Saya telah mencarinya di  http://www.acehinst itute.org dimana
 Islam protestant yang ditulis saudara Fuad Mardhatillah tapi tak ketemu walau 
memang tidak saya cari secara serius. Yang ingin saya kemukakan disini bahwa 
saya dulu ketika masih di Acheh melalui trayning-trayning pernah mengemukakan 
Istilah Islam Protestant sekitar 7 tahun yang lalu. Kawan saya yang umumnya 
Instruktor itu dapat menerimanya Istilah tersebut walaupun sampai hari ini 
memang tidak dipublikasi istilah tersebut.  Saya sendiri ketika menyampaikan 
gagasan tersebut disebabkan realita yang saya lihat bahwa Islam yang ada di 
Acheh itu memang sudah dekaden. Justru itu kita harus protes terhadap Islam 
dekaden tersebut hingga namanya yang lebih tepat adalah Islam Protestant. 
Kenapa musti Islam Protestant?  Adakah hubungannya dengan Kristen Protestant?  
Jawabnya sudah barang pasti tidak. Tapi ketika kita baca Revolusi Perancis yang 
dicetuskan kaum Intelectual dijamannya Marthinluther, nampaknya, ya.  Artinya 
bagaimana dekadennya Kristen Katolik ketika itu sampai-sampai
 kaum muda memandang Agama itu sebagai candu yang membiuskan. Lalu mereka masuk 
perangkap Komunis yang menganggap agama itu omong kosong.
   
  Opini mereka seperti itu memang wajar.  Mereka kecewa melihat "ulama-ulama" 
mereka yang mengatakan bahwa untuk menjadi manusia yang saleh kita tidak boleh 
kawin. Supaya kasih itu hanya untuk Tuhan semata-mata tanpa berkongsi kepada 
fenomena lainnya. Namun kenyataannya para "ulama" itu hipokrit. Mereka 
mengatakan tidak boleh makan makanan berdarah supaya nafsu kita tidak hidup. 
Tapi realitanya dibelakang publik mereka memakannya dengan lahab. Lalu mereka 
juga berzina di relung-relung gereja dengan wanita-wanita gereja yang 
berkerudung walau kerudungnya tidak sama dengan kerudung wanita Muslim.  Justru 
itulah para remaja masuk prangkap Atheis. Ketika itu muncul satu group 
Intelektual yang tercerahkan mereka menemukan gagasan Nabi Isa asli yang 
mengajarkan manusia untuk meraih kebahagiaan dunia dan Akhirat. Mereka inilah 
yang mencetuskan Revolusi Perancis dan berhasil walau puluhan tahun kemudian 
mengalami dekaden kembali (baca menyimpang dari ajaran Nabi I'sa bin Maryam
 sendiri)
   
  Sekarang kita lihat Islam di Indonesia dan juga di Acheh, secara jujur kita 
harus mengaku bahwa penampilan Islam dikawasan yang saya sebutkan tadi memang 
sudah dekaden. Di Indonesia para kiyai berbicara Islam tapi realitanya mereka 
bersatupadu dengan pemerintah Taghut yang zalim. Mereka ini dianggap oleh orang 
awam dan seluruh pegawai negeri sebagai ulama tapi sepakterjangnya takbeda 
dengan pendeta Katolik ketika itu (hipokrit). Contoh barangnya, Gusdur, 
Aburizal Bakrie, KH Hasyim Muzadi, Zainuddin MZ, Aa Gym dan kiyai-kiyai 
lainnya. Sementara di Acheh; Tgk DR Muslim Ibrahim, Rekyor Unsyiah (keduanya 
pelahap sedekah untuk para musibah tsunami) dan tgk - tgk lainnya yang senang 
menolak bala dengan menelungkupkan tangan kebawah sementara sepakterjangnya 
bersatupadu dengan pencetus kezaliman itu sendiri.
   
