Rekan2 Agromania YTH

1. Harga minyak bumi turun dari 147 US $ per barel menjadi dibawah 50
US$,....harga palm oil (minyak kelapa sawit) yang pada 2 january 2008
 berksar sekitar 640 ringgit malaysia pada tanggal 21 November 2008
sudah melorot menjadi hanya sekitar 240 ringgit malaysia.

2. Effect dominonya merembet ke biji bijian seperti jagung dan kedelai
melorot tajam (yang pada saat harga minyak tinggi lebih dari
sepertiganya total produksi didunia di pakai untuk bahan dasar
biofuels,...mudah mudahan menjadi kabar gembira bagi pengrajin tahu
tempe yang selama ini mengandalkan kedelai import,..hanya menjadi
kabar buruk untuk rekan rekan petani kecil yang sudah mengkonversi
lahan nya ke kedelai dan jagung ,.karena kalau harga melorot terus
biaya produksi tidak akan bisa menyaingi produksi import,..mudah
mudahan pemerintah bisa mengambbil tindakan bijaksana untuk melindungi
para petani ini)

3. Mudahan mudahan rekan rekan agromania yang sedang semangat semangat
nya mendevelop biofuels ,...tetap bertahan semangatnya ,....karena
`sooner or later`,..harga minyak pasti akan naik lagi denga
menyusutnya cadangan minyak,...

4. Resesi ekonomi merembet di negara Eropah, Amerika dan asia,..pada
saat ini (dalam beberapa bulan terachir) yang mem-phk karyawan nya
bukan hanya perusahaan2 gurem dinegara dunia ketiga/
berkembang,..tetapi juga melanda perusahaan besar bertaraf
internasional ,....

Mudah mudahan dengan kondisi ini rekan rekan agromania yang menkuni
agribusiness menjadi lebih hati hati lagi karena kita baru sedang
masuki badai resesi yang diperkirakan cukup berat dan
panjang,..gelombang air pasang yang sangat besar ,...sedang dan sudah
mulai akan mengarah ke kita semua,...

Wasalam
Riksanagara
Pensiunan tukang ngangon domba


******************************
Pelaku dan Indeks Komoditi Direktori Agromania Business Club (ABC): penjual dan 
pembeli fish buger, penjual dan pembeli fish meal, penjual dan pembeli fish 
nugget, penjual dan pembeli fish rod, penjual dan pembeli fish waste, penjual 
dan pembeli fishesh, penjual dan pembeli flexi tainer, penjual dan pembeli 
flikus.
DIREKTORI: http://www.direktoriabc.co.cc
FORMULIR: http://www.formulirabc.co.cc
INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS ONLY)
******************************


Harga Minyak Dunia di Bawah 50 Dolar AS

NEW YORK, (PR).-
Fluktuasi harga minyak masih berlanjut tapi tetap dipertahankan pada
level di bawah 50 dolar AS per barel, Sabtu (22/11) WIB. Di New York,
harga minyak turun hingga menyentuh angka 48,25 dolar AS per barel,
level terendah sejak tiga tahun lalu. Level tersebut dipertahankan
menyusul semakin melemahnya permintaan dan kemungkinan resesi global.

Kontrak minyak New York untuk pengiriman Januari nanti ditetapkan pada
harga yang mendekati 49,93 dolar AS per barel. Sementara itu, di
London, minyak mentah Laut Utara Brent ditetapkan 49,19 dolar AS per
barel pada Januari 2009. Sebelumnya, harga dalam kontrak Brent sempat
turun menjadi 47,40 dolar AS per barel, level paling rendah sejak
Februari 2005. "Walau bagaimanapun pasar minyak masih terkejut dengan
kondisi ekonomi saat ini, tak heran jika daftar penundaan projek
ekspansi energi terus meningkat setiap hari," kata John Kilduff,
analis pasar dari MF Global.

Kilduff mengatakan, harga dapat kembali melambung naik secara tajam
sebagai tanda awal akan kemajuan ekonomi. Namun, para produsen minyak
meramalkan harga akan kembali turun menyusul aktivitas ekonomi AS yang
akan mencapai angka 6 persen pada triwulan empat.

Harga minyak pada Kamis (20/11) turun hingga di bawah 50 dolar AS
untuk pertama kalinya sejak awal 2005. Penurunan itu diakibatkan
terguncangnya keseimbangan pasar dan lemahnya ekonomi AS serta
kekhawatiran akan terjadinya resesi global yang akan menyebabkan
anjloknya permintaan terhadap minyak.

Pada Juli lalu, harga minyak dunia sempat melambung dua hingga tiga
kali lipat dan mencapai level tertinggi yakni sebesar 147 dolar AS per
barel. Kekhawatiran menurunnya pasokan minyak dunia menjadi penyebab
meroketnya harga minyak dunia saat itu.

Kini penurunan minyak dunia di bawah 50 dolar AS per barel
mengasumsikan bahwa permintaan akan kembali bergerak naik tak hanya
dari negara-negara barat, tetapi juga dari Cina dan India sebagai
negara yang tengah mengalami kemajuan pesat.

Menurut Jason Feer, analis pasar minyak dunia dari Argus Media,
permintaan yang tinggi dari pasar Cina dan India juga merupakan salah
satu faktor yang akan menyebabkan harga minyak kemungkinan bergerak
naik kembali.

Perwakilan organisasi kelompok produsen minyak dunia atau yang dikenal
dengan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) di Libia
mengatakan, kebijakan harus diambil untuk menjaga agar penurunan harga
minyak dunia tidak terus berlanjut pada level yang sangat rendah.
Perwakilan OPEC di Libia menegaskan perlunya kestabilan harga.

Shukri Ghanem, Direktur Perusahaan Minyak Nasional Libia yang juga
tergabung dalam kartel minyak Libia, tidak secara eksplisit mengakui
akan mengajukan pemangkasan pasokan minyak dunia dalam pertemuan di
Kairo 29 November nanti.

Ghanem mengatakan, OPEC harus menguji apakah turunnya harga merupakan
dampak dari melemahnya konsumsi atau disebabkan likuiditas spekulan
yang banyak memberikan pengaruhnya di pasar.

"Pasar minyak membutuhkan upaya yang menguntungkan. Akan tetapi, tentu
saja dengan turunnya harga maka akan menyebabkan menurunnya pendapatan
yang diperoleh produsen. Akan tetapi, kami tidak terlalu khawatir
karena kami yakin semuanya akan berlalu dan harga kembali stabil,"
ucap Ghanem. (AFP/A-151)***

Kirim email ke