Pak Bwijaya. Seperti yg bapak ungkapkan di awalnya : * orang nasabah bank centurynya sendiri banyak yg belom kebagian dana bailoutnya kok? jadi kemana dong dana triliunan itu?*
Bisakah bapak ungkapkan data nya Saya dapat membantu mencairkan , tapi rasanya sudah cair semua. kecuali yg beli antaboga. Salam Lukman 2010/3/6 Bwijaya <emailkes...@gmail.com> > > > ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga > , wah ternyata thread nya rame > sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan > aja > > ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu > doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan > fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah > baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih > 1 poin aja > > 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 > November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, > bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . > padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran > merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut > BPK loh bukan menurut gue. > > 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, > dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke > pasangan "tertentu" ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak > bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out > itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe > > 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty > kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa > bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini > diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu > aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani > gak ngolah hasil temuan DPR? > > masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane > balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank > century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar > akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan > likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi > krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak > bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? > ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente > punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. > > nih ane bantu deh data dan faktanya : > > 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat > perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini > tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara > kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek > psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan > metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan > oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada > tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century > dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini > cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi > karena ada kepentingan politisnya tadi. > > 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia > dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma > 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke > perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu > datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar > terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya > NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja > perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan > perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah > menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century . > coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat? > > 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke > perbankan nasional karena ada transaksi interbank, sehingga bila century > gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3 > bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp > 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp > dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T > jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal > kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir > 2008. > > 4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan sistemik, > tapi DPR waktu itu tidak setuju karena dananya besar , dan akhirnya indover > dilikuidasi, gak ada tuh sistemik, berarti penilaian pak B salah dong > tentang masalah sistemik ini hehehe > > 5. DPR gak setuju indover dibail out karena butuh dana besar yaitu 7 T, > tapi DPR periode itu setuju untuk bailout century karena DPR dikasih data > oleh BI (yang ketuanya pak B) bahwa dana yg dibutuhkan kecil aja cuma 640M.. > bukan 6,7 T. wah kok main sembunyi-sembunyi gitu yah? apalagi lah kalau > bukan karena motif kepentingan politis tertentu hehehe > > 6. sebetulnya ada beberapa cara lagi selain bailout dan likuidasi > diantaranya seperti penanganan kasus BII, ini bank jauh lebih besar dari > century tapi dengan penanganan yang tanpa konflik kepentingan waktu itu bisa > selesai tanpa harus keluar dana triliunan kayak century padahal bank nya > leih besar loh... nah jadi sebetulnya sudah ada contoh buat pak B dan bu SMI > untuk menyelesaikan kasus century ini kalau mau ara penyelesaian murni tanpa > kepentingan politis sesaat. > > catatan : > ane juga pertama setuju dengan kebijakan bailout ini karena menguntungkan > ane sebagai pelaku pasar modal, tapi setelah ngikutin pendapat para ekonom > dan melihat data-dan fakta yang dibeberkan selama berbulan-bulan di > media-media (dan ane ngerti karena background di bidang ekonomi makro). ane > jadi faham bahwa kebijakan itu lebih karena ada motif kepentingan politis > tertentu, dari pada bermotif penyelamatan ekonomi.... > > kita sekarang diuntungkan tapi kalau hal-hal seperti ini (kebijakan dibuat > untuk kepentingan politis tertentu) dibiarkan begitu saja lama-lama negara > ini bisa hancur seperti kejadian jaman suharto, awalanya sih penyelewengan > dikit-dikit, tapi karena orang tua /kakek kita dulu membiarkan kroni suharto > nyeleweng terus, maka akhirnya kebablasan, makin besar terjadi KKN, sehingga > negara ini mudah dihancurkan , seperti oleh krisis tahun 98 yg negara-negara > lain bisa cepat pulih tapi gak dengan negara kita. karena fundamen waktu itu > keropos sekali beda jauh lah dengan keadaan 2008... > > kita sebagai pelaku pasar modal sekarang diuntungkan... tapi kalau hal-hal > ini dibiarkan , anak cucu kita kelak akan menderita karena penyelewengan > bisa semakin besar, karena itu selagi masih kecil setiap pelanggaran harus > segera di kritisi jangan dibiarkan saja.... > > nah sekarang giliran ente mana argumen dan data dari ente bahwa kebijakan > ini murni penyelamatan ekonomi tanpa kepentingan politis sesaat, mana data > bahwa kalau kebijakan ini gak diambil maka perbankan nasional dan > perekonomian nasional (sektor real) akan terseret hancur seperti kejadian > tahun 98? bisa gak ngasih ane data atau cuma cingcong aja? hehehe gue > tungguin 1 hari lagi soalnya kalo senin keburu jam bursa, gak pantes > ngebahas selain saham di milis ini.... > > pemirsa OB harus fair dong , 2 kali ane kirim posting isinya argumen , data > dan fakta yang cukup elaborate, sementara dari JT isinya pendek-pendek udah > gitu cuma celaan dan emosi aja... fair dong coba sapa lebih oke argumen > diskusinya ? > > ...baju baru dari kulit kerang ...percuma jadi guru kalo cuman cingcong > doang hehehehe............ > > ==================================================== > JT wrote: > > > Jawaban ane ngga perlu banyak boss, cukup dikit, kita orang laki ngga perlu > BCC lah... Segala akumulasi-distribusi segala dibawa-bawa...... Kagak punya > data mah ngga usah ngomonglah..., Dasar BWiji... Hehe.... > > (BCC=banyak cing-cong) > > > > ** Sometimes, Instinct Is Your Only Confirmation ** > > Web: www.JsxTrader.com > Tweet: @JT_jsxtrader > From: "JT™" jsxtra...@... > Date: Sat, 6 Mar 2010 02:48:19 +0000 > To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> > Subject: Re: masih berani? .... RE: [ob] gitu aja repot > > > > Ane males dah ngomong kalo cuma ngarang, kalo cuma analisa dan komentar > doang, tiap hari di tipi juga ada noh, kasih gua fakta aja Tong.., baru kita > lanjut..., > > BW, muke lo jauh juga, kalo deket gua garuk lo...... Hehe.... > > JT > > > ** Sometimes, Instinct Is Your Only Confirmation ** > > Web: www.JsxTrader.com > Tweet: @JT_jsxtrader > From: "Bwijaya" <emailkes...@gmail.com> > Date: Sat, 6 Mar 2010 09:11:33 +0700 > To: ob<obrolan-bandar@yahoogroups.com> > Subject: masih berani? .... RE: [ob] gitu aja repot > > mbah thread ini jgn di suspend dulu yah mbah > mumpung weekend nih ...hiburan untuk semua member OB > > ane balas yah > gini prof, ente kayak anak kemaren sore aja minta bukti segala.. ini dunia > politik man, bukan matematika... gak ada bukti exact > > kalau ente masih belom ngerti juga ane kasih analogi sama dunia yg ente > faham yaitu bursa saham... > > misal bandar niat mau goreng GZCO... sebelum hari H hajatan pemilu GZCO , > bandar sudah akumulasi nih saham (fase-1)lamanya bahkan bisa berbulan-bulan, > dipecah-pecah..sedikit-sedikit bahkan disembunyikan dengan puluhan kode > broker, biar gak kelihatan sama rakyat para pemain saham, misal saat > akumulasi bandar memakai kode broker -kode broker berikut : > OM AS ML SM JT hehehe (becanda mbah jangan di baned hehehe) > > nah setelah saatnya fase-2, maka saham nih diangkat terang-terangan