"ANDAIKATA IMAN ITU BERADA DI BINTANG SURAYYA, PENDUDUK KALANGAN ORANG INI 
SANGGUP MENGGAPAINYA" 
KATA RASULULLAH SAMBIL MELETAKKAN TANGANNYA ATAS KEPALA SALMAN AL FARAISI, 
KETIKA NJELASKAN PENGERTIAN SURAH JUM'AT AYAT TIGA


Sepertinya
anda belum membaca bagaimana pemimpin besar revolusi Islam, Rahbar
menyelesaikan persoalan pemilu di Republik Islam Iran dalam khutbah
Jumatnya di Mesjid Teheran. Ketiga kandidat yang kalah dalam pemilihan
hingga sadar kesalahannya termasuk Musa Musawi sendiri. Iran adalah
negaranya Ulama. Harab dapat dipahami. Jangan sampai kita termakan isu
jahat yang dimonitor kaum zionist.

Anda
keliru dalam memahami definisi Taqiyyah. Taqiyyah adalah menyembunyikan
kebenaran didepan musuh yang taksanggup kita lawan. Imam Ali bukan
tidak melawan Abubakar cs tapi mengikuti arahan Rasulullah sendiri.
Ketika Rasulullah menyampaikan bahwa Abubakar, Umar, Usman dan
pengikutnya akan mengambil alih kepemimpinan, Imam Ali bertanya apa
yang seharusnya saya lakukan. Rasulullah mengatakan kalau anda memiliki
pendukung sebanyak 40 orang, lawanlah mereka tapi andaikata tidak ada
pendukung bersabarlah untuk menjaga darah keluarga anda. Ketika saat
yang dimaksudkan Rasulullah tiba, Imam Ali bersama Fatimah Az Zahara
mendatangi seluruh rumah kaum ansar dan Muhajirin untuk menyampaikan
sabda rasulullah. Semua rumah yang didatangi berjanji untuk mengikuti
perintah Imam Ali. Kata Imam Ali, besok pagi-pagi benar saya tunggu
kalian dalam keadaan siap dengan senjatanya masing-masing dan rambutnya
yang tercukur. Namun saat yang ditunggu Imam tiba, tidak ada yang
datang kecuali 4 orang saja yang menepati janjinya. Mereka adalah
Salman Farsi, Abu Dzar Ghifari, Al Miqdad dan Zuber bin Awwam. Jadi
sesuai arahan Nabi, Imam Ali diam bersabar.  Ketia negara dilanda
kerusuhan akibat Usman melakukan KKN, tidak ada seorangpun yang
bersedia menjadi Khalifah. Massa mendatangi Imam Ali untuk meminta
kesediaannya menjadi Khalifah. Imam Ali berkata pilihlah siapa saja
diantara kalian akan saya dukung. Mereka mendesak bahwa dalam keadaan
seperti ini tidak ada yang berani menduduki jabatan Khalifah.  Akhirnya
Imam bersetuju dan yang pertama diberesin adalah Muawiyah despotik
binaan Usman. Muawiyah dan Amru bin Ask mempengaruhi Talhah dan Zubeir
dengan janji akan mengangkat sebagai Khalifah secara berurutan bagi
mereka berdua. Ketika Imam memimpin kaum Muslimin, beliau menegakkan
keadilan sebagaimana Rasulullah jalankan Pembagian harta dari Baitulmal
sama rata antara orang yang baru masuk aiaslam dengan orang senior
sekalipun. Talhah dan Zubeir tersinggung. Justru itulah mereka dengan
mudah terpropokasi. Mereka berdua mempengaruhi Aisyah, yang juga merasa
tidak senang kepada Imam. Aisyahpun bangkit bersama Zubeir dan Talhah
(Trio) melawan Imam.  Jadi keliru 180 derajat ketika anda katakan tidak
berlaku taqiyah kalau melawan perempuan. Justru Imam berdaya upaya
menghimbau Aisyah dan menghormatinya. Tapi Aisyah sudah termakan
propokasi Zubeir, Talhah dan Muawiyah.

Anda
juga keliru ketika mengatakan jabatan Khalifah lebih besar dari jabatan
Presiden. Itukan Istilah saja bagi pemimpin suatu komunitas. Republik
Islam Iran berhasil didirikan Imam Khomaini setelah begitu lelah
melawan despotiknya Syah Reza Palevi. Kini mereka memiliki power yang
bukan saja sanggub membungkam siapa saja yang menjadi antek-antek
Zionis tapi juga Insya Allah sanggup melawan AS dan Zionistnya Israel.
Namun demikian mereka sangat bijak sana dalam menghadapi kaum yang
termakan issue zionist tersebut. Harap anda membaca khutbah Rahbar
dengan seksama agar tidak salah paham.
(alasytar, Acheh - Sumatra)


      

Kirim email ke