Belum tentu... terus terang gak ada yang tahu..yang pasti untuk short term...resistant di atas banyak sekali.
Saya sih kurang senang..lebih baik resistant tersebut dihilangkan baru kita masuk lagi :D Soal WOMF..sedikit koreksi Mbah.... ada pencadangan besar karena perubahan kepemilikan WOMF yang sekarang BII jadi mayoritas. Otomatis ada beberapa ketentuan BI yang harus diikuti WOMF...so menurut saya hanya sementara aja. Kita lihat saja nanti.. kalau TA cantik mungkin saya ingin masuk WOMF Halim On Dec 20, 2007 10:20 AM, jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Pemain Saham" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > wah bisnis reksadana bisa tutup mbah.......hahaha.... > > biarlah tlkm, unvr tanpa gain.....tapi saham lainnya gain.... > > Coba kita pake Business COMMON SENSE: > - Kalo kita beli saham dengan PER = 10, artinya kita beli saham > dengan harga 10x laba persaham. > - Untuk mempertahankan agar tahun depan PER nya tetap di 10 dan > memperhitungkan Bunga doeit maka perusahaan harus punya > growth minimal 10%. PEG ratio = PER/GROWTH = 10/10 = 1 > - Kalo kita beli saham dengan PER = 20 maka kita mengharapkan > emiten punya GROWTH laba sekitar 20.. rite ?. > - Sebaliknya jika ternyata GROWTH laba ternyata NOL maka > harga saham HARUS turun karena HASILnya NOL sedangkan Cost > of Equity tidak nol yaitu = SBI rate + Risk premium. > - Apalagi kalo GROWTH laba adalah negatif, maka harga saham > akan DISUNAT. > > Kita lanjutkan dengan yg lebih komplek: > - Kita beli saham dengan PER 40 dengan harapan perusahan > punya Growth diatas 40 secara terus menerus (forever). > Jika thn depan GROWTH nya bukan 40 tapi 20, maka harga > saham akan turun meskipun GROWTH nya positif 20%. > - Saat ini banyak saham BEI yg PER nya udah tinggi 20, 30, 40 > malah ada yg udah 100 (liat Kompas dibagian harga saham). > Mungkin saat nya beli saham di Afrika ngikutin Salim > yg buka pabrik Indomie di Afrika. > - Kalo kita mengharapkan IHSG naik 10% thn depan maka > kurang lebih emiten di BEJ harus punya Profit Growth rata > rata 10% dibanding thn lalu. > > Ditahun 2008, diperkirakan: > - USD akan mencapai 10.000 karena minyak akan naik > diatas $100. > - Otomatis inflasi 2008 akan tinggi. > - Ancaman resesi dunia makin terlihat > - Ekonomi Indonesia yg relatif STAGNANT sedangkan IHSG naik > TERUS, tentu ada koreksi alamiah DONG. > - Sektor Riel yg JALAN DITEMPAT. > - Persiapan Pemilu. > > Jadi apakah BISA thn depan emiten di BEI punya > growth 10% ?. > > Untuk sektor tambang/energi, apakah bisa mempertahan TINGKAT > GROWTH yg begitu tinggi mengingat dunia memasuki resesi. > > Buat sektor Finance dan property, apakah krisis SM tidak > akan terjadi di Indonesia. Kemarin Australia turun berat > karena turunnya sektor property (CENTRO). > > Sektor Financing, WOMF thn ini aja udah RUGI karena > beban bunga yg MEMBENGKAK dan Banyak yg engga bayar angsuran. > > Apakah dengan DATA DATA ini, tidak mungkin tahun depan > IHSG dan RETURN REKSADANA NEGATIF ?. > > Nah lo... > > > > > + + > + + + + + > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. > + + + + + > + + > Yahoo! Groups Links > > > >