Walaupun al qubra beda pendapat dg Bung Otto, al qubra senang melihat emailnya 
dimana sesekali kita tanggapi. Maaf bung Otto kalau sesekali tanggapan al 
qubra agak keras.  Kali ini akan kita tanggapi persepsi anda tentang orang 
Acheh dimana andapun termasuk bahagiannya. Kalau tidak salah anda berasal dari 
Bambi Tjempala Kuneng (sekali lagi maaf kalau salah)

Bung Otto!  
Prediksi al qubra bahwa anda berkesimpulan orang Acheh telah memperoleh jasa 
YK, sementara al qubra tidak melihat adanya jasa siapapun dari penguasa 
Indonesia yang ada adalah "tipu muslihat". Andaikata maksud anda dapat dianggap 
benar, bagaimana mungkin anda mengatakan jasa YK. Dia itu kan wakilnya SBY? 
Andaikata anda wakil Irwandi, bukankah apa saja yang anda lakukan adalah atas 
nama Irwandi? Sepertinya anda lupa berpikir secara filosofis sementara anda 
senang digelar sosiolog kendatipun made in Hindunesia, he he he. (maaf).
 
Al qubra juga tidak melihat bahwa politik orang Acheh sudah tercapai. Lagi-lagi 
anda keliru. Andaikata UUPA sudah diamandementkan dengan platformnya MoU 
Helsinki bukan UUD Hindunesia, baru benar bahwa politik orang Acheh sudah 
tercapai.  Selanjutnya al qubra bisa toleran ketika anda katakan bahwa orang 
aceh cenderung kembali masuk ke dalam arus politik Hindunesia.
 Al qubra tidak punya info ketika anda mengatakan  bahwa meskipun PA memiliki 
komitmen dg JK, tapi nampaknya GAM/PA tidak menjalani komitmen itu 
sungguh2…maka dari pandangan orang luar aceh, ini menegaskan masih kuatnya 
eksistensi "tipu aceh". 
 
Al qubra juga tidak sependapat dengan anda, ketika anda katakan bahwa orang 
acheh hanya bisa dipegang janjinya manakala kondisi mereka lagi susah 
contohnya, dalam pemilu 2004, orang acheh pilih Amin Rais karena sikap politik 
Amin yang dianggap dapat menyelamatkan mereka dari kesusahan. Perlu al qubra 
pertanyakan apakah orang Acheh sekarang lagi senang kondisinya? Sepertinya 
"aman dipasung" sebagai ciri khasnya "almunafiqun, anda anggap benaran hingga 
anda katakan orang Acheh sudah senang. Persoalan "aman dipasung" ini jangan 
anda tanyakan kepada orang yang lagi santai di "rangkang" tapi tanyalah kepada 
para  intelektualnya, macam anda, he he he.
 
Salaamun alaikum wr wbr
(al qubra, Acheh - Sumatra)
 Al qubra cendrung PA tidak ada komitment dengan YK, kalau dengan SBY ya boleh 
jadi. Prediksi al qubra GAM/PA sependapat dengan al qubra dalam hal ini bahwa 
andaipun perdamaian itu digagaskan YK, itu adalah atas nama SBY. Kalau SBY gak 
menyetujuinya, bagaimana mungkin wakil melawan Presidennya?  (Perlu digaris 
bawahi bahwa al qubra berpandangan sama antara SBY dan YK. Jadi dalam konteks 
ini saya netral, he he he).





________________________________
From: aroen jeram <aroen_je...@yahoo.com>
To: ia...@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 9, 2009 2:02:22 PM
Subject: [IACSF] Otto : komitmen org aceh tdk bisa dipegang jika sedang senang





