Bos Bwijaya, ikut komentar yah... :-)
data dan fakta yang anda ungkap tentang laporan ppatk dan bpk kurang
kuat untuk menyimpulkan terjadinya aliran dana ke partai tertentu, dan
itu berita lama pak... hehe
tapi, saya sependapat dengan bapak tentang pengujian sistemik atau
tidaknya century kurang matang (/anda menyebutkan perlunya analisa
kuantitatif bukan kualitatif saja/), dalam hal keilmuan manajemen risiko
mungkin bapak pernah mendengar manajemen pemadam kebakaran, dimana api
yang ada dieliminasi secara sigap untuk mencegah meluasnya kebakaran.
manajemen kebakaran ini perlu dilakukan pak, krn tahapan risk
preventionnya udah kelewat, api walaupun kecil udah masuk rumah, masalah
indover, itu kan apinya di luar rumah pak....
sebagai penutup, saya setuju dan memihak semangat bapak untuk
mengkritisi pelanggaran yang ada untuk kemajuan Indonesia
merdeka!
Bwijaya wrote:
ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk
keluarga , wah ternyata thread nya rame
sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma
celaan aja
ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu
doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data
dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit
BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah
BCC :)) ane kasih 1 poin aja
1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal
14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR
positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp
356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif,
... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke
bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue.
2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan
6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana
kampanye ke pasangan "tertentu" ... nah kalau Century gak dibailout
maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener
nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena
kepentingan politis sesaat ? hehehe
3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century ,
seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll,
jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan
hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan
kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal
sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR?
masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian,
ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa
kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena
bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank
besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh
masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008?
coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan
membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak
bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti
pendapat ente akan berbalik 180deg.
nih ane bantu deh data dan faktanya :
1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan
membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik)
tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak
dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif
aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif
misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression,
diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di
media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada
perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu
SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make
aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada
kepentingan politisnya tadi.
2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank
diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan
nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang
berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat
itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak
peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group
sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil
bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan
langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan
perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba
diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil
bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan
politis sesaat?
3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas
ke perbankan nasional karena ada transaksi interbank, sehingga bila
century gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya
adalah cuma ada 3 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank
century dan jumlahnya cuma Rp 300 miliar . bandingkan dengan bank
indover yg tidak dibailout(tp dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait
transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T jauh lebih besar dari century
kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal kasus indover dengan kasus
century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir 2008.
4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan
sistemik, tapi DPR waktu itu tidak setuju karena dananya besar , dan
akhirnya indover dilikuidasi, gak ada tuh sistemik, berarti penilaian
pak B salah dong tentang masalah sistemik ini hehehe
5. DPR gak setuju indover dibail out karena butuh dana besar yaitu 7
T, tapi DPR periode itu setuju untuk bailout century karena DPR
dikasih data oleh BI (yang ketuanya pak B) bahwa dana yg dibutuhkan
kecil aja cuma 640M.. bukan 6,7 T. wah kok main sembunyi-sembunyi gitu
yah? apalagi lah kalau bukan karena motif kepentingan politis
tertentu hehehe
6. sebetulnya ada beberapa cara lagi selain bailout dan likuidasi
diantaranya seperti penanganan kasus BII, ini bank jauh lebih besar
dari century tapi dengan penanganan yang tanpa konflik kepentingan
waktu itu bisa selesai tanpa harus keluar dana triliunan kayak century
padahal bank nya leih besar loh... nah jadi sebetulnya sudah ada
contoh buat pak B dan bu SMI untuk menyelesaikan kasus century ini
kalau mau ara penyelesaian murni tanpa kepentingan politis sesaat.
catatan :
ane juga pertama setuju dengan kebijakan bailout ini karena
menguntungkan ane sebagai pelaku pasar modal, tapi setelah ngikutin
pendapat para ekonom dan melihat data-dan fakta yang dibeberkan selama
berbulan-bulan di media-media (dan ane ngerti karena background di
bidang ekonomi makro). ane jadi faham bahwa kebijakan itu
lebih karena ada motif kepentingan politis tertentu, dari pada
bermotif penyelamatan ekonomi....
kita sekarang diuntungkan tapi kalau hal-hal seperti ini (kebijakan
dibuat untuk kepentingan politis tertentu) dibiarkan begitu saja
lama-lama negara ini bisa hancur seperti kejadian jaman suharto,
awalanya sih penyelewengan dikit-dikit, tapi karena orang tua /kakek
kita dulu membiarkan kroni suharto nyeleweng terus, maka akhirnya
kebablasan, makin besar terjadi KKN, sehingga negara ini mudah
dihancurkan , seperti oleh krisis tahun 98 yg negara-negara lain bisa
cepat pulih tapi gak dengan negara kita. karena fundamen waktu itu
keropos sekali beda jauh lah dengan keadaan 2008...
