Aa Gym itu mengatakan haruys dimulai dari diri sendiri disebabkan dia itu termasuk pribadi yang bersatupadu dengan penguasa dhalim. Istilah ibdak binafsika sering dimanfaatkan oleh alim palsu yang bersatupadu dalam system zalim. Hanya ini saja yang perlu saya tanggapi balik. Semoga kita tidak lugu cara berfikair. fordas <[EMAIL PROTECTED]> skrev: salam semua... korupsi memang tidak dapat diberantas bahkan diperkecil sekalipun. apa sebabnya? karena hampir semua kita, untuk tidak mengatakan semua, adalah pelaku korupsi dan calon pelaku korupsi. tinggal lagi kesempatan yang menghampiri kita. definisi korupsi juga mungkin berbeda-beda bagi orang2. jika menurut hukum formal korupsi adlah melakukan perbuatan yang merugikan negara. ini artinya jika kita melakukan sesuatu yang "merugikan" tetapi tidak merugikan negara seperti "makan gaji kelewat banyak, komisi, fee, tipu orang/kawan, tipu pengungsi, dsb" maka ini bukan korupsi. Makanya hampir seluruh pelaku korupsi adalah pejabat negara karena mereka banyak yang merugikan negara, bagaimana yang lain?? bagi saya hampir sama saja. banyak aktivis/tokoh/pejuang dsb ketika berjumpa dengan "kesempatan" segera saja melakukan "korupsi" ataupun bukan korupsi tapi hanya memanfaatkan "kesempatan. sulit untuk melarngnya atau mencegahnya. hanya tingkat keimanan (maqom) seseorng yang bisa menghindarkan korupsi. bagaimana meningkatkan tingkat keimanan? berguru saja pada ulama tp jangan sembarang ulama krn ada juga yang sudah terkontaminasi dengan duniawi. tetapi paling tidak ada resep sederhana bagi kita untuk tidak bakalan korupsi, yaitu 3M (meminjam istilah Aa Gym): 1. Mulai dari diri sendiri (cont;jangan menipu, jangan markup kwitansi, jangan suka "olah" dsb) 2. Mulai dari yang kecil (conth;buang sampah pada tempatnya, kembalikan barang pinjaman, segera lunasi hutang dsb) 3. Mulai dari sekarang (kapan lagi, tunggu sakratul maut datang? krn untuk tidak korupsi juga butuh latihan) selama hal2 ini tidak dilakukan, maka korupsi tetap pada "volume"nya dan kita2 semua juga bakal menjadi calon koruptor baru, jika ada kesempatan.... wallahualam bissawab..
Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: After asbes case as the way for killing Acheh Sumatras people through building houses after "Tsunami's catastrophe", Aburizal Bakrie also still include in the stealing group of Kuntoro Mangun Subroto for corruption. This is as indicator how bad is the ministry of Indonesians government. Beside that, Rector of Syiahkuala University also perform him self as crocodile include eating catastrophes money. He isnt him self in this case but also Kapolda Acheh. In my opinion neither are Aburizal Bakrie, Rector Unsyiah, Kapolda and Surya Paloh but olso Yudhoyono and Kalla include in this ugly case. It's impossible to detect this case because they do it as systematic. That is why impossible to stop corruption in Indonesia. Corruption in Indonesians system becomes culture nowadays. Persoalannya bukankah para hakim dan orang-orang yang berwewenang lainnya juga termasuk tundukpatuh kepada system Hipokrit itu? Bukankah mereka demikian takutnya kepada Yudhoyono - Kalla sebagai Bossnya yang menyebabkan mereka tidak takut lagi kepada Allah subhanahu wata'ala? Ampon Man Acheh sebagai modelnya yang mengaku tidak berani melanggar peraturan Thaghutnya itu, padahal Ampon Man itu dulunya sangat gencar melawan Yudhoyono dan konco-konconya. Kasus Achyarmansyah Lubis (Pjs Kuasa Pengguna Anggaran) dan Hendrawan Yandi sengaja