Adalah suatu realita politik bahwa para pendukung atau sponsor
capres-cawapres akan mendapatkan benefit apabila jagoannya menang.
Untuk mekakukan kampanye dibutuhkan dana yang besar apalagi untuk
pilpres. Disitulah peranan dari sponsor-sponsor politik.

Saya rasa tidak masalah apabila saudara maupun rekan dari si presiden
mendapatkan kontrak-kontrak pemerintah asalkan melalui prosedur yang
ada sesuai aturan dan yang penting hasilnya jelas untuk kemajuan
bangsa.

Banyak contoh dari negara maju, dimana yang mendapatkan kontrak
pemerintah adalah rekan terdekat dari penguasa, contohnya haliburton
group dalam kontrak rekonstruksi irak, dimana mantan pemimpinnya
adalah mantan wapres USA.

Saya pribadi yakin apabila JK terpilih akan memihak kepada dunia
usaha, baik sektor rill maupun pada pasar saham, selain beliau
mempunyai background sebagai pengusaha, juga beliau sadari dunia usaha
adalah penggerak motor ekonomi.

Sorry MODS jadinya oot dan bukan pendukung salah satu capres....

Wass

On 5/28/09, arfian yuddy <ayahnyana...@yahoo.com> wrote:
> Udah jelas JK anti ma pasar..jadi kesimpulannya ga usap nyontreng dia...ga
> nguntungin bt pasar..Asal tau aja yg gerakin sektor riil, spt pembangunan
> infrastruktur jln tol di ind timur adl grupnya sendiri..jelas aja dia py
> kepentingan di sektor riil
>
>
>
>
> ________________________________
> From: jacob oen <oenja...@yahoo.com>
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, May 28, 2009 2:05:22 AM
> Subject: Re: [ob] JK-WIN Menang, BEI Bakal Ditutup
>
>
>
>
>
> Maaf, mungkin terlewatkan oleh saya.
>
> Selama ini saya tidak pernah membaca atau mendengar "JK" menyampaikan kalau
> dia memenangkan PILPRES, salah satu dari agenda-agenda utama...... yaitu
> membangun "PEMERINTAHAN YANG BERSIH dan BEBAS KKN (BEBAS DARI KONFLIK
> KEPENTINGAN) .
>
>
>
>
>
> ________________________________
>  From: Yudizz <yudiz...@gmail. com>
> To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
> Sent: Thursday, May 28, 2009 3:46:21 PM
> Subject: [ob] JK-WIN Menang, BEI Bakal Ditutup
>
>
> Kamis, 28/05/2009 14:46 WIB
> Pasar modal tak akan jadi primadona
> oleh : Berliana Elisabeth
>
> JAKARTA (bisnis.com) : Pasar modal Indonesia tidak akan menjadi primadona
> lagi seperti saat ini jika nantinya Jusuf Kalla terpilih menjadi presiden
> dalam pilpres pada Juli.
>
> Menurut capres dari Partai Golkar ini, krisis ekonomi global saat ini
> menjadi pelajaran bahwa jika mengagungkan pasar modal dalam perekonomian
> suatu negara ternyata dapat menimbulkan masalah.
>
> Hal ini karena krisis ekonomi global berawal dari masalah di pasar modal dan
> sektor finansial Amerika Serikat. Di mana, porsi peranan pasar modal dan
> sektor finansial dalam perekonomian AS mencapai 100%.
>
> "Kalau kita, sektor finansial hanya mengambil porsi 23%, sehingga ketika
> terjadi krisis di dunia dari sektor ini, Indonesia masih mampu bertahan,"
> tutur Kalla ketika berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia siang ini.
>
> Dia menambahkan pihaknya akan lebih realistis dalam menilai sektor mana yang
> akan lebih dipentingkan, yakni sektor riil.
>
> "Namun bukan berarti pasar modal tidak penting, namun akan lebih penting
> pasar Tanah Abang, pasar Klewer dan pasar-pasar lainnya. Harga barangnya pun
> tidak bisa digoreng, kalau saham harganya bisa digoreng," kata Kalla.
>
> Kalla menambahkan pasar modal tidak akan sejaya seperti saat ini, karena
> pihaknya akan lebih realistis untuk memilih prioritas. "Tidak akan ada lagi
> pasar modal yang menggerakkan pasar secara siluman. Kalau di pasar modal,
> pergerakan harga bisa terjadi secara siluman. Nah kalau di pasar riil, harga
> bergerak normal," tutur Kalla yang masih menjabat sebagai wapres di Kabinet
> Indonesia Bersatu.(tw)
> bisnis.com
>
>
>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device

Kirim email ke