Pak Hmin justru concern dengan PER, pak Hmin memposting ber-ulang2 bahwa PER 
emiten di Indonesia sudah kelewat tinggi.
Pak Hmin barangkali cuman melihat PER gorengan seperti BTEL, FREN, ELTY, BNBR?
Tidak melihat PERnya TLKM, ASII, AALI, TINS, dsb?
Mengenai tinggi rendahnya PER, pak Hmin berpatokan pada apa? pada angka atau 
apa?
Kalau patokannya angka, ukurannya kan jelas, iya kan pak.
Jadi bisa tolong dijelaskan pak, pantesnya untuk TLKM, ASII, TINS, dsb itu 
PERnya berapa menurut bapak?



  ----- Original Message ----- 
  From: vividtrader 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 14, 2008 7:26 PM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Bursa Indonesia apakah akan bernasib sama 
seperti bursa China?


  Mungkin Pak Hmin ngitung valuasinya gak pake PER....  kan banyak metode 
lain...  tanya Kang Ocoy tuch



  Pada tanggal 14/04/08, indf2000 <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

    Saya ingin tahu bagaimana penalarannya kok perusahaan yg PERnya lebih 
rendah dan devidennya lebih besar (TLKM) dianggap lebih mahal ketimbang 
perusahaan yg PERnya tinggi dan devidennya kecil (China Mobile)? Bagaimana cara 
pak Hmin menalarnya?
    Mohon pencerahannya pak Hmin.
    Thanks.


      ----- Original Message ----- 
      From: Api Perdana 
      To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
      Sent: Monday, April 14, 2008 7:09 PM
      Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Bursa Indonesia apakah akan bernasib 
sama seperti bursa China?


      Saya ingin nimbrung menambahkan sedikit pendapat.
      PER sebaiknya tidak dijadikan alat ukur mahal / murah.
      Justru PER rendah harus dijauhi, PER tinggi harus didekati
      Lebih baik lagi kalau bisa mendekati sebelum PER menjadi tinggi +lol+
      Kenapa? Karena PER naik atau turun tentu ada alasannya.


      -- 
      Regards,

      Api Perdana
      www.juraganbuku.com
      Secure, comprehensive, and easy!




      2008/4/14 indf2000 <[EMAIL PROTECTED]>:



        Boleh tolong jelaskan kenapa China Mobile dengan PER 50x anda anggap 
murah, sedangkan TLKM dengan PER 14x anda nilai mahal.
        Alasannya apa?
        Apakah anda punya dasar perhitungan yg logis?

        Salam


          ----- Original Message ----- 
          From: Halim Mintareja 
          To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
          Sent: Monday, April 14, 2008 6:16 PM
          Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Bursa Indonesia apakah akan 
bernasib sama seperti bursa China?


          Overvalued boss.. biar growth tinggi..tapi kalau overvalued juga 
harus turun. Lihat aja..walaupun growth tinggi..tapi kalau kenaikan sahamnya 
lebih tinggi berbahaya juga. 

          btw..coba bandingkan china mobile dengan FREN dan BTEL..beda jauh kan 
?? Atau TLKM ISAT ??
          kelihatan kan...growthnya aja kalah kelas

          Tambahan lagi deh...saya dulu pernah dikasih gambaran sama teman saya.
          Perbandingan gak usah jauh-jauh.. ANTM vs BHP..kenapa PE bisa jauh 
beda ??

          Karena :
          ANTM net profit naik cuman windfall profit. 
          ANTM tidak pernah akusisi..
          ANTM tidak pernah buy back

          gitu aja bedanya bisa jauh lho

          So... sometimes FA tidak sesimple yang dikatakan orang. Banyak hal 
yang mempengaruhi FA.

          Makanya saya ogah bandingkan saham indo dengan luar negeri..beda 
kelas malu sendiri jadinya.

          Belum lagi kalau factor nilai tukar rupiah dan yield obligasi IDR 
dimasukan...wek...bisa nangis lihat valuasi sebenarnya

          Halim

          nb... masih ada koq saham indo yang murah... cuman biasanya musti 
reseach sendiri...no such thing as free lunch



          2008/4/14 indf2000 <[EMAIL PROTECTED]>:

            Benarkah emiten di China bisa growth> 100% ???
            Kalau sinyalemen anda ini benar, maka index China harusnya ngeBULL 
terus dong, kenyataannya kok memble pak, kenapa?
            Kalau pak Hmin tidak percaya, coba lihat website China Mobile ini, 
dan simpulkan sendirilah berapa % growthnya.
            http://www.chinamobileltd.com/


              ----- Original Message ----- 
              From: Halim Mintareja 
              To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
              Sent: Monday, April 14, 2008 5:44 PM
              Subject: Re: [obrolan-bandar] Bursa Indonesia apakah akan 
bernasib sama seperti bursa China?


              simple boss

              growth growth dan growth...

              emiten di china bisa growth >100%

              kita...20% aja ngos-ngosan.... 

              petro china susataiable growth...saham kita...just windfall 
profit for komodity... banking pakai SBI....wek....

              beda kelas..jangan dibandingkan ..malu sendiri nantinya.

              Sadar diri aja..

              anyway masih ada saham-saham murah koq.. walaupun secara overall 
saham-saham di BEI sudah overdosis mahalnya.

              Halim 



              2008/4/14 indf2000 <[EMAIL PROTECTED]>:

                Setelah mencapai peaknya di November 2007 pada angka 6124, 
bursa China terus menerus longsor hingga hari ini pada angka 3296.
                Mengapa bisa terjadi demikian?
                Kalau saya pelajari secara sekilas, PER pada bursa China masih 
sangat tinggi, sekitar 40 x - 50 x.
                Ambil contoh Petro China, pernah pada saat puncaknya, market 
capnya mencapai 2 kali lipat market cap Exxon yg merupakan oil company terbesar 
didunia.
                Padahal jika dilihat dari pendapatan, Petro China bahkan tidak 
masuk 50 besar perusahaan terbesar didunia.
                Ini suatu bubble yg luar biasa kan.
                Demikian pula China Mobile, PERnya masih dikisaran 50x.
                Jadi perkiraan saya, bursa China masih akan longsor terus 
hingga dikisaran angka 2000an hingga PERnya mencapai sekitar 20x.
                Kita lihat grafik index China dan Petro China berikut ini:
                
http://finance.yahoo.com/q/bc?s=601857.SS&t=6m&l=off&z=m&q=l&c=%5Essec

                Bandingkan dengan Indonesia.
                PER di Indonesia saat ini benar2 sangat rendah.
                Lihat sendirilah berapa PER ASII, AALI, SGRO, TLKM, TINS, BBCA, 
BMRI, CTRS, dll?
                Itu semua perusahaan bagus dengan growth yg bagus pula.
                PERnya super rendah kan, apalagi third linernya seperti ADMF, 
JPFA, PNIN, dll, wah lebih rendah lagi.
                Emangnya bisa ditekan sampai berapa lagi PER Indonesia ini?



















  -- 
  http://www.vividtrader.blogspot.com 

   

Kirim email ke