Benarkah emiten di China bisa growth> 100% ???
Kalau sinyalemen anda ini benar, maka index China harusnya ngeBULL terus dong, 
kenyataannya kok memble pak, kenapa?
Kalau pak Hmin tidak percaya, coba lihat website China Mobile ini, dan 
simpulkan sendirilah berapa % growthnya.
http://www.chinamobileltd.com/


  ----- Original Message ----- 
  From: Halim Mintareja 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 14, 2008 5:44 PM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Bursa Indonesia apakah akan bernasib sama 
seperti bursa China?


  simple boss

  growth growth dan growth...

  emiten di china bisa growth >100%

  kita...20% aja ngos-ngosan.... 

  petro china susataiable growth...saham kita...just windfall profit for 
komodity... banking pakai SBI....wek....

  beda kelas..jangan dibandingkan ..malu sendiri nantinya.

  Sadar diri aja..

  anyway masih ada saham-saham murah koq.. walaupun secara overall saham-saham 
di BEI sudah overdosis mahalnya.

  Halim 



  2008/4/14 indf2000 <[EMAIL PROTECTED]>:

    Setelah mencapai peaknya di November 2007 pada angka 6124, bursa China 
terus menerus longsor hingga hari ini pada angka 3296.
    Mengapa bisa terjadi demikian?
    Kalau saya pelajari secara sekilas, PER pada bursa China masih sangat 
tinggi, sekitar 40 x - 50 x.
    Ambil contoh Petro China, pernah pada saat puncaknya, market capnya 
mencapai 2 kali lipat market cap Exxon yg merupakan oil company terbesar 
didunia.
    Padahal jika dilihat dari pendapatan, Petro China bahkan tidak masuk 50 
besar perusahaan terbesar didunia.
    Ini suatu bubble yg luar biasa kan.
    Demikian pula China Mobile, PERnya masih dikisaran 50x.
    Jadi perkiraan saya, bursa China masih akan longsor terus hingga dikisaran 
angka 2000an hingga PERnya mencapai sekitar 20x.
    Kita lihat grafik index China dan Petro China berikut ini:
    http://finance.yahoo.com/q/bc?s=601857.SS&t=6m&l=off&z=m&q=l&c=%5Essec

    Bandingkan dengan Indonesia.
    PER di Indonesia saat ini benar2 sangat rendah.
    Lihat sendirilah berapa PER ASII, AALI, SGRO, TLKM, TINS, BBCA, BMRI, CTRS, 
dll?
    Itu semua perusahaan bagus dengan growth yg bagus pula.
    PERnya super rendah kan, apalagi third linernya seperti ADMF, JPFA, PNIN, 
dll, wah lebih rendah lagi.
    Emangnya bisa ditekan sampai berapa lagi PER Indonesia ini?





   

Kirim email ke