Kok ada berita seperti ini di milis Pembebasan Papua?  Papua dan Acheh - 
Sumatra merupakan negara yang sudah begitu lama dijajah oleh Hindunesia. 
Kenanapa kalian membela diri secara membabi buta? Memang betul Uni Eropa(UE) 
tidak berlaku adil terhadap negara-negara di Asia tapi Hindunesia itu juga 
tidak kurang bejatnya di bandingkan mereka. Satuhal yang perlu diketahui bahwa 
tidak semua negara Eropa jelek sebagaimana tuduhan saudara, sementara 
Hindunesia benar negara koruptor, marah?  Bukalah mata kalian lebar-lebar dan 
lihatlah betapa banyaknya hasil bumi yang dimiliki Acheh tapi kenapa rakyat 
Acheh hidup morat-marit kecuali sebagian orang yang menjilat kepada penguasa, 
hingga mendapat kesempatan untuk menguras hak rakyat jelata Acheh.
   
  Kita bukan membela Eropa tapi nampaknya yang bersuara sumbang itu seperti 
tali barut penguasa Hindunesia yang korup itu. Pantasin kalian membela 
Yudhoyono sebagai koruptor licik. Itu Kuntoro yang sedang melahab dana para 
musibah Tsunami bersama konco-konconya, tidakkah nampak dimata anda? Siapakah 
yang memberikan legitimate Kontoro untuk melahap dana Tsunami?  Kalian 
sebaiknya belajar dulu apa esensi daripada koruptor agar tidak gegabah ketika 
orang lain menuduh penguasa kalian itu korup.
   
  Saya kira cukup sekian saja dulu
  alqbr,- 

BISAI <[EMAIL PROTECTED]> skrev:
                        
BOIKOT HARUS DIBALAS BOIKOT
Oleh : Asahan Alham 

06-Jul-2007, 18:52:48 WIB - [www.kabarindonesia.com] 

      KabarIndonesia - Keputusan Presiden Indonesia yang akan memboikot semua 
Maskapai Penerbangan Uni Eropa(UE) tidak boleh melintasi udara Indonesia adalah 
adil dan wajar serta tidak semata emosionil. Kita sudah bosan mendengar opini 
Internasional yang menilai bangsa Indonesia adalah bangsa yang korup, dipimpin 
oleh pemimpin-peminpin yang korup dsb, dsb,.. sampai-sampai istri saya yang 
sudah setengah gila menjadi gila ketika pada suatu hari mendengar celaan 
demikian  dalam Club Belandanya karena ia diketahui adalah bersuamikan orang 
Indonesia  yang berasal dari bangsa yang korup dan punya pemimpin-pemimpin 
korup".

Istri saya yang berkebangsaan Vietnam spontan marah besar lalu katanya: 
"Barangkali demikian, tapi bangsa kalian juga adalah bangsa lintah darat, 
penghisap darah bangsa Asia dan bangsa-bangsa miskin lainnya. Kalian berdagang 
tidak adil, membeli sangat murah hampir-hampir gratis, dulu kalian merampok 
kekayaan bangsa yang kalian jajah dan kalian angkut ke negeri kalian hingga 
kaya raya hingga sekarang ini." 

"Apakah bangsa kalian yang kalian akui tidak korupsi, lebih baik dari bangsa 
yang kalian bilang korupsi. Apakah bangsa lintah darat lebih berbudi daripada 
bangsa korup..." dsb, dsb ( ah, orang Vietnam yang sudah gila sekalipun bila 
bicara politik tetap waras)..."hingga  sekarang teman-teman kalian mengirim 
senjata dan menjatuhkan bom-bom ke negeri orang  lain sambil membunuh dan 
merampok harta benda mereka, yang kalian juga turut ambil bagian. Apakah negeri 
perampok dan pembunuh lebih berbudi daripada bangsa korupsi..."dsb,dsb.

    Istri saya sudah diusir dari satu Club Belandanya( club bordir) karena dia 
satu-satunya Alochton( "Belanda" berkulit gelap yang punya paspor Belanda) dan 
dipersona non gratakan karena ia suka mengatakan apa yang dia rasa dan dia 
lihat dan bukan tidak mungkin dia akan diusir pula dari negeri migrannya hingga 
sayapun akan terpaksa kembali ke Vietnam kalau masih diterima. 

Kita berharap boikot balasan yang adil itu tidak cuma gertak tapi benar-benar 
bertolak dari satu mentalitas yang tahu akan harga diri, betapapun akibat 
negatif yang pasti akan dialami (ingat, Uni Eropa adalah Amerika di Eropa). 
Juga kita tahu nasib Kuba yang kena biokot Amerika dan semua teman-temannya, 
hidup miskin, jalan-jalannya dipenuhi mobil rongsokan permulaan abad ke 20, 
gedung-gedungnya sebagian  besar rusak tak terpelihara yang mengesankan sebuah 
negeri musium yang ada penghuninya, tapi mereka masih punya identitas dan pula 
mentalitas sebagai negeri yang punya harga diri dan bahkan utuh pula tak mempan 
dikikis kemiskinan dan pemboikotan.

     Namun tidak bisa dibantah, perbaikan serta perevolusian masaalah keamanan 
dalam lalu lintas udara Indonesia harus dilakukan secara amat serius sebagai 
keperluan mendesak yang tak bisa ditunda-tunda lagi. Boikot serius( bukan 
gertak) yang memancing perundingan... adalah juga strategi. Dan berunding harus 
punya kekuatan(sedangkan  Indonesia sedang lemah) dan kekuatan harus dicari dan 
ditemukan sendiri. Barangkali Indonesia masih punya kekuatan mental (tahan 
menderita) yang sekali lagi barangkali. Apaboleh buat, berunding tanpa kekuatan 
adalah kekalahan yang memalukan. Kita ingat pengalaman Internasional perang 
Vietnam dan perundingan Paris. 

Setiap Amerika ingin berunding di Paris dengan Vietnam ia selalu melancarkan 
pemboman besar-besaran di Vietnam Utara dan orang Vietnam tahu, itu artinya 
Amerika akan membuka kembali perundingan Paris. Dan lalu dijawab orang Vietnam 
dengan serangan ofensif yang juga besar-besaran hingga membikin Amerika pincang 
sebelah kakinya meskipun juga kepala orang Vietnam benjol-benjol dan lalu sama 
duduk di meja perundingan Paris. 

Mereka tampak sama kuat: yang satu pincang yang satu benjol tapi sesungguhnya 
Amerikalah yang lebih lemah karena orang Vietnam tidak takut mati, tidak takut 
miskin dan hanya berani menang. Perundingan selamanya pameran kekuatan yang 
tanpa itu orang tidak bisa berilusi untuk menang. Politik itu sesungguhnya amat 
sederhana: siapa kuat dialah yang menang, yang lemah selalu kalah. Setiap orang 
harus pandai mencari dimana letak kekuatannya sendiri dan bukan hanya apa yang 
dia punyai sebagai kekayaan yang tak mempan peluru. SELAMAT MEMBOIKOT !!!
  asahan aidit.

Blog:    http://www.kuis-bola.blogspot.com/ 
Email:  [EMAIL PROTECTED]
Big News Today..!!! Let's see here:
www.kabarindonesia.com 


  

         


                
---------------------------------

Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.

Kirim email ke