Dewasa ini, lahan kebun buah terasa makin sempit. Kebun yang dulunya 
menghasilkan buah kemang, rukem, jambu batu, nangka salak, jambu 
bol, serta yang lainnya telah berganti manjadi gedung menjulang, 
serta berbagai bangunan lainnya. Buah tersebut saat ini tidak bisa 
kita dapatkan di sembarang tempat.  
Selain lahan tempat buah-buahan langka tersebut semakin menyempit, 
agaknya para petani buah ini masih saja mengelola dan merawat 
tanamannya secara tradisional. Mereka cenderung menanam dan 
mengandalkan jatuhnya hujan tanpa menyiram dan memupuknya. Karenanya 
hasilnya pun tidak merata: besar, kecil, manis, asam, dan 
sebagainya. Belum lagi serangan hama yang merugikan, salah-salah 
buah akan rusak dan busuk sebelum waktu panen tiba. 

Melihat ketidaksamaan kualitas buah-buahan tersebut dan belum 
meratanya perawatan dan pengelolaannya, tidak mengherankan apabila 
buah-buahan lokal seperti di atas sulit diperoleh di pasaran, kalah 
dengan aneka jenis buah lokal lainnya yang ditanam di perkebunan 
dengan teknologi pertanian mutakhir, seperti salak, mangga, serta 
nanas. Sebenarnya, melihat keunikan dan kekhasan buah-buahan 
tersebut membuat kita sering rindu akan rasa buah-buahan tersebut.

Bagi masyarakat awam, istilah tanaman langka seringkali mendatangkan 
kebingungan. Yang manakah termasuk tanaman langka? Berikut beberapa 
buah yang sekarang hanya bisa kita dapatkan di tempat tertentu saja:

1. Menteng

Bentuk buah ini sangat spesifik, bulat-bulat kecil yang teruntai 
dalam satu tangkai sekitar 20 buah. Rasanya asam-asam manis. Daging 
buahnya sangat sedikit karena bijinya besar. Buah ini banyak 
terdapat di Bogor dan sekitarnya. Di Jawa Tengah, menteng disebut 
dengan mundung.

2. Kemang (Mangifera caesia)

Buah kemang  berbentuk seperti adpukat yang tidak simetris. Warna 
kuning kecoklat-coklatan dan agak bersisik. Buah ini mengeluarkan 
aroma seperti terpentin. Daging buah berwarna kuning kotor, 
mengandung banyak cairan dengan rasa asam manis. Buah yang masak 
dapat dimakan segar, sedang buah yang hampir masak biasanya dimakan 
untuk campuran rujak. Daunnya yang masih muda dapat digunakan untuk 
lalab. 

3. Gandaria (Bouea macrophylla).

Buah gandaria berbentuk bulat lonjong, berukuran kecil. Buah masak 
berwarna kuning atau merah muda. Daging buah tebal, berair, rasa ada 
yang asam dan ada pula yang manis. Buah masak bisa langsung dimakan 
dalam keadaan segar. Dapat juga sebagai bahan pembuat sirup dan sari 
buah-buahan. Buah muda dapat digunakan untuk rujak dan asinan. Dapat 
juga dipakai sebagi pengganti jeruk nipis atau asam. 

4. Kecapi

Buah berbentuk bulat sampai bulat pipih. Kulit buah tebal, berwarna 
kuning keemasan mendekati coklat. Kulitnya sangat tebal dan daging 
buahnya lunak berwarna putih. Rasa kecapi ini asam sampai manis 
keasaman. Banyak kita dapatkan terutama di daerah Tangerang.

6. Bisbol (diospyros philippensis)

Buah bisbol berbentuk bulat, agak pipih. Kulit buah berwarna merah 
muda, atau jingga kekuning-kuningan dengan bulu halus berwarna 
kemerahan. Berbau seperti mentega. Biji berwarna coklat. 

