Gadoh meudawa leumbei 27. Meunje leumbei 1,2 dan 3 hana bereh, tjit ka peukateuendroedjih lageenjan. Itulah ciri-ciri Islam dekaden watee ka djimeuzina baro peukawen, pat geutjok hukom di apakalunjan (baca tukang peugatip). Bitpih meunan para dosen dan rektor hana leubeh get daripada simeuzina dan apa peugatipnjan. Soalnya dekaaadeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen Meuah. Njan saabantjit watee geutanjoe kalen awak kafe tjeumeutjom dikeue publik, takheun: "Hai, njan desjaaaaa" Ekna lutju tgk lageenjan? Pat peunjaketnjan njeng seuharoih djih tapleh dile? Sigetreuk meuah tgk. bandum.
masthur yahya <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Saya sepakat, bahwa akhlak, budi pekerti atau instilah sepadan yg lain adalah berpulang ke masing-masing orang. Tapi saya ingin katakan (mungkin salah yg saya katakan ini) : Kita jangan "hanyut" atau latah dengan ekspose besar-besaran akhir-akhir ini tentang kejadian-kejadian (tingkah polah anak manusia di Aceh) yang "dibentur-benturkan" (sekali lagi dibentur-benturkan) dengan Syariat. Jangan-jangan Aceh memang sedang dibenturkan (jipeuantouk) supaya "jatuh" , kabeh, cair (caye), yang bermuara pada terciptanya sebuah antinomi terhadap gerakan Syariat melalui "tangan" manusia Aceh itu sendiri (media lokal). Mengapa saya katakan demikian? seingat saya sejak saya mendiami kampus Darussalam (menjadi bagian mahasiswa yg indekos di berbagai kawasan) fenomena seperti sekarang ini juga marak. Begitu juga dengan praktik-praktik maksiat yg lain, cuma waktu itu mobilitas media tidak "semarak" sekarang. Sejak saya menjadi pembaca koran, "aksentuasi" pemberitaan memang cukup meningkat akhir-akhir ini, dan itu adalah sisi positif sebagai fungsi media. Ini pengamatan subjektif saya, silakan dibantah ----- Original Message ---- From: NURSAFRI <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 6, 2007 12:50:42 AM Subject: Re: [IACSF] Berbuat Mesum Mahasiswa IAIN Dipecat Aah! Negeri yang indah,dimana negara dan birokrasi mengatur sampai syahwat warga nya. Jadi ingat sebuah lirik lagu... "Masalah moral masalah akhlak Biar kami cari sendiri Urus saja moralmu urus saja akhlakmu...." Iwan Fals - Manusia Setengah Dewa NURSAFRI Banda Aceh +6281360275998 ----- Original Message ---- From: Cici aceh <[EMAIL PROTECTED] com> To: [EMAIL PROTECTED] com Sent: Thursday, July 5, 2007 7:44:05 PM Subject: Re: [IACSF] Berbuat Mesum Mahasiswa IAIN Dipecat menurutku, ini salah satu praktek peribahasa "BURUK RUPA CERMIN DIBELAH" sebelum ada syariat islampun, ngga sedikit kasus serupa dialami oleh teman-teman yang kuliah di IAIN --Unsyiah Pasti ada juga, cuma gak tau kalo ada yg sampe dipecat segala-- ingat dulu ada kasus "lengket kelamin" anak IAIN yg KKN di Sabang --mungkin itu rumors, ngga ada saksi yang berani sumpah-- waktu kost di prada, aku juga saksi penggerebekan rumah kost yang diduga berbuat mesum, dan sayang sekali anak IAIN pulak yang disitu, ada beberapa kasus lain, tapi tak perlu lah kita data satu persatu, bukan soal mereka anak IAIN atau anak Unaya, Unmuha dsb-dsb... aku cuma mau bilang, kok lembaga pendidikan kita begini yaa? ngajarin apa? selama 4 semester untuk anak2 itu? kemaren-kemaren, dosen dan kawan2 menwa, kawan2 manusia islam yang lain kemana? kenapa sebelum sebuah aksi menjuru maksiat terjadi tidak peduli dan mengingatkan? kenapa ikut ngintip sampai itu terjadi dulu? hekk teuh! On 7/4/07, asiah <mitha_mitha@ yahoo.com> wrote: Gak fair bila memecat mahasiswa secara sepihak, baiknya pihak rektorat juga dipecat atau mengundurkan diri. Kan rektorat malu punya anak didik yang tidak bermoral? Gimana Pak Yusni Saby? asiah http://harian- aceh.com/ index.php? option=com_ content&task=view&id=296&Itemid=1 Berbuat Mesum, Dua Mahasiswa IAIN Dipecat Wednesday, 04 July 2007 Suryadi, Sri Dahlia | Banda Aceh Pasangan mahasiswa berinisial RT dan MR, yang tertangkap saat sedang berbuat mesum (mesum) pada Minggu (1/6), akhirnya dipecat (dikeluarkan) dari Institut Agama Islam NEgeri (IAIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Keduanya