dibuat sebagai tumbal untuk menipu rakyat jelata seolah-olah mereka itu dapat dipercaya untuk menuntaskan persoalan korupsi. Yang jelas semua orang yang terlibat dalam BRR Acheh - Nias itu merupakan "Tjina saboh geudong", saling membela dan saling tutup menutupinya. Saya tidak mengatakan semua jurnalis tapi sebahagiannya juga hijau matanya melihat mereka di BRR itu sedang menikmati "daging panggang mayat para musibah tsunami", justru itu merekapun sangat hati-hati untuk mengkritisi Kuntoro cs yang rata-rata punya mobil sekarang. Nampaknya mereka juga ingin memiliki mobil seperti itu. Justru itulah mereka marah kepada kita yang mengkritisi orang-orang BRR secara terbuka seperti ini. Semoga ada diantara mereka yang sadar untuk mengundurkan diri sebelum terlambat. Demikianlah suara mewakili kaum dhuafa Acheh Sumatra Anwar Ali Nazly Isfahany <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Achyarmansyah Lubis (Pjs Kuasa Pengguna Anggaran) dan Hendrawan Yandi adalah contoh barang yang ketangkap basah. Tapi persoalan yang sangat menyebalkan kita yang cinta kaum dhu'afa Acheh masih banyak pribadi-pribadi lainnya. Sesungguhnya masalah kezalihan di tubuh BRR Acheh - Nias itu merupakan bahagian kezaliman system Hindunesia itu sendiri. Siapapun yang sudah bergabung dalam system Zalim dan penuh Hipokrit itu sama saja akan sirna kejujurannya dan berganti dengan sikap hipokrit. Biarpun sebelumnya mereka asik menuntut kemerdekaan serta menyerukan pembebasan kaum dhuafa tapi begitu bergabung dalam system Zalim dan Hipokrit itu langsung berubah sepakterjangnya sampai 180 derajat. Sebagai contoh Teuku Kamaruzzaman, Sekretaris Badan Pelaksana BRR yang katanya, BRR berkerja sesuai dengan amanat UU No 10 tahun 2005 Tentang BRR Aceh Nias. Kami bekerja sesuai dengan hukum itu, kami tidak punya kewenangan mengubah undang-undang, itu bagian dari pemerintah, demikian kata ampon tersebut. Beliau ini adalah bekas juru runding GAM yang kerap disapa Ampon Man. Beliau ini begitu tundukpatuhnya sekarang kepada penguasa Hindunesia sampai merasa benar dengan bekerja sesuai dengan amanah UU No 10 tahun 2005. Dia ini sudah lupa akan amanah Allah bahwa kita tidak boleh mengambil kesenangan (baca makan hak kaum dhu'afa, para musibah Tsunami) diatas penderitaan orang lain. Dia itu dengan bangganya berkata bahwa mereka (baca kroni-kroni Kuntoro) bekerja dengan hukum itu, yaitu hukum mengambil hak kaum dhuafa atau para musibah tsunami dengan dalih Rehabilisasi dan Rekonstruksi Acheh. Ampon yang telah berobah sepak terjangnya itu juga mengatakan bahwa para pekerja BRR adalah tenaga profesional yang digaji sesuai dengan kinerjanya. Mereka juga tidak boleh bekerja rangkap di tempat lain. Jika kemudian ada laporan dan ketahuan, maka pegawai tersebut akan langsung dipecat, demikian kata Ampon Man secara mantap. Oh betapa bohongnya dia sekarang ini Apakah Ampon tersebut tidak mengetahui adanya pihak yang dinilai tidak bekerja tetapi mendapat gaji dari intitusi itu?. Ada yang malah tidak pernah ke Acheh atau setahun sekali ke Acheh, tapi digaji oleh BRR?. Misalnya Surya Paloh dan Aburizal Bakrie. Si Surya Paleh, Oh bukan salah ketik, yang kumaksudkan adalah si Surya Paloh itu adalah konglomerat yang mendapat legitimate "Fir'aun" untuk merampok uang Rakyat, tapi masih diberikan lagi kesempatan untuk "merampok" uang para musibah Tsunami Acheh. Lalu si Abu Rizal bakri itu bukan saja telah banyak "merampok" uang rakyat melalui jabatan menteri yang diberikan "Fir'aun