Dear Mas/Pak/dik Yoyok, Memang itu topik yg paling bs buat banyak comment di milis2 macam begini. Bukannya risau, tapi topik seperti ini adalah topik2 spesifik untuk kalangan tertentu saja. Mungkin anda bs saja berpikir, kalo tidak suka dgn postingan ini ya gak usah dibaca. Itu mmg yang paling mungkin terjadi, tp menurut saya itu sangat egois. Mengingat kepentingan dari MILIS ini adalah untuk SEMUA ALUMNI SMA2 JOMBANG. Coba anda buka cara pandang anda yang bukan dari segi diri anda, cobalah berempati untuk orang2 yang lain diluar komunitas anda. Ini INDONESIA BUNG!!....negara multi etnis, multi ras, multi dimensi yang hidup berdampingan. Regards, Hepi
--- On Tue, 18/11/08, yoyokiswadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: yoyokiswadi <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [smu2jombang] Re: Pasca Eksekusi Mati Amrozi Dkk: Terorisme Akan Berhenti? To: smu2jombang@yahoogroups.co.uk Date: Tuesday, 18 November, 2008, 6:37 PM bener kita gak perlu risau, ini juga salah satu cara untuk mendidik, biar informasi yang beredar berimbang. kita sebagai manusia pasti tidak akan menolak adanya suatu kebenaran karena ini merupakan fitrah manusia. Selama apa yang sisampaikan itu benar dan dapat dijangkau oleh akal kita dan kita bisa menilainya kenapa kita harus menolaknya, karena ini adalah salah satu fitrah manusia. salam --- In smu2jombang@ yahoogroups. co.uk, Ariyo Bisawarno <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote: > > buat hidonis : saya pribadi sih gak ada masalah kok. silakan posting aja. kecuali kalo dilarang ama negara dan ada undang-undangnya. > > kalau memang ada yang tersinggung, kan bisa didiskusikan secara pribadi. santai aja > > > --- On Tue, 11/18/08, Ariyo Bisawarno <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote: > From: Ariyo Bisawarno <[EMAIL PROTECTED] ..> > Subject: Re: [smu2jombang] Pasca Eksekusi Mati Amrozi Dkk: Terorisme Akan Berhenti? > To: smu2jombang@ yahoogroups. co.uk > Date: Tuesday, November 18, 2008, 3:38 PM > > > > > > > > > > > > > > setuju > > > > --- On Tue, 11/18/08, kafi hidonis <hidonis_joe@ yahoo.com> wrote: > > From: kafi hidonis <hidonis_joe@ yahoo.com> > > Subject: [smu2jombang] Pasca Eksekusi Mati Amrozi Dkk: Terorisme Akan Berhenti? > > To: smu2jombang@ yahoogroups. co.uk > > Date: Tuesday, November 18, 2008, 1:14 PM > > > > Pasca Eksekusi Mati Amrozi Dkk: Terorisme Akan Berhenti? > > > > Akhirnya Amrozi, Imam Samudra dan Mukhlas > > > > benar-benar dieksekusi pada tengah malam 9 November lalu di Nusakambangan. Inna > > > > lillahi wa inna ilayhi rajiuun. > > > > Eksekusi tersebut tidaklah menghapus > > > > pertanyaan penting benarkah Amrozi cs adalah pelaku utama bom Bali 1? Memang, mereka mengakui telah menyiapkan bom, tapi benarkah bom sangat besar > > > > yang meledak di jalan Legian, yang oleh para ahli bom dinilai masuk dalam > > > > kualifikasi micronuke, adalah benar-benar bom yang dibuat oleh Amrozi > > > > dan kawan-kawan? Keraguan semacam ini akan terus ada mengingat banyak sekali > > > > fakta-fakta yang sangat gamblang yang menunjukkan tentang kemungkinan adanya > > > > bom yang sengaja ditumpangkan oleh pihak lain. > > > > Karenanya, pemerintah dan masyarakat harus > > > > tetap waspada terhadap kemungkinan akan adanya bom berikutnya. Mengapa? > > > > Sesungguhnya terorisme yang selama ini terjadi adalah fabricated terrorism atau terorisme yang diciptakan. Bila digunakan analisis hubungan antara > > > > motivasi dan aksi, maka semua bom yang meledak sejak dari bom Bali 1 hingga bom Bali 2 sangatlah aneh. Bila itu semua dibuat dalam rangka apa yang sering dikatakan sebagai > > > > perang atau perlawanan melawan AS, mengapa tak satupun instalasi penting AS di Indonesia yang > > > > terkena? Disinyalir telah terjadi operasi (intelijen) yang melakukan > > > > langkah-langkah5i, yakni inflitrasi (terhadap kelompok Islam > > > > yang memiliki semangat perlawanan), radikalisasi (dipompa untuk lebih > > > > bersemangat melawan), provokasi (didorong untuk melakukan tindakan), aksi (digerakkan > > > > melakukan tindakan kongkrit berupa pengeboman di sejumlah sasaran) dan > > > > stigmatisasi (sehingga tercipta stigma bahwa Indonesia adalah sarang teroris, > > > > pelakunya kelompok fundamentalis dari kalangan pesantren). Dan stigma semacam > > > > itu sekarang telah terjadi. Karenanya, untuk kepentingan tetap terpeliharanya > > > > stigma buruk tersebut dan dalam rangka memelihara momentum kampanye war on > > > > terrorism, maka diduga kuat mastermind atau otak dibalik kasus > > > > terorisme di Indonesia masih akan terus bekerja untuk menciptakan peristiwa terorisme baru. > > > > Pemerintah Indonesia tidak boleh terjebak pada > > > > apa yang disebut kampanye war on terrrorism yang didengungkan AS > > > > karena kampanye ini hanyalah kedok (mask) untuk menutupi maksud > > > > sesungguhnya, yakni war on Islam. Mengapa? Bila benar AS dan > > > > negara-negara sekutunya sungguh-sungguh berperang melawan terorisme, dan > > > > terorisme itu diartikan sebagai setiap orang atau kelompok orang yang dalam > > > > mencapai tujuannya menggunakan kekerasan, maka mestinya orang-orang seperti > > > > presiden Bush, Tony Blair, John Howard dan tokoh lainya seperti Ariel Sharon, > > > > dan negara seperti AS, Inggris dan Australia juga negara lain yang jelas-jelas > > > > telah menghancurkan Irak dan Afghanistan serta Palestina, juga harus dianggap > > > > teroris. Tapi kenyataannya, yang disebut teroris hanyalah orang atau kelompok > > > > Islam yang sesungguhnya bertindak sebagai perlawanan terhadap kedzaliman > > > > terhadap dunia Islam, sementara negara dan orang-orang yang jelas-jelas > > > > memerintahkan melakukan kedzaliman itu justru tidak pernah dipersoalkan. > > > > Oleh karena itu, pihak berwajib harus berusaha > > > > sungguh-sungguh untuk mengungkap siapa pelaku utama atau master mind dari rangkaian bom yang terjadi di Indonesia. Hanya dengan cara itu, > > > > kegiatan yang disebut terorisme bisa dihentikan. Eksekusi Amrozi cs tidak boleh > > > > mengalihkan pandangan bahwa seolah merekalah pelaku utama dan sekaligus menutup > > > > terungkapnya sang master mind yang pasti terkait dengan program war > > > > on terrorism yang digerakkan oleh AS dan sekutunya tadi. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]