Dear , Rekan-rekan , Barang kali ada yang ingin menanam Kayu Jabon dengan kriteria lahan yang memenuhi persyaratan tumbuh Jabon , saya infokan ada lahan luas 1000 Ha , status HGU , dijual pemilik buka harga Rp 12.000/m , lokasi Cianjur .Lahan tersebut sangat memenuhi syarat untuk tumbuh kembang pohon Jabon. ( kontur lahan , DPL , Curah Hujan , infrastruktur ) sangat memenuhi sayarat .
Saya kebetulan sangat faham cara penanaman jabon , punya kebun kecil-kecilan dibeberapa lokasi di Jabar menanam Jabon , Sengon , Singkong , Sayuran dan usaha sudah berjalan 11 th. Bagi yang ingin tanam pohon Jabon , saya bersedia memberikan penjelasan-penjelasan secara detail dari persiapan lahan , tanam , perawatan , pemasaran dll. Berbagi ilmu ...Insya Allah akan membawa berkah tersendiri ...Amin. Salam.Raharjo 087870800077 Pada Sabtu, 17 September 2016 8:56, "'Abdi G. Siregar' kpmil...@gmail.com [agromania]" <agromania@yahoogroups.com> menulis: Pak Sudaryono dan teman2 lain, kalau dicompare dgn Kaliandra Merah yg bisa dipanen dlm waktu 8-9 bulan kmdn dibuat Wood Pellet export ke overseas ataupun local sebagai ganti batubara dan daun nya buat pakan ternak sapi atau kambing, dari sisi profitable dan pemberdayaan masyarakat sekitar nya. Potensi area daerah Tapanuli dan sekitarnya.Lahan yang tersedia up to 1000 Ha. On Sep 15, 2016 3:22 AM, "ardhiyasa ardhiy...@yahoo.com [agromania]" <agromania@yahoogroups.com> wrote: Salam kenal Pak Rana, Saya sudah memiliki pohon jabon, pohon tsb saya beli melalui perusahaan PT. Global Agro Bisnis yg berkantor pusat di bandung yang merupakan anak perusahaan dari PT. Global Media Nusantara. Perusahaan tidak hanya menjual bibit pohon jabon yang sudah tertanam sebagai HTR ( min umur pohon 1th) kepada investor tapi juga memfasilitasi penjualan hasilnya kepada pihak ke tiga, bahkan saat ini perusahaan sudah memiliki pabrik pengolahan hasil kayu jabon sendiri. Perusahaan bekerjasama dengan petani pemilik lahan untuk ditanami pohon jabon dengan sistem kemitraan. Perusahaan sudah memiliki legalitas & Ijin prinsip resmi dari BKPM RI, dimana semua lahan yg ditanam jabon dilaporkan. Salam TOPS Mulia Sejahtera Green Warrior Indonesia Sudaryono Yadhiyasa Dikirim dari telepon Mi sayaPada 13 Sep 2016 10.50 AM, "'rana_iqbal_k...@yahoo.com' rana_iqbal_k...@yahoo.com [agromania]" <agromania@yahoogroups.com> menulis: | Siapa yg mau beli? Gak seperti itu dilapangan.Dikirim dari Yahoo Mail pada Android | From: Ricky Pangrestu pangrestu.ri...@yahoo.com [agromania] <agromania@yahoogroups.com>; To: <agromania@yahoogroups.com>; Subject: Re: [agromania] Keuntungan-keuntungan Menanam jabon Sent: Thu, Sep 8, 2016 1:22:02 AM | Dear all, ada yang menawarkan penanaman jabon kah beserta lahannya? Thank You, Ricky E-MAIL TRANSMISSIONThis e-mail transmission is intended only for the use of the named addressee, and may contain material that is private, confidential or legally privileged information. If it is received by anyone other than that named addressee, please notify the sender at the address, e-mail and telephone number set forth herein and obtain instructions as to the disposal of the transmitted material. If you have received this transmission in error or incomplete please notify us immediately via the e-mail address. Thank you. Please consider the environment before printing this email. On Tuesday, 6 September 2016, 7:54, "ardhiyasa ardhiy...