Dear All Agromania member.. Disini kami ingin mempromosikan Kebun Plasma Nutfah Bioteknologi-LIPI sebagai wadah konservasi koleksi tumbuhan dan hewan.
Jasa yang dilayani: Konsultasi Tanaman, Pengerjaan Landscaping dan Budidaya tanaman Pelatihan di bidang pertanian dan peternakan Serta menyediakan bibit tanaman dan hewan ternak. Untuk informasi: Kebun Plasma Nutfah Tumbuhan dan hewan Bioteknologi - LIPI Jl.Raya Bogor, Km 46 Komplek Cibinong Science Center,Cibinong Telp. Sekretariat: Tulus (021)268005xx, Handrie 081293254xx =========================================== UNTUK pencantuman lengkap nomor HP/telepon, silahkan Anda mendaftar menjadi anggota ABC (Agromania Business Club). Isi formulir di: http://www.formulirabc.co.cc =========================================== --- In agromania@yahoogroups.com, "albasia_rudy" <albasia_r...@...> wrote: > > Salam, > > Saya mau ceritakan pengalaman saya berkebun sengon , sebelum akhirnya saya > mulai membibitkan sengon. > > Kecurigaan saya mulai muncul ketika saya amati setiap saya membeli bibit > sengon untuk ditanam , rasanya dari kepadatan tanah di polybag ada 3 - 4 > kelompok. Dan ada yang kelihatan segar dan cepat pulih , ada yang tidak > berubah setelah ditanam di lahan selama satu bulan. > > Hal itu makin tampak di umur 1 tahun. Yang tidak pulih dengan cepat , > tingginya masih 1,5 - 2 meter. Yang lain sudah 3 - 4 meter. > > Dari pengamatan saya , ada beberapa masalah dalam memilih bibit sengon : > 1. Kualitas benihnya sendiri kurang seragam. > 2. Benihnya berasal dari tanaman yang bukan jenis unggul. > 3. Penjual mencampur bibit kerdil sisa afkiran dengan tanaman baru , asalkan > tingginya hampir sama. Inilah makanya kepadatan media tanam dalam polyban > berbeda , karena masa pemeliharaannya berbeda - beda. > > Karena itulah , saya sekarang membibitkan sengon sendiri dan hanya > menggunakan bibit yang pertumbuhannya di atas rata - rata , dengan begitu > penjarangan saya sekarang ini di bawah 10 %. > > Tips saya untuk yang ingin berkebun sengon : > 1. Pakai bibit unggul bersertifikat saja. Hanya beda paling banyak Rp. 1 juta > / hektar untuk biaya bibit. Biaya lainnya sama.Pemasukannya hampir 2 kali > lipat. > > 2. Beli di awal musim tanam , karena peluangnya dapat baik + kerdil 50 - 50 . > Kalau beli sisa di akhir musim tanam , kemungkinan besar dapat sisa afkiran. > > 3. Sebisa mungkin pesan ke pembibit yang bisa dipercaya , bayar sedikit lebih > mahal , tapi hanya minta yang unggul sertifikat & sudah disortir hanya yang > pertumbuhannya bagus. Tidak mungkin Anda minta pedagang pasar hanya menjual > bibit yang unggul & sudah disortir. Toh harga pasar dengan harga pesan ke > pembibit hampir sama , atau malah bisa lebih murah langsung ke pembibit. > > Cara - cara berkebun yang lengkap ada di > www.bibitsengon.blogspot.com > > Terimakasih. > > Hormat saya, > > *************************************************** > FREE DOWNLOAD (Ebook)! > Direktori Pengusaha Agrobisnis Indonesia (ABC) > Silahkan download di: http://www.direktoriabc.co.cc > *************************************************** >