Nyengir semua kayanya sekarang om dean, klo lingkungan dp malah ada bbrp org
dp yg suka bengong gara2 terlalu panik pas 2008 dulu jadi nyetok barangnya
gak terlalu banyak. buat yg suka maen Fixed Income malah puyeng nya beda
sekarang puyeng cari placement. terlalu banyak liquidity dengan aset yg
terlalu "jual-mahal".

untuk asset management commercial asing tone-nya malah lebih optimis lagi.
mereka bisa bragging sama counterpart pusatnya di europe en amerika yg
performancenya rugi dan outlooknya jelek, sementara unit di indonesia
perform sangat baik.

in a way, kayanya kita semua patut bangga dan bersyukur atas semua ini, But
to take a slightly cautious view., We all agree Another Bubble Is Already In
The Making !.

2010/3/8 Dean Earwicker <dean.earwic...@gmail.com>

>
>
>  Kang, kalo boleh di share, gimana kondisi saat ini, apakah para bigshots
> ini sudah tidak panik lagi? atau jangan2 udah cuan gede :))
>
> Thanks, kang.
>
>
>>       2010/3/7 Bagus Putra Perdana <disclosure.inc@ 
>> gmail.com<disclosure....@gmail.com>
>>> >
>>>
>>>>
>>>>
>>>> bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya
>>>> asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya
>>>> ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima
>>>> laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat
>>>> singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level 
>>>> resiko
>>>> moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah
>>>> orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar
>>>> modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara
>>>> Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi.
>>>> Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai
>>>> sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman,
>>>> untuk "mengingatkan" fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.)
>>>> saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang
>>>> bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could 
>>>> that
>>>> be not severely threatening? !
>>>>
>>>>
>>>> Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak.
>>>> beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua
>>>> pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu
>>>> Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ;
>>>>
>>>>  * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh
>>>> (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan )
>>>>
>>>> * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary
>>>> (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome
>>>> problems.
>>>>
>>>> saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada
>>>> kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa
>>>> rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global)
>>>>
>>>> saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK
>>>> memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa
>>>> kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia
>>>> kepada kondisi yang lebih buruk.
>>>>
>>>>
>>>> Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words.
>>>>
>>>> saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun
>>>> resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were
>>>> SCARED SHITLESS at the time.
>>>>
>>>>
>>>> masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu.
>>>>
>>>> yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat
>>>> bersyukur IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan
>>>> dan kebijakan ekonomi saat itu.
>>>>
>>>> saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga
>>>> keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been
>>>> worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan
>>>> di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People.
>>>>
>>>>
>>>> I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now
>>>> and can keep goin on advancing. that should be the only matter that 
>>>> matters.
>>>> the end justify the means.
>>>>
>>>> DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat
>>>> semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2
>>>> genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal
>>>> kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and
>>>> they live up to their promise.
>>>>
>>>>
>>>>
>  
>



-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
everything we know is only some kind of approximation, because we know that
we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all
knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”.
- Richard Feynman

Kirim email ke