saya hormat....untuk mereka yang tak rasis..meskipun beda pendapat.... karena 
kemusliman tak berdiri atas rasisme. demikian juga ilmu pengetahuan tak 
ditegakkan atas dasar rasisme. coba anda pikir......abu lahab adalah elite 
quraisy..... .indatunya juga.....tapi kan nggak ikut masuk islam? unta itu 
sudah di mekkah sejak terselamatkan oleh kapal nabi nuh.......tapi kan unta 
tetap aja tak bisa bercerita tentang mekkah.
nah, snouck hurgronye tak lama bermukim di aceh....itupun cuma sekitar aceh 
besar dan perjalanan singkat ke gayo ato nagan....... tapi adakah putra aceh 
yang sudah bermukim bergenerasi- generasi yang telah menulis buku tentang 
aceh....tentang gayo......dan buku itu hingga kini masih menjadi referensi kalo 
orang mau tau aceh.
Ar-Raniry... .kan bukan orang aceh....dan tidak lama tinggal di aceh.....tapi 
bisa nulis tentang aceh....dan setelah bustanul diterjemahkan oleh teuku 
iskandar (anak uleebalang trienggadeng) .....maka bustanul menjadi rujukan 
utama bagi anthony reid dan dennys lombard.....
ini bukti rasisme bukan fundasi bagi keislaman dan keacehan.
tapi kalo mau rasis juga.....silahkan hacurkan mesjid baiturrahman. ...karena 
dibangun atas usulan snouck dan arsitek yg non-aceh....




________________________________
From: Muhammad al qubra <acheh_karbala@ yahoo.no>
To: ia...@yahoogroups. com; achehn...@yahoogrou ps.com; lan...@yahoogroups. 
com; p...@yahoogroups. com; politikmahasiswa@ yahoogroups. com; 
Pembebasan_Papua@ yahoogroups. com; Komunitas_Papua@ yahoogroups. com; 
gamrms...@yahoogrou ps.com; oposisi-list@ yahoogroups. com; kuasa_rakyatmiskin@ 
yahoogroups. com; am...@yahoogroups. com
Cc: rudy.aryoko@ trakindo. co.id; untung sampurna <uns...@gmail. com>
Sent: Thursday, July 9, 2009 6:05:06 PM
Subject: Vedr. [IACSF] Otto : komitmen org aceh tdk bisa dipegang jika sedang 
senang


Sepertinya "Tanoh Acheh" itu terlalu Rasis. Menurut kacamata Pemilik Dunia ini 
bukan disitu kita berpijak. Dalam konteks tersebut kita tidak logis mendasari 
pada non Jawa. Memang itu JK non jawa tapi bukankah yang paling dhalim di Jawa 
orang Golkar yang telah memainkan peranan terlalu lama sebagai "kendaraan 
Politik Suharto?" Dalam konteks ini apakah jawa bukan jawa sama saja kita tidak 
boleh beralasan disebabkan JK itu non Jawa. Saja juga sangat benci kepada Jawa 
tapi yang kumaksudkan Jawa bersystem Pancasila dan berideology "Ewuh Pakewuh". 

Sesekali tulisan saya berbicara sepert ini dimana tersirat bahwa masih ada 
orang jawa yang baik. Semoga orang jawa yang sadar menggaris bawahi ulangn 
pernyataan saya ini. Jadi dapat dimengerti kalau bangsa Acheh marah betul 
terhadap Jawa disebabkan orang jawalah yang dominan dalam system Indonesia, 
mengelabui bangsa-bangsa lain di kepulauan Melanesia ini dengan kedok Bhinneka 
Tunggal ika dan nama Indonesia made in penjajah sebelumnya ( baca Hindia 
Belanda)
(al Qubra di ujung dunia)






________________________________
Fra: Tanoh Aceh <tanoh_a...@yahoo. com>
Til: ia...@yahoogroups. com
Sendt: Torsdag, juli 9, 2009 12:12:15
Emne: Re: [IACSF] Otto : komitmen org aceh tdk bisa dipegang jika sedang senang



Orang Aceh mana yang g bs dipegang? GAM itu bukan orang Aceh, yang nama-a orang 
Aceh adalah yang komitmen terhadap janji, rajin shalat n tidak munafik. Saya 
tetap berkomitmen pilih JK, menang kalah adalah hal biasa yang penting memilih 
sesuai komitmen. 
 
Orang Aceh yg tergabung dalam AM (Aceh Merdeka) adalah orang Aceh yang komitmen 
terhadp perjuangan. Memilih JK bukanlah berarti turut kemauan JK dalan hal NKRI 
tetapi karena beliau adlah orang Bugis yang non Jawa, itu saja....
 
 

--- On Wed, 7/8/09, Mr Murizal <mrmuri...@yahoo. com.sg> wrote:


>From: Mr Murizal <mrmuri...@yahoo. com.sg>
>Subject: [IACSF] Otto : komitmen org aceh tdk bisa dipegang jika sedang senang
>To: ia...@yahoogroups. com
>Date: Wednesday, July 8, 2009, 6:29 PM
>
>
>dear all
>kayaknya bukan lagi senang, lagi susah pun
>komitmen  tsb tdk bisa dipegang. 
>
>dukung yang benar, bukan yang menang
>
>saleum
>MH
>
>  Otto Syamsuddin Ishak: Kemenangan SBY karena Orang Aceh Cenderung kepada 
>Kemapanan
>Thursday, 09 July 2009 00:34
>[Otto Syamsuddin]
>
>Otto Syamsuddin
>Lhokseumawe | Harian Aceh - Sosiolog, Otto Syamsuddin Ishak menegaskan, angka 
>kemenangan Capres/Cawapres 
>
>SBY-Boediono di Aceh yang amat fantastis menunjukkan bahwa orang Aceh tidak 
>mempertimbangkan jasa orang lain 
>
>ketika tujuan politiknya telah tercapai.
>
>“Sikap orang Aceh cenderung kepada kemapanan, bukan pada perubahan sehingga 
>incumbent menjadi prioritas 
>
>politiknya. Selain itu, orang Aceh cenderung kembali masuk ke dalam arus 
>politik yang dominan secara nasional,” 
>
>kata Otto Syamsudin Ishak kepada Harian Aceh, Rabu (8/7) malam. 
>
>Otto menyebutkan, angka kemenangan SBY di Aceh juga menjelaskan bahwa meskipun 
>Partai Aceh (PA) memiliki komitmen 
>
>dengan JK, tapi tampaknya GAM/PA tidak menjalani komitmen itu sungguh-sungguh. 
>“Maka dari pandangan orang luar 
>
>Aceh, ini menegaskan masih kuatnya eksistensi ‘tipu Aceh’. Artinya, kita bisa 
>pertanyakan: apakah mesin GAM/PA 
>
>semakin melemah?” kata Otto yang juga Ketua Konsorsium Aceh Baru.
>
>Menurut Otto, janji orang Aceh hanya bisa dipegang manakala kondisi mereka 
>tengah susah. Contohnya, kata dia, 
>
>dalam Pemilu Presiden 2004 lalu, orang Aceh memilih Capres Amin Rais karena 
>sikap politik Amin Rais yang dianggap 
>
>dapat menyelamatkan mereka dari kesusahan. “Komitmen orang Aceh tak bisa 
>dipegang manakala mereka dalam kondisi 
>
>senang. Contohnya dalam Pemilu sekarang, meskipun ada komitmen untuk JK, 
>mereka tak memilih JK,” katanya.
>
>Ditanya terkait kemungkinan bahwa rakyat Aceh memilih SBY karena masih ada 
>ketakutan terhadap Golkar dan Cawapres 
>
>Wiranto terkait pengalaman masa lalu, Otto mengatakan, “Kalau soal itu, SBY 
>juga bertanggung jawab dalam DM dan 
>
>DS, tapi tak pernah mengakuinya atau mencabutnya, atau meminta maaf pada orang 
>Aceh. Tapi, Wiranto mengakui DOM, 
>
>mencabut DOM dan meminta maaf pada orang Aceh.”
>
>Terkait keberlanjutan perdamaian Aceh, menurut Otto, hal itu sudah tidak 
>menjadi isu penting lagi karena Aceh 
>
>sudah terintegrasikan 100 persen ke dalam arus utama politik nasional. “Untuk 
>Aceh tidak perlu ada perlakuan 
>
>khusus lagi karena secara politik sudah sama dengan daerah lain,” kata Otto 
>Syamsuddin Ishak.(nsy)
>
>
>http://www.harian- aceh.com/ pase/lhokseumawe /3120-otto- syamsuddin- 
>ishak-kemenangan -sby-karena- orang-aceh- cenderung
>
>-kepada-kemapanan. html  


________________________________
From: aroen jeram <aroen_je...@yahoo.com>
To: ia...@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 9, 2009 2:02:22 PM
Subject: [IACSF] Otto : komitmen org aceh tdk bisa dipegang jika sedang senang


 




      _________________________________________________________
Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og
notisblokk. http://no.mail.yahoo.com

Kirim email ke