Informasi yang menarik,
jadi dimana saya dapat mencari bibitnya, dan apakah semuanya hasil cangkokan 
atau dari biji?

mohon informasi ke japri saya

Terima kasih




  ----- Original Message ----- 
  From: qitanonq 
  To: agromania@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 22, 2006 10:33 PM
  Subject: [agromania] Kemana Hilangnya Buah-buah Langka?


  Dewasa ini, lahan kebun buah terasa makin sempit. Kebun yang dulunya 
  menghasilkan buah kemang, rukem, jambu batu, nangka salak, jambu 
  bol, serta yang lainnya telah berganti manjadi gedung menjulang, 
  serta berbagai bangunan lainnya. Buah tersebut saat ini tidak bisa 
  kita dapatkan di sembarang tempat. 
  Selain lahan tempat buah-buahan langka tersebut semakin menyempit, 
  agaknya para petani buah ini masih saja mengelola dan merawat 
  tanamannya secara tradisional. Mereka cenderung menanam dan 
  mengandalkan jatuhnya hujan tanpa menyiram dan memupuknya. Karenanya 
  hasilnya pun tidak merata: besar, kecil, manis, asam, dan 
  sebagainya. Belum lagi serangan hama yang merugikan, salah-salah 
  buah akan rusak dan busuk sebelum waktu panen tiba. 

  Melihat ketidaksamaan kualitas buah-buahan tersebut dan belum 
  meratanya perawatan dan pengelolaannya, tidak mengherankan apabila 
  buah-buahan lokal seperti di atas sulit diperoleh di pasaran, kalah 
  dengan aneka jenis buah lokal lainnya yang ditanam di perkebunan 
  dengan teknologi pertanian mutakhir, seperti salak, mangga, serta 
  nanas. Sebenarnya, melihat keunikan dan kekhasan buah-buahan 
  tersebut membuat kita sering rindu akan rasa buah-buahan tersebut.

  Bagi masyarakat awam, istilah tanaman langka seringkali mendatangkan 
  kebingungan. Yang manakah termasuk tanaman langka? Berikut beberapa 
  buah yang sekarang hanya bisa kita dapatkan di tempat tertentu saja:

  1. Menteng

  Bentuk buah ini sangat spesifik, bulat-bulat kecil yang teruntai 
  dalam satu tangkai sekitar 20 buah. Rasanya asam-asam manis. Daging 
  buahnya sangat sedikit karena bijinya besar. Buah ini banyak 
  terdapat di Bogor dan sekitarnya. Di Jawa Tengah, menteng disebut 
  dengan mundung.

  2. Kemang (Mangifera caesia)

  Buah kemang berbentuk seperti adpukat yang tidak simetris. Warna 
  kuning kecoklat-coklatan dan agak bersisik. Buah ini mengeluarkan 
  aroma seperti terpentin. Daging buah berwarna kuning kotor, 
  mengandung banyak cairan dengan rasa asam manis. Buah yang masak 
  dapat dimakan segar, sedang buah yang hampir masak biasanya dimakan 
  untuk campuran rujak. Daunnya yang masih muda dapat digunakan untuk 
  lalab. 

  3. Gandaria (Bouea macrophylla).

  Buah gandaria berbentuk bulat lonjong, berukuran kecil. Buah masak 
  berwarna kuning atau merah muda. Daging buah tebal, berair, rasa ada 
  yang asam dan ada pula yang manis. Buah masak bisa langsung dimakan 
  dalam keadaan segar. Dapat juga sebagai bahan pembuat sirup dan sari 
  buah-buahan. Buah muda dapat digunakan untuk rujak dan asinan. Dapat 
  juga dipakai sebagi pengganti jeruk nipis atau asam. 

  4. Kecapi

  Buah berbentuk bulat sampai bulat pipih. Kulit buah tebal, berwarna 
  kuning keemasan mendekati coklat. Kulitnya sangat tebal dan daging 
  buahnya lunak berwarna putih. Rasa kecapi ini asam sampai manis 
  keasaman. Banyak kita dapatkan terutama di daerah Tangerang.

  6. Bisbol (diospyros philippensis)

  Buah bisbol berbentuk bulat, agak pipih. Kulit buah berwarna merah 
  muda, atau jingga kekuning-kuningan dengan bulu halus berwarna 
  kemerahan. Berbau seperti mentega. Biji berwarna coklat. 

