Ia menoleh ke belakang dan menjadi sangat ketakutan karena setiap kali ia naik satu anak tangga, anak tangga sebelumnya jatuh dan hilang. Di hadapannya anak tangga terus melingkar ke atas tetapi ia tidak tahu sampai ke mana; sedang di belakangnya menganga suatu kekosongan yang amat gelap. Hari demi hari lewat dan kita akan menjadi tua, kemudian mati...:-) Tks --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "edwinkdr" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > buat trading tanpa berguru kebatinan. Saya nanya-nanya ilmu kebatinan > > kali kali aja ada yg berhasil trading only based on intuition/indra > > ke-6 (atau ilmu menghitung hari peruntungan/hong sui/astrology?). Just > > being open minded. > > Ya ampun. :-) > > Mohon Maap.....sepertinya Bapak miss understand dengan ilmu kebathinan > ...:-p > > Ilmu Kebathinan atau disebut juga kejawen, itu bukanlah KLENIK. > Atau mencari2 ilmu kekebalan, jimat dsb...:-) > > Kalo Bapak ada sempat waktu, saya dulu pernah mendokumentasikan webnya. > > Dalam bahasa inggris. ( copy - dokumen pribadi) > > http://edwinkdrkejawen.blogspot.com/ > > http://edwinkdrkejawen.blogspot.com/2008/01/kejawen-javanese-traditional-spiritual.html > > http://edwinkdrkejawen.blogspot.com/2008/01/how-to-understand-kejawen.html > > Untuk BUMI, saya masih belom punya ide....he he > Masih pengin nonton saja. > Kalopun ketinggalan, saya cari yg lain...:-) > > Semoga bermanfaat, > > Tks > > Best Regards > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "hadizhan" <hadizhan@> wrote: > > > > Trim's untuk sharing ilmunya, pak. Bila ilmu pak busur yg break out > > all time bisa ditambahkan dengan ilmu untuk identify bottom digabung > > dengan ilmu money management (cut lost short), maka sudah mencukupi > > buat trading tanpa berguru kebatinan. Saya nanya-nanya ilmu kebatinan > > kali kali aja ada yg berhasil trading only based on intuition/indra > > ke-6 (atau ilmu menghitung hari peruntungan/hong sui/astrology?). Just > > being open minded. > > > > Menghitung kancing cuman sekedar alesan, memang udah gatal pengen > > beli, hehehe. Bolingernya udah keluar band, menurut teori akan membal. > > Pake garpu juga sudah kena midline. Sayang, antri di 7100 belum dapet. > > Jadi besok nguji peruntungan lagi dengan ngantri di 6600 kalau terjadi > > breakout terbalik dari versi pak busur. > > > > hz > > >