@yahoo.com [agromania]" <agromania@yahoogroups.com> wrote: Menanam Jabon Bagaikan Menabung Emas Batangan ada beberapa keuntungan yang tidak selalu berupa ekonomi, mungkin inilah salah satu kriteria berkah, mempunya nilai lebih dan selalu bertambah terus dari waktu ke waktu. beberapa keuntungan tersebut: Keuntungan Ekonomi a. Pasar jelas Pasar kayu jabon terbuka lebar. Hampir semua industri kayu lapis yang ada di Indonesia menyerap kayu jabon sebagai bahan bakunya. Hal ini disebabkan kayu Jabon sangat cocok sebagai bahan baku pulp, karena kandungan selulosanya tinggi (52,4%). Di pabrik, kayu lunak semacam jabon diolah menjadi plywood (kayu lapis), laminated board, blockboard (papan board), fiber board (papan serat), dan particle board (papan partikel). Berikut ini adalah gambaran pasar untuk satu produk olahan dari kayu Jabon. b. Kebutuhan besar Kebutuhan kayu di Indonesia setiap tahun meningkat. Hampir setengahnya masuk ke industri pembuatan kayu lapis alias plywood. Industri kayu pun mencari kayu yang cepat tumbuh seperti jabon dan sengon. Pada umur 5-6 tahun keduanya mampu mencapai diameter 30 cm lebih. Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, alas sepatu, papan, tripleks, dan lain-lain. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas c. Harga kompetitif Bagaimana dengan harga? Harga kayu jabon di pasar sekarang sudah mencapai Rp.900.000-1.200.000 per m3. Secara sederhana bila di dalam 1 hektar kebun kita terdapat 300 saja tanaman jabon usia 5-6 tahun, dan untuk satu tanaman menghasilkan minimal 1 m3 kayu jabon, maka setidaknya lahan tersebut dapat menghasilkan 300 juta rupiah. Padahal lahan 1 hektar bisa ditanami hingga 1.111 dengan jarak optimum 3X3 m, dan perpohon bisa menghasilkan lebih dari 1 m3. Harga kayu jabon per kubik pada tahun 2009 : 1. Diameter 30-39 cm, Rp 1.000.000,- 2. Diameter 40-49 cm, Rp 1.100.000,- 3. Diameter > 50 cm, Rp 1.200.000,-. Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan dan permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon alam semakin lama semakin terbatas. d. Aman Strategi investasi bisnis seperti ini akan memungkinkan melipatkagandakan modal secara aman. Dibandingkan jenis investasi lain, investasi di perkebunan tanaman industri ini akan mampu menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit dengan resiko minimal. Karena harga kayu cenderung naik 10% tiap tahun. Seperti tanah, kayu pasti laku dengan harga yang selalu lebih tingg e. Tabungan (dibandingkan dengan emas dan bank) Katakanlah Bank memberikan bunga deposito 11-13 persen jika seseorang mempunyai uang senilai Rp. 100 juta maka dalam 6 tahun uangnya akan bertambah menjadi sekitar Rp 200 jutaan. Sedangkan jabon mampu memberikan keuntungan MINIMAL Rp 300 juta, padahal riilnya bisa memberikan keuntungan hampir mencapai 1 Milyar tiap hektarny 2. Keuntungan Budidaya a. Mudah dan murah Budidaya jabon tidak memerlukan perawatan khusus. Fase perawatan intensif relatif hanya di 2 tahun pertama. Jabon dewasa akan mengalami absisi/self pruning (merontokkan cabangnya sendiri) secara alami sehingga memudahkan dalam perawatannya. Karena itu, biaya perawatan menjadi relatif lebih murah dibandingkan dengan tanaman industri sejenis, misalnya sengon yang membutuhkan perampasan cabang secara intensif. b. Sangat Bongsor Umur tanaman jabon siap dipanen 4 tahun sampai 5 tahun. Pada usia itu pohon jabon bisa mencapai diameter 30-35 cm dengan budidaya secara intensif. sebuah ukuran yang fantastis untuk tanaman kayu budidaya. Tiap tahun, rata-rata pertambahan diameternya antara 7-10 cm c. Tahan penyakit Sejauh ini belum ditemukan penyakit yang secara khusus menyerang jabon dan menimbulkan kerusakkan secara fatal. Meskipun hama ulat sangat menyukai daunnya, tapi dengan teknik tertentu serangan ulat ini bisa diantisipasi d. Kayunya Sangat lurus Kayu jabon memiliki sifat yang khas. Sifat yang paling menonjol adalah kelurusan batangnya. Tingkat kelurusan yang tinggi membuat kayu jabon dipilih sebagai salah satu kayu primadona untuk bahan baku industri kayu lapis. e. Bisa tumbuh tunas kembali Kayu jabon bisa tumbuh kembali setelah dilakukan pemanenan. Dan tunas dari batang yang telah ditebang ini akan sangat cepat tumbuh, dikarenakan perakaran yang sudah kuat. Karena itu, investasi sekali bisa untuk beberapa kali pemanenan. Tentunya hal ini membutuhkan perlakuan khusus agar tunas tersebut bisa benar-benar tumbuh, meski kenyataanya di alam bisa secara alami tumbuh, tapi pendekatan secara budidaya selalu membutuhkan perlakuan yang berbeda. 