Hindunesia" tapi juga lidahnya masih terjulur dan matanya masih melotot melihat banyaknya dana sumbangan masyarakat Internasional untuk menolong para musibah tsunami Acheh. Dia ini juga berfungsi sebagai Balam yang bergabung dalam pesantren Hidayatullah. Pendiri organisasi Hidayatullah yang memiliki tempat pengajiannya hampir seluruh Hindunesia itu sudah meninggal dunia. Beliau memang terpandang orang yang bijaksana, tapi penerusnya itu nampaknya sudah bersatupadu dalam system Hipokrit itu. Lalu bayangkan apa bedanya si Bakrie itu dibandingkan si Gusdur yang pernah melahab sumbangan raja Brunai untuk Acheh- Sumatra. Kalau si Bakrie itu sama dengan "biawak" yang melahab hak kaum dhuafa Acheh. Kalau Aburizal Bakrie demikian kejinya, bayangkan pejabat Hindunesia lainnya. Justru itu bagaimana mungkin kita mengharapkan Hindunesia dapat menuntaskan masalah korupsi ditangan para "biawak- biawak" itu??????????????????????????? Kemudian lagi beberapa aparat pemerintah di Acheh yang tidak terlibat secara langsung, tapi juga mendapat gaji BRR. Misalnya seperti Kapolda Acheh dan Rektor Unsyiah. Si Kapolda itu adalah pribadi yang perlu dihukum disebabkan keterlibatannya atas pembunuhan yang tidak berprikemanusiaan terhadap rakyat sipil Acheh tapi malah di berikan gaji "hak reman" lagi, masya Allaaah. Sementara Rektor Unsyiah (Bal'am yang berpenampilan Intelek gadongan) juga ikut melahab dana para musibah tsunami. Apakah salah kalau kita katakan bahwa Rektor itu juga termasuk "meurua" alias "biawak" yang ikut melahap mayat para musibah sunami?, pinjam istilah tgk Sulaiman Tripa? Orang-orang dalam system Zalim dan Hipokrit Hindunesia itu tidak berani berbicara seperti saya ini disebabkan mereka takut dikatakan tidak sopan. Mereka sesungguhnya tidak memahami arti daripada sopan yang sesungguhnya. Selebihnya mereka juga takut berdausa menyakiti hati orang lain. Demikian keliru dan lugunya mereka dalam beragama. Mereka tidak mampu memahami kalau mereka sesungguhnya bukan lagi orang yang beriman tapi masuk dalam golongan yang dinyatakan Allah dalam surah Al Baqarah ayat 8 s/d 20. Mereka bersumpah dengan nama Allah untuk berhala Pancasila dan UUD 45 made in Soekarno,sipenipu licik tapi sayang Umar Said takmampu memahami ketimpangan Soekarno. Hal ini disebabkan demikian zalimnya Suharto hingga Soekarno tertutup dengan lebarnya bayang kezaliman Suharto cs. Kembali kepada si Aburizal Bakrie! Lalu kalau komandannya sudah dapat kita sebutkan meurua atau biawak, bagaimana mungkin intuisi dibawahnya dapat mencetak manusia-manusia yang beriman?. Untuk mencetak manusia pintar memang masih ada kemungkinan tapi perlu di ingat bahwa manusia yang pintar tapi tidak teguh iman sama dengan manusia yang kuat ototnya tapi rusak kepalanya hingga kalau ada masalah kezaliman mereka terhadap rakyat jelata kita kritisi, pasti tidak digubrir kecuali moncong senjata yang diarahkan kekita. Barakallahu, li walakum fil Qur-anil karim Nazly Isfahany (New Commer) http://www.acehkita.com/?dir=news&file=detail&id=1719 __________________________________________________________ MSN Music http://music.msn.no Finn din favorittmusikk blant nesten 1 million låter Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic . --------------------------------- Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk. --------------------------------- Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. --------------------------------- Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.