dinilai telah mencemarkan nama baik perguruan tinggi Islam tertua di Provinsi Aceh ini. Lukman Ibrahim, Pembantu Rektor (Purek) Bidang Kemahasiswaan IAIN Ar-Raniry, kepada Harian Aceh, Selasa (3/7), mengatakan pemecatan kedua mahasiswa itu diputuskan dalam rapat rektorat, setelah keduanya dinilai melanggar SK Rektor nomor 5 tahun 2006 tentang tata tertib mahasiswa. "Pihak rektorat sudah sepakat. Terhitung mulai hari ini (kemarin), status mahasiswa IAIN Ar-Raniry dicabut dari mereka, karena perbuatan amoral tersebut telah mencoreng nama baik IAIN sebagai kampus yang fokus pada bidang keagamaan di Aceh," katanya. Dikatakan Lukman, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan pelaku dan orang tua mereka pada untuk menyampaikan keputusan tentang perkara tersebut. Selanjutnya, pihak kampus juga akan mengeluarkan transkrip nilai mereka yang terakhir. "Kami juga akan mengeluarkan surat pindah, jika keduanya ingin menyambung pendidikan ke tempat lain," ujar Lukman. Dia menyampaikan, dalam pertemuan itu mereka juga memberikan berbagai pengarahan dan pembinaan, agar pasangan itu dapat memperbaiki kehidupannya secara normal dalam masyarakat. "Kami juga mempertimbangkan segi kemanusiaannya. Mereka akan kami bina, supaya bisa memperbaiki diri dan melanjutkan pendidikan ke tempat lain. Kalau di sini, mereka pasti akan manjadi bahan ejekan dan sorotan teman-temannya, sehingga akan membuat mereka tertekan," sebutnya. Setelah pemecatan itu, Lukman mengatakan pasangan bukan muhrim tersebut juga akan diserahkan ke Wilayatul Hisbah (WH) untuk mengikuti proses hukum selanjutnya. Lukman menjelaskan, untuk ke depan pihak kampus akan memperketat pengawasan, khususnya terhadap moral, yang melibatkan Resimen Mahasiswa (Menwa), Satuan Pengaman (Satpam), pihak dosen, mahasiswa, dan tokoh masyarakat. Kedua mahasiswa itu, RT dan MR, ditangkap Satpam ketika sedang bermesraan di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai II yang berada di komplek kampus IAIN, di Darussalam, Banda Aceh. Di tempat terpisah, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEMA) IAIN Ar-Raniry, Ansarullah, mengatakan pihaknya cukup menyesalkan kejadian memalukan itu. "Kami sangat menyesal, dan malu dengan kejadian ini. Mudah-mudahan peristiwa ini bisa menjadi pelajaran untuk semua mahasiswa, khususnya IAIN Ar-Raniry," ujarnya. Ansarullah mengatakan, mulai saat ini mahasiswa akan memperketat penjagaan terhadap hal-hal yang melanggar syariat Islam, khususnya yang berada di seputaran kampus. Kadis Syariat Islam Kota Banda Aceh, M Natsir Ilyas, melalui Humasnya, Wirzaini, mengatakan kedua pihak keluarga telah sepakat akan menikahkan kedua pasangan tersebut dalam waktu dekat ini. Walau sebelumnya RT (mahasiswa) keberatan bila dinikahkan, setelah dibujuk oleh kedua orang tuanya, akhirnya bersedia menikahi MR (mahasiswi). Wirzani menyatakan, kedua orang tua dari mahasiswa tersebut mengharapkan agar anak-anak mereka tidak dikeluarkan dan bisa meneruskan kuliahnya di IAIN hingga selesai. Namun, dia menilai bahwa keputusan Rektor IAIN untuk memecat kedua mahasiswa itu sudah cukup adil dan tepat,walaupun keputusan yang diambil cukup berat, karena harus menggeluarkan mahasiswa semester lima tersebut. Wirzaini juga berharap kepada masyarakat, khususnya mahasiswa, agar permasalahan itu bisa menjadi pelajaran, sehingga tidak terulang lagi.(ha06) Asiah Uzia Koordinator KontraS Aceh Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Aceh Jl. Mujur No. 98A Lingkungan Raja Jalil, Gampong Lamlagang Banda Aceh 23239 Indonesia Telp./Fax. +62 651 40625 HP: +62 812 6988 959 Email: mitha_mitha@ yahoo.com --------------------------------- Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. -- aceh lon sayang sampo `an matee cici aceh 0651 7400 886 0815 3420 8187 --------------------------------- Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. --------------------------------- 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut. --------------------------------- Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.