bahkan, > sehingga para pemain saham ngikut semua pada beli nih saham GZCO > > seterusnya saat distribusi (fase-3) maka bandar juga akan sembunyi-sembunyi > keluar dari nih saham sedikit-sedikit dengan memakai baju kode broker yg > sudah berbeda dari saat akumulasi, kalau saat akumulasi pake kode broker OM > AS ML SM JT maka saat distribusi bisa aja pake kode broker lain misal : JT > MU KA LU JA UH ...hehehe > > nah saat fase-4 bandar tinggal jatuhin nih saham dengan sisa yg dia miliki > kalau memungkinkan dia short sehingga rakyat pemain saham pada nyangkut > diketinggian.... untuk dimanfaatkan dikemudian hari.. > > intinya rakyat pemain saham pemula tertipu dengan ulah bandar, susah minta > bukti berapa lot yg diakumulasi bandar saat akumulasi, karena akumulasi bisa > berbulan-bulan dan sedikit-sedikti dengan berbagai kode broker.... sulit > buat pemula pemain saham ngedeteksi akumulasi ini...tapi buat para senior > seperti ente prof pasti bakal tahu lah ini bandar sedang di fase berapa? > sedang akumulasi atau sedang goreng atau sedang distribusi? > > meskipun ente juga gak akan bisa kalau disuruh buktiin detail : kode broker > apa aja yang jadi kakitangan bandar , berapa lot masing-masingnya? dan > broker mana yg tertipu , broker mana yg nebeng? berapa lot masing-masingnya? > ...susah kan... tapi tetap senior seperti ente dan mbah bakalan tahu bahwa > bandar sedang akumulasi atau dstribusi.....dan gak akan tertipu seperti > rakyat kebanyakn para pemain saham... > > demikian juga politik berapa dana yg dialirkan ke kontestan kampanye? dari > mana? berapa jumlahnya? > susah lah dibuktikan karena acount bisa dibikin dan dipecah ke berbagai > orang dengan cuma ngandelin ktp doang, apalgi ada UU kerahasiahan bank yg > gak bisa buka data-data perbankan, bahkan lebih sulit dilacak lagi karena > dana bisa diserahkan tidak lewat bank tapi langsung diamplopin dengan > dikasih nama donatur berbeda-beda (seperti kode broker yg berbeda-beda)... > nah susah kan deteksinya? jumlah nya juga susah dibuktiin melanggar > undang-undang karena sudah dipecah sedikit-sedikit... mirip bandar saat > akumulasi sedikit-sedikit...berbulan-bulan...sabar banget yah bandar... > > tapi meskipun demikian orang-orang yg ngerti dunia politik tahu lah masalah > ini . mereka bisa ngedeteksi permainan ini sama seperti ente ngedeteksi > permainan saham meskipun susah kalau disuruh buktiin secara detail... > intinya : ada pemilu..ada kampanye... perlu dana besar... > > jadi yah sudahlah kita akui aja bagi kita pemain pasar modal kebijakan > centuri itu menguntungkan karena index tidak lagi jatuh lebih dalam... > karena kita tahu pasar modal rentan dengan efek psikologis, walaupun > fundamental ekonomi indonesia saat itu tidak krisis seperti dinegara-negara > lain (karena di indonesia tidak ada derivatif dari subprime mortgage dan > ekspor indo ke amrik juga tidak besar dan teori-teori lainnya yg sudah di > kemukakan ilmuan ekonomi yg kontra dengan teori sistemik nya budiono), jadi > walau sektor real cukup aman (tidak seperti krisis 98 yang makanya gak bisa > dibandingkan dengan situasi 98) tapi efek psikologis sudah membuat bursa > tempat kita cari uang terseret-seret. dan kebijakan centuri cukup membuat > sektor bursa tidak jatuh lebih dalam lagi... > > jadi intinya sektor tempat kita cari uang diuntungkan dengan kebijakan ini > karena tidak terseret-seret lebih dalam...gitu aja kok repot pake minta > dibuktiin data aliran dana kampanye segala... > > gimana prof masih bisa ngelawan? ayolah lawan... hiburan akhir pekan nih > hehehe > > p.s: pakar di suatu bidang belum tentu pakar dibindang lain, apalgi kalau > udah terdesak... tersulut ...tersengat...kadang emosilah yang jadi > satu-satunya konfirmasinya :)) > ================================= > > From: "JTâ„¢" jsxtra...@... > Date: Fri, 5 Mar 2010 11:41:28 +0000 > To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> > > Subject: Re: [ob] gitu aja repot > > > Sudahlah boss...., kita ngomong fakta sama data aja lah....., lu mau bilang > duit buat pemilu kek, apa kek, faktanya ngga ada BUKTI duit masuk ke > Demokrat..., udh dua bulan lebih noh diubek-ubek, tetep aje ngga ketemu, > jadi ente jangan berandai-andai lah, jangan ngarang, kalo ada bukti kasih > aja ke pansus noh...., gua jamin ente pasti jadi pahlawan dan bakal > disanjung banyak orang...., tapi kalo cuma bisa ngomong; kayaknya, > sepertinya, menurut gue, kita tau lah..., etc..etc.. Mending Ngga usah > dibahas lah boss, bikin repot ajeee..... Hehehe... > > Masalah sistemik apa bukan, ente debat aje noh Prof Budiono sama DR. > SMI..... Hehe.... > > JT > ** Sometimes, Instinct Is Your Only Confirmation ** > > > > > > > > > > > > > > > > > > -- Lukman