7. Burahol / Kepel (Stechocarpus burahol)

Bentuk buah burahol bulat lonjong atau kebulatan, bagian pangkal 
agak meruncing. Warnanya coklat keabu-abuan, kalau sudah tua berubah 
menjadi coklat tua. Daging buah agak kekuningan sampai kecoklatan, 
rasa manis, membungkus biji yang berukuran cukup besar. Buah masak 
dimakan segar, dan setelah makan buah ini pengeluaran air seni 
menjadi lancar. Selain itu, bau keringat menjadi wangi, bau napas 
menjadi harum.

8. Jambu Mawar (Eugenia jambos)

Buah berbentuk hampir bulat, agak lonjong atau melebar pada 
dasarnya. Garis tengahnya 4 - 5 cm. Bila sudah masak warnanya kuning 
pucat atau kehijau-hijauan, dengan kulit licin dan agak keras. Warna 
bijinya coklat. Buah yang sudah masak bisa dimakan segar atau 
dimasak dulu dicampur dengan buah lainnya serta gula untuk dibuat 
selai atau jeli. 

9. Lobi - lobi (Flacourtia inermis)

Buah lobi-lobi berukuran kecil, bentuknya agak bundar. Yang sudah 
masak warnanya merah tua, rasanya asam atau manis, kadang-kadang 
kelat dengan biji banyak. Buah yang sudah masak digunakan untuk 
bahan pembuat rujak, sirup, sele, buah kalengan, asinan dan manisan. 

10. Rukem (Flacourtia rukem)

Buah berbentuk bulat, daging buahnya tebal dan mengandung cairan. 
Buah yang masak berwarna merah kehitaman. Rasanya asam-asam manis, 
dan berbiji banyak. Dapat dimakan dalam keadaan segar, dan dapat 
pula dibuat rujak. Bisa juga dibuat manisan dan asinan. Buah yang 
masih muda dapat digunkan sebagai obat, dan daun mudanya bisa untuk 
lalab. 

11. Sawo Durian Hijau dan Merah (Chrysophyllum cainito)

Buah sawo durian hijau yang telah tua kulitnya hijau keputihan dan 
jika masih muda warnanya hijau muda. Sedang daging buahnya lunak dan 
berwarna putih susu bila telah masak. 
Sawo durian merah mula-mula berwarna hijau, lalu berubah kemerahan 
dan lantas menjadi keunguan di saat mencapai kematangannya. Daging 
buah berwarna putih susu seperti sawo durian hijau. Hanya saja di 
bagian tepinya, bila dibelah, akan tampak warna keunguan. 

12. Sawo Kecik (Manilkara kauki)

Buah berbentuk bulat telur berukuran kecil. Buah yang masak enak 
dimakan, rasanya manis, kadang-kadang sedikit sepet. Kulitnya sangat 
tipis, dan mudah mengelupas. Buahnya selain dapat dimakan, kayunya 
yang keras dan kuat sangat baik untuk dibuat patung, perabot rumah 
tangga, alat-alat pertukangan, tiang penyangga rumah, dan 
sebagainya. 

13. Terung Belanda (Cyphomandra betacea)

Buahnya berukuran kecil, sebesar buah pinang. Bahkan bentuknya pun 
mirip buah pinang, yakni pantatnya runcing. Buahnya yang masih 
mentah berwarna hijau keabuan. Namun warna ini berubah menjadi merah 
kecoklatan manakala buah menjadi matang. Daging buahnya tebal 
berwrna merah kekuningan, dibungkus oleh selaput kulit tipis yang 
mudah dikelupas. Daging buah ini melindungi biji-bijinya, yang 
jumlahnya banyak dan tersusun melingkar rapi. 

14. Tampunik (Artocarpus rigidus)

Buah hanya muncul setahun sekali, yakni pada akhir musim hujan.Buah 
ini warnanya kuning dan setelah matang dagingnya berwarna kuning 
kecoklatan. Bentuknya ada yang bulat dan ada yang lonjong. Buah yang 
telah matang dapat langsung dimakan. Rasanya manis dengan aroma yang 
khas. Rasa manis ini lebih terasa pada buah yang bentuknya lonjong. 
Tampunik muda dapat dimasak untuk sayur.Caranya setelah buah 
dicacah, perlu direndanm selama semalam agar dagingnya empuk.

Kirim email ke