Syukurlah kalau ternyata Standar emisi Euro II sudah diwajibkan dan pula sudah diterapkan produsen. It sounds good for earth and us. Terima kasih atas pencerahannya. Namun sekali lagi, saya melihat dalam iklan Yamaha sangat kentara 'black campaign'nya --seperti Anda tulis sendiri. Sangat kontra edukatif. Di saat seluruh dunia sedang khawatir climate change, global warming issue, energy saving etc, entah dapat ide 'pintar' darimana Yamaha menyepelekan sekian cc bahan bakar yang bisa dihemat (yang apabila ditotal dengan pengguna motor yang jumlahnya jutaan setiap hari, ada berapa ribu liter yang bisa 'ditunda' pemakaiannya). Betapa membodohi. Kalau saja jalan pikiran seperti ini diikuti, mungkin takkan ada upaya untuk membuat produk hemat energy, karena ternyata masyarakat tidak appreciate (mungkin akibat campaign Yamaha yang sangat berhasil).
Tentang gas handle delay, sekali lagi, menurut pemahaman awam saya, itu hanya akan efektif kalau diterapkan di dunia balap. Nah mengapa gas delay jadi faktor memilih motor, mungkin erat kaitannya dengan perilaku berkendara masyarakat kita (umumnya) yang tidak sabaran dan cenderung 'BERINGAS (!!!)'. Lihat sendiri deh di jalanan kita bagaimana. So, apakah Yamaha telah ikut berperan dalam membentuk karakter masyarakat yang beringas itu? Secara tidak langsung -mungkin- demikian. Lah wong iklannya aja orang kebut2an sampai baju sobek2 dan jembatan runtuh. :) Sekali lagi mohon maaf, ini tak ada kaitannya dengan saham. Saya tidak punya AASI bahkan tidak punya Honda. Hanya semata-mata demi kebaikan. >>> Honda lebih peduli lingkungan daripada Honda ? Sulit di buktikan karena saat ini semuanya sudah mengacu kepada Standar Emisi Gas Buang Euro II yg diwajibkan oleh pemerintah. Yg dilihat konsumen dari Yamaha bukan hanya karena kecepatan motornya / Balap tetapi juga karena tarikan handle gas motor Yamaha lebih tidak ada delay bila dibandingkan dgn Honda. Itulah salah satu sebab kenapa Motor 2 Tak tidak habis dilibas Honda dimasa lalu. Pada waktu suzuki mengeluarkan motor 4 Tak Shogun pertama, para pengguna 2 Tak mereaksinya dgn cukup baik karena tidak adanya delay di handle gasnya ... sedangkan Honda masih tetap old fashion ... warna & model serba klasik + bonus handle gas tetap ada delaynya. >>> Saat ini semua motor baru sudah mengacu ke Standar Euro II ( diwajibkan oleh Pemerintah ). Jadi semua Motor 2 Tak yg masih diproduksi saat ini ( Yamaha RX King, Kawasaki Ninja ) sudah mengacu pada standar Euro II yg kebersihannya sama dgn Motor 4 Tak termasuk Honda. Saat ini juga banyak sumber kebisingan dari Motor termasuk seperti Klakson Angin, Knalpot modifikasi yg bahkan juga banyak dipergunakan di Motor Honda. Edukasi masyarakat memang penting tapi yg lebih penting lagi adalah regulasi dari pemerintah & ketegasan pelaksanaannya dilapangan. >>> Tidak ada regulasi yg melarang produksi motor 2 Tak. Yg ada adalah regulasi yg harus memenuhi Standar Emisi Gas Buang Euro II. Saat ini Yamaha masih memproduksi RX King & Kawasaki memproduksi Ninja yg merupakan motor 2 Tak dengan standar Euro II. Emisi gas buang kendaraan akan semakin baik lagi bila nantinya regulasi pemerintah mewajibkan Standar Euro III. >>> Semua pabrikan motor sudah memasang promosi mengenai standar Emisi gas buang Euro II yg ada di motor produksinya. Perbedaan keiritan motor 4 Tak hanya berbeda sedikit sekali yg dapat dilihat di iklan Yamaha yg ada di TV yg mengatakan perbedaannya hanya seukuran sendok yg dgn telak telah banyak meruntukan status Honda sebagai motor yg irit. Saat ini promosinya beralih ke penggunaan System Injeksi di Motor yg dapat menghasilkan pembakaran yg lebih baik & lebih irit. >>> Semuanya sudah mengikuti regulasi pemerintah. Standar Euro II. Kalau untuk masalah lingkungan yg perlu kita khawatirkan justru adalah besarnya polusi yg dihasilkan mobil Diesel yg sebagian besar justru market sharenya masih dikuasai oleh ASII.