  7. Burahol / Kepel (Stechocarpus burahol)

  Bentuk buah burahol bulat lonjong atau kebulatan, bagian pangkal 
  agak meruncing. Warnanya coklat keabu-abuan, kalau sudah tua berubah 
  menjadi coklat tua. Daging buah agak kekuningan sampai kecoklatan, 
  rasa manis, membungkus biji yang berukuran cukup besar. Buah masak 
  dimakan segar, dan setelah makan buah ini pengeluaran air seni 
  menjadi lancar. Selain itu, bau keringat menjadi wangi, bau napas 
  menjadi harum.

  8. Jambu Mawar (Eugenia jambos)

  Buah berbentuk hampir bulat, agak lonjong atau melebar pada 
  dasarnya. Garis tengahnya 4 - 5 cm. Bila sudah masak warnanya kuning 
  pucat atau kehijau-hijauan, dengan kulit licin dan agak keras. Warna 
  bijinya coklat. Buah yang sudah masak bisa dimakan segar atau 
  dimasak dulu dicampur dengan buah lainnya serta gula untuk dibuat 
  selai atau jeli. 

  9. Lobi - lobi (Flacourtia inermis)

  Buah lobi-lobi berukuran kecil, bentuknya agak bundar. Yang sudah 
  masak warnanya merah tua, rasanya asam atau manis, kadang-kadang 
  kelat dengan biji banyak. Buah yang sudah masak digunakan untuk 
  bahan pembuat rujak, sirup, sele, buah kalengan, asinan dan manisan. 

  10. Rukem (Flacourtia rukem)

  Buah berbentuk bulat, daging buahnya tebal dan mengandung cairan. 
  Buah yang masak berwarna merah kehitaman. Rasanya asam-asam manis, 
  dan berbiji banyak. Dapat dimakan dalam keadaan segar, dan dapat 
  pula dibuat rujak. Bisa juga dibuat manisan dan asinan. Buah yang 
  masih muda dapat digunkan sebagai obat, dan daun mudanya bisa untuk 
  lalab. 

  11. Sawo Durian Hijau dan Merah (Chrysophyllum cainito)

  Buah sawo durian hijau yang telah tua kulitnya hijau keputihan dan 
  jika masih muda warnanya hijau muda. Sedang daging buahnya lunak dan 
  berwarna putih susu bila telah masak. 
  Sawo durian merah mula-mula berwarna hijau, lalu berubah kemerahan 
  dan lantas menjadi keunguan di saat mencapai kematangannya. Daging 
  buah berwarna putih susu seperti sawo durian hijau. Hanya saja di 
  bagian tepinya, bila dibelah, akan tampak warna keunguan. 

  12. Sawo Kecik (Manilkara kauki)

  Buah berbentuk bulat telur berukuran kecil. Buah yang masak enak 
  dimakan, rasanya manis, kadang-kadang sedikit sepet. Kulitnya sangat 
  tipis, dan mudah mengelupas. Buahnya selain dapat dimakan, kayunya 
  yang keras dan kuat sangat baik untuk dibuat patung, perabot rumah 
  tangga, alat-alat pertukangan, tiang penyangga rumah, dan 
  sebagainya. 

  13. Terung Belanda (Cyphomandra betacea)

  Buahnya berukuran kecil, sebesar buah pinang. Bahkan bentuknya pun 
  mirip buah pinang, yakni pantatnya runcing. Buahnya yang masih 
  mentah berwarna hijau keabuan. Namun warna ini berubah menjadi merah 
  kecoklatan manakala buah menjadi matang. Daging buahnya tebal 
  berwrna merah kekuningan, dibungkus oleh selaput kulit tipis yang 
  mudah dikelupas. Daging buah ini melindungi biji-bijinya, yang 
  jumlahnya banyak dan tersusun melingkar rapi. 

  14. Tampunik (Artocarpus rigidus)

  Buah hanya muncul setahun sekali, yakni pada akhir musim hujan.Buah 
  ini warnanya kuning dan setelah matang dagingnya berwarna kuning 
  kecoklatan. Bentuknya ada yang bulat dan ada yang lonjong. Buah yang 
  telah matang dapat langsung dimakan. Rasanya manis dengan aroma yang 
  khas. Rasa manis ini lebih terasa pada buah yang bentuknya lonjong. 
  Tampunik muda dapat dimasak untuk sayur.Caranya setelah buah 
  dicacah, perlu direndanm selama semalam agar dagingnya empuk.



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke