Sepertinya "Tanoh Acheh" itu terlalu Rasis. Menurut kacamata Pemilik Dunia ini 
bukan disitu kita berpijak. Dalam konteks tersebut kita tidak logis mendasari 
pada non Jawa. Memang itu JK non jawa tapi bukankah yang paling dhalim di Jawa 
orang Golkar yang telah memainkan peranan terlalu lama sebagai "kendaraan 
Politik Suharto?" Dalam konteks ini apakah jawa bukan jawa sama saja kita tidak 
boleh beralasan disebabkan JK itu non Jawa. Saja juga sangat benci kepada Jawa 
tapi yang kumaksudkan Jawa bersystem Pancasila dan berideology "Ewuh Pakewuh". 

Sesekali tulisan saya berbicara sepert ini dimana tersirat bahwa masih ada 
orang jawa yang baik. Semoga orang jawa yang sadar menggaris bawahi ulangn 
pernyataan saya ini. Jadi dapat dimengerti kalau bangsa Acheh marah betul 
terhadap Jawa disebabkan orang jawalah yang dominan dalam system Indonesia, 
mengelabui bangsa-bangsa lain di kepulauan Melanesia ini dengan kedok Bhinneka 
Tunggal ika dan nama Indonesia made in penjajah sebelumnya ( baca Hindia 
Belanda)
(al Qubra di ujung dunia)






________________________________
Fra: Tanoh Aceh <tanoh_a...@yahoo.com>
Til: ia...@yahoogroups.com
Sendt: Torsdag, juli 9, 2009 12:12:15
Emne: Re: [IACSF] Otto : komitmen org aceh tdk bisa dipegang jika sedang senang






Orang Aceh mana yang g bs dipegang? GAM itu bukan orang Aceh, yang nama-a orang 
Aceh adalah yang komitmen terhadap janji, rajin shalat n tidak munafik. Saya 
tetap berkomitmen pilih JK, menang kalah adalah hal biasa yang penting memilih 
sesuai komitmen. 
 
Orang Aceh yg tergabung dalam AM (Aceh Merdeka) adalah orang Aceh yang komitmen 
terhadp perjuangan. Memilih JK bukanlah berarti turut kemauan JK dalan hal NKRI 
tetapi karena beliau adlah orang Bugis yang non Jawa, itu saja....
 
 

--- On Wed, 7/8/09, Mr Murizal <mrmuri...@yahoo. com.sg> wrote:


>From: Mr Murizal <mrmuri...@yahoo. com.sg>
>Subject: [IACSF] Otto : komitmen org aceh tdk bisa dipegang jika sedang senang
>To: ia...@yahoogroups. com
>Date: Wednesday, July 8, 2009, 6:29 PM
>
>
>dear all
>kayaknya bukan lagi senang, lagi susah pun
>komitmen  tsb tdk bisa dipegang. 
>
>dukung yang benar, bukan yang menang
>
>saleum
>MH
>
>  Otto Syamsuddin Ishak: Kemenangan SBY karena Orang Aceh Cenderung kepada 
>Kemapanan
>Thursday, 09 July 2009 00:34
>[Otto Syamsuddin]
>
>Otto Syamsuddin
>Lhokseumawe | Harian Aceh - Sosiolog, Otto Syamsuddin Ishak menegaskan, angka 
>kemenangan Capres/Cawapres 
>
>SBY-Boediono di Aceh yang amat fantastis menunjukkan bahwa orang Aceh tidak 
>mempertimbangkan jasa orang lain 
>
>ketika tujuan politiknya telah tercapai.
>
>“Sikap orang Aceh cenderung kepada kemapanan, bukan pada perubahan sehingga 
>incumbent menjadi prioritas 
>
>politiknya. Selain itu, orang Aceh cenderung kembali masuk ke dalam arus 
>politik yang dominan secara nasional,” 
>
>kata Otto Syamsudin Ishak kepada Harian Aceh, Rabu (8/7) malam. 
>
>Otto menyebutkan, angka kemenangan SBY di Aceh juga menjelaskan bahwa meskipun 
>Partai Aceh (PA) memiliki komitmen 
>
>dengan JK, tapi tampaknya GAM/PA tidak menjalani komitmen itu sungguh-sungguh. 
>“Maka dari pandangan orang luar 
>
>Aceh, ini menegaskan masih kuatnya eksistensi ‘tipu Aceh’. Artinya, kita bisa 
>pertanyakan: apakah mesin GAM/PA 
>
>semakin melemah?” kata Otto yang juga Ketua Konsorsium Aceh Baru.
>
>Menurut Otto, janji orang Aceh hanya bisa dipegang manakala kondisi mereka 
>tengah susah. Contohnya, kata dia, 
>
>dalam Pemilu Presiden 2004 lalu, orang Aceh memilih Capres Amin Rais karena 
>sikap politik Amin Rais yang dianggap 
>
>dapat menyelamatkan mereka dari kesusahan. “Komitmen orang Aceh tak bisa 
>dipegang manakala mereka dalam kondisi 
>
>senang. Contohnya dalam Pemilu sekarang, meskipun ada komitmen untuk JK, 
>mereka tak memilih JK,” katanya.
>
>Ditanya terkait kemungkinan bahwa rakyat Aceh memilih SBY karena masih ada 
>ketakutan terhadap Golkar dan Cawapres 
>
>Wiranto terkait pengalaman masa lalu, Otto mengatakan, “Kalau soal itu, SBY 
>juga bertanggung jawab dalam DM dan 
>
>DS, tapi tak pernah mengakuinya atau mencabutnya, atau meminta maaf pada orang 
>Aceh. Tapi, Wiranto mengakui DOM, 
>
>mencabut DOM dan meminta maaf pada orang Aceh.”
>
>Terkait keberlanjutan perdamaian Aceh, menurut Otto, hal itu sudah tidak 
>menjadi isu penting lagi karena Aceh 
>
>sudah terintegrasikan 100 persen ke dalam arus utama politik nasional. “Untuk 
>Aceh tidak perlu ada perlakuan 
>
>khusus lagi karena secara politik sudah sama dengan daerah lain,” kata Otto 
>Syamsuddin Ishak.(nsy)
>
>
>http://www.harian- aceh.com/ pase/lhokseumawe /3120-otto- syamsuddin- 
>ishak-kemenangan -sby-karena- orang-aceh- cenderung
>
>-kepada-kemapanan. html
> 
>________________________________
Importing contacts has never been easier..
>Bring your friends over to Yahoo! Mail today!  




      _________________________________________________________
Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og
notisblokk. http://no.mail.yahoo.com

Kirim email ke