kita sebagai pelaku pasar modal sekarang diuntungkan... tapi kalau
hal-hal ini dibiarkan , anak cucu kita kelak akan menderita karena
penyelewengan bisa semakin besar, karena itu selagi masih kecil setiap
pelanggaran harus segera di kritisi jangan dibiarkan saja....
nah sekarang giliran ente mana argumen dan data dari ente bahwa
kebijakan ini murni penyelamatan ekonomi tanpa kepentingan politis
sesaat, mana data bahwa kalau kebijakan ini gak diambil maka perbankan
nasional dan perekonomian nasional (sektor real) akan terseret hancur
seperti kejadian tahun 98? bisa gak ngasih ane data atau cuma cingcong
aja? hehehe gue tungguin 1 hari lagi soalnya kalo senin keburu jam
bursa, gak pantes ngebahas selain saham di milis ini....
pemirsa OB harus fair dong , 2 kali ane kirim posting isinya argumen ,
data dan fakta yang cukup elaborate, sementara dari JT isinya
pendek-pendek udah gitu cuma celaan dan emosi aja... fair dong coba
sapa lebih oke argumen diskusinya ?
...baju baru dari kulit kerang ...percuma jadi guru kalo cuman
cingcong doang hehehehe............
====================================================
JT wrote:
Jawaban ane ngga perlu banyak boss, cukup dikit, kita orang laki ngga
perlu BCC lah... Segala akumulasi-distribusi segala dibawa-bawa......
Kagak punya data mah ngga usah ngomonglah..., Dasar BWiji... Hehe....
(BCC=banyak cing-cong)
** Sometimes, Instinct Is Your Only Confirmation **
Web: www.JsxTrader.com <http://www.JsxTrader.com>
Tweet: @JT_jsxtrader
From: "JT^(TM)" jsxtra...@...
Date: Sat, 6 Mar 2010 02:48:19 +0000
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar@yahoogroups.com>>
Subject: Re: masih berani? .... RE: [ob] gitu aja repot
Ane males dah ngomong kalo cuma ngarang, kalo cuma analisa dan
komentar doang, tiap hari di tipi juga ada noh, kasih gua fakta aja
Tong.., baru kita lanjut...,
BW, muke lo jauh juga, kalo deket gua garuk lo...... Hehe....
JT
** Sometimes, Instinct Is Your Only Confirmation **
Web: www.JsxTrader.com <http://www.JsxTrader.com>
Tweet: @JT_jsxtrader
From: "Bwijaya" <emailkes...@gmail.com <mailto:emailkes...@gmail.com>>
Date: Sat, 6 Mar 2010 09:11:33 +0700
To: ob<obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar@yahoogroups.com>>
Subject: masih berani? .... RE: [ob] gitu aja repot
mbah thread ini jgn di suspend dulu yah mbah
mumpung weekend nih ...hiburan untuk semua member OB
ane balas yah
gini prof, ente kayak anak kemaren sore aja minta bukti segala.. ini
dunia politik man, bukan matematika... gak ada bukti exact
kalau ente masih belom ngerti juga ane kasih analogi sama dunia yg
ente faham yaitu bursa saham...
misal bandar niat mau goreng GZCO... sebelum hari H hajatan pemilu
GZCO , bandar sudah akumulasi nih saham (fase-1)lamanya bahkan bisa
berbulan-bulan, dipecah-pecah..sedikit-sedikit bahkan disembunyikan
dengan puluhan kode broker, biar gak kelihatan sama rakyat para pemain
saham, misal saat akumulasi bandar memakai kode broker -kode broker
berikut :
OM AS ML SM JT hehehe (becanda mbah jangan di baned hehehe)
nah setelah saatnya fase-2, maka saham nih diangkat terang-terangan
bahkan, sehingga para pemain saham ngikut semua pada beli nih saham GZCO
seterusnya saat distribusi (fase-3) maka bandar juga akan
sembunyi-sembunyi keluar dari nih saham sedikit-sedikit dengan memakai
baju kode broker yg sudah berbeda dari saat akumulasi, kalau saat
akumulasi pake kode broker OM AS ML SM JT maka saat distribusi bisa
aja pake kode broker lain misal : JT MU KA LU JA UH ...hehehe
nah saat fase-4 bandar tinggal jatuhin nih saham dengan sisa yg dia
miliki kalau memungkinkan dia short sehingga rakyat pemain saham pada
nyangkut diketinggian.... untuk dimanfaatkan dikemudian hari..
intinya rakyat pemain saham pemula tertipu dengan ulah bandar, susah
minta bukti berapa lot yg diakumulasi bandar saat akumulasi, karena
akumulasi bisa berbulan-bulan dan sedikit-sedikti dengan berbagai kode
broker.... sulit buat pemula pemain saham ngedeteksi akumulasi
ini...tapi buat para senior seperti ente prof pasti bakal tahu lah ini
bandar sedang di fase berapa? sedang akumulasi atau sedang goreng atau
sedang distribusi?
meskipun ente juga gak akan bisa kalau disuruh buktiin detail : kode
broker apa aja yang jadi kakitangan bandar , berapa lot
masing-masingnya? dan broker mana yg tertipu , broker mana yg nebeng?
berapa lot masing-masingnya? ...susah kan... tapi tetap senior seperti
ente dan mbah bakalan tahu bahwa bandar sedang akumulasi atau
dstribusi.....dan gak akan tertipu seperti rakyat kebanyakn para
pemain saham...
demikian juga politik berapa dana yg dialirkan ke kontestan kampanye?
dari mana? berapa jumlahnya?
susah lah dibuktikan karena acount bisa dibikin dan dipecah ke
berbagai orang dengan cuma ngandelin ktp doang, apalgi ada UU
kerahasiahan bank yg gak bisa buka data-data perbankan, bahkan lebih
sulit dilacak lagi karena dana bisa diserahkan tidak lewat bank tapi
langsung diamplopin dengan dikasih nama donatur berbeda-beda (seperti
kode broker yg berbeda-beda)... nah susah kan deteksinya? jumlah nya
juga susah dibuktiin melanggar undang-undang karena sudah dipecah
sedikit-sedikit... mirip bandar saat akumulasi
sedikit-sedikit...berbulan-bulan...sabar banget yah bandar...
tapi meskipun demikian orang-orang yg ngerti dunia politik tahu lah
masalah ini . mereka bisa ngedeteksi permainan ini sama seperti ente
ngedeteksi permainan saham meskipun susah kalau disuruh buktiin secara
detail... intinya : ada pemilu..ada kampanye... perlu dana besar...
jadi yah sudahlah kita akui aja bagi kita pemain pasar modal kebijakan
centuri itu menguntungkan karena index tidak lagi jatuh lebih dalam...
karena kita tahu pasar modal rentan dengan efek psikologis, walaupun
fundamental ekonomi indonesia saat itu tidak krisis seperti
dinegara-negara lain (karena di indonesia tidak ada derivatif dari
subprime mortgage dan ekspor indo ke amrik juga tidak besar dan
teori-teori lainnya yg sudah di kemukakan ilmuan ekonomi yg kontra
dengan teori sistemik nya budiono), jadi walau sektor real cukup aman
(tidak seperti krisis 98 yang makanya gak bisa dibandingkan dengan
situasi 98) tapi efek psikologis sudah membuat bursa tempat kita cari
uang terseret-seret. dan kebijakan centuri cukup membuat sektor bursa
tidak jatuh lebih dalam lagi...
jadi intinya sektor tempat kita cari uang diuntungkan dengan kebijakan
ini karena tidak terseret-seret lebih dalam...gitu aja kok repot pake
minta dibuktiin data aliran dana kampanye segala...
gimana prof masih bisa ngelawan? ayolah lawan... hiburan akhir pekan
nih hehehe
p.s: pakar di suatu bidang belum tentu pakar dibindang lain, apalgi
kalau udah terdesak... tersulut ...tersengat...kadang emosilah yang
jadi satu-satunya konfirmasinya :))
=================================
From: "JTâ"¢" jsxtra...@...
Date: Fri, 5 Mar 2010 11:41:28 +0000
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar@yahoogroups.com>>
Subject: Re: [ob] gitu aja repot
Sudahlah boss...., kita ngomong fakta sama data aja lah....., lu mau
bilang duit buat pemilu kek, apa kek, faktanya ngga ada BUKTI duit
masuk ke Demokrat..., udh dua bulan lebih noh diubek-ubek, tetep aje
ngga ketemu, jadi ente jangan berandai-andai lah, jangan ngarang, kalo
ada bukti kasih aja ke pansus noh...., gua jamin ente pasti jadi
pahlawan dan bakal disanjung banyak orang...., tapi kalo cuma bisa
ngomong; kayaknya, sepertinya, menurut gue, kita tau lah...,
etc..etc.. Mending Ngga usah dibahas lah boss, bikin repot ajeee.....
Hehehe...
Masalah sistemik apa bukan, ente debat aje noh Prof Budiono sama DR.
SMI..... Hehe....
JT
** Sometimes, Instinct Is Your Only Confirmation **