Saya kira benar apa yang ditulis A Umar Said itu, tinggallagi sesungguhnya kezaliman itu bermula dari Soekarno sendiri menipu semua bangsa lain dengan mencaplok tanah airnya seperti Acheh - Sumatra, West Papua dan negara-negara lainnya diseluruh Nusantara itu. Yang jelas pelaku kezaliman pertama adalah orang yang dikagumi A Umar Said itu Sendiri. Kalau dibandingkan dengan kezaliman Suharto memang dapat kita tolerir kekaguman beliau kepada Soekarno itu.
Kalau kita mau menganalisa bahwa kendatipun pembunuhan yang dilakukan Muawiyah bin Abu Sofyan dan Yazid bin Muawiyah jauh lebih banyak daripada yang dilakukan Qabil terhadap Habil, namun mereka itu sama saja disisi Allah tergolong dalam klasifikasi manusia-manusia pembunuh. Malah Qabil itu menjadi Symbolisasi daripada pembunuh. Qabillah sebagai gurunya semua pembunuh di Dunia ini. Sejauh kita belum mampu memahami bahwa Qabil itu bukan orang Islam tapi orang Islam palsu, sejauh itulah manusia-manusia Qabil sekarang ini tidak sadar bawa dirinya tidak lagi termasuk orang Islam disisi Allah, kendatipun mereka ituy menyandang titel Kiyai sekalipun. Mereka itu sesungguhnya diklasifikasi Allah dalam golongan yang disebut "Al Munafiqun". Prediket ini disandang oleh semua orang yang bersatupadu dalam system Hindunesia sejak dari Soekarno, Suharto dan "Suharto-suharto" lainnya yang kemungkinan besar sampai kiamat dunia. Hampir diseluruh dunia sekarang ini Dunia dikuasai oleh manusia-manusia Qabil yang pintar tapi licik dan arogan. Mereka sangat anti ter4hadap keberhasilan yang dimiliki kaum Habil. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita yang tidak tergolong kedalam manusia-manusia Qabil agar mengenal betul sosok manusia-manusia Qabil itu hingga kita tidak terperangkap kedalamnya. Dengan demikianlah kita dapat berjaya kelak dihadapan Allah swt. Amin Ya Rabbala 'alamin. Billahi fi sabililhaq Ali Al Asytar Acheh [EMAIL PROTECTED] Sekitar harta haram Tommy Suharto http://kontak.club.fr/Sekitar%20harta%20haram%20Tommy%20Suharto.htm Kasus penyimpanan uang oleh Tommy Suharto dalam Banque Nationale de Paris (BNP) sebesar 36 juta Euro (atau sekitar Rp 421 miliar) merupakan bukti tambahan tentang betapa besar kekayaan yang ditumpuk oleh Suharto beserta keluarganya melalui KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan segala macam penyalahgunaan kekuasaan. Bahkan, menurut Financial Times, jumlah seluruhnya bisa mencapai 60 juta Euro. Ini merupakan jumlah uang yang besar sekali !!! Asal mulanya, Tommy Suharto dengan diam-diam telah menyimpan uang yang begitu besar jumlahnya itu di BNP, yaitu 2 bulan sesudah Suharto dipaksa meletakkan jabatan dan kekuasaannya dalam tahun 1998. Bahwa Tommy Suharto dengan buru-buru menyimpan uang yang begitu besar di bank asing itu saja sudah perlu dicurigai. Dan patutlah kiranya djsangsikan bahwa perbuatan Tommy yang menyangkut jumlah uang yang begitu besar itu tidak diketahui oleh ayahnya (atau orang-orang terdekat ayahnya) Akhirnya, Tommy Suharto mengajukan gugatan ke pengadilan Inggris karena BNP tidak mau mencairkan dan memindahkan uang yang jumlahnya sangat besar ini ke bank lain, meskipun Tommy Suharto sudah berkali-kali mengeluarkan perintah pemindahan (transfer), karena BNP mencurigai asal-usul uang ini, yang diduga berasal dari hasil korupsi. Mengingat pentingnya kasus ini untuk diketahui oleh sebanyak mungkin orang, maka website http://perso.club-internet.fr/kontak akan terus menyajikan berbagai berita atau tulisan sekitar persoalan yang bisa menggambarkan dengan jelas bahwa Tommy Suharto -- anak kesayangan mantan presiden RI, yang juga mantan panglima tertinggi ABRI dan pimpinan utama GOLKAR – ternyata merupakan maling besar sekali dan juga seorang pembunuh. Berbagai berita atau tulisan mengenai Tommy Suharto (dan mengenai Suharto sendiri) ini juga makin membuktikan kepada kita semua bahwa « keluarga Cendana » adalah puncak dari segala kebusukan, dan kebobrokan. Sekarang makin nyata bagi banyak orang bahwa Suharto beserta keluarganya (dan orang-orang terdekatnya) sama sekali bukanlah orang-orang yang patut disanjung-sanjung seperti selama 32 tahun di masa yang lalu. Suharto (dan keluarganya) adalah contoh dari kebobrokan dan kerusakan moral atau kebusukan politik Orde Baru, yang terdiri dari sebagian dari pimpinan militer dan Golkar. Oleh karena itu, membeberkan segala kejahatan dan kebusukan Tommy Suharto berarti juga membongkar (secara langsung dan tidak langsung) kebobrokan dan kebusukan rejim militer dan Golkar. Dari sudut ini jugalah pentingnya kita lihat kasus Tommy Suharto ini. Apalagi, sama-sama kita lihat bahwa banyak sekali dari problem-problem besar dan parah yang dihadapi oleh bangsa dan negara kita dewasa ini pada dasarnya adalah akibat atau produk dari sistem politik, ekonomi, sosial dan moral yang dijalankan rejim militer Orde Baru, yang masih diteruskan oleh Golkar (yang sekarang dipimpin Jusuf Kalla) dan unsur-unsur pendukung Orde Baru lainnya. Oleh karena itu, kita semua perlu memandang juga kasus Tommy Suharto dari sudut kebobrokan atau kebusukan Orde Baru. Kejahatan atau kebusukan Tommy Suharto tidak bisa dipisahkan sama sekali dari kesalahan dan kebusukan Suharto dan Orde Baru. Mengingat itu semua, kita semua perlu berusaha bersama-sama terus mendorong (sambil mengawasi dengan waspada) pemerintah (antara lain, Kejaksaan Agung) untuk terus menangani kasus penyimpanan uang haram di BNP ini secara tegas, berani, transparan, dan tuntas. Umar Said ____________________________________________________________________________________You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck in the all-new Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_html.html