  Justru itualah kita perlu menampilkan Islam Protestan untuk meluluhlantakkan 
Islam Dekaden yang berada dibawah para ulama Bal'am itu. Untuk menggalang Islam 
Protestan kita perlu membangun Trayning-trayning diseluruh Acheh - Sumatra.  
Islam Protestant yang saya maksudkan adalah Islam yang tidak tuntuk patuk 
kepada siapapun kecuali kepada Allah.. Islam protestant adalah Islam bersistem 
bukan Islam yang tunduk dibawah system Taghut seperti Islam di Indonesia dan 
juga di Acheh sampai hari ini. Kenapa kita labelkan dengan Protestant. Jawabnya 
sudah barang pasti sebagai protes terhadap berbagai Islam palsu lainnya.  
Apakah Islam Syari'at sebagaimana banyak ditulis di http://www.acehinst 
itute.org ?. Jawabannya pasti bukan. Islam syariat yang sedang digembar 
gemburkan sekarang ini tidak jauh berbeda dengan Islam dekaden yang saya 
sebutkan sebelumnya. Itu adalah Islam Syariat gadongan. Ada yang marah kepada 
saya?  Silakan buktikan.  Dapatkah mereka memotong tangan para koruptor
 yang sudah mendarah daging dalam tubuh pegawai Tinggi di Acheh?  Paling banter 
Islam Syariat  yang sedang digembar gemburkan sekarang ini di Acheh menghukum 
cambuk terhadap perempuan yang berkhalwat, ha ha ha.
   
    Barakallaahu lii walakum 
  Wassalaamu'alaikum wr wbr 
  Anwar Ali As Sumatrani

   
   
  Ali Al Asytar <[EMAIL PROTECTED]> skrev:                 
http://indonesian.irib.ir/khabar/selasa.htm#Mahasiswa%20Iran
  Cuplikan berita IRIB:
  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga bereaksi keras. KH Hasyim Muzadi, 
Ketua Umum PBNU, mengatakan, peran Indonesia sebenarnya sangat diharapkan. 
Banyak negara Islam dan anggota Gerakan Nonblok yang ingin menjadikan Indonesia 
sebagai ujung tombak dalam menentang ketidakadilan. Tapi, dengan dukungan 
tehadap sanksi DK PBB untuk Iran, maka Indonesia kehilangan kesempatan tersebut.
   
  Koment: 
  Bagaimana mungkin Indonesia itu yang terkenal tidak adil terhadap rakyatnya 
sendiri,  ingin dijadikan  sebagai ujung tombak dalam menentang ketidakadilan. 
Itu sama artinya berak sendiri takmampu cuci hendak menyucikan berak orang, ha 
ha ha.  Jangan mimpi hai  Hasyim Muzadi. Ucapan itu seharusnya keluar dari 
mulut     Gusdur bukan dari mulut anda. Kalau Gudur sangat mungkin sebab dia 
itu buta mata kepala dan mata hati. 
   
  Realitanyapun yang namanya Indonesia memang benar-benar hipokrit. Ketika 
penguasa Indonesia mendekati pemimpin Republik Islam Iran, mereka menampakkan 
persahabatan. Realitanya penguasa Indonesia itu mendukung  Resolusi PBB untuk 
memberi sanksi atas Iran. Justru itu kemunafikan Indonesia bukan sebatas 
diketahui persis oleh bangsa Acheh - Sumatra saja tapi juga tersebar keseluruh 
dunia. Bagaimana mungkin yang namany Yahudi tidak mendukung Yahudi, kan gila 
itu namanya. 
   
  Para Dewan Penipu Rakyat (DPR) jadi berang disebabkan mereka ingin cuci 
tangan dari penipuannya terhadap rakyat jelata. Rakyat jelata hidup morat-marit 
tapi basyar-basyar itu mencari kesenangan diatas penderitaan kaum dhu'afa. 
Nampaknya penyakit Dewan Penipu Rakyat itu (DPR) sudah mewabah ke Acheh - 
Sumatra. Orang Acheh yang dulunya kelihatan baik tapi sekarang sudah mulai 
berpenampilan macam-macam seperti mereka yang terlibat dalam menikmati hasil 
tsunami.



  
---------------------------------
  Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.   

         


   
   
  

 








    
---------------------------------
  
        Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.


                
---------------------------------

Alt i én. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.

Kirim email ke