3. Keuntungan Ekologi Selain keuntungan ekonomi menanam jabon juga memberikan keuntungan ekologis yang mungkin tidak bisa diukur nilainya dengan uang. Beberapa keuntungan ekologis tersebut adalah : a. Vegetasi tahan banting/Pioner Tanaman jenis ini sangat adaptif di lahan manapun, termasuk lahan-lahan yang sebelumnya kurang produktif. Jadi, investasi ini berati pula revitalisasi lahan marjinal. Lahan kosong yang kurang subur dan kurang produktif bisa digunakan menjadi lahan jabon dan kembali menjadi subur. b. Penyedia air Seperti kita ketahui tanaman keras dapat berfungsi menyimpan air di dalam tanah dengan baik. Demikian pula dengan tanaman jabon. Penanaman dan pemeliharaan tanaman jabon akan membantu menjamin ketersediaan air di lokasi tersebut. c. Adaptif di banyak lokasi Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan tanaman asli Indonesia yang termasuk jenis tanaman keras yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada Ketinggian 10-2000m dpl, Curah hujan, 1250-3000m/th, Perkiraan suhu :10 C – 40 C dan Kondisi tanah (PH) :4,5 – 7,5. Gambaran syarat hidup seperti telah disebutkan di atas sangat mudah ditemui di hampir seluruh wilayah Indonesia. Artinya, potensi lahan untuk budidaya jabon terbuka luas. Jabon juga bisa tumbuh di lahan-lahan yang miring. a. Global warming Penanaman jabon juga bisa berfungsi untuk mengurangi emisi CO2 di atmosfer. Seperti yang kita tahu berlebihnya kadar CO2 di atmosfer menyebabkan terjadinya apa yang disebut sebagai global warming atau pemanasan global. Bahkan melalui mekanisme reducing emissions from deforestation and degradation (REDD), hutan-hutan di tanah air perlu dipelihara untuk menjaga agar karbon di atmosfer tak lepas kendali. Sampai kini mekanisme model penghitungan karbon dan pemberian insentif masih terus dibahas oleh negara maju dan negara berkembang. Artinya beberapa tahun mendatang kita akan sangat sulit mendapatkan kayu rimba sebagai bahan baku industri. Ini sebuah sinyal baik yang harus ditangkap dengan baik oleh para pelaku usaha kayu keras. b. Penyediaan habitat hewan liar Penanaman jabon juga artinya menyediakan habitat bagi hewan liar. Lahan-lahan kosong yang tidak produktif bisa diubah menjadi sebuah kawasan hutan lebat yang nantinya seiring pertumbuhan jabon juga akan tumbuh populasi hewan liar, seperti burung yang akan berkembang karena banyak makanan. 4. Keuntungan Sosial a. Keterlibatan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kebun jabon dapat diwujudkan dengan melibatkan mereka dalam berbagai tahap proses budidaya Jabon terutama sebagai tenaga kerja, atau sebagai petani penggarap lahan di sela-sela tanaman. b. Edukasi lingkungan ke masyarakat Dalam perjalanannya, kebun-kebun tersebut tidak hanya akan dikelola hanya untuk diambil kayunya, namun sangat diharapkan bisa menjadi kebun percontohan investasi agribisnis. Juga, jika memungkinkan menjadi lokasi beberapa pelatihan yang akan diselenggarakan oleh tabloid Trans Agro. c. Menyerap tenaga kerja Proses budidaya jabon secara langsung menyerap tenaga kerja. Sebagai gambaran dalam satu hektar tanaman jabon yang dipelihara secara intensif setidaknya menyerap sekitar 380 HOK dalam tahun pertama. Bayangkan jika dikembangkan dalam sekala yang lebih luas, tentunya akan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. d. Ibadah Dengan karakter-karakter seperti tersebut di atas, investasi Jabon berarti ibadah, investasi yang membawa berkah bagi siapa saja dan apa saja. Salam Mulia Sejahtera Green Warrior Indonesia | #yiv9742646077 #yiv9742646077 -- #yiv9742646077ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mkp #yiv9742646077hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mkp #yiv9742646077ads {margin-bottom:10px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mkp .yiv9742646077ad {padding:0 0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mkp .yiv9742646077ad p {margin:0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mkp .yiv9742646077ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-sponsor #yiv9742646077ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-sponsor #yiv9742646077ygrp-lc #yiv9742646077hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-sponsor #yiv9742646077ygrp-lc .yiv9742646077ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077activity span {font-weight:700;}#yiv9742646077 #yiv9742646077activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv9742646077 #yiv9742646077activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9742646077 #yiv9742646077activity span span {color:#ff7900;}#yiv9742646077 #yiv9742646077activity span .yiv9742646077underline {text-decoration:underline;}#yiv9742646077 .yiv9742646077attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv9742646077 .yiv9742646077attach div a {text-decoration:none;}#yiv9742646077 .yiv9742646077attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv9742646077 .yiv9742646077attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9742646077 .yiv9742646077attach label a {text-decoration:none;}#yiv9742646077 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv9742646077 .yiv9742646077bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9742646077 .yiv9742646077bold a {text-decoration:none;}#yiv9742646077 dd.yiv9742646077last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9742646077 dd.yiv9742646077last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9742646077 dd.yiv9742646077last p span.yiv9742646077yshortcuts {margin-right:0;}#yiv9742646077 div.yiv9742646077attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv9742646077 div.yiv9742646077attach-table {width:400px;}#yiv9742646077 div.yiv9742646077file-title a, #yiv9742646077 div.yiv9742646077file-title a:active, #yiv9742646077 div.yiv9742646077file-title a:hover, #yiv9742646077 div.yiv9742646077file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9742646077 div.yiv9742646077photo-title a, #yiv9742646077 div.yiv9742646077photo-title a:active, #yiv9742646077 div.yiv9742646077photo-title a:hover, #yiv9742646077 div.yiv9742646077photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9742646077 div#yiv9742646077ygrp-mlmsg #yiv9742646077ygrp-msg p a span.yiv9742646077yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv9742646077 .yiv9742646077green {color:#628c2a;}#yiv9742646077 .yiv9742646077MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv9742646077 o {font-size:0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077photos div {float:left;width:72px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077reco-category {font-size:77%;}#yiv9742646077 #yiv9742646077reco-desc {font-size:77%;}#yiv9742646077 .yiv9742646077replbq {margin:4px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mlmsg select, #yiv9742646077 input, #yiv9742646077 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mlmsg pre, #yiv9742646077 code {font:115% monospace;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-mlmsg #yiv9742646077logo {padding-bottom:10px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-msg p#yiv9742646077attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-reco #yiv9742646077reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-sponsor #yiv9742646077ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-sponsor #yiv9742646077ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-sponsor #yiv9742646077ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv9742646077 #yiv